Anda di halaman 1dari 1

Argumen1: dii lampung tidak harus memakai aksara lampung karena belum tentu

orang lampung memakai aksara lampung saat menulis belum tentu juga
sekolahan di lampung memakai aksara lampung saat menulis dan hanya 1,78%
orang yang memakai aksara lampung dan sekarang juga sudah menurun menjadi
1,71% dan tidak semua orang lampung memakai aksara lampung .
Argumen2:kita juga sebagai warga lampung tidak harus juga memiliki aksara
lampung karena kita tidak di wajibkan juga memilikinya dan kita bisa memakai
bahasa lainnya dan kita saat berbicara dengan orang asing karna kita tidak harus
memakai bahasa lampung dan kita menyapa orang itu dengan bahasa Indonesia
dan tidak harus memakai bahasa lampung kita tidak juga belajar bahasa / aksara
lampung dan kita juga tidak di wajibkan memakai aksara lampung saat menulis.
Argumen3:Aksara Lampung adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang
berkembang di selatan pulau Sumatra. Aksara ini digunakan untuk menulis
rumpun bahasa Lampung dan bahasa Melayu.[1] Aksara Lampung merupakan
turunan dari aksara Brahmi melalui perantara aksara Kawi. Aksara Lampung aktif
digunakan dalam sastra maupun tulisan sehari-hari masyarakat Lampung sejak
pertengahan abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20 sebelum fungsinya
berangsur-angsur tergantikan dengan huruf Latin. Aksara ini masih diajarkan di
Provinsi Lampung sebagai bagian dari muatan lokal,[2][3] namun dengan
penerapan yang terbatas dalam kehidupan sehari-hari tidak harus di pakai dalam
belajar atau berbicara
Argumen4:Pada masanya, aksara Lampung digunakan gadis-gadis asli Lampung
untuk memikat lawan jenisnya. Mantra-mantra pengasih atau cinta ini ditorehkan
dalam aksara Lampung kaganga di atas media tetapi tidak harus di pakai dalam
bebicara maupun di sekolah lain

Anda mungkin juga menyukai