kotanya.
Daftar Nama Rumah Adat 37 Provinsi di Indonesia Dirangkum dari berbagai sumber,
berikut adalah daftar 37 nama rumah adat di Indonesia dari tiap provinsi.
1. Rumah adat dari Provinsi Aceh: Krong Bade
2. Rumah adat dari Provinsi Sumatera Utara: Bolon
3. Rumah adat dari Provinsi Sumatera Barat: Gadang
4. Rumah adat dari Provinsi Riau: Selaso Jatuh Kembar
5. Rumah adat dari Provinsi Kepulauan Riau: Belah Bubung
6. Rumah adat dari Provinsi Bengkulu: Bubungan Lima
7. Rumah adat dari Provinsi Jambi: Kajang Lako
8. Rumah adat dari Provinsi Lampung: Nuwou Sesat
9. Rumah adat dari Provinsi Sumatera Selatan: Rumah Limas
10. Rumah adat dari Provinsi Bangka Belitung: Rumah Rakit
11. Rumah adat dari Provinsi Banten: Sulah Nyanda
12. Rumah adat dari Provinsi DKI Jakarta: Rumah Kebaya
13. Rumah adat dari Provinsi Jawa Barat: Rumah Jolopong
14. Rumah adat dari Provinsi Jawa Tengah: Rumah Joglo
15. Rumah adat dari Provinsi DI Yogyakarta: Rumah Joglo
16. Rumah adat dari Provinsi Jawa Timur: Rumah Joglo
17. Rumah adat dari Provinsi Kalimantan Barat: Rumah Panjang
18. Rumah adat dari Provinsi Kalimantan Timur: Rumah Lamin
19. Rumah adat dari Provinsi Kalimantan Selatan: Rumah Bubungan Tinggi
20. Rumah adat dari Provinsi Kalimantan Tengah: Rumah Betang
21. Rumah adat dari Provinsi Kalimantan Utara: Rumah Baloy
22. Rumah adat dari Provinsi Gorontalo: Rumah Dulohupa
23. Rumah adat dari Provinsi Sulawesi Barat: Rumah Boyang
24. Rumah adat dari Provinsi Sulawesi Tengah: Rumah Souraja
25. Rumah adat dari Provinsi Sulawesi Utara: Rumah Walewangko
26. Rumah adat dari Provinsi Sulawesi Tenggara: Rumah Buton
27. Rumah adat dari Provinsi Sulawesi Selatan: Tongkonan
28. Rumah adat dari Provinsi Bali: Gapura Candi Bentar
29. Rumah adat dari Provinsi Nusa Tenggara Timur: Rumah Musalaki
30. Rumah adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka
31. Rumah adat dari Provinsi Maluku: Baileo
32. Rumah adat dari Provinsi Maluku Utara: Rumah Sasadu
33. Rumah adat dari Provinsi Papua: Rumah Kariwari
34. Rumah adat dari Provinsi Papua Barat: Mod Aki Aksa
35. Rumah adat dari Provinsi Papua Tengah: Rumah Karapao
36. Rumah adat dari Provinsi Papua Pegunungan: Rumah Honai
37. Rumah adat dari Provinsi Papua Selatan: Rumah Jew.
Daftar Makanan Khas dari 37 Provinsi di Indonesia Dirangkum dari berbagai sumber,
berikut adalah daftar makanan khas Indonesia dari tiap provinsi.
1. Makanan khas Aceh adalah mi aceh dan ayam tangkap Mi aceh adalah olahan mi
kuning tebal pedas berbumbu rempah yang biasanya diberi irisan daging sapi,
kambing, atau seafood dan disajikan bersama acar, emping, dan taburan bawang
goreng. Ayam tangkap adalah sajian ayam goreng bumbu rempah dengan tambahan
daun pandan, daun salam, daun jeruk, daun kunyit, dan cabai hijau yang memberi cita
rasa khas.
2. Makanan khas Sumatera Utara adalah mi gomak dan bika ambon Mi gomak adalah
makanan khas suku Batak Toba yaitu mi kuning dengan bumbu khas andaliman dan
dulu disajikan dengan cara digomak (dijumput menggunakn tangan). Bika ambon
adalah makanan khas Medan berupa kue basah bersarang yang terbuat dari tepung
tapioka/sagu, telur, gula, dan santan.
3. Makanan khas Sumatera Barat adalah rendang dan gulai tambusu Rendang adalah
olahan daging sapi yang dimasak lama bersama santan dan rempah-rempah hingga
dagingnya lembut dan bumbunya meresap. Gulai tambusu adalah olahan usus sapi
yang berisi campuran tahu dan telur dan dimasak dalam kuah santan berbumbu.
4. Makanan khas Riau adalah kacang pukul dan bolu kemojo Kacang pukul adalah
makanan ringan dari olahan kacang yang ditumbuk dan diolah menyerupai enting-
enting. Bolu kemojo adalah kue basah berwarna hijau dari campuran tepung terigu,
dun pandan, daun suji, santan, telur, mentega, dan gula.
5. Makanan khas Kepulauan Riau adalah gonggong dan gubal sagu Gonggong adalah
siput laut yang direbus dan disajikan bersama sambal. Gubal sagu adalah olahan sagu
yang dicampur dengan kelapa muda sebagai makanan utama pengganti nasi yang
biasa disantap dengan gulai ikan.
6. Makanan khas Bengkulu adalah pengdap dan lema Pengdap adalah sajian olahan ikan
yang diolah dengan bumbu dan kelapa parut dan dimasak dengan dibungkus dengan
daun talas dan daun pisang. Lema adalah olahan rebung (tunas bambu) yang
dicincang dan dicampur dengan ikan mujair atau sepat untuk kemudian dimasak
dengan dibungkud di dam daun pisang.
7. Makanan khas Jambi adalah tempoyak Tempoyak adalah lauk atau bumbu yang
terbuat dari fermentasi buah durian
8. Makanan khas Lampung adalah gulai taboh dan keripik pisang Gulai taboh biasanya
dibuat dari ikan tuna yang dimasak dengan rempah dan taboh atau santan. Lampung
juga terkenal sebagai penghasil pisang yang kebanyakan diolah sebagai keripik
dengan berbagai rasa.
9. Makanan khas Sumatera Selatan adalah pempek Pempek adalah olahan sagu dengan
campuran daging ikan dengan berbagai macam variasi bentuk dan disajikan bersama
kuah cuko.
10. Makanan khas Bangka Belitung adalah lempah kuning Lempah kuning adalah olahan
ikan yang dimasak dengan bumbu rempah berkuah kuning.
11. Makanan khas Banten adalah rabeg Rabeg adalah sajian daging kambing dengan
bumbu ala jazirah arab. Rabeg juga disebut sebagai makanan favorit Sultan Maulana
Hasanuddin, dari Kesultanan Banten.
12. Makanan khas DKI Jakarta adalah kerak telor dan soto betawi Kerak telor kudapan
yang terbuat dari telur ayam, beras ketan, kelapa sangrai, dan berbagai bumbu dengan
rasa yang gurih. Soto betawi adalah soto berkuah santan dan bumbu rempah yang
biasanya berisi jeroan atau daging sapi. Lihat Foto Kerak telor merupakan salah satu
camilan khas Jakarta.(Dok. Indonesia.travel)
13. Makanan khas Jawa Barat adalah asinan bogor dan nasi timbel Asinan bogor adalah
sajian sayur atau buah dengan kuah asam pedas yang diolah dengan cara pengacaran
(merendam dengan larutan garam atau cuka). Nasi timbel adalah nasi dari beras
merah yang dikukus dengan daun pisang dan disajikan bersamalauk lengkap seperti
ayam, ikan,tahu, atau tempe goreng serta sambal dan lalapan.
14. Makanan khas Jawa Tengah adalah tempe mendoan dan selat solo Tempe mendoan
adalah olahan tempe khas Banyumas yang dibalut adonan tepung dan digoreng
setengah matang (mendo). Selat solo adalah bistik tradisional yang terdiri dari
potongan galantin, telur rebus, sayuran, dengan kuah kaldu yang manis dan gurih.
15. Makanan khas DI Yogyakarta adalah gudeg Gudeg adalah olahan nangka muda (gori)
yang diolah dengan santan dan bumbu rempah.
16. Makanan khas Jawa Timur adalah rawon dan rujak cingur Rawon adalah sup daging
dengan kuah hitam dengan bumbu utama kluwek yang disajikan bersama nasi, telur
asin, taoge, dan kerupuk udang. Rujak cingur adalah sajian rujak berisi sayuran
dengan potongan cingur atau bagian moncong sapi. Lihat Foto Ilustrasi rawon.
(SHUTTERSTOCK/Ika Rahma H)
17. Makanan khas Kalimantan Barat adalah jorong-jorong jorong-jorong adalah kue
basah khas Pontianak dari tepung beras, tapioka, gula pasir, dan santan dengan wadah
unik dari daun pandan.
18. Makanan khas Kalimantan Timur adalah sambal gami Sambal gami merupakan
makanan khas Bontang yang dibuat di atas cobek tanah liat dengan tambahan daging
ikan bawis. Terkadang ikan bawis diganti dengan potongan ayam, udang, atau cumi-
cumi.
19. Makanan khas Kalimantan Selatan adalah bingka Bingka alah kue lembut khas suku
Banjar dari tepung terigu, telur, santan, gula pasir dan garam yang dimasak dalam
cetakan berbentuk bunga dengan rasa manis dan legit.
20. Makanan khas Kalimantan Tengah adalah juhu umbut rotan Juhu umbut rotan adalah
makanan khas suku Dayak yang terbuat dari rotan muda yang dimasak dengan kuah
santan dan bumbu rempah.
21. Makanan khas Kalimantan Utara adalah kepiting tarakan dan tumis tudai Kepiting
tarakan merupakan salah satu hasil perairan paling populer di Kalimantan Utara dan
diolah menjadi berbagai masakan. Tudai adalah kerang darah atau kerang dara dalam
bahasa Kalimantan yang biasa ditumis dan dinikmati bersama sambal.
22. Makanan khas Gorontalo adalah binte biluhuta Binte biluhuta adalah olahan binte
(jagung) yang disiram kuah rempah (biluhuta) dengan tambahan parutan kelapa,
udang, suwiran ikan cakalang, irisan daun bawang, tomat,kemangi, dan cabai.
23. Makanan khas Sulawesi Barat adalah bau peapi Bau peapi adalah makanan khas
Polewali Mandar yang berupa ikan rebus dengan kuah asam pedas, dan gurih.
24. Makanan khas Sulawesi Tengah adalah duo sale Duo sale adalah sambal khas Palu
berbahan ikan teri yang telah dikeringkan.
25. Makanan khas Sulawesi Utara adalah tinutuan atau bubur manado Tinutuan atau
bubur manado adalah bubur berkuah kuning dengan campuran labu kuning, kemangi,
jagung, bayam, dan kangkung serta disajikan bersama sambal roa. Lihat Foto Bubur
manado atau tinutuan. (Dok. Sajian Sedap)
26. Makanan khas Sulawesi Tenggara adalah kasuami Kasuami adalah olahan singkong
yang dihaluskan dan dikukus sebagai makanan utama pengganti nasi.
27. Makanan khas Sulawesi Selatan adalah coto makassar dan pisang epe Coto makasar
adalah olahan sop daging dan jeroan dengan bumbu berempah yang biasa dinikmati
bersama buras. Pisang epe adalah kudapan berupa pisang raja yang dijepit hingga
pipih lalu dibakar dan disajikan dengan saus gula merah.
28. Makanan khas Bali adalah ayam betutu dan sate lilit Ayam betutu merupakan sajian
ayam berbumbu rempah yang kemudian dipanggang dalam api sekam. Sate lilit
adalah sajian daging ayam, sapi, atau ikan yang dihaluskan bersama bumbu rempah
dan dililitkan pada batang bambu atau serai untuk kemudian dibakar di atas bara api.
29. Makanan khas Nusa Tenggara Timur adalah se’i sapi Se'i Sapi adalah olahan daging
sapi yang diasapi dan diiris tipis dan disantap bersama kuah dan sambal.
30. Makanan khas Nusa Tenggara Barat adalah nasi balap Nasi balap adalah makanan
khas Lombok yang disajikan dengan lauk ayam suwir,oseng kacang panjang, kacang
kedelai, keripik kentang, dan telur. Lihat Foto Ilustrasi sei sapi.
(SHUTTERSTOCK/Ika Rahma H)
31. Makanan khas Maluku adalah sambal colo-colo Sambal colo-colo berbahan dasar
cabai,bawang merah, tomat muda, dan air jeruk nipis. Terdapat da versi sambal colo-
colo yaitu yang menggunakan kecap dan tanpa kecap.
32. Makanan khas Maluku Utara adalah gohu ikan Gohu ikan disebut juga sebagai
sashimi ternate karena merupakan sajian tuna mentah berbumbu bawang merah, jeruk
lemon, cabai, kacang tanah, dan daun kemangi.
33. Makanan khas Papua adalah keladi tumbuk Keladi tumbuk adalah talas yang
ditumbuk halus dan disajikan dengan sayur pakis, ikan suwir asap, dan sambak.
34. Makanan khas Papua Barat adalah aunu senebre Aunu senebre adalah makanan
tradisional berupa ikan teri nasi yang dicampur dengan irisan daun talas yang biasa
disantap bersama papeda. 35. Makanan khas Papua Pegunungan adalah udang
selingkuh Udang selingkuh adalah lobster air tawar yang diolah dengan saus pedas
manis dan disajikan dengan tumis kangkung.
35. Makanan khas Papua Selatan adalah sagu sep Sagu sep adalah panganan khas Suku
Marind berupa sagu yang dicampur daging kelapa muda dan dimasak di atas bakar
batu yang ditutupi daun dan kulit kayu bus dengan rasa gurih. Isian sagu sep biasanya
berupa daging.
36. Makanan khas adalah Provinsi Papua Tengah adalah sagu lempeng Sagu lempeng
adalah kue sagu sederhana yang rasanya tawar. Kini Sagu lempeng juga sudah
divariasikan dengan rasa manis karena tambahan bahan-bahan seperti gula, kelapa,
atau kacang.
Dirangkum dari berbagai, sumber segai berikut adalah daftar 37 Provinsi pakaian adat
di Indonesia.
1. Pakaian adat dari Provinsi Aceh: Ulee Balang
2. Pakaian adat dari Provinsi Sumatera Utara: Ulos
3. Pakaian adat dari Provinsi Sumatera Barat: Bundo Kanduang
4. Pakaian adat dari Provinsi Riau: Teluk Belanga, Kebaya Laboh
5. Pakaian adat dari Provinsi Kepulauan Riau: Teluk Belanga, Kebaya Laboh
6. Pakaian adat dari Provinsi Bengkulu: Rejang Lebong
7. Pakaian adat dari Provinsi Jambi: Baju Kurung Tanggung
8. Pakaian adat dari Provinsi Lampung: Tulang Bawang
9. Pakaian adat dari Provinsi Sumatera Selatan: Aesan Gede
10. Pakaian adat dari Provinsi Bangka Belitung: Paksian
11. Pakaian adat dari Provinsi Banten: Baju Pangsi
12. Pakaian adat dari Provinsi DKI Jakarta: Kebaya Encim, Sadariah ·
13. Pakaian adat dari Provinsi Jawa Barat: Pakaian Adat Bedahan, Kebaya Sunda
14. Pakaian adat dari Provinsi Jawa Tengah: Kebaya Jawa
15. Pakaian adat dari Provinsi DI Yogyakarta: Kebaya Ksatrian
16. Pakaian adat dari Provinsi Jawa Timur: Pesa’an
17. Pakaian adat dari Provinsi Kalimantan Barat: King Baba dan King Tompang
18. Pakaian adat dari Provinsi Kalimantan Timur: Pakaian Adat Kustin
19. Pakaian adat dari Provinsi Kalimantan Selatan: Babaju Kun Galung Pacinan
20. Pakaian adat dari Provinsi Kalimantan Tengah: Sangkarut
21. Pakaian adat dari Provinsi Kalimantan Utara: Ta'a dan Sapei Sapaq
22. Pakaian adat dari Provinsi Gorontalo: Biliu dan Makuta
23. Pakaian adat dari Provinsi Sulawesi Barat: Pattuqduq Towaine
24. Pakaian adat dari Provinsi Sulawesi Tengah: Baju Nggembe
25. Pakaian adat dari Provinsi Sulawesi Utara: Laku Tepu
26. Pakaian adat dari Provinsi Sulawesi Tenggara: Kinawo, Babu Nggawi
27. Pakaian adat dari Provinsi Sulawesi Selatan: Baju Bodo, Baju Pokko
28. Pakaian adat dari Provinsi Bali: Pakaian Adat Payas Agung
29. Pakaian adat dari Provinsi Nusa Tenggara Timur: Pakaian Suku Sabu
30. Pakaian adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat: Pakaian Adat Lambung
31. Pakaian adat dari Provinsi Maluku: Baju Cele
32. Pakaian adat dari Provinsi Maluku Utara: Manteren Lamo
33. Pakaian adat dari Provinsi Papua: Koteka atau Holim
34. Pakaian adat dari Provinsi Papua Barat: Pakaian Adat Ewer
35. Pakaian adat dari Provinsi Papua Pegunungan: Koteka atau Holim
36. Pakaian adat dari Provinsi Papua Selatan: Pummi
37. Pakaian adat dari Provinsi Provinsi Papua Tengah: Koteka atau Holim
Rumah Krong Bade dari Aceh ini berbentuk memanjang dari timur ke barat menyerupai
persegi panjang. Di bagian depan rumah dilengkapi dengan tangga untuk masuk ke dalam
rumah.
Umumnya, tangga pada rumah adat Aceh ini jumlahnya ganjil, yaitu sekitar 7 hingga 9
anak tangga.
Rumah adat satu ini terlihat mewah, bukan? Berasal dari Sumatera Barat, rumah ini memiliki
beberapa atap yang runcing dan menjulang ke atas.
Rumah adat Gadang terbuat dari ijuk dan bentuknya mirip seperti tanduk kerbau, yang
melambangkan kemenangan suku Minang dalam perlombaan adu kerbau di Jawa.
Rumah adat dari Kepulauan Riau ini terlihat sangat sederhana. Berbentuk seperti rumah
panggung, yang memanjang ke belakang dengan dinding kayu tersusun secara vertikal.
Atap dari rumah adat Limas Potong memiliki lima bumbungan dengan menggunakan seng
berwarna merah.
Rumah adat dari Bengkulu ini memiliki tiang penopang dan menggunakan kayu khusus untuk
membuatnya, yaitu kayu Medang Kemuning. Untuk memasuki rumah ini, Anda juga harus
menggunakan tangga, yang berada pada bagian depan rumah.
Sama seperti rumah adat dari Riau, masyarakat Bengkulu menggunakan rumah ini untuk
acara adat saja, bukan untuk menjadi tempat tinggal.
.
Rumah adat provinisi dari Jambi ini adalah desain yang tertua di daerah tersebut, dengan
bentuk persegi panjang. Rumah Adat Panggung dilengkapi dengan tangga di depan
rumahOrang-orang sering menyebutkan bagian atap dari Rumah Panggung ini sebagai
“Gajah Mabuk” karena bentuknya yang menyerupai perahu dengan ujung melengkung.
Biasanya, rumah adat dari Jambi digunakan untuk tempat tinggal dan juga tempat
bermusyawarah.
Rumah adat Provinsi Lampung memiliki nama Nuwo Sesat. Ciri khas dari rumah ini adalah
bentuknya panggung dan di sisi-sisinya terdapat ornamen yang khas. Biasanya, ukuran dari
rumah ini sangat besar, tetapi saat ini banyak yang membuat Rumah Nuwo Sesat berukuran
lebih kecil. Namun, rumah ini tidak dibangun sebagai tempat tinggal. Sama seperti rumah
adat lainnya, Rumah Nuwo Sesat ini hanya dibangun untuk acara adat dan melakukan
musyawarah.
Rumah adat
satu ini memiliki bentuk yang sesuai dengan namanya, yaitu menyerupai limas. Tamu yang
berkunjung ke rumah ini harus singgah ke ruang atas atau teras rumah. Hal ini merupakan
tradisi masyarakat Sumatera Selatan agar dapat merasakan budaya mereka, yang tampak pada
ukiran di dalamnya.
Rumah adat dari Banten ini merupakan tempat tinggal suku Baduy, yang merupakan suku asli
di wilayah tersebut. Biasanya, suku Baduy membuat rumah ini menggunakan bambu dan ijuk
untuk atapnya.
Suku Baduy juga memiliki asas kekeluargaan yang amat kental. Inilah yang membuat mereka
membangun rumah secara gotong royong sebagai tempat tinggal.
Mungkin Anda sudah sering mendengar rumah adat dari Jawa Tengah yang sering disebut
sebagai Rumah Joglo ini. Biasanya, bagian depan rumah akan ada pendopo untuk menjamu
tamu.
Rumah adat Jawa Tengah ini memiliki empat tiang penopang. Selain itu, Anda juga bisa
melihat sentuhan kejawen dari suku Jawa di sisi-sisi rumah.
Sama seperti Rumah Joglo di Jawa Tengah, rumah dari DI Yogyakarta ini juga memiliki 4
tiang penopang dan terdiri dari dua bagian, yaitu rumah induk dan rumah tambahan. Bagian
induk adalah tempat utama seperti rumah pada umumnya yang memiliki pendopo, teras, dan
lain-lain. Sedangkan rumah tambahan, berisi pelengkap untuk rumah induk.
Memang merupakan ciri khas dari Rumah Joglo memiliki 4 tiang penopang. Ini pula yang
terlihat dari rumah adat Jawa Timur. Ciri khas dari Rumah Joglo ini terletak pada bentuk dan
ukurannya yang unik dan juga makna seni yang tinggi.
Umumnya, rumah joglo di daerah ini tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi
juga untuk menyimpan peninggalan sejarah.
Rumah adat Provinsi Kalimantan Barat ini mempunyai ukuran yang besar dan terdiri dari dua
bagian, yaitu bangunan atas dan bawah.
Rumah ini sangat unik karena memadukan kesan modern dan tradisional sekaligus. Arsitektur
Rumah Panjang bertema budaya Suku Dayak pada beberapa sisi bangunannya.
Rumah Lamin dari Kalimantan Timur juga tidak kalah uniknya. Gaya arsitektur yang khas
dan juga luas bangunannya menjadi ciri khas dari Rumah Lamin. Pada bagian atap
rumah terdapat ornamen kepala naga dari kayu. Di sisi-sisi bangunannya juga terdapat ukiran
atau lukisan budaya yang unik.
Menggunakan konsep panggung dan terbuat dari kayu ulin tentunya membuat rumah ini
memiliki ketahanan yang kuat, dan akan lebih kuat lagi jika terkena air. Uniknya lagi, atap
dari rumah ini memiliki sudut kemiringan 45 derajat. Keren sekali, bukan?
Rumah Betang dari Kalimantan Tengah ini seperti panggung dengan kayu tinggi yang
menopangnya dengan tujuan untuk menghindari banjir. Karena rumah ini sangat besar dan
panjang, penghuninya dapat mencapai 150 orang loh, Ruppers.
21. Rumah Adat Kalimantan Utara: Rumah Baloy
Rumah adat Provinsi Kalimantan Utara ini sangat unik loh, Ruppers. Bagaimana tidak rumah
ini harus menghadap ke arah utara dan pintu utamanya di arah sebaliknya, yaitu selatan.
Selain itu, Rumah Baloy memiliki empat bagian, yaitu lamin dalom, ambir tengah, ambir
kanan, dan juga ambir kiri.
Rumah Boyang dari Sulawesi Barat berkonsep seperti panggung dengan tiang-tiang
penopangnya. Tiang penopang tersebut tidak menancap ke dalam tanah melainkan berdiri di
atas batu datar agar rumah tidak tumbang.
Rumah Walewangko ini merupakan rumah adat yang mendominasi di Sulawesi Utara. Sama
seperti rumah adat provinsi lainnya, Rumah Walewangko ini juga memiliki arsitektur yang
unik dan filosofi yang sangat kental dengan adat penduduknya.
Anda pastinya sering mendengar Rumah Tongkonan ini. Rumah ini merupakan rumah adat
suku Toraja yang berada di Sulawesi Selatan.
Tongkonan berfungsi sebagai tempat tinggal masyarakat dan juga tempat acara adat.
Arsitekturnya yang unik dan khas ini membuat rumah ini terlihat indah.
Rumah Musalaki ini biasanya menjadi tempat tinggal bagi kepala suku atau pemimpin daerah
dan juga untuk menyelenggarakan acara adat. Rumah adat ini juga menjadi tempat untuk
bermusyawarah dan melakukan ritual.
Uniknya, Rumah Musalaki berdiri di atas batu besar, yang berfungsi sebagai pondasinya
untuk mengurangi risiko keretakan, jika terjadi bencana alam.
Rumah adat lain yang tidak kalah unik adalah Rumah Baileo dari Maluku. Tidak ada dinding
di rumah ini dan berbentuk panggung.
Untuk menyangganya, ada 9 tiang di rumah ini dengan batu pamali yang melengkapinya.
Biasanya, warga setempat juga menggunakan batu pamali ini sebagai tempat sesaji bagi roh
leluhurnya.
Kariwari adalah rumah adat asal provinsi Papua yang didiami oleh suku Tobati-Enggros.
Bentuknya cenderung lebih modern dibandingkan dengan rumah adat lainnya di Pulau Papua.
Atap dari rumah ini berbentuk segi delapan, serta tiga tingkat lantai yang dipercaya oleh
masyarakat dapat menjaga rumah dari cuaca ekstrem. Lantai pertama dari rumah ini biasanya
berfungsi untuk melatih remaja laki-laki untuk menjadi pria dewasa yang kuat dan
bertanggung jawab.
Kemudian, lantai kedua biasanya menjadi tempat berkumpulnya para kepala adat untuk
mendiskusikan hal penting terkait desa. Terakhir, lantai tiga digunakan untuk sembahyang
kepada para leluhur dan Tuhan.
Berikutnya ada rumah adat dari Provinsi Papua bernama Rumah Honai. Rumah ini
berbentuk mengerucut dengan bagian atas ditutupi jerami kering. Atapnya mirip dengan
batok kelapa dan tidak terlalu tinggi agar dapat menghangatkan bagian dalam rumahnya.
Rumah ini khusus untuk tempat tidur dan beristirahat, sedangkan aktivitas lainnya seperti
mandi dan makan berada di tempat yang berbeda.
Dari provinsi baru yang ada di Pulau Papua ini, yaitu Papua Selatan, ternyata juga ada rumah
adat, lho. Rumah adat dari Papua Selatan ini bernama Rumah Jew, yang ditempati oleh Suku
Asmat.
Rumah Jewberukuran besar dengan panjang 15 meter dan lebar 10 meter. Wajar saja, karena
rumah ini ditempati oleh anggota Suku Asmat yang sangat banyak jumlahnya.
Uniknya lagi, hanya laki-laki belum menikah yang boleh tinggal di rumah ini, lho. Para
wanita serta anak laki-laki dibawah 10 tahun tidak boleh masuk ke dalamnya.
Nah, nantinya di dalam rumah ini, para laki-laki tersebut akan belajar dari seniornya tentang
berbagai keterampilan hingga pendidikan.
Beralih ke provinsi baru selanjutnya, yaitu Papua Tengah. Di provinsi ini, terdapat rumah
adat bernama Karapao yang didiami oleh suku Kamoro.
Bentuknya seperti rumah panggung persegi panjang, yang ukurannya disesuaikan dengan
jumlah anak-anak di desa tersebut. Rumah Karapao berfungsi sebagai tempat adat istiadat
serta untuk pembelajaran bagi para anak-anak suku Kamoro.
Uniknya, pintu di rumah adat satu ini dibuat dengan menyesuaikan jumlah anak-anak yang
akan belajar, lho. Misalnya, ada 20 anak yang belajar, maka akan dibuat 20 pintu pula. Keren
sekali, bukan?
Wah, ternyata rumah adat di Indonesia sangat beragam dan memukau ya, Ruppers! Banyak
sekali keunikan di dalamnya yang tentunya akan membuat kita semakin bangga dengan
Indonesia.
Gambar dan Senjata Tradisional 34 Provinsi dan Gambarnya
Senjata Tradisional 34 Provinsi di Indonesia beserta gambar dan penjelasannya dapat Anda
lihat secara lengkap berikut ini.
1. Senjata Tradisional Bengkulu “Keris”.
Nama senjata tradisional Bengkulu adalah keris. Namun bentuk keris dari Bengkulu ini
berbeda jauh dari karakter keris Jawa yang telah dikenal luas. Sekilas keris Bengkulu
berbentuk seperti pisau, tetapi agak sedikit melengkung. Senjata adat ini juga tidak begitu
panjang. Biasanya hanya sepanjang 13 ruas jari / sepanjang telapak kaki orang dewasa.
Dahulu keris Bengkulu ini digunakan oleh kepala adat beserta hulu balangnya ketika perang,
upacara adat dan dalam keadaan mendesak. Berdasarkan kepercayaan warga Bengkulu, siapa
pun yang berperang menggunakan keris ini akan dianggap pemberani. Kini keris Bengkulu
hanya digunakan pada upacara adat Bengkulu.
Dari provinsi Jambi adalah Badik Tumbuk Lada. Bentuk dari senjata adat ini juga mirip
dengan keris, namun mempunyai ukuran yang lebih pendek dan lebih kecil daripada senjata
keris yang digunakan untuk perang pada umumnya.
Untuk bentuk dari Badik Tumbuk Lada tidak selalu bergelombang seperti keris. Ada juga
beberapa badik Tumbuk Lada Jambi yang berbentuk lurus. Pada bagian kepala terbuat dari
material kayu ataupun tanduk hewan. Sedangkan pada pangkal senjata dari Jambi ini
berbentuk menyerupai bulan sabit. Selain badik Tumbuk Lada, di provinsi Jambi juga
terdapat beberapa senjata lainnya. Misalnya sejenis tombak, pedang ataupun sumpit.
Ada yang menarik dari senjata adat dari provinsi Sumatera Selatan. Dari beberapa jenis
senjata dari Sumatera Selatan, ada sebuah senjata yang sangat unik. Senjata tersebut adalah
trisula. Trisula ini merupakan sebuah tombak yang mempunyai mata 3.
Tombak trisula Sumatera Selatan ini bukan merupakan tombak biasa. Karena bentuk dari
tombak ini sama seperti senjata yang digunakan oleh Dewa Neptunus. Dewa Neptunus
merupakan dewa air dalam mitologi Romawi kuno. Hal tersebut terlihat sangat jelas pada
gambaran karakter Dewa Neptunus pada Spongebob Squarepants, Fairytale Disney Ariel dan
lain – lain.
Fungsi dari tombak trisula Sumatera Selatan tidak sama dengan tombak Dewa Neptunus yang
dapat mengeluarkan petir. Melainkan hanya digunakan untuk menyerang dari kejauhan.
Untuk bentuk dari ujung tombak trisula ini sama seperti dewa Neptunus. Pada bagian tengah
lebih tinggi daripada kedua sisi dari mata tombak. Selain mitos mengenai tombak Dewa
Neptunus, bentuk ujung mata tombak ini hampir sama dengan lafadz Allah pada huruf arab.
6. Senjata Adat Bangka Belitung “Siwar Panjang”.
Senjata Tradisional Indonesia yang digunakan di provinsi Bangka Belitung adalah sejenis
pedang. Pedang pada Bangka Belitung disebut dengan siwar panjang. Bentuk dari pedang ini
panjang dan mempunyai ujung runcing. Pada ujung pedang yang runcing hanya pada satu
sisi. Sementara sisi yang lain berbentuk lurus.
Bagian dari gagang senjata melengkung. Pada bagian ujung gagang senjata, jika diperhatikan
dengan seksama berbentuk menyerupai kepala burung. Selain itu, sarung / penutup dari siwar
panjang juga sangat unik. Penutup tersebut berbentuk seperti tongkat biasa. Jika dilihat secara
keseluruhan, pedang ini berupa seperti pedang biasa dengan ujung kepala burung.
Senjata Tradisional Riau terdapat sebuah jenis pedang yang digunakan oleh para panglima
kerajaan untuk berperang. Senjata tersebut adalah pedang Jenawi. Pedang Jenawi Riau ini
mempunyai bentuk yang sangat ramping dan lurus. Ciri lain dari pedang Jenawi Riau ini
adalah memiliki sebuah tonjolan kecil pada bagian ujung gagang pedang. Panjang pedang ini
umumnya mencapai ±1 meter.
Bentuk dari penutup pedang Jenawi Riau adalah persegi panjang. Penutupnya juga
mempunyai ukuran ramping sama seperti pedang Jenawi Riau tersebut. Selain pedang
Jenawi, di provinsi Riau juga terdapat senjata lain. Tetapi hanya jenis senjata adat ini yang
sangat khas akan budaya Riau. Sementara jenis senjata lain hampir sama dengan jenis senjata
daerah lain.
Salah satu senjata dari provinsi Aceh yang terkenal adalah Rencong. Senjata khas Aceh yang
satu ini adalah sejenis belati. Ciri khas dari rencong Aceh adalah kepemilikan atas senjata ini.
Pada dasarnya, senjata tradisional Indonesia ini mempunyai sebuah kasta yang terbagi antara
jenis material pada mata pisau. Kasta tertinggi dari rencong mempunyai material emas pada
mata pisau. Untuk kasta rencong yang rendah terbuat dari kuningan ataupun besi putih.
Kepemilikan dari rencong kasta tertinggi / emas adalah para raja. Sementara itu untuk rakyat
biasa hanya diperbolehkan memiliki rencong kasta bawah / rencong besi. Baik rencong emas
maupun rencong besi mempunyai ukuran panjang yang hampir sama yaitu mulai dari 10 cm –
50 cm. Bentuk mata pisau ini ada yang lurus dan ada pula yang melengkung. Bentuk dari
rencong Aceh juga sangat unik. Sekilas senjata ini berbentuk seperti huruf L.
Selain kasta, rencong ini juga terbagi atas bentuk dari ujung gagang. Ada yang ujung gagang
berbentuk melengkung yang disebut dengan rencong Meuncugek. Sedangkan untuk rencong
yang memiliki gagang kecil dan ujung gagang rencong besar disebut dengan rencong
Meupucok.
Senjata yang berasal dari provinsi Sumatera Barat mempunyai nilai seni yang cukup tinggi.
Senjata tersebut bernama karih. Senjata Karih Sumatera Barat merupakan sebuah senjata
yang tergolong ke dalam belati. Nilai estetika dari karih Sumatera Barat ini terletak pada
gagang belati dan juga penutupnya. Pada bagian ujung gagang karih terdapat ukiran yang
tampak bersinar. Begitu pula dengan bagian bawah penutup karih yang juga terdapat ukiran.
Dengan warna gagang dan penutup berwarna hitam, dipadukan dengan warna mata pisau
yang putih terlihat sangat kontras. Hal ini menyebabkan senjata Karih Sumatera Barat ini
sangat memesona. Bentuk dari karih ini biasanya melengkung mulai dari ujung mata pisau
hingga bagian bawah gagang karih. Sehingga membentuk seperti bulan sabit.
Pada ujung gagang mempunyai sebuah lingkaran. Senjata ini biasanya dimiliki oleh para raja
Minangkabau. Dengan senjata ini, para raja Minangkabau dapat menjaga diri sendiri dari
berbagai macam serangan yang mengancam nyawa.
Senjata dari provinsi Banten cukup unik, namun mempunyai kesan yang sedikit
menyeramkan. Senjata tersebut adalah golok ciomas Banten. Sekilas golok ini mempunyai
bentuk seperti Kujang. Tetapi pada golok ciomas tidak terdapat kesan estetika apapun.
Tekstur pada mata pisau sangat tidak teratur dan terasa bergelombang ketika dipegang. Hal
inilah yang menjadikan golok ciomas mempunyai kesan sedikit menyeramkan. Menurut
kepercayaan warga setempat, golok ciomas tersebut memang mempunyai aura mistik yang
sangat kuat.
Pada bagian sisi golok ciomas tersebut terdapat beberapa lubang. Pada salah satu sisi golok
ciomas hanya terdapat sebuah lubang. Lubang itulah yang menyerupai mata. Sekilas bagian
ujung golok ciomas berbentuk seperti kepala hewan yang mempunyai paruh runcing.
Golok Ciomas ini mempunyai 2 buah jenis ukuran, yaitu besar dan kecil. Pada masa kolonial
golok ciomas ini digunakan sebagai senjata untuk mengusir bangsa Belanda. Oleh karena itu
ketajaman dari golok ciomas ini tidak perlu diragukan lagi.
Yogyakarta mempunyai kebudayaan keraton yang masih bertahan hingga kini. Untuk senjata
khas keraton adalah keris. Ada berbagai macam keris Jawa mulai dari yang kecil hingga
besar. Senjata ini dianggap sangat keramat.
Biasanya setiap keris dianggap mempunyai suatu jiwa yang berupa golongan jin. Konon
sebagian besar orang yang membuat keris mempunyai kekuatan spiritual yang tinggi. Orang
yang membuat keris disebut dengan empu.
Fungsi keris dari dahulu hingga kini adalah sama, begitu pula dengan cara perawatannya.
Keris dapat menjadi benteng / perlindungan diri sendiri dari segala bahaya. Lalu keris juga
dapat dijadikan sebagai aksesoris pakaian adat laki – laki. Setiap keris mempunyai nama
tersendiri.
Untuk cara perawatan keris harus dilakukan secara intensif. Setiap hari Jumat harus
dimandikan dengan bunga / mandi kembang. Penyimpanan keris juga harus diperhatikan dan
tidak boleh sembarangan. Tempat penyimpanan terbaik untuk keris adalah sebuah peti atau
lemari
Selanjutnya adalah Senjata Tradisional Indonesia yang berasal dari provinsi Jawa Timur,
bentuknya sangat unik. Senjata tersebut berbentuk seperti sabit yang merupakan salah satu
alat pertanian. Nama dari senjata ini adalah celurit. Walaupun berbentuk seperti sabit, ada hal
yang membedakan antara senjata celurit dan sabit.
Untuk senjata tradisional Jawa Timur mempunyai bentuk yang lebih ramping dan
mempunyai ujung yang lebih runcing. Celurit juga sangat tajam daripada sabit.
Senjata ini juga dilengkapi dengan sarung atau penutup. Pada penutup celurit terdapat sebuah
ukiran, ada yang sederhana dan ada pula ukiran yang mempunyai nilai estetika tinggi. Pada
bagian ganggang senjata ini terbuat dari material kayu. Sedangkan untuk mata pisaunya
terbuat dari material logam besi maupun baja.
Di provinsi Kalimantan Barat mempunyai sebuah senjata yang sangat kuno, yaitu Dohong.
Senjata ini tergolong ke dalam jenis pisau belati. Tetapi Dohong Kalimantan Barat ini
mempunyai bentuk unik. Sekilas bentuk dari Dohong Kalimantan Barat sangat mirip dengan
ujung mata tombak. Keunikan lain dari Senjata Tradisional Kalimantan Barat ini masih
dipergunakan hingga kini.
Dahulu Dohong Kalimantan Barat digunakan untuk perang, berburu, memotong tali pusar
dan aktivitas adat lainnya. Kini Dohong hanya digunakan untuk menyembelih hewan dan
upacara adat ataupun hanya sekedar koleksi. Hanya kepala suku yang dapat memiliki Dohong
ini. Kepala suku tersebut mempunyai sebutan sebagai pirus.
Provinsi Kalimantan Tengah sangat identik dengan senjata jarak jauh. Senjata tersebut
bernama Lonjo. Senjata jenis tombak ini adalah senjata yang cukup mematikan. Untuk
tombak dari Kalimantan Tengah ini cukup istimewa. Karena senjata ini mempunyai dual
fungsi.
Untuk mata tombak sangat tajam. Biasanya digunakan sebagai senjata perburuan jarak dekat.
Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sendiri biasanya melapisi ujung tombak dengan racun
yang diambil dari pelepah pohon. Musuh pun dapat dengan muda dilumpuhkan.
Pada gagang tombak, telah dilengkapi dengan sebuah tangkai panjang yang berlubang dan
dapat dilepas. Tangkai tersebut mempunyai fungsi khusus ketika dilepas, yaitu dapat
digunakan pula sebagai sumpit. Karena itulah senjata ini merupakan salah satu dari senjata
dual fungsi. Tombak Lonjo untuk senjata jarak dekat. Sedangkan sumpit sebagai senjata jarak
jauh.
21. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan “Talimpang”.
Untuk jenis senjata dari provinsi Kalimantan Selatan ini bukan merupakan senjata yang dapat
digunakan untuk berperang. Namun hanya digunakan untuk melindungi diri pada saat perang.
Senjata ini bernama talimpang.
Material yang digunakan untuk dalam pembuatan perisai talimpang Kalimantan Selatan ini
adalah kayu biasa yang tidak terlalu berat dan cukup ringan. Tetapi sangat kuat untuk
menangkis berbagai macam serangan. Perisai Telawang ini juga sangat awet dan dapat
bertahan selama beberapa abad / ratusan tahun.
Panjang dari perisai ini sekitar 1 m – 1,5 m. Sedangkan untuk lebar perisai adalah 30 – 50
cm. Lalu perisai ini mempunyai ukiran – ukiran yang sangat apik dan khas akan budaya
Dayak. Motif yang biasanya dijadikan sebagai ukiran perisai adalah hewan mitologi dari
kebudayaan Dayak, seperti burung tingang.
Untuk Senjata adat Nusa Tenggara Barat ini hampir sama dengan sumpit Kalimantan Utara
yaitu penggunaannya dengan cara ditiup. Tetapi untuk senjata dari Nusa Tenggara Barat ini
mempunyai ukuran yang lebih kecil. Senjata ini bernama Tulup.
Material yang digunakan dalam pembuatan Tulup Nusa Tenggara Barat adalah kayu pohon
meranti. Kemudian, pada bagian tengah dilubangi. Dahulu senjata Tulup ini digunakan untuk
berburu. Bahkan sekarang pun juga masih menjadi senjata yang ampuh untuk berburu.
Karena sebagian besar penduduk Nusa Tenggara Barat masih mempertahankan cara bertahan
hidup tradisional, yaitu dengan berburu di hutan maupun sungai.
Peluru yang biasanya digunakan seperti lidi atau ranting pohon yang tajam, pelepah pohon
enau yang bentuknya seperti mata panah dan lain – lain. Pada peluru biasanya dilapisi dengan
racun alami. Racun tersebut dibuat dari pelepah pohon tatar.
Nusa Tenggara Timur mempunyai sebuah senjata keris yang disebut dengan Sundu.
Walaupun termasuk ke dalam jenis keris, perbedaan antara sundu dengan keris sendiri sangat
mencolok. Nampak terlihat dari mata pisaunya.
Mata pisau dari Sundu adalah lurus dan melengkung. Pada mata pisau dan penutup terdapat
ukiran yang merupakan ciri khas budaya daerah Nusa Tenggara Timur. Motif ukiran yang
terdapat pada mata pisau biasanya menggunakan motif burung. Senjata ini termasuk ke dalam
jajaran senjata nusantara yang sangat dianggap sakral. Penyimpanan dan kepemilikan dari
senjata ini juga mempunyai aturan tersendiri.
Ada beberapa senjata nusantara tradisional yang sama, yaitu wedhung. Senjata ini terdapat 2
jenis yaitu wedhung Bali dan wedhung Cirebon. Senjata ini tergolong ke dalam jenis belati.
Bentuk dari wedhung Bali dan wedhung Cirebon sangat mirip.
Untuk membedakan antara kedua wedhung ini adalah mata pisaunya. Mata pisau dari
wedhung Cirebon tidak ada dan terkesan cukup polos. Sedangkan untuk mata pisau dari
wedhung Bali mempunyai motif – motif yang sangat apik. Material dari wedhung ini terbuat
dari logam. Sedangkan untuk sarung / penutupnya terbuat dari kayu.
25. Senjata Tradisional Maluku Utara “Salawaku”.
Provinsi Maluku Utara mempunyai senjata adat bernama Parang dan Salawaku. Untuk
Parang adalah senjata pedang. Hal yang istimewa dari Parang adalah ukurannya. Karena
ukurannya itu, Parang Maluku Utara ini tidak dapat dikategorikan sebagai pedang. Tetapi
juga bukan termasuk ke dalam belati. Panjang dari pedang ini sekitar 90 cm – 100 cm.
Sedangkan salawaku adalah perisai. Desain dari salawaku cukup apik, sebab mempunyai
hiasan yang cantik. Motif hiasan tersebut juga bukan ukiran, melainkan ditempel. Biasanya
memanfaatkan kerang.
Salah satu senjata yang berasal dari provinsi Maluku sangat unik adalah tombak Kalawai.
Mata tombak dari Kalawai ini sama seperti tombak trisula yang mempunyai 3 mata pisau.
Walaupun mempunyai 3 buah mata pisau, namun susunan dari tombak ini tidak sama seperti
tombak trisula maupun tombak Dewa Neptunus. Melainkan berbentuk seperti kurungan.
Fungsi dari senjata adat ini untuk berburu di sungai.
Senjata khas dari provinsi Maluku ini juga terdapat pada Maluku Utara. Sebab kedua provinsi
tersebut masih termasuk ke dalam satu wilayah. Kebudayaan adat istiadatnya juga sama.
27. Senjata Tradisional Papua “Panah”.
Papua mempunyai Senjata adat yang disebut dengan busur dan panah. Untuk busurnya ada
yang istimewa. Karena mempunyai 5 buah lubang panah. Jadi dalam sekali memanah dapat
langsung menggunakan 5 buah panah.
Panah pada senjata adat ini terbuat dari bambu. Sedangkan untuk busurnya terbuat dari pohon
rotan. Senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang. Senjata ini juga masih digunakan
hingga kini. Hampir sama dengan senjata lainnya. Pada ujung mata panah senjata ini juga
diolesi dengan racun. Racun yang digunakan diambil dari getah pohon sembaru.
Untuk Senjata dari provinsi Papua Barat sangat identik dengan budaya khas Papua. Senjata
adat ini adalah sejenis belati. Bentuk dari belati ini juga sangat unik. Sayangnya penduduk
dari Papua tidak memberikan nama khusus bagi senjata etnik ini.
Pembuatan dari senjata ini sepenuhnya menggunakan burung kasuari. Spesies dari burung
kasuari merupakan salah satu hewan yang mempunyai habitat asli di wilayah Papua. Tulang
aki burung ini digunakan sebagai mata pisau. Sedangkan untuk bulunya digunakan sebagai
hiasan pada gagang pisau.
Dengan hiasan bulu burung kasuari, belati ini terkesan sangat etnik dan khas dengan Papua
Barat. Di Papua Barat juga memanfaatkan burung kasuari untuk berbagai macam keperluan
adat, baik senjata maupun pakaian hingga aksesoris.
Ada sebuah senjata dari provinsi Sulawesi Utara yang memiliki bentuk unik. Senjata adat ini
disebut dengan Pedang Bara Sangihe. Pedang ini berasal dari suku Sangihe. Bentuk dari
pedang ini sangat unik. Pada kedua ujung pedang bercabang 2, baik pada bagian gagang dan
mata pisaunya. Tepat pada bagian tengah cabang mata pisau mempunyai sebuah lubang.
Selain mempunyai bentuk yang unik, pedang ini juga sangat istimewa. Karena salah satu
pahlawan nasional menggunakan pedang ini untuk melawan penjajah. Pahlawan tersebut
adalah Hengkeng U Nang.
Nama Senjata dari provinsi Sulawesi Barat ini juga disebut dengan Badik. Namun nama dari
Badik ini adalah badik lawu. Bentuk dari Badik lawu hampir sama dengan Badik Lompo
Battang. Hanya saja pada bagian ujung gagang badik lawu adalah runcing, namun sedikit
oval. Sedangkan bentuk dari Badik lawu adalah pipih.
Penutup atau sarung dari Badik ini sangat polos. Tetapi pada ujung bawah penutup
mempunyai sebuah ukiran yang sangat khas. Untuk badik ini mempunyai sebuah mitos yang
sangat aneh. Keyakinan akan mitos tersebut termasuk ke dalam kategori kekerasan.
Walaupun sebagian besar penduduk Sulawesi Barat masih mempercayainya, namun mitos
tersebut kini dicekal.
Senjata yang satu ini tidak disebut dengan Badik. Karena senjata ini tidak tergolong ke dalam
jenis belati, melainkan pedang. Senjata ini adalah pasatimpo, untuk bentuk dari pedang
pasatimpo sangat mirip dengan bentuk badik lainnya. Hanya saja mempunyai ukuran yang
lebih panjang
Pada bagian penutup / sarung pedang terdapat tali panjang. Bentuk dari pedang ini sangat
polos. Fungsi dari pedang pasatimpo pada dahulu digunakan untuk berperang serta
memotong hewan. Kini pedang tersebut hanya berfungsi sebagai aksesoris pakaian adat
Sulawesi Tenggara.
34. Senjata Tradisional Gorontalo.
Untuk senjata dari Gorontalo sangat unik. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pedang. Tetapi
mempunyai bentuk yang jauh dari bentuk pedang pada umumnya. Biasanya mata pedang
mempunyai ujung yang runcing, baik pada salah satu atau kedua sisinya. Berbeda halnya
dengan pedang dari Gorontalo yang disebut dengan Wamilo.
Ujung dari mata pedang Wamilo adalah pipih. Meskipun pipih, tetapi pedang wamilo sangat
tajam. Selain berbentuk pipih, bentuk dari pedang ini juga sangat unik. Sekilas pedang
walimo terlihat sangat polos. Tetapi jika dipegang dan diperhatikan dari dekat, bagian
penutup pedang ini mempunyai ukiran.
Itulah daftar dari senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia. Dengan faktor dinamika
kebudayaan, fungsi dari senjata tersebut telah bergeser. Bahkan hampir tidak dipergunakan
sama sekali dan hanya sekedar dijadikan sebagai aksesoris maupun bahan koleksi.
Makanan khas Indonesia sangat unik dan beragam, keunikan tersebut karena ada
beberapa tanaman yang mudah tumbuh dan banyak ditemukan disini.
Berikut daftar 34 makanan daerah setiap provinsi di indonesia
1. Mie Aceh. Khas Aceh
Kuliner khas ini salah satu yang tersohor dan terkenal oleh wisatawan. Kamu bisa menikmati
mie Aceh dengan dua varian, ada yang digoreng dan berkuah. Keunikannya adalah
disediakan beberapa topping yaitu daging sapi dan seafood.