Anda di halaman 1dari 33

MODUL PELATIHAN

MENGELOLA PERALATAN PELATIHAN


P.854900.033.01

Oleh

LAILA ROSA
NIP. 19650916 199103 2 006

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR


DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
UPT BALAI LATIHAN KERJA SINGOSARI
Jl. Raya Singosari Telp. (0341) 458055 - Fax 458512
M A L A N G 65153
2
BAB I
MEMBUAT DAFTAR PERALATAN DAN PENYIMPANANNYA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membuat Daftar Peralatan dan


Pentyimpanannya
1. Cara mengidentifikasi peralatan pelatihan
a. Pengertian pengelolaan peralatan pelatihan
1) Pengertian Pengelolaan
Pengelolaan pada dasarnya merupakan kegiatan manajemen yang
meliputi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan. Pemahaman ini diperoleh dari penjelasan kata
”pengelolaan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa
pengelolaan adalah proses melakukan kegiatan tertentu dengan
menggerakkan tenaga orang lain. Penjelasan lain dalam kamus tersebut
bahwa pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada
semua hal yang terlibat di pelaksanaan kebijakan dan pencapaian
tujuan. Contoh: Pengelolaan tanah, artinya pengelolaan tanah dengan
tujuan menanam tanaman yang dapat memberi keuntungan dan
memelihara serta memperbaiki kesuburan tanah untuk jangka waktu
panjang.

2) Pengertian Peralatan Pelatihan


Peralatan pelatihan adalah seluruh peralatan dan sarana serta
prasarana yang diperlukan dan digunakan untuk pelaksanaan suatu
pelatihan kerja. Secara umum peralatan pelatihan terbagi atas dua
bentuk yaitu perangkat keras dan perangkat lunak (hardware dan
software). Peralatan yang termasuk dalam perangkat keras (hardware)
antara lain dapat berbentuk ruang kelas/bengkel beserta perabotnya,
mesin dan perlengkapannya, peralatan tangan, peralatan laboratorium,
perangkat komputer dan perangkat keras lainnya sesuai dengan jenis
atau bidang pelatihan yang akan dilaksanakan. Sedangkan perangkat
lunak (software) antara lain dapat berbentuk perangkat lunak atau
program-program yang bersifat untouchable, yang diperlukan untuk
mendukung operasionalisasi perangkat keras dan pekerjaan yang
terkait sesuai dengan kompetensi yang dilatihkan.

Peralatan pelatihan adalah salah satu komponen pelatihan, yang


memegang peranan yang penting untuk tercapainya tujuan pelatihan
berbasis kompetensi. Secara umum peralatan pelatihan dibutuhkan
untuk melatih peserta pelatihan dalam melakukan suatu pekerjaan/
tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi yang sedang dipelajari atau
dilatihkan. Secara umum peralatan pelatihan dapat terbagi atas sarana,
peralatan utama dan peralatan bantu pelatihan. Keseluruhan sarana,
peralatan utama dan peralatan bantu pelatihan harus dikelola dengan
baik agar dapat dipergunakan pada saat diperlukan dan dapat
dipergunakan sesuai dengan fungsinya serta terpelihara kondisinya.

Seorang instruktur sebagai pelaksana suatu program pelatihan dituntut


mampu mengelola peralatan pelatihan yang pada umumnya telah
tersedia di fasilitas tempat pelatihan. Penyediaan peralatan pelatihan
pada umumnya telah dilakukan atau dilaksanakan oleh pengelola
pelatihan berdasarkan analisis kebutuhan pelatihan yang akan
dilaksanakan. Sejalan dengan pola pelatihan yang dilaksanakan
merupakan pelatihan berbasis kompetensi, maka secara umum analisis
kebutuhan peralatan pelatihan dapat dilakukan antara lain dengan
analisis dan telaah atas peralatan dan alat yang dibutuhkan yang
tertuang pada setiap unit kompetensi.
Dalam modul ini yang dibahas hanya peralatan yang berkaitan dengan
aplikasi pengetahuan guna memperoleh keterampilan sesuai dengan
tuntutan unit kompetensi Mengelola Peralatan Pelatihan.
Berdasarkan penjelasan pengertian pengelolaan dan peralatan pelatihan
tersebut di atas maka pengertian pengelolaan peralatan pelatihan
adalah pengelolaan peralatan pelatihan dengan tujuan menyiapkan
peralatan pelatihan yang berfungsi dengan baik dan presisi sehingga
dapat digunakan dalam proses pembelajaran secara lancar sesuai
kebutuhan unit kompetensi yang sedang dipelajari.
b. Mengidentifikasi Peralatan Pelatihan
1) Melalui Standar Kompetensi Kerja (SKKNI/SKK Khusus/SKK
Perusahaan)
a).Dapatkan standar kompetensi kerja terkait dengan unit kompetensi
yang akan dipelajari;
b).Temukan unit kompetensi yang akan dipelajari;
c).Temukan dalam unit kompetensi tersebut judul ”Batasan Variabel”
bagian ”Perlengkapan yang dibutuhkan” maka akan diperoleh
perlengkapan apa saja yang diperlukan untuk mempelajari unit
kompetensi tersebut;
d).Temukan juga dalam unit kompetensi tersebut bagian ”Keterampilan
yang diperlukan”, dalam bagian tersebut akan ditemukan kegiatan apa
saja yang harus dilakukan untuk mempelajari unit kompetensi tersebut.
Berdasarkan kegiatan ini maka akan dapat ditetapkan alat apa saja
yang dibutuhkan.
e).Membuat daftar peralatan yang diperoleh dari mengidentifikasi
standar kompetensi kerja dengan format tabel seperti di bawah ini.

Tabel 1
Daftar Peralatan dari Hasil Mengidentifikasi Standar Kompetensi Kerja
Jundul Unit Kompetensi: ....................................
Kode Unit Kompetensi: ..................................

BAGIAN YANG
NO. NAMA ALAT SPESIFIKASI
DIIDENTIFIKASI

A. Perlengkapan yang
dibutuhkan:
1.
3. dst.
B. Keterampilan yang
harus dilakukan:
1. 1.
2.
2. 1.
2.
Contoh:

Tabel 2
Daftar Peralatan dari Hasil Mengidentifikasi Standar Kompetensi Kerja
Jundul Unit Kompetensi: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut
Kode Unit Kompetensi: LOG.OO07.006.00

BAGIAN YANG
NO. MACAM ALAT NAMA ALAT
DIIDENTIFIKASI

A. Perlengkapan yang
dibutuhkan:
1. Alat bantu pada -Cekam rahang tiga,
mesin bubut -Cekam rahang empat,
- Senter,
- Pelat pembawa,
- Penyangga,
- Eretan melintang,
- Kepela lepas
B. Keterampilan yang
harus dilakukan:
1. Membentuk permuka-
an pendakian
2. Mengoperasikan mesin Mesin bubut Mesin bubut
bubut
3. Memeriksa komponen
sesuai dengan spesifi-
kasi
Dan seterusnya....

2). Melalui Program Pelatihan Berbasis Kompetensi


a) Siapkan program pelatihan berbasis kompetensi yang akan
digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pelatihan;
b) Temukan daftar peralatan yang terdapat pada bagian akhir
program pelatihan;
c) Temukan unit kompetensi yang akan dipelajari;
d) Salin ke dalam daftar peralatan yang dibutuhkan seperti tabel di
bawah ini.
Tabel 3
Daftar Peralatan dari Hasil Mengidentifikasi Program Pelatihan
Jundul Unit Kompetensi: Bekerja dengan Mesin Bubut
Kode Unit Kompetensi: LOG.OO07.006.00

NO. MACAM/NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT


1. Mesin bubut Swing over bed 250 mm Distance
between center min 600mm

2. Perlengkapan bubut Chuck cakar 3 universal


Chuck cakar 4 independen
Driving plate, face plate
Collet chuck set
Lathe dogs
Stedady rest, follower rest
Quick change tool holder
Dead center, live center sleeve
3. Alat potong Pahat bubut (ISO 1 – 9)
Pahat profil (ulir, radius)
Drill set (1-32mm)
Countershink, counter bore (M4-M12)
Reamer H7 (Ø4-16)
4. Alat ukur Caliper 150 mm dan 300 mm
Mikrometer 0-25 mm, 25050 mm, 50-
75 mm dan 75-100 mm
Dial indicator set
High gage, mal ulir, mal radius, mal
bor, mal pahat
5. Alat pengencang dan alat bantu lainnya Kunci pas, obeng, dan macam-
macam tang

Selanjutnya dari hasil mengidentifikasi melalui dua pendekatan tersebut di


atas, peralatan yang sudah teridentifikasi dipindahkan ke dalam tabel
berikut:
Tabel 4
Daftar Peralatan yang Dibutuhkan
Jundul Unit Kompetensi: Bekerja dengan Mesin Bubut
Kode Unit Kompetensi: LOG.OO07.006.00
NO. MACAM/NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT BANYAKNYA

Divalidasi oleh Diverifikasi oleh Dibuat oleh


.................................... .............................. .............................

Tgl. Tgl. Tgl.

Verifikasi Penyiapan Peralatan Pelatihan

Tgl.
Rekomendasi

Contoh:
Tabel 5
Daftar Peralatan yang Dibutuhkan
Jundul Unit Kompetensi: Bekerja dengan Mesin Bubut
Kode Unit Kompetensi: LOG.OO07.006.00
NO. MACAM/NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT BANYAKNYA
1. Mesin bubut Swing over bed 250 mm 1 unit
Distance between center
min 600mm
2. Perlengkapan bubut Chuck cakar 3 universal 1 set
Chuck cakar 4 independen
Driving plate, face plate
Collet chuck set
Lathe dogs
Stedady rest, follower rest
Quick change tool holder
Dead center, live center
sleeve
5. Alat pengencang dan alat bantu Kunci pas, obeng, dan 1 set
lainnya macam-macam tang
Divalidasi oleh Diverifikasi oleh Dibuat oleh
.................................... .............................. .............................

Tgl. Tgl. Tgl.

Verifikasi Penyiapan Peralatan Pelatihan

Tgl.
Rekomendasi

c.Cara Penyimpanan Peralatan Pelatihan


2. Prinsip Penyimpanan
a) Kelompokkan peralatan yang sama atau sejenis
b) Tempeli label sesuai dengan nama masing-masing
c) Tempatkan peralatan pada tempat yang mudah ditemukan dan
mudah diambil sehingga tidak memerlukan waktu yang lama
d) Tempatkan peralatan pada tempat yang transparan atau dapat
dilihat
e) Tempatkan peralatan yang eksklusif pada tempat yang tidak setiap
orang dengan mudah mengambilnya
f) Tempatkan peralatan di tempat yang dekat dengan penggunanya
g) Susun peralatan dari yang besar atau berat di bawah dan seterusnya
ke atas semakin kecil atau ringan
h) Tempat penyimpanan ditandai sesuai dengan peralatan yang
menempati tempat tersebut
i) Tempatkan peralatan sesuai dengan karakteristiknya.
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini.

Gambar 1
FIFO

Gambar 2

Gambar 3

A A A A A A

B B B B B B

C C C C C C

D D D D D D

E E E E E E

Gambar 4
Sejenis, seukuran, selokasi

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7

Gambar 5
Sejenis, seukuran, selokasi secara horizontal

B20S H B25S H B30S H

B35S H B40S H B50S H

Gambar 6
Transparan
B10-100 B12-100

B10-150 B12-150

3. Tempat Penyimpanan
Pada dasarnya tempat penyimpanan peralatan disesuaikan dengan
karakteristik peralatan yang akan disimpan. Namun demikian, yang perlu
diperhatikan peralatan yang disimpan harus dalam keadaan aman dan
tidak mengganggu lingkungannya. Ada tiga macam tempat penyimpan-
an, yaitu:
a) Perabot atau tempat yang khusus dibuat untuk itu
b) Dinding yang digunakan untuk meletakkan peralatan yang disimpan
atau digantung
c) Space atau ruangan terbuka untuk meletakkan barang atau
digantung.
Selanjutnya perhatikan gambar-gambar di bawah ini.

Gambar 7
Tempat Penyimpanan yang Dibuat Khusus

CL10-40 CL15-20

CL20-20

BL20-50 BL20-20

BL30-20

BLH20-40 BLH20-20

BLH25-20

Gambar 8
Tempat Penyimpanan yang Dibuat Khusus

Gambar 9
Tempat Penyimpanan yang Dibuat Khusus

Gambar 10
Tempat Penyimpanan yang Dibuat Khusus

Gambar 11
Tempat Penyimpanan di Dinding

Gambar 12
Tempat Penyimpanan di Dinding

Gambar 13
Tempat Penyimpanan di Dinding

Gambar 14
Tempat Penyimpanan di Ruang Terbuka
2.Cara membuat daftar kebutuhan peralatan pelatihan sesuai materi
latihan
3. Cara mengajukan kebutuhan peralatan pelatihan sesuai dengan
materi latihan
a.Daftar peralatan pelatihan hasil identifikasi disiapkan
b.Instruktur yang melakukan identifikasi peralatan pelatihan yang dibutuhkan
membubuhkan tanda tangan sebagai pembuat daftar kebutuhan peralatan
pelatihan
c. Sampaikan kepada Ketua Program Pelatihan untuk diperiksa dan
diverifikasi
d. Apabila peralatan yang dibutuhkan sudah sesuai dengan kebutuhan unit
kompetensi yang dipelajari, Ketua Program Pelatihan membubuhkan tanda
tangan di tempat yang sudah ditentukan. Namun, apabila belum sesuai
dengan kebutuhan unit kompetensi, daftar peralatan dikembalikan kepada
instruktur untuk diperbaiki.
e.Selanjutnya disampaikan kepada Ketua Jurusan untuk memperoleh
persetujuan penggunaan peralatan pelatihan.
f. Ketua Jurusan membubuhkan tanda tangan sebagai tanda persetujuan
apabila setelah diperiksa sudah sesuai dengan kebutuhan unit kompetensi.
Untuk memperjelas prosedur ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.

Gambar 15
Diagram Alir Prosedur Mengajukan Peralatan Pelatihan yang Dibutuhkan

MENYIAPKAN MENANDATANGANI MEMVERIFIKA


MULAI DAFTAR PERA- DAFTAR PERALATAN MENYAMPAIKAN SI PERALATAN
LATAN HASIL KEPADA YANG DIBU-
YANG DIBUTUHKAN
IDENTIFIKASI KAPROGLAT TUHKAN

MENYAMPAIKAN
KPD KAJUR

DAFTAR MEMVALIDASI DAFTAR


SELESAI PERALATAN PERALATAN YANG
YANG VALID
DIBUTUHKAN

BAB II
MENYIAPKAN PERALATAN PELATIHAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Peralatan Pelatihan


1. Cara memverifikasi peralatan pelatihan sesuai materi latihan
Berdasarkan uraian di atas terutama diruntut dari aliran penyelenggaraan
pelatihan maka data yang disiapkan dianalisis dengan menggunakan tabel
sebagai berikut:
a.Peralatan yang tercantum dalam daftar peralatan yang sudah dibutuhkan
yang sudah divalidasi ditemukan/diambil dari tempat penyimpanannya
b.Peralatan diperiksa sesuai dengan spesifikasinya
c.Peralatan dicoba untuk difungsikan sesuai dengan kegunaannya
d.Selama difungsikan peralatan diperiksa apakah sudah berjalan atau
berfungsi sebagaimana mestinya
b.Gunakan alat ukur peruntukannya untuk mendeteksi ketepatannya.
c.Tandai peralatan mana yang sudah berfungsi dengan baik dan mana yang
belum berfungsi dengan baik.
2. Cara Menyiapkan Peralatan Pelatihan dengan teliti sesuai dengan materi
latihan
a.Menyiapkan daftar peralatan yang sudah divalidasi Ketua Jurusan
b.Mengiventaris/menghimpun peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan
daftar peralatan yang sudah divalidasi
c.Memeriksa peralatan untuk diketahui kondisinya, apakah peralatan siap
digunakan dalam keadaan berfungsi dengan baik
d. Menandatangani daftar peralatan apabila semua peralatan yang
dibutuhkan dalam keadaan siap digunakan.
Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Peralatan Pelatihan
1. Memverifikasi peralatan pelatihan sesuai materi latihan.
2. Menyiapkan peralatan pelatihan dengan teliti sesuai dengan materi latihan.

B. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menyiapkan Peralatan Pelatihan


1. Harus taat asas waktu memverifikasi peralatan pelatihan
2. Harus taat asas dalam menyiapkan peralatan pelatihan
BAB III
MENDISTRIBUSIKAN PENGGUNAAN PERALATAN UNTUK PELATIHAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mendistribusikan Penggunaan


Peralatan untuk Pelatihan
1. Cara memverifikasi peralatan pelatihan yang dibutuhkan peserta pelatihan sesuai
dengan kemajuan peserta pelatihan
Dalam pelatihan yang klasikal, harus diupayakan agar peserta pelatihan
mempunyai kesempatan yang sama untuk melakukan pelatihan dalam rangka
mencapai setiap unit kompetensi.
Di sisi lain, sebagian besar Lembaga Pelatihan Kerja ( LPK ) belum mampu
menyediakan setiap jenis mesin/peralatan untuk jumlah peserta yang cukup banyak.
Oleh karena itu perlu dibuat perencanaan penggunaan mesin dan peralatan
pelatihan, yang disesuaikan dengan jumlah peserta dan waktu penggunaan selama
pelatihan yang tersedia untuk mencapai kompetensi-kompetensi yang ditempuh
a. Tool Crib
Tool crib adalah tempat penyimpanan alat-alat perkakas, yang berfungsi
mendukung/melayani kegiatan pelatihan untuk menjamin kelancaran kegiatan
pelatihan. Untuk mendukung kegiatan pelatihan secara optimal, maka alat-alat
perkakas harus dikelola dengan baik, antara lain dengan melakukan:
1).Inventarisasi
Kegiatan inventarisasi ini meliputi pencatatan jumlah dan jenis peralatan, pemasukan
dan pengeluaran , penandaan, dan lain-lain. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut
diperlukan beberapa kartu, di antaranya:
a).Kartu Indeks
Kartu ini sederhana dan sangat mudah pengelolaannya, tapi sangat penting dalam
sistem inventarisasi, karena memuat data yang terbaru. Untuk kode lokasi
penempatan, misalnya tertulis TC A 3, berarti TC = tool crib; A = lemari A dan 3 =
laci no. 3. Contoh Kartu Indeks:

Gambar 16
Kartu Indeks

KARTU INDEKS

Perkakas dan Peralatan

Nama Alat: Maksimal Persediaan:


Minimal Persediaan:
Tempat: Laci No.
Jumlah
Tanggal Keterangan paraf
Masuk Keluar Sisa

b) Kartu Kontrol Alat


Untuk periode tertentu, semua alat yang dipinjam harus kembali ke tool crib untuk
pemeriksaan. Isi kartu ini merupakan teguran kepada peminjam yang sudah terlalu
lama, agar segera mengembalikan untuk diperiksa keadaannya atau akan dipakai
oleh orang lain. Di bawah ini adalah contoh kartu kontrol alat:

Gambar 17
Contoh Kartu Kontrol Alat

Kontrol Alat Tool Crib

Nama :

Bagian/Grup :

Menurut pemeriksaan kami pada akhir minggu/bulan ini tanggal .................

Anda tidak mengembalikan alat-alat:

1.

2.
3.

4.

Setiap alat yang dipinjam harus dikembalikan selambat-lambatnya hari .........

tanggal ............................. pukul ...........

Perlu diketahui bahwa Anda telah menahan alat tersebut di atas sampai

minggu/bulan ............................ untuk ke ............. kalinya.

........................, ........................

Mengetahui Petugas Tool Crib

Kepala Bengkel

....................................... ..............................

2). Laporan Kerusakan Peralatan Pelatihan


Apabila waktu melakukan inventarisasi/verifikasi peralatan ada kerusakan, maka
segera dilaporkan melalui format yang sudah dibakukan.
Lembar ini berfungsi sebagai laporan kerusakan alat. Pengisiannya dilakukan oleh
orang yang merusakkan alat dan diketahui oleh kepala bengkel.
Dari lembaran ini dapat diketahui jenis kerusakan dan penyebabnya, sehingga untuk
selanjutnya dapat diambil langkah-langkah pencegahannya, agar tidak terjadi
kerusakan karena sebab yang sama dan kepada pelakunya dapat diberikan sangsi
sesuai dengan peraturan yang berlaku, jika kerusakan terjadi akibat kelalaiannya,
misalnya tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Pada halaman berikut
diberikan contoh laporan kerusakan alat.

Gambar 17
Contoh Lembar Isian Laporan Kerusakan
LAPORAN KERUSAKAN
Program: ………………………………………………………….
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Tingkat/Program :
No. koin :
Menerangkan pada tgl/bln/thn :
Telah membuat kesalahan yang menyebabkan rusaknya mesin/alat:
rompal/patah/hilang
Nama alat/mesin :
Pada program :
Nama benda kerja : …………………………………………No. Gb……….
Adapun penyebabnya adalah sebagai berikut (harus dijelaskan disertai gambar skets)
…………………………………………….......
………………………………………………….
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………

Mengetahui: Bandung……………..200
Kepala sektor Instruktur

……………………………… …………………………. Nama dan td tngn peserta

Catatan: Akibat kesalahan di atas, peserta mendapat


Sangsi: Mengetahui:
Peringatan : Lisan / tertulis
Kompensasi : ………… jam
Kompensasi dihitung dari harga kerusakan total alat ………………………………
NK = @ harga kerusakan ……X jam Penanggung Jawab Kelas
Nilai kerusakan > Rp. 75.000, Nilai @ = 1
Nilai kerusakan < Rp. 75.000, Nilai @ = 2
@ adalah faktor penyesuaian dengan nilai
Tingkat I 0,25; tingkat II 0,3; tingkat III 0,4

2. Cara Mendistribusikan peralatan pelatihan secara cermat


pemakaiannya kepada peserta pelatihan sesuai dengan kemajuan peserta
pelatihan

Setelah dilakukan inventarisasi seperti tersebut di atas, penanggung jawab tool crib
segera menyiapkan peralatan sesuai dengan kebutuhan unit kompetensi yang akan
dipelajari berdasarkan daftar peralatan yang sudah divalidasi yang urutannya
mengacu pada jadwal pelatihan. Penyiapan peralatan ini di samping disesuaikan
dengan macam/nama alat, juga banyaknya peserta pelatihan.
a.Tata cara serah terima Peralatan Pelatihan
Alat-alat perkakas dipinjam oleh operator atau peserta pelatihan dari tool crib, dan
setelah selesai dikembalikan lagi ke tool crib.
1).Dengan Menggunakan Koin
Setiap operator atau peserta pelatihan memperoleh sejumlah koin (biasanya 10
buah) dengan identitas tertentu (misal: nama program studi dan nomor urutnya).
Setiap peminjaman alat perkakas, peminjam harus memberikan koin, sejumlah
perkakas yang dipinjam, kemudian petugas tool crib menyimpan koin pada tempat
alat perkakas yang dipinjam.
Kebaikan sistem koin:
- Dapat membatasi jumlah peminjaman alat perkakas;
- Petugas tool crib dengan mudah mengetahui siapa peminjam
perkakas yang bersangkutan.
Kelemahan sistem koin:
- Operator atau peserta pelatihan hanya dapat meminjam alat
perkakas sejumlah koin yang dimilikinya;
- Jika petugas tool crib salah menempatkan koin, sering timbul
masalah, karena tidak ada dokumen tertulis yang menyatakan alat
apa yang dipinjam.
2).Dengan Menggunakan Bon Peminjaman
Peminjam menulis nama perkakas yang dipinjam. Kelemahan sistem ini
adalah, petugas tool crib akan kesulitan mengetahui dari tempat mana
perkakas yang dipinjam tersebut berasal, terutama jika sejumlah alat
yang dipinjam berasal dari tempat yang berbeda-beda. Di bawah ini
adalah contoh formulir bon peminjaman alat.
Gambar 18
Contoh Formulir Bon Peminjaman Alat

BON PEMINJAMAN ALAT

NAMA :
BAGIAN/GRUP :
NAMA ALAT :
1.
2.
3.
4.
5.
......................., .......................
Peminjam,

3). Dengan Sistem Inventaris


Pada sistem inventaris, penyerahan alat perkakas disesuaikan dengan daftar
permohonan pinjaman. Setelah kurun waktu tertentu (misal 3 bulan atau 6
bulan) alat perkakas harus dikontrol.
Sistem ini cocok untuk pemakaian perkakas secara rutin, tidak habis pakai dan
jarak tempat kerja relatif jauh dari tool crib, misalnya alat-alat ukur dan alat
bantu, tetapi tidak cocok misalnya untuk alat potong yang memerlukan
pengasahan ulang atau habis karena pemakaian.
B. Keterampilan yang dibutuhkan dalam Melayani Penggunaan Peralatan
untuk Pelatihan
1. Memverifikasi peralatan pelatihan yang dibutuhkan peserta pelatihan sesuai
dengan kemajuan peserta pelatihan
2. Mendistribusikan peralatan pelatihan secara cermat pemakaiannya kepada
peserta pelatihan sesuai dengan kemajuan peserta pelatihan

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Memelihara Peralatan Pelatihan


1. Harus taat asas dalam memverifikasi peralatan yang dibutuhkan peserta
pelatihan sesuai dengan kemajuan peserta pelatihan
2. Harus taat asas dalam mendistribusikan peralatan pelatihan secara cermat
pemakaiannya kepada peserta pelatihan sesuai dengan kemajuan peserta
pelatihan.
BAB IV
MEMELIHARA PERALATAN PELATIHAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Memelihara Peralatan Pelatihan


1. Cara mengidentifikasi kebutuhan perawatan dan perbaikan peralatan
pelatihan sesuai prosedur
a. Teknik Perawatan Peralatan Pelatihan
Pemeliharaan mesin-mesin dan peralatan pelatihan dapat diklasifikasikan ke
dalam 2 (dua) katagori, yakni :
1). Pemeliharaan pencegahan (Preventive maintenance)
Pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan dan perbaikan
terencana peralatan pelatihan dalam interval tertentu untuk mencegah
kerusakan yang mungkin terjadi. Intervalnya ditentukan berdasarkan
kompleksitas mesin / peralatan itu sendiri dan juga beban kerjanya.
Pada satu sisi, preventive maintenance akan memperpanjang usia mesin
(prolonging the life of the equipment) dan mereduksi kerusakan yang
tidak diharapkan (reduction in unexpected break down) dan di sisi lain
pemeliharaan pencegahan menjamin akurasi dan ketelitian mesin /
peralatan dan dengan demikian, menjaga kualitas dan kelangsungan
produksi/proses pelatihan.
2). Siklus Reparasi (Repair Cycle)
Reparasi yang dilaksanakan dalam interval yang telah direncanakan
dalam preventive maintenance dapat diklasifikasikan ke dalam empat
(4) katagori atau tahapan, mencakup volume pekerjaannya dan juga
urutannya, yaitu:
a) Inspection ( I ) atau pemeriksaan
b) Small repair ( S ) atau perbaikan kecil
c) Medium repair ( M ) atau perbaikan sedang
d) Completely overhaul ( C ) atau overhaul penuh
Siklus reparasi yang dilaksanakan terhadap suatu mesin harus
ditentukan urutannya secara cermat.
Suatu contoh, siklus reparasi suatu mesin bubut, misalnya seperti
berikut: I1 – I2 – S1 – I3 – I4 – S2 – I5 - M1 – I6 – M2 _ I2 - C , ini
berarti bahwa setelah interval tertentu yang direncanakan (misalnya
setiap 3 bulan), maka :
 Pertama, terhadap mesin tersebut dilakukan pemeriksaan pertama
 Setelah 3 bulan, dilakukan pemeriksaan kedua
 3 bulan kemudian dilakukan perbaikan kecil pertama
 dan seterusnya.
b. Prosedur Perawatan Peralatan Pelatihan
Agar peralatan pelatihan selalu dalam keadaan siap digunakan atau dalam
keadaan berfungsi dengan baik, maka kegiatan pemeliharaan harus dilakukan
secara teratur dan periodik. Fungsi pemeliharaan merupakan tugas unit M &
R (Maintenance and Repair). Adapun prosedur pemeliharaan peralatan
pelatihan sebagai berikut:
1) Membaca jadwal pemeliharaan pencegahan dan menentukan keperluan
tugas pekerjaan
2) Memeriksa secara visual dan dengan alat uji peralatan mekanikal,
komponen, sub-rakitan, menggunakan prosedur dan syarat
keselamatan yang telah ditetapkan guna menjamin kebenaran fungsi
atau menentukan kegagalan fungsi
3) Menentukan dan memahami fungsi komponen peralatan dengan
mengacu pada gambar teknik, pedoman teknis dan atau konsultansi
dengan personil yang tepat
4) Melakukan penyetelan pada peralatan dan komponen guna menjamin
dipenuhinya spesifikasi-spesifikasi, menggunakan teknik dan prosedur
yang dapat diterima, serta memperhatikan semua syarat keselamatan
5) Mendiagnosis dan menemukan kesalahan apabila waktu melakukan
penyetelan ada peralatan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya
6) Memeriksa dan meninjau laporan perawatan peralatan tersebut
7) Memilih dan menggunakan peralatan tes sesuai dengan syarat dan
prosedur yang telah ditetapkan untuk membantu menemukan letak
kesalahan, dimana diperlukan
8) Mendiagnosis dan melokalisasi kondisi kesalahan pada tingkat komponen
dengan peralatan dan prosedur tes yang tepat
9) Mengevaluasi kondisi kesalahan dan melakukan tindakan perbaikan yang
tepat
10) Mendokumentasikan kesalahan-kesalahan dengan prosedur operasi
standar
11) Mengisolasi mesin atau peralatan dengan aman atau memeriksa untuk
tujuan isolasi
12) Melepaskan peralatan, komponen atau sub-bagian mesin yang rusak
dari sistem menggunakan prinsip teknik, perkakas, peralatan dan
prosedur yang tepat
13) Memilih suku cadang pengganti dari katalog pabrik pembuat dan
mendapatkannya dengan cara yang layak
14) Memilih dan mempersiapkan prosedur, perkakas dan peralatan
perbaikan yang benar untuk penggunaan pada barang-barang yang
mampu rawat
15) Menggunakan prinsip-prinsip teknik yang tepat, prosedur yang telah
ditetapkan, perkakas yang benar, peralatan dan praktik keselamatan
bengkel, item-item yang mampu rawat diperbaiki atau di’ overhaul’
menurut spesifikasi pembuat mesin atau spesifikasi
16) Memeriksa komponen-komponen dengan instrumen-instrumen presisi
guna menjamin kesesuaian terhadap spesifikasi dimana dapat diterapkan
17) Menentukan keperluan pemasangan dan melakukan perencanaan
tahapan perakitan yang dapat diterapkan
18) Menerapkan prinsip dan teknik pemasangan yang dapat dipercaya di
dalam persiapan dan perakitan bagian-bagian komponen menggunakan
peralatan dan metode pengencangan yang menjamin kesesuaian
terhadap spesifikasi, kinerja operasional, kualitas dan keselamatan
19) Menentukan keperluan pelumasan yang benar dengan cara yang tepat
dan menggunakannya ditempat yang tepat secara mekanis atau manual
20) Melakukan penyetelan akhir pada peralatan mekanikal agar selaras
dengan spesifikasi operasional menggunakan prinsip-prinsip enjiniring,
teknik-teknik dan prosedur-prosedur pemasangan yang dapat diterima
21) Menguji ketelitian dan kebenaran operasi peralatan mekanikal dimana
dapat diterapkan, dan mengembalikan pada spesifikasi pelayanan
penggunaan prosedur yang dapat diterima
22) Mengisi laporan pemeliharaan menurut prosedur operasi standar dan
menyampaikannya kepada personil yang ditunjuk.
2.Cara menyimpan peralatan pelatihan sesuai prosedur

3.Cara merawat peralatan pelatihan sesuai prosedur

4. Cara melaporkan peralatan pelatihan yang memerlukan perbaikan sesuai


prosedur
Laporan pemeliharaan peralatan pelatihan dibuat setelah kegiatan
pemeliharaan selesai dilakukan yang digunakan sebagai dokumen
pemeliharaan peralatan tersebut sehingga memudahkan ”mampu telusur”.
Adapun tata cara pembuatan laporan pemeliharaan peralatan pelatihan
sebagai berikut:
a.Laporan ditulis berdasarkan terminologi yang mudah dipahami oleh orang
yang menerima laporan
b.Laporan berisi tentang:
1).Nama dan spesifikasi peralatan pelatihan yang dipelihara/diperbaiki
2).Deskripsi kerusakan atau kebutuhan pemeliharaan
3).Kegiatan pemeliharaan/perbaikan
4).Waktu/lamanya kegiatan pemeliharaan/perbaikan
5).Besarnya biaya pemeliharaan
6).Rekomendasi atau saran.
c.Laporan ditulis dalam format yang sudah ditetapkan/dibakukan.
Gambar 18
Contoh Format Laporan Pemeliharaan Peralatan Pelatihan
LAPORAN KEGIATAN PEMELIHARAAN PERALATAN PELATIHAN

NAMA ALAT :
TIPE/UKURAN :
DESKRIPSI KERUSAKAN/PEMELIHARAAN:
GAMBAR URAIAN

KEGIATAN PEMELIHARAAN:

WAKTU/LAMA KEGIATAN PEMELIHARAAN:


Hari/Tgl. Waktu/Jam kegiatan

Rincian Biaya:
No. Uraian Biaya Satuan Jumlah

Rekomendasi/Saran:
Penanggung Jawab Unit M & R
Peralatan Pelatihan
Penanggung Jawab teknisi

Tgl. Tgl. Tgl.

d. Prosedur Melaporkan Perbaikan Peralatan Pelatihan


1).Mengisi lembar isian Laporan Kegiatan Pemeliharaan Peralatan Pelatihan
oleh teknisi atau tenaga M & R
2).Melaporkan kepada Penanggung Jawab unit M & R
3).Penanggung Jawab unit M & R memeriksa hasil kegiatan pemeliharaan
4).Penanggung Jawab unit M & R membubuhkan tanda tangan pada lembar
laporan pemeliharaan apabila peralatan pelatihan yang dipelihara sudah
berfungsi sebagaimana mestinya dengan baik
5).Melaporkan hasil pemeliharaan peralatan pelatihan kepada Penanggung
Jawab peralatan pelatihan
6).Penanggung jawab peralatan pelatihan di lembaga pelatihan kerja mencek
hasil pemeliharaan
7).Penanggung Jawab peralatan pelatihan membubuhkan tanda tangan pada
lembar laporan kegiatan pemeliharaan apabila peralatan yang dipelihara
sudah berfungsi dengan baik.
8).Penanggung jawab peralatan pelatihan menghubungi Ketua Jurusan yang
mengajukan permohonan pemeliharaan agar mencek lagi peralatan yang
dipelihara
9).Menempatkan kembali/menyimpan peralatan yang sudah dipelihara
apabila sudah dinyatakan peralatan berfungsi dengan baik.

B. Keterampilan yang dibutuhkan dalam memelihara peralatan


pelatihan
1. Mengidentifikasi kebutuhan perawatan dan perbaikan peralatan pelatihan
sesuai prosedur
2. Menangani peralatan pelatihan yang memerlukan perawatan dengan
cermat sesuai SOP
3. Menyimpan peralatan pelatihan sesuai prosedur
4. Merawat peralatan pelatihan sesuai prosedur
C. Sikap yang diperlukan dalam memelihara Peralatan Pelatihan
1. Harus taat asas dalam mengidentifkasi kebutuhan perawatan dan
perbaikan peralatan pelatihan sesuai prosedur
2. Harus taat asas dalam menangani peralatan pelatihan yang memerlukan
perawatan dengan cermat sesuai SOP
3. Harus taat asas dalam menyimpan peralatan sesuai prosedur
4. Harus teliti dan taat asas dalam merawat peralatan pelatihan sesuai
prosedur

Anda mungkin juga menyukai