Anda di halaman 1dari 8

kelompok 2

pemberontakan pki
di madiun
k e lo m p o k 2 :
A n d in K a y l a w a n g i
g n e s i a S i a g i a n
A n g g i A a I s la m i a
A n n is r a i n i
g
D iv a A n r m a w a n
u t r i I
R e y v a P a li z a F a s y a
S y a h d u H

latar belakang
Latar Belakang Terbentuknya PKI Madiun
1948
1. Terbentuknya FDR (Front Demokrasi
Rakyat) yang dipimpin oleh Amir
Syarifuddin
2. Kedatangan Musso dari Uni Soviet yang
membawa paham komunis
3. Adanya kerja sama antara Musso dan
Amir Syarifuddin untuk membentuk negara
Komunis
tujuan
Tujuan PKI Madiun 1948
1. Mendirikan Negara Republik Soviet
Indonesia yang berhaluan Komunis
2. Menghancurkan dan menggulingkan
kebinet Hatta
kronologi
Awal pemberontakan itu dimulai ketika FDR selalu
membuat onar di Surakarta. Karena organisasi tersebut
selalu membuat onar, maka TNI di bawah pimpinan
Gatot Subroto turun tangan untuk mengatasinya.

Sayangnya, keonaran tersebut hanyalah tipuan belaka.


Pada tanggal yang sama, 18 September 1948, FDR
membentuk Pemerintahan Soviet Republik Indonesia di
Madiun. Mereka membuat TNI sibuk di Surakarta, tapi
ternyata pusat masalahnya ada di Madiun.

Baru dua hari setelahnya, pada 20 September 1948,


operasi militer mulai bergerak untuk menumpas
pemberontakan di Madiun.
-upaya
Ada dua langkah yang diambil oleh pemerintah untuk
menumpas pemberontakan PKI Madiun 1948. Pertama
adalah pelarangan surat kabar komunis seperti
Patriot, Bintang Merah, dan Revolusioner. Kedua
adalah melalui operasi militer. Operasi militer tersebut
dipimpin oleh Kolonel Sungkono yang menjabat
Gubernur Militer Jawa Timur dan Kolonel Gatot
Soebroto yang menjabat Gubernur Militer Jawa
Tengah untuk menggerakkan pasukan demi menumpas
gerakan PKI Madiun 1948.
dampak akhir
Peristiwa tersebut menelan banyak korban jiwa karena terjadi
pembunuhan-pembunuhan terhadap tokoh masyarakat, pegawai
pemerintahan, pasukan-pasukan pemerintah, ulama-ulama, para
santri dan masyarakat biasa yang dilakukan oleh oknum-oknum PKI.
Di bidang sosial, karena kekejaman PKI masyarakat Madiun
cenderung menutup diri, sikap diam dan tidak berbicara terkait
dengan peristiwa yang terjadi pada 1948 dianggap sebagai solusi
yang tepat. Kebencian yang mendalam membekas di hati masyarakat
Madiun antara kaum abangan dengan kaum santri. Di bidang
ekonomi, harga-harga bahan pokok sempat mengalami penurunan
dan masyarakat Madiun yang berbasis ekonomi pertanian tidak
menjual hasil pertaniannya ke kota lain tetapi untuk dikonsumsi
sendiri, sehingga pemenuhan kebutuhan bahan pokok dapat
terpenuhi.
Thank You
for listening!

Anda mungkin juga menyukai