Anda di halaman 1dari 16

4/15/2012

SISTEM BILANGAN
DAN FORMAT DATA

N. Tri Suswanto Saptadi

Informatics Engineering
Faculty of Information Technology

Pokok Bahasan
• Sistem Bilangan
• Perhitungan Aritmatika
• Konversi Antar Bilangan
• Format Data
• Data Citra

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 2

1
4/15/2012

BASIS BILANGAN
• Sistem Bilangan :
1. Bilangan Desimal
2. Bilangan Biner
3. Bilangan Oktal
4. Bilangan Heksadesimal
• Konversi Bilangan
• Komplemen Bilangan

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 3

Kerjakan soal berikut:


• 25(10) + 30(10) = ……
• 105(10) - 73(10) = ……
• 101(2) + 111(2) = ……
• 110(2) - 11(2) = ……
• 25(8) + 16(8) = ……
• 64(8) - 5(8) = ……
• F(16) + 9(16) = ……
• 1A(16) - C(16) = ……

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 4

2
4/15/2012

SISTEM BILANGAN (1 dari 2)

Sistem bilangan yang lasim digunakan adalah:

1. Sistem Bilangan Desimal, yaitu:


Sistem bilangan berbasis 10,
*Simbolnya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

2. Sistem Bilangan Biner, yaitu:


Sistem bilangan berbasis 2,
*Simbolnya : 0, 1

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 5

SISTEM BILANGAN (2 dari 2)

3. Sistem Bilangan Oktal, yaitu :


Sistem bilangan berbasis 8,
*Simbolnya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

4. Sistem Bilangan Heksadesimal, yaitu :


Sistem bilangan berbasis 16,
*Simbolnya :
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 6

3
4/15/2012

Ringkasan Sistem Bilangan


• Basis 10: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
• Basis 2: 0,1
• Basis 8: 0,1,2,3,4,5,6,7
• Basis 16: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 7

KONVERSI BILANGAN
• Desimal ke Biner :
 Caranya yaitu :
Untuk bilangan bulat dapat dilakukan dengan Cara Doble Dable
(Ganda Plus Sisa).
*Contoh :
1. 9 ₍₁₀₎ = 1001 ₍₂₎
2. 13 ₍₁₀₎ = 1101 ₍₂₎
Jawab : 9 13
2 1 2 1
4 6
2 0 2 0
2 3
2 0 2 1
1 1

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 8

4
4/15/2012

KONVERSI BILANGAN
• Desimal ke Oktal :
 Caranya yaitu :
Untuk bilangan bulat, prinsipnya sama dengan Doble Dable,
bilangan yang akan dikonversi dibagi 8.
*Contoh :
1. 19 ₍₁₀₎ = 23 ₍₈₎
2. 175 ₍₁₀₎ = 257 ₍₈₎
Jawab : 19 175
8 3 8 7
2 21
8 5
2

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 9

KONVERSI BILANGAN
• Desimal ke Heksadesimal :
 Caranya yaitu :
Untuk bilangan bulat, prinsipnya sama dengan Doble
Dable, bilangan yang akan dikonversi dibagi 16.
*Contoh :
1. 23 ₍₁₀₎ = 17 ₍₁₆₎
2. 187 ₍₁₀₎ = BB ₍₁₆₎
Jawab : 23 187
16 7 16 B
1 B

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 10

5
4/15/2012

KONVERSI BILANGAN
• Biner ke Desimal :
 Caranya yaitu :
Jumlah hasil kali pangkat 2.
--- + 2> + 2= + 2< + 2; + 2: + 2⁻; + 2⁻< + 2⁻= + 2⁻> + ---
*Contoh :
1. 11011 ₍₂₎ = 27 ₍₁₀₎
11011 = 1x2> + 1x2= + 0x2< + 1x2; + 1x2:
= 16 + 8 + 0 + 2 + 1
= 27 ₍₁₀₎

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 11

KONVERSI BILANGAN
• Biner ke Oktal :
 Caranya yaitu :
Mengelompokkan menjadi 3 bit lalu dikonversi ke
bilangan desimal.
*Contoh :
1. 11011 ₍₂₎ = 33 ₍₈₎
2. 101011011 ₍₂₎ = 533 ₍₈₎

11 011 101 011 011


3 3 5 3 3

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 12

6
4/15/2012

KONVERSI BILANGAN
• Biner ke Heksadesimal :
 Caranya yaitu :
Mengelompokkan menjadi 4 bit lalu dikonversi ke
bilangan desimal.
*Contoh :
1. 11011 ₍₂₎ = 1B ₍16₎
2. 101011011 ₍₂₎ = 15B ₍16₎

1 1011 1 0101 1011


1 B 1 5 B

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 13

KONVERSI BILANGAN
• Oktal ke Desimal :
 Caranya yaitu :
Jumlah hasil kali pangkat 8.
--- + 8> + 8= + 8< + 8; + 8: + 8⁻; + 8⁻< + 8⁻= + 8⁻> + ---
*Contoh :
1. 23 ₍₈₎ = 19 ₍₁₀₎
23 = 2x8; + 3x8:
= 16 + 3
= 19 ₍₁₀₎

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 14

7
4/15/2012

KONVERSI BILANGAN
• Oktal ke Biner :
 Caranya yaitu :
Mengkonversi tiap bilangan Oktal ke bilangan Biner
dengan menggunakan 3 bit.
*Contoh :
1. 23 ₍₈₎ = 10011 ₍₂₎
2. 501 ₍₈₎ = 101000001 ₍₂₎

2 3 5 0 1
10 011 101 000 001

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 15

KONVERSI BILANGAN
 Oktal ke Desimal
 Konversi dari sistem bilangan Oktal ke sistem bilangan Desimal,
 Caranya yaitu :
Jumlah hasil kali pangkat 8.
…+ 8² + 8¹ + 8º + 8ˉ¹ + 8ˉ² + 8ˉ² +…
Contoh :
1. 23(8) = ……….(10)
2. 257(8) = ……….(10)
Peny:
23 = 2 x 8¹ + 3 x 8º
(8) 257 = 2 x 8² + 5 x 8¹ + 7 x 8º
(8)

= 16 + 3 = 128 + 40 + 7
= 19(10) = 175(10)

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 16

8
4/15/2012

KONVERSI BILANGAN
 Oktal ke Biner
 Konversi dari sistem bilangan Oktal ke Biner, yaitu :
 Ada 2 cara yang dapat digunakan yaitu :
• Cara 1 : Mengkonversikan terlebih dahulu bil. Oktal ke bil. Desimal lalu hasil
konversi bil. Desimal di konversikan lagi ke bil. Biner.
Contoh :
23(8) = 19(10) = 10011(2) 19
23(8) = 2 x 8¹ + 3 x 8º 2 1
= 16 + 3 9
= 19(10) 2 1
4
2 0
2
2 0
1

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 17

KONVERSI BILANGAN
• Oktal ke Biner
 Cara 2 : Mengkonversikan tiap bil. Oktal ke bil.
Biner dengan memisahkan tiap 3 bit.
Contoh :
1 . 23(8) = 10011(2)
2 . 501(8) = 101000001(2)

2 3 5 0 1
10 011 101 000 001

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 18

9
4/15/2012

KONVERSI BILANGAN
• Oktal ke Biner
 Untuk bil. pecahan dapat dilakukan dengan cara
seperti pada bil. bulat yaitu dengan mengkonversikan
tiap bil. Oktal ke Biner dengan menggunakan 3 bit.
Contoh :
1 . 0,54(8) = 0,101100(2)
2 . 0,732(8) = 0,111011010(2)
5 4 7 3 2
101 100 111 011 010

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 19

KONVERSI BILANGAN
• Oktal ke Heksadesimal
 Konversi dari sistem bil. Oktal ke sistem bil. Heksadesimal
dpt dilakukan dengan salah satu cara yaitu mengkonversi
terlebih dahulu bil. Oktal ke bil. Desimal lalu hasilnya
dikonversikan lagi ke bil. Heksadesimal.
Contoh :
23(8) = 19(10) = 13(16)

23(8) = 2 x 8¹ + 3 x 8º 19
= 16 + 3 16 3
= 19(10) 1

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 20

10
4/15/2012

KONVERSI BILANGAN
• Oktal ke Heksadesimal
 Untuk bil.pecahan dapat dilakukan dengan cara sbagai berikut:
- Mengkonversikan terlebih dahulu bil. Oktal ke bil. Desimal lalu
hasilnya dikonversikan lagi ke bil. Heksadesimal.

Contoh :
0,54(8) = 0,6875(10) = 0,B(16)
0,54(8) = 5 x 8ˉ¹ + 4 x 8ˉ² 0,6875 x 16 = B
= 0,625 + 0,0625
= 0,6875(10)

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 21

KONVERSI BILANGAN
• Heksadesimal ke Desimal
 Konversi dari sistem bil. Heksa ke sistem bil. Desimal,
 Jumlah hasil kali pangkat 16.
…+16³+16²+16¹+16º+16ˉ¹+16ˉ²+…
– Contoh :
1 . 17(16) = 23(10)
2 . 1F7(16) = 503(10)

17(16) = 1 x 16¹ + 7 x 16º 1F7(16) = 1 x 16² + F x 16¹ + 7


x 16º
= 16 + 7 = 256 + 240 + 7
= 23(10) = 503(10)

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 22

11
4/15/2012

KONVERSI BILANGAN
• Heksadesimal ke Biner
 Konversi bil. Heksadesimal ke sistem bil. Biner
 Ada 2 cara yang dapat digunakan yaitu :
• Cara 1 : Mengkonversi terlebih dahulu bil. Heksa ke bil. Desimal
lalu hasilnya dikonversikan lagi ke bil. Biner
Contoh :
17(16) = 23(10) = 10111(2) 23
17₍₁₆₎ = 1 x 16¹ + 7 x 16º 2 1
= 16 + 7 11
= 23₍₁₀₎ 2 1
5
2 1
2
2 0
4/15/2012 nts/pti/tiuajm 1 23

KONVERSI BILANGAN
• Heksadesimal ke Biner
• Cara 2 : Mengkonversi tiap bil. Heksa ke bil.
Biner dengan menggunakan 4 bit.
Contoh :
17(16) = 10111(2)
5A8(16) = 10110101000(2)

1 7 5 A 8
0001 0111 0101 1010 1000

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 24

12
4/15/2012

KONVERSI BILANGAN
• Heksadesimal ke Biner
 Untuk bil.peahan dapat dilakukan dengan 2 cara :
• Cara 1 : Mengkonversi terlebih dahulu bil. Heksa ke bil.
Desimal lalu hasilnya dikonversikan lagi ke bil. Biner.
Contoh :
0,E8₍₁₆₎ = 0,90625₍₁₀₎ = 0,11101₍₂₎
Jawab :
0,E8₍₁₆₎ = E x 16ˉ¹ + 8 x 16ˉ² 0.90625 x 2 = 1.8125 1
= 0.875 + 0.03125 0.8125 x 2 = 1.625 1
= 0.90625₍₁₀₎ 1.625 x 2 = 1.25 1
0.25 x 2 = 0.5 0
0.5 x 2 = 1.0 1

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 25

KONVERSI BILANGAN
– Heksadesimal ke Biner
• Cara 2 : Mengkonversikan tiap bil. Heksa ke bil.
Biner dengan menggunakan 4 bit.
Contoh :
1. 0,E8₍₁₆₎ = 0,11101₍₂₎
2. 0,732₍₁₆₎ = 0,011100110010₍₂₎

E 8 7 3 2
1110 1000 0111 0011 0010

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 26

13
4/15/2012

KOMPLEMEN Bil. BINER


• Komplemen 1 :
Mengubah bil. biner 1 menjadi 0 atau dari 0 ke 1
Contoh :
1. 101 1. 1010
Jawab : k-1: 010 k-1: 0101

• Komplemen 2 :
Komplemen 1 ditambah 1
1. 101 2 . 1010
Jawab : k-1: 010 k-1 : 0101
k-2: 1 + k-2 : 1 +
011 0110

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 27

KOMPLEMEN Bil. BINER


• Pengurangan bil.biner dengan menggunakan
komplemen 1.
Contoh :
1. 111 111
101 010
1.001
bawaan/carry 1
010

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 28

14
4/15/2012

KOMPLEMEN Bil. BINER


• Pengurangan bilangan biner dengan
menggunakan komplemen 2.
Contoh :
1 . 111 111
101 011
1.010

bawaan/carry diabaikan

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 29

Format Data
• Komunikasi melalui foto, tabel, diagram atau
bentuk citra lainnya.
• Terdapat bentuk data karakter Alfanumerik,
yaitu: Unicode, ASCII (American Standar Code
for Information Interchange), EBCDIC
(Extended Binary Coded Decimal Interchange
Code).

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 30

15
4/15/2012

Data Citra
• Masukan Citra: image scanning, kamera digital,
input grafis menggunakan peralatan penunjuk.
• Citra Bitmap: tersusun atas pixel-pixel yang
mewakili titik-titik pada citra.
• Citra Objek: terbuat dari elemen-elemen seperti
garis lurus, garis lengkung, lingkaran dan busur
lingkaran, oval dsb.
• Citra Video: membutuhkan tempat
penyimpanan yang relatif besar.
• Data Suara: sebagai peralatan instruksional.

4/15/2012 nts/pti/tiuajm 31

16

Anda mungkin juga menyukai