Anda di halaman 1dari 4

PENGURUS PUSAT

GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA


National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement
Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457
Website: www.gmki.or.id Email: ppgmki@yahoo.co.id

Nomor : 370247/SU/INT/B/VIII/2021 Jakarta, 15 Agustus 2021


Lampiran : 1 Exp
Perihal : SERUAN KAMPANYE MEDIA

Kepada Yth.
Badan Pengurus Cabang Se Tanah Air
di _
Tempat

Salam Sejahtera,
Dari Salemba Raya 10 Flat 21 kami menjumpai Saudara/I, seraya berharap kiranya kasih karunia
dari Tuhan Yesus Kristus sang Kepala Gerakan selalu memberkati dan menyertai kita semua dalam
tugas dan pelayanan yang diembankan kepada kita.
Dalam rangka mendorong pemerintah agar segera mengesahkan RUU PKS (Penghapusan
Kekerasan Seksual) maka bersama surat ini Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia menginstruksikan agar segenap BPC GMKI Setanah Air serta segenap potensi
Gerakan melaksanakan aksi serentak dan kampanye media sosial mulai tanggal 17 Agustus 2021
hingga 22 Agustus 2021. Bersama dengan surat ini, kami juga melampirkan panduan seruan aksi
bersama.
Untuk koordinasi lebih lanjut dapat menghubungi Sekfung Pemberdayaan Perempuan PP GMKI
Irma Thobias (HP: 085238188700, email: irmathobias@gmail.com).

Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatiannya dihaturkan terima kasih. Teriring Salam
dan Doa Agung Tuhan Yesus Kristus.
Tinggi Iman, Tinggi Ilmu, Tinggi Pengabdian.
Ut Omnes Unum Sin

PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
MASA BAKTI 2020 – 2022

Jefri Edi Irawan Gultom Michael Anggi


Ketua Umum Sekretaris Umum

Tembusan:
1. Koordinator Wilayah I-XV
2. Cf. surint

Tema: Lihatlah, Kristus Menjadikan Semuanya Baru


(Bandingkan Wahyu 21: 1-5)
Sub Tema: ”Memperbaharui Persaudaraan, Meningkatkan Kepedulian, dan Merengkuh Mereka yang Rapuh
dalam upaya untuk Menciptakan Bumi (Indonesia) yang Baru.”
PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement
Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457
Website: www.gmki.or.id Email: ppgmki@yahoo.co.id

PANDUAN SERUAN AKSI BERSAMA MELALUI KAMPANYE MEDIA SOSIAL

#SAHKAN RUU PKS

1. Dasar Pikir
17 Agustus 2021 menjadi momen peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-76.
Dua tahun sudah peringatan kemerdekaan Indonesia ditengah situasi pandemi Covid-19.
Berbicara tentang dampak Covid-19 tentu sangat terasa dalam berbagai aspek kehidupan,
namun bagi perempuan dampaknya jauh lebih besar dirasakan. Data UN Women
menyebutkan perempuan di Indonesia sangat bergantung pada pendapatan dari usaha
keluarga, namun Covid-19 telah mengurangi pendapatan tersebut sebanyak 82% untuk
perempuan. Meskipun jumlah laki-laki yang meninggal karena virus corona lebih banyak,
tetapi dampak terhadap kesehatan mental yang dirasakan oleh perempuan lebih besar, 57%
perempuan mengalami peningkatan stres dan kecemasan, dibandingkan dengan 48% laki-
laki. Covid-19 telah meningkatkan pekerjaan rumah tangga dan kerja perawatan dan
pengasuhan tak berbayar, 19% perempuan mengalami peningkatan intensitas pekerjaan
rumah tangga tak berbayar, dibandingkan dengan 11% laki-laki. Covid-19 memperlihatkan
bahwa perempuan mengalami kerentanan terhadap guncangan di pasar tenaga kerja,
khususnya bagi pekerja informal, 36% perempuan pekerja informal harus mengurangi
waktu kerja berbayar mereka, dibandingkan dengan 30% laki-laki pekerja informal. Hal
ini masih sebagian kecil dari keseluruhan dampak indikator pembangunan berkelanjutan
yang dirasakan perempuan.
Tujuh puluh enam tahun kemerdekaan Indonesia menjadi refleksi panjang
perjalanan bangsa Indonesia. Tidak hanya berhadapan dengan kasus Covid-19, masalah
kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya tidak kalah penting menunggu untuk
diselesaikan demi mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam semangat perjuangan
kemerdekaan. Menjadi beban ganda bagi perempuan Indonesia yang berjuang ditengah
situasi pandemi Covid-19 dan juga diperhadapkan dengan ancaman kekerasan yang
semakin marak terjadi. Mengutip kata-kata Presiden Soekarno, “Kalau Perempuan itu
baik, maka jayalah negara. Kalau perempuan itu buruk, maka runtuhlah negara”. Presiden
Soekarno menyadari betul bahwa perempuan memberikan kontribusi besar dalam
pembangunan bangsa. Sayangnya, 76 tahun kemerdekaan Indonesia belum menjamin
ruang yang aman bagi perempuan. Kasus kekerasan terhadap perempuan masih menjadi
momok setiap tahunnya. Komnas Perempuan mencatat, dalam satu dasawarsa (2010-2020)
kasus kekerasan terhadap perempuan mencapai 2.775.042 kasus, 760 kasus kekerasan
terjadi setiap hari atau 32 kasus terjadi setiap jam. Dalam catatan tahunan Komnas
Perempuan tahun 2021, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2020 terdapat 299.911
kasus kekerasan terhadap perempuan, untuk kasus kekerasan seksual tercatat sebanyak 962

Tema: Lihatlah, Kristus Menjadikan Semuanya Baru


(Bandingkan Wahyu 21: 1-5)
Sub Tema: ”Memperbaharui Persaudaraan, Meningkatkan Kepedulian, dan Merengkuh Mereka yang Rapuh
dalam upaya untuk Menciptakan Bumi (Indonesia) yang Baru.”
PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement
Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457
Website: www.gmki.or.id Email: ppgmki@yahoo.co.id

kasus di ranah komunitas dan 1.983 kasus di ranah personal. Kita tahu bahwa kasus
kekerasan seksual merupakan fenomena gunung es, dimana yang tercatat atau terlapor
hanya sebagian kecil dari fakta yang sebenarnya terjadi.
Kekerasan terhadap perempuan merupakan rintangan atau hambatan terhadap
pembangunan, karena dengan demikian akan mengurangi kepercayaan diri perempuan,
menghambat kemampuan perempuan untuk berpartisipasi penuh dalam kegiatan sosial,
mengganggu kesehatan, mengurangi otonomi perempuan baik dalam bidang ekonomi,
politik, sosial, budaya dan fisik. WHO (2013) mengungkapkan bahwa perempuan yang
pernah mengalami kekerasan lebih tinggi peluang risiko sebesar 70% mengalami depresi,
melakukan aborsi dan berisiko tertular HIV dibandingkan dengan perempuan yang tidak
pernah mengalami kekerasan. Korban kekerasan terutama korban kekerasan seksual
seringkali menemui hambatan dalam mencari keadilan diantaranya yaitu korban seringkali
distigma masyarakat dan aparat penegak hukum atas kasus yang dialami, korban
menganggap aib pengalaman tersebut juga karena intimidasi pelaku, korban tetap
mengalami pengucilan dan stigma negatif meskipun pelaku dipidana, korban seringkali
dilaporkan kembali sebagai pelaku, tidak semua tindak kekerasan seksual yang dialami
perempuan dikenali sebagai tindak pidana, definisi tindak pidana kekerasan seksual dalam
KUHP tidak komprehensif, alat dan proses pembuktian yang diatur dalam KUHAP
menyulitkan korban, banyak korban sering tidak mendapat pendampingan karena tidak
diatur dalam KUHAP, dan hambatan lainnya.
Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS)
merupakan payung hukum yang menjamin setiap orang mendapat perlindungan dan rasa
aman dari kekerasan seksual. RUU PKS menjawab kebutuhan masyarakat terkait
pencegahan segala bentuk kekerasan seksual, penanganan, perlindungan dan pemulihan
korban, menindak pelaku dan mewujudkan lingkungan bebas dari kekerasan seksual.
Namun hingga kini, proses pengesahannya penuh lika-liku. Pada tahun 2020 sempat
dikeluarkan dalam Prolegnas dan tahun ini kembali masuk dalam Prolegnas 2021 namun
hingga sekarang belum ada kejelasan pembahasannya di DPR RI. Indonesia yang penuh
kekerasan seksual bukanlah cita-cita bangsa oleh karenanya jaminan perlindungan hukum
perlu diperjuangkan. Kemerdekaan bukan tanda untuk berhenti berjuang, tapi tanda untuk
berjuang lebih keras lagi. Ketika merdeka dari kekerasan seksual belum diperoleh
masyarakat Indonesia, maka perjuangannya beribu kali lipat harus lebih keras.
Dalam momentum kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 Pengurus Pusat
GMKI MB.2020-2022 melalui bidang Pemberdayaan Perempuan mengajak segenap
civitas gerakan untuk turut menyuarakan pengesahan RUU PKS dalam bentuk kampanye
kreatif melalui media sosial. Setitik hal kecil yang kita buat dapat memberi makna besar
dalam perjuangan bersama mewujudkan Shalom Allah di muka bumi.

Tema: Lihatlah, Kristus Menjadikan Semuanya Baru


(Bandingkan Wahyu 21: 1-5)
Sub Tema: ”Memperbaharui Persaudaraan, Meningkatkan Kepedulian, dan Merengkuh Mereka yang Rapuh
dalam upaya untuk Menciptakan Bumi (Indonesia) yang Baru.”
PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement
Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457
Website: www.gmki.or.id Email: ppgmki@yahoo.co.id

2. Bentuk Kampanye
a. Setiap cabang mengkreasikan bentuk kampanye berupa flyer, twibbon, video, tiktok,
dan lain-lain secara kreatif dengan caption yang menarik dan tagar
#SahkanRUUPKS #Jangantundalagi #Indonesiadaruratkekerasanseksual
#kitabutuhUUPKS #Indonesiamerdekadarikekerasanseksual
#GMKIdukungRUUPKS #GerakBersama
#RUUPKSvaksinkorbankekerasanseksual #KekerasanseksualBUKANcita-
citaIndonesia
b. Konsep dan pesan kampanye ditentukan secara bebas sesuai kreasi cabang masing-
masing berdasarkan tema yang ditentukan yakni terkait Pengesahan RUU PKS.
c. Setiap cabang memposting disemua media sosial yang ada baik melalui akun cabang
maupun personal anggota GMKI dengan menandai akun (IG: @perempuangmki, FB:
Irma Thobias)
d. Kampanye ini dilakukan serentak sejak 17 Agustus 2021 hingga 22 Agustus 2021
e. Tiga karya terbaik akan diposting di akun media sosial PP GMKI dan diberi apresiasi
berupa sertifikat

3. Contact Person
Untuk info lebih lanjut, silahkan menghubungi!
Sekfung Pemberdayaan Perempuan PP GMKI MB.2020-2022
Irma Thobias (HP: 085238188700, email: irmathobias@gmail.com)

Tema: Lihatlah, Kristus Menjadikan Semuanya Baru


(Bandingkan Wahyu 21: 1-5)
Sub Tema: ”Memperbaharui Persaudaraan, Meningkatkan Kepedulian, dan Merengkuh Mereka yang Rapuh
dalam upaya untuk Menciptakan Bumi (Indonesia) yang Baru.”

Anda mungkin juga menyukai