Anda di halaman 1dari 3

Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen pengampuh: Dr. Drs. Johnny Andre F Kalangi M.Si

Nama : Apriliani Tamara Lies Mumbunan

NIM : 210811020001

Kelas : Ganjil

Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis

Soal-Jawab

1. Negara Indonesia adalah negara hukum, jelaskan apa yang dimaksud dengan negara
hukum!
Jawab : Yang dimaksud negara hukum adalah negara yang menegakkan supremasi
hukum untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak ada kekuasaan
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel).
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan HAM!
Jawab: Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara
hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
3. Sebutkan tujuan pemberian otonomi daerah!
Jawab: Tujuan pemberian otonomi daerah yaitu:
1) Meningkatkan pelayanan masyarakat yang semakin baik.
2) Pengembangan kehidupan demokrasi.
3) Keadilan nasional.
4) Pemerataan wilayah daerah.
5) Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta adtar
daerah dalam rangka keutuhan NKRI.
6) Mendorong pemberdayaan masyarakat.
7) Menumbukhan prakarsa fan kreatifitas, meningkatkan peran serta
masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
4. Sebutkan asas-asas ketahanan nasional !
Jawab: Asas Kesejahteraan dan Keamanan, Asas mawas ke Dalam dan Mawas ke
Luar, Asas kekeluargaan, Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
5. Apa pengertian bela negara menurut Purnomo Yusgiantoro?
Jawab: Menurut Purnomo Yusgiantoro, bela negara adalah sikap perilaku
masyarakat yang dijiwai dengan kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara.
6. Jelaskan pengertian dari perdamaian dunia ?
Jawab: Perdamaian dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan
kebahagiaan bagi seluruh Negara dan bangsa.

 Contoh

Materi Hak Asasi Manusia “Contoh Pelanggaran Ham”

 Pembatasan Mobilitas Gerak

Pembatasan mobilitas gerak dengan kaitannya HAM dapat dikatakan sebagai bentuk
pelanggaran HAM, kaitannya ini tercantum di dalam isi Peraturan Perundang-undangan.
Legitimasinya tercantum dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM di Pasal 27 Ayat (1)
dan Pasal 27 Ayat (2), dari isi kedua Pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap warga
negara berhak untuk bebas bergerak, berpindah, masuk dan kembali ke wilayah Indonesia.

Pandemi Covid-19 telah membatasi gerak mobilisasi setiap orang, pembatasan gerak ini
juga merupakan cara pemerintah untuk meredam penyebaran virus corona atau Covid-19
dengan cara kebijakannya PSBB atau PPKM. Kebijakan yang diambil pemerintah dengan
cara PSBB atau PPKM juga belum terbukti meredam penyebaran virus corona, tidak
terbuktinya kebijakannya ini dapat dibuktikan dari data JHU CSSE COVID-19 yang dimana
selalu terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 dan nihil kasus positif pada setiap
bulannya.

Bukannya menyalahkan pemerintah atas kebijakannya, tetapi kebijakan yang diambil oleh
pemerintah untuk melakukan pembatasan mobilitas nyatanya tidak ada benefit yang dapat
diambil dengan adanya catatan masih masifnya penyebaran virus, melainkan benefit yang
dapat diambil adalah terdapat kerugian akibat dari pembatasan mobilitas tersebut.

 Kasus pembangunan gereja di Aceh Singkil

Pada 22 April 2016, Forum Cinta Damai Aceh Singkil (Forcidas) menyampaikan pengaduan
terkait adanya diskriminasi dalam mendirikan gereja.

Ketua Forcidas Boas Tumangger mengatakan bahwa pemerintah kabupaten tidak bisa
mengakomodasi hak-hak yang seharusnya diterima oleh kelompok umat Nasrani, terkait
pemberian izin pembangunan rumah ibadah.

Boas menuturkan, sebelum maupun sesudah peristiwa pembakaran gereja HKI pada 13
Oktober 2015, izin pembangunan gereja dipersulit. Padahal, seluruh persyaratan yang
tercantum dalam Peraturan Gubernur Tahun 2007 tentang Izin Pendirian Rumah Ibadah
telah dipenuhi.

Sejumlah rohaniawan dan perwakilan umat beragama menggelar aksi damai di depan
Gedung MPR/DPR/DPD RI di Senayan, Jakarta. Mereka menyampaikan tuntutan kepada
Pimpinan MPR untuk meminta jaminan kebebasan dan toleransi dalam beribadah terhadap
sesama umat beragama.

Selain soal perizinan tempat ibadah, Boas juga mengadu mengenai pendidikan di Aceh
Singkil yang belum bebas dari praktik diskriminasi.

Menurut dia, sudah berpuluh-puluh tahun semua Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Aceh
Singkil tidak memiliki guru agama Nasrani. Padahal, pelajaran agama menjadi satu syarat
bagi kelulusan siswa.

Materi Ketahanan Nasional

 Penembakan yang terjadi di Nduga Papua

Kondisi geografis Papua yang berbeda dengan wilayah Indonesia lain, akibat dari Papua
yang mengalami kondisi alam berupa pegunungan dengan wilayah diujung Timur Indonesia
akibat dari pemerataan pembangunan yang tidak merata. Kondisi pertahanan nasional
Indonesia diwilayah Timur dimana TNI dijadikan bahan provokasi atas segala aksi teror yang
terjadi yang mana TNI menjalankan amanat negara secara profesional.

Anda mungkin juga menyukai