Anda di halaman 1dari 54

308 BUKU DARAS AL-QUR'AN DAN SAINS MODERN

bentuk keajaiban alam semesta yang selalu aktual dan menarik untuk dikaji
dan diteliti dari masa ke masa.

Para ahli geofisika kelautan menjelaskan bahwa gunung-gunung berapi


di samping banyak terdapat di daratan, juga ratusan atau bahkan ribuan
berada di lautan bahkan di dasar lautan. Gunung berapi merupakan salah
satu sumber panas bumi, baik yang berada di daratan maupun di lautan.
Gunung-gunung tersebut banyak yang masih aktif dan terus melakukan
aktivitas erupsi. Di Indonesia, akhir-akhir ini banyak gunung berapi yang
sedang menunjukkan peningkatan aktivitasnya. Berdasarkan hasil laporan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa di
Indonesia terdapat sekitar 36 buah gunung berapi yang masih aktif dengan
status aktivitasnya masih di atas normal. Ada beberapa gunung berapi di
Indonesia yang sering meletus, antara lain Gunung Merapi yang dalam
catatan sejarah mengalami erupsi sebanyak 83 kali terhitung sejak April
tahun 1872 sampai sekarang.
Gunung berapi biasanya dikaitkan dengan bencana alam, erupsi, awan
panas, lahar dingin juga gempa bumi. Terkait dengan aktivitas gempa bumi
dapat diklasifikasi ke dalam tiga macam, yakni (1) gempavulkanik, terjadi
pada saat gunung berapi meletus, baik sebelum atau sesudahnya. Misalnya
gempa vulkanik pada tahun 79 M yang menghancurkan kota Pompei di
Italia, terjadi sesudah meletusnya Gunung Vesuvius. (2) gempa reruntuhan
yang terjadi karena runtuhnya gua-gua di dalam perut bumi. Gempa
reruntuhan ini biasanya terjadi di daerah pegunungan kapur atau daerah
tambang. (3) Gempa tektonik, adalah gempa yang paling dahsyat.
Terjadinya gempa tektonik ini dikarenakan adanya dislokasi (pergeseran)
lapisan kulit bumi. Sebagaimana diketahui gempa tektonik ini pernah
menghancurkan kota Lisabon (Portugal) dan San Fransisco (AS) serta Mexico
City (Meksiko). Begitu juga gempa yang terjadi Yogyakarta pada tahun
2005 yang menewaskan 5 ribu orang dan menghancurkan 200 ribu
bangunan, juga termasuk gempa tektonik.
Di balik berbagai aktivitas erupsi gunung-gunung berapi di berbagai
belahan dunia, terdapat dua cara pandang atau kepercayaan manusia yang
didasarkan pada paradigma yang berbeda, yaitu animistik dan naturalistik.
Pertama, paradigma animistik adalah pandangan yang berdasarkan
kepercayaan paling klasik tentang gunung berapi. Sebagaimana diketahui

Anda mungkin juga menyukai