0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan54 halaman
Paragraf pertama menjelaskan bahwa gunung berapi terdapat di daratan dan lautan, dan merupakan sumber panas bumi. Paragraf kedua menyatakan bahwa Indonesia memiliki 36 gunung berapi aktif, seperti Gunung Merapi yang sering meletus. Paragraf ketiga membahas tiga jenis gempa yang berkaitan dengan aktivitas gunung berapi.
Paragraf pertama menjelaskan bahwa gunung berapi terdapat di daratan dan lautan, dan merupakan sumber panas bumi. Paragraf kedua menyatakan bahwa Indonesia memiliki 36 gunung berapi aktif, seperti Gunung Merapi yang sering meletus. Paragraf ketiga membahas tiga jenis gempa yang berkaitan dengan aktivitas gunung berapi.
Paragraf pertama menjelaskan bahwa gunung berapi terdapat di daratan dan lautan, dan merupakan sumber panas bumi. Paragraf kedua menyatakan bahwa Indonesia memiliki 36 gunung berapi aktif, seperti Gunung Merapi yang sering meletus. Paragraf ketiga membahas tiga jenis gempa yang berkaitan dengan aktivitas gunung berapi.
bentuk keajaiban alam semesta yang selalu aktual dan menarik untuk dikaji dan diteliti dari masa ke masa.
Para ahli geofisika kelautan menjelaskan bahwa gunung-gunung berapi
di samping banyak terdapat di daratan, juga ratusan atau bahkan ribuan berada di lautan bahkan di dasar lautan. Gunung berapi merupakan salah satu sumber panas bumi, baik yang berada di daratan maupun di lautan. Gunung-gunung tersebut banyak yang masih aktif dan terus melakukan aktivitas erupsi. Di Indonesia, akhir-akhir ini banyak gunung berapi yang sedang menunjukkan peningkatan aktivitasnya. Berdasarkan hasil laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa di Indonesia terdapat sekitar 36 buah gunung berapi yang masih aktif dengan status aktivitasnya masih di atas normal. Ada beberapa gunung berapi di Indonesia yang sering meletus, antara lain Gunung Merapi yang dalam catatan sejarah mengalami erupsi sebanyak 83 kali terhitung sejak April tahun 1872 sampai sekarang. Gunung berapi biasanya dikaitkan dengan bencana alam, erupsi, awan panas, lahar dingin juga gempa bumi. Terkait dengan aktivitas gempa bumi dapat diklasifikasi ke dalam tiga macam, yakni (1) gempavulkanik, terjadi pada saat gunung berapi meletus, baik sebelum atau sesudahnya. Misalnya gempa vulkanik pada tahun 79 M yang menghancurkan kota Pompei di Italia, terjadi sesudah meletusnya Gunung Vesuvius. (2) gempa reruntuhan yang terjadi karena runtuhnya gua-gua di dalam perut bumi. Gempa reruntuhan ini biasanya terjadi di daerah pegunungan kapur atau daerah tambang. (3) Gempa tektonik, adalah gempa yang paling dahsyat. Terjadinya gempa tektonik ini dikarenakan adanya dislokasi (pergeseran) lapisan kulit bumi. Sebagaimana diketahui gempa tektonik ini pernah menghancurkan kota Lisabon (Portugal) dan San Fransisco (AS) serta Mexico City (Meksiko). Begitu juga gempa yang terjadi Yogyakarta pada tahun 2005 yang menewaskan 5 ribu orang dan menghancurkan 200 ribu bangunan, juga termasuk gempa tektonik. Di balik berbagai aktivitas erupsi gunung-gunung berapi di berbagai belahan dunia, terdapat dua cara pandang atau kepercayaan manusia yang didasarkan pada paradigma yang berbeda, yaitu animistik dan naturalistik. Pertama, paradigma animistik adalah pandangan yang berdasarkan kepercayaan paling klasik tentang gunung berapi. Sebagaimana diketahui