Anda di halaman 1dari 3

Kondisi Geografis dan Demografi

Peradaban Lembah Sungai Indus/Peradaban India Kuno, 2800 SM-185 SM,


merupakan sebuah peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai India dan Sungai
Ghaggar-Hakra yang sekarang merupakan wilayah Pakistan dan India Barat. India
terletak pada Lempeng India, bagian utara dari Lempeng Indo-Australia, yang
kerak benuanya membentuk anak benua India. Negara ini terletak di utara
khatulistiwa antara 8°4' sampai 37°6' Lintang Utara dan 68°7' sampai 97°25' Bujur
Timur. Disana, terdapat Kota yang dinamakan Mohenjo-Daro uang populasinya
sekitar 35.000 Penduduk.

Munuculnya Agama Hindu di India


Agama Hindu mulai muncul di India pada tahun 3102 SM -1300 SM (ada juga
yang mengatakan sekitar tahun 1500SM) agama ini tumbuh bersamaan dengan
masuknya bangsa Arya (nomaden)yang masuk ke India dari Asia tengah melalui
selat kalber yng dimana kedatangan mereka ini mendesak bangsa dravida
(penduduk asli india dan termasuk kedalam kategori ras Australoid) ke sebelah
selatan sampai ke dataran tinggi dekan. Dalam perkembangan selanjutnya terjadi
pencampuran antara kebudayaan dua bangsa ini dan menghasilkan kebudayaan
Hindu. Perkembangan agama Hindu di India ini dibagi menjadi empat fase yaitu
A. Zaman Weda (1500SM)
Zaman ini dimulai ketika bangsa Arya berada di Punjab di lembah sungai
Sindhu, sekitar 2500 sd 1500 sm,setelah mendesak Bangsa Dravida.
Bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi. Mereka menyembah dewa
dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Dewa
tertinggi yang mereka anggap sebagai alam semesta mereka sebut
TRIMURTI yang terdiri dari : Brahma (Pencipta alam), Wisnu (Pemelihara
alam), dan Siwa (Dewa perusak alam dan Dewa kematian). walaupun
banyak, semuanya merupakan manifestasi dan perwujudan tuhan yang maha
esa (disebut Brahman). Jadi agama Hindu adalah agama MONOTAISTIS,
bukan politaestis.
Pada zaman ini kitab suci Weda menjadi kitab suci agama Hindu.weda
termasuk kedalam golongan Sruti,secara harfiah berarti "yang di dengar",
Umat Hindu meyakini isi Weda sebagai kumpulan Wahyu dari Brahman
(tuhan).

B. Zaman Brahmana (1000-750 SM)


Zaman ini kekuasaan kaum brahmana amat besar dalam kehidupan
keagamaan. Merekalah yng mengantarkan persembahan orang pada para
dewa.zaman ini juga mulai disusun tata cara upacara beragama yang teratur
dalam apa yang kemudian disebut KITAB BRAHMANA. Dan Weda
menjadi pedoman penyusunan tata cara upacara agama ini

C. Zaman Upanisad (750-500 SM)


Zaman ini yang dipentingkan tidak hanya upacara dan saji saja. Tetapi lebih
dari itu pengetahuan batin yang lebih tinggi. Zaman ini adalah zaman
pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu zaman orang
berfilsafat atas dasar Weda.
D. Zaman Buddha (500-300 M)
Zaman ini dimulai ketika putra raja sudhodana yang bernama Sidharta dan
semadhi, sebagai jalan untuk mendekati diri pada Tuhan.
Zaman Buddha terjadi pada 500 SM - 300 SM. Zaman ini dimulai ketika
putra dari Raja Sudhodana yang bernama Siddharta menafsirkan Weda dari
sudut logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi sebagai jalan
untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.
Buddha pada awalnya adalah ajaran dari seseorang yang telah memperolah
pencerahan bernama Siddharta Gautama. Agama ini adalah perkembangan
lebih lanjut atau versi sempurna dari agama Hindu. Buddha sebenarnya
adalah sebutan bagi seseorang yang memperolah pencerahan sebagaimana
yang kita ketahui bahwa Buddha diadaptasi dari bahasa India yang artinya
mencapai pencerahan sejati.

Asal Mula Lahirnya Agama Buddha :


Siddharta Gautama adalah seorang pangeran yang merupakan anak dari raja
beragama Hindu yang bernama Sudhodana dan istrinya Maha Maya Dewi. Ia
dilahirkan pada tahun 563 SM. Ia diramalkan akan menjadi entah seorang
Chakrawartin (Maharaja Dunia) atau seorang Buddha oleh para pertapa. Konon,
Raja Sudhodana sedih ketika mendengar hal tersebut, karena jika Siddharta
menjadi seorang Buddha, ia tidak akan bisa menjadi pewaris tahta kerajaan
nantinya. Untuk mencegah hal tersebut, para pertapa menyarankan agar sang
Pangeran jangan sampai melihat empat macam situasi yaitu orang tua, orang sakit,
orang mati, dan seorang pertapa. Hal itu menyebabkan Pangeran tidak bisa keluar
dari istana.
Namun, pada usianya yang ke-29, Ia berhasil menyelinap keluar istana bersama
seorang kusir. Di perjalanan, ia bertemu pengemis, orang tua, orang sakit, dan
orang meninggal, suatu pengalaman yang belum pernah ia rasakan. Ia mulai
berpikir dan bertanya-tanya 'mengapa semua itu terjadi?' , 'apakah yang dapat
menyebabkan itu semua terjadi' , 'apakah yang dapat membebaskan manusia dari
semua itu?'. Ia pun memutuskan untuk pergi dari istana dan berkelana sebagai
pertapa untuk mencari jawabannya.
Sampailah ia di kota Bodh Gaya dan beristirahat di bawah pohon Bodhi. Disini,
pada saat bulan Wai-sakha (April-Mei), ia memperoleh jawaban yang kemudian
dilukiskan sebagai Pencerahan atau Kesadaran Sempurna. Lalu, apakah kesadaran
yang sempurna itu?
Buddha menemukan bahwa hidup ini adalah penderitaan (ketidakpuasan).
Penderitaan atau pengalaman ketidakpuasan itu disebabkan oleh nafsu keinginan
(keserakahan), ketidaksukaan (kebencian), dan kebodohan (kegelapan, kurangnya
kebijaksanaan). Ada keadaan damai dimana tidak ada penderitaan atau pengalaman
ketidakpuasan, yaitu yang disebut Pencerahan atau Nirwana. Dengan Pencerahan
manusia bisa bebas dari penderitaan atau perasaan ketidakpuasan. Namun,
pencerahan itu dapat dicapai hanya dengan melakukan dan menghayati 8 jalan
mulia atau 8 jalan kebenaran yaitu : Pandangan Benar, Pikiran Benar, Ucapan
Benar, Perilaku Benar, Usaha Benar, Perhatian Benar, dan Konsentrasi Benar.
Sepeninggal Buddha, para penganutnya mulai menyebarkan ajarannya dan
kemudian lahirlah agama Buddha, dengan Kitab Suci Tripitaka.
100 tahun setelah peninggalan Buddha, tepatnya 780 SM. Buddha terpecah
menjadi dua kubu, yaitu Buddha Hinayana dan Mahayana. Buddha Mahayana
memiliki ajaran yang lebih kompleks karena menyerap ajaran dari agama lain
seperti Hindu, dan mengenal para dewa-dewa. Sedangkan Buddha Hinayana lebih
mendekati dengan ajaran Buddha aslinya. Buddha Mahayana tersebar di beberapa
negara seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, Kamboja, dll. Sedangkan Buddha
Hinayana tersebar di negara-negara seperti China, Jepang, Korea, dll.

Anda mungkin juga menyukai