0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan1 halaman
Franz Magnis Suseno meyakini bahwa legitimasi kekuasaan bersumber dari agama. Penguasa harus menunjukkan kemampuan memerintah, kompetensi empiris tidak cukup, dan memiliki sikap budi luhur untuk menghubungkan dengan alam gaib sebagai sumber kekuasaan.
Franz Magnis Suseno meyakini bahwa legitimasi kekuasaan bersumber dari agama. Penguasa harus menunjukkan kemampuan memerintah, kompetensi empiris tidak cukup, dan memiliki sikap budi luhur untuk menghubungkan dengan alam gaib sebagai sumber kekuasaan.
Franz Magnis Suseno meyakini bahwa legitimasi kekuasaan bersumber dari agama. Penguasa harus menunjukkan kemampuan memerintah, kompetensi empiris tidak cukup, dan memiliki sikap budi luhur untuk menghubungkan dengan alam gaib sebagai sumber kekuasaan.
Penelitian ini berusaha meneliti mengenai bagaimana konsep legitimasi
kekuasaan dalam pemikiran Franz Magnis Suseno. Kekuasaan tanpa adanya keabsahan atau pengakuan dari masyarakat tidak akan bisa berjalan, sebab itulah legitimasi dan kekuasaan tidak dapat dipisahkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan pemikiran Franz Magnis Suseno mengenai konsep legitimasi kekuasaan menggunakan metode studi pustaka dengan sumber data yang memuat informasi langsung tentang pemikiran Franz Magnis Suseno tentang legitimasi kekuasaan. Dalam mengungkap pemikiran Franz Magnis Suseno mengenai legitimasi kekuasaan menggunakan teori Michel Foucault mengenai Arkeologi dan Genealogi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep legitimasi kekuasaan dalam gagasan Franz Magnis Suseno adalah legitimasi religius kekuasaan. Corak pemikirannya tidak lepas dari lingkungan yang ditinggalinya saat itu yakni kondisi masyarakat Jawa. Hakikat kekuasaan dalam legitimasi ini bersifat adiduniawi dan adimanusiawi, asalnya dari alam gaib. Manusia yang menjadi penguasa bukan lagi manusia biasa melainkan masuk dalam alam adiduniawi itu. Raja atau penguasa adalah medium yang menghubungkan Tuhan dan manusia. Kekuasaan tersebut berasal dari Tuhan, dan akan mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan di hari kemudian hari. Dalam menjalankan kekuasaan penguasa berada pada penilaian moral. Legitimasi religius memuat 3 unsur yakni penguasa harus memperlihatkan kemampuannya dalam memegang kekuasaannya, kemampuan empiris tidaklah mencukupi, dan mutu mental atau sikap budi luhur harus ditunjukkan penguasa sebagai syarat penghubung dengan alam gaib.
Kata Kunci: Franz Magnis Suseno, Legitimasi Kekuasaan dan Pemikiran.
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya