TINJAUAN PUSTAKA
masa kritis baik untuk ibu maupun bayi, apabila tidak ditangani
Pada ibu nifas involusi uterus merupakan proses yang sangat penting
segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot- otot polos uterus.
Apabila fundus uteri berada di atas batas normal hal ini menandakan
(Rasumawati, 2018).
Masa nifas yaitu masa setelah melahirkan hingga pulihnya Rahim
yang menimbulkan rasa mula spada perut ibu.Ada juga jalan lahir
Masa nifas berlangsung selama lebih kurang 6 minggu. Masa ini ibu
2016).
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
lebih positif, ibu yang berada pada kondisi kesulitan menyusui 0-3
2006).
Mobilisasi dini sangat diperlukan ibu nifas agar ibu merasa lebih sehat
2018 ).
2.1.2 Tahapan Masa Nifas
mempunyai komplikasi)
1. Inolusi uterus
berat uterus menjadi 1000 gr. Selama masa nifas, dua hari setelah
2. Perubahan uterus
plasenta
plasenta
lahir
pusat dilalui
symphisis 2jari
teraba dimasuki
satu jari
hamil 2
minggu
palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam
b. Lochea Sanguinolenta
c. Lochea Serosa
d. Lochea Alba
minggu.
e. Lochea Purulenta
f. Locheohosis
lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil dari pada
biasa.
2009, p.80).
c. Tekanan darah
1. Fase taking in
3. Fase letting go
hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah
fundus uteri lambat, tonus uteri lembek, tidak ada perasaan mules pada
adalah kehilangan darah lebih dari 500 ml melalui jalan lahir yang
jaringan otot yang membesar menjadi lebih panjang sepuluh kali dan
menjadi lima kali lebih tebal dari sewaktu masa hamil akan susut
uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot-
trombus.
5. Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga sisa-sisa kelenjar
dan pada sebagian besar kasus juga ditemukan bahkan bila discharge
Keterangan:
1) Vagina
Bentuk uterus menyerupai buah pir yang gepeng dan terdiri atas
atau tuba falopi bermula dari kornus (tempat masuk tuba) uterus
latum meliputi tuba, berjalan dari uterus ke arah sisi, tidak banyak
mengandung jaringan ikat. Ligamentum infundibolupelvikum
terdiri atas jaringan ikat yang tebal dan berjalan dari serviks dan
menahan uterus antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kiri
3) Serviks Uteri
4) Korpus Uteri
Dinding korpus uteri terdiri 3 lapisan, yaitu endometrium,
a) Endometrium
b) Miometrium
c) Peritonium
Keterangan :
1) Mons Veneris
2) Labia Mayora (bibir-bibir besar) Terdiri atas bagian kanan dan kiri,
tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil
terdiri atas glans klitoridis , korpus klitoridis, dan dua krura yang
5) Vulva
oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan dibelakang
kemih di kiri dan kanan bawahnya dapat dilihat dua ostia skene.
cm, lebar 1-2 cm dan tebal 0,51- 1cm; mengandung pembuluh darah,
7) Introitus Vagina
Mempunyai bentuk dan ukuran berbeda , ditutupi selaput dara
sampai yang mudah dilalui oleh 2 jari umumnya himen robek pada
8) Perineum
2.1.5 Komplikasi
2. infeksi
pada tepi, pus atau nanah warna kehijauan, luka kecokletan atau
2.2. 1 Pengertian
kandungan.
melahirkan.
persalinan.
banyak ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas karena ada tiga
Senam ini dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada
tenaga dan lemas. Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore hari.
4) Timbul varises
(2011) yaitu:
kali gerakan.
Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5
5-10 kali.
dengan kaki dan tangan yang lain. Lakukan hingga 5-10 kali.
SENAM NIFAS
Pengertian
Senam nifas adalah senam atau latihan jasmani atau
seperti semula.
setelah melahirkan.
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya dapat melakukan
Kebijakan
sesuai dengan standar prosedur kerja yang berlaku.
a) Persiapan alat
Prosedur
- Matras atau kasur
b) Persiapan
mulut.
tubuh.
lutut.
1. Pengkajian
1. Data Subjektif
Anggraini (2010),meliputi :
berdoa.
kesehatan meliputi :
partumini.
(Prawirohardjo,2005).
meliputi :
berapaminggu
(Manuaba, 2007).
a. Status generalis
(Varney, 2007).
2010).
kemih Diuresis diantara hari ke-2 dan ke-5, kandung kemih ibu
cepat terisi karena diuresis post partum dan cairan intra vena.
(Wiknjosastro, 2006).
b. Pemeriksaan Sistematis
1) Inspeksi
2006).
2) Palpasi
limfe(Nursalam, 2008).
2004).
ukuran semula.
intake cairan.
informasi.
uterus, proses pengembalian pasca partum teratasi dengan kriteria hasil : segera setelah melahirkan sampai
setelah melahirkan 1. Keluhan tidak nyaman menurun - Monitor keadaan lokia (misal :
merawat bayi
partum
Terapeutik :
tidur Edukasi :
nyeri
nyeri
secaramandiri
- Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk,
mengurangi nyeri.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
menurun
- Identifikasi lokasi, karakteristik,
- Kemampuan mengenali onset nyeri
durasi, frekuensi, kualitas,
cukup meningkat
intensitas nyeri
- Kemampuan mengenali penyebab
- Identifikasi skala nyeri
nyeri meningkat
- Identifikasi respon nyeri non
verbal
keberhasilan terapi
diberikan
penggunaan analgetik.
Terapeutik :
- Berikan teknik nonfarmakologis
kebisingan)
Edukasi :
nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
Kolaborasi :
menurun, hematokrit
cairan
Terapeutik :
trendelenburg
Edukasi :
- Anjurkan memperbanyak
- Anjurkan menghindari
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian cairan IV
NaCl 0,4%)
plasmanate)
darah
terpapar informasi dapat teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi kesiapan dan
bertanya
Edukasi :
- Jelaskan faktor risiko yang
dan sehat
episiotomi post partum kriteria hasi: - Monitor tanda dan gejala infeksi
luka Terapeutik
sesudah tindakan
Edukasi
- Dorong istirahat
- Kolaborasi penggunaan
analgetik
4. Implementasi Keperawatan
keperawatan.
5. Evaluasi