Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi Keuangan
Lanjutan II

Kombinasi Bisnis (business


combination)
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi
Bisnis
S1 Akuntansi
01 01610001 Eriana Kartadjumena, Ph.D., Ak, CSRS
Yoga Tantular Rahman, M.Si

Abstract Kompetensi
Materi Kombinasi Bisnis 1. Mahasiswa memahami motif
menjelaskan latar belakang dari ekonomi ketika perusahaan
bentuk dan dampak ekonomi dari melakukan kombinasi bisnis
tindakan kombinasi bisnis yang 2. Mahasiswa memahami bentuk
dilakukan oleh perusahaan. kombinasi bisnis dari perspektif
legal and akuntansi.
3. Mahasiswa mengetahui konsep
awal akuntansi kombinasi bisnis
terutama pada metode akuisisi.
4. Mahasiswa mengetahui
bagaimana alokasi biaya dan
harga perolehan pada saat
melakukan kombinasi bisnis.
KOMBINASI BISNIS
(business combination)

Pengertian dan Motif


Perusahaan selalu dituntut untuk menciptakan tambahan nilai ekonomis bagi para
pemegang saham. Oleh karena itu, berbagai strategi pengembangan harus selalu dilakukan
sebagai bagian usaha untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan tersebut. Perusahaan
dapat melakukan berbagai pilihan strategi untuk mengembangkan perusahaan baik secara
internal (misalnya membangun fasilitas produksi sendiri) maupun eksternal. Materi ini
membahas bagaimana jika perusahaan melakukan pengembangan secara eksternal
dengan cara kombinasi bisnis melalui pengambilalihan aset dan kewajiban perusahaan lain
atau melakukan pengambilalihan pengendalian.

Secara umum, kombinasi bisnis didefinisikan sebagai penyatuan entitas bisnis yang
sebelumnya terpisah dengan tujuan untuk meningkatkan laba perusahaan. PSAK 22 (2019)
mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak
pengakuisisi memperoleh “pengendalian (control)” atas satu atau lebih bisnis. Transaksi
tersebut dilakukan melalui tindakan “peleburan sesungguhnya (true merger)” atau
“peleburan setara (merger of equals)”.

Kombinasi bisnis dapat dilakukan antara lain melalui:


1. pembelian aktiva neto (net asset) suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau pembelian
saham suatu perusahaan oleh perusahaan lain dengan pembayaran berupa:
 penyerahan kas, aktiva setara kas atau aktiva lainnya atau
 penerbitan saham,
 terjadi antar pemegang perusahaan yang bergabung atau antara perusahaan
dengan pemegang saham perusahaan lain.
2. Pembentukan perusahaan baru (new enterprise) untuk :
 Mengendalikan perusahaan yang bergabung.
 Pengalihan aktiva neto dari satu atau lebih badan usaha yang bergabung kepada
badan usaha lainnya.
 Pembubaran satu atau lebih badan usaha yang bergabung.

Menurut Beams, Anthony, Bettinghaus, and Smith (2016), kombinasi bisnis dilakukan
oleh perusahaan dengan alasan dan motif antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat biaya (cost advantage), dengan cara perolehan fasilitas yang dibutuhkan atau
ketersediaan bahan baku melalui tindakan penyatuan dibandingkan dengan melakukan
pengembangan atau pembelian sendiri.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


1 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yoga Tantular Rahman, M.Si, Ak
2. menurunkan risiko (lower risk), dengan cara memperoleh lini produk dan pasar yang
telah ada daripada dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya.
3. mengurangi penundaan operasi (fewer operating delays), dengan cara memperoleh
fasilitas produksi yang telah siap beroperasi atau jaminan ketersediaan bahan baku
yang diperoleh dari tindakan penyatuan daripada melakukan upaya sendiri untuk
membangun fasilitas produksi yang baru atau mencari pemasok lain .
4. Mencegah pengambilalihan (avoidance of takeover), dengan cara penyatuan seluruh
keunggulan, pengalaman dan faktor produksi agar menjadi lebih kuat.
5. Akuisisi harta tak berwujud (acquisition of intangible asset), dengan cara perolehan
sumber daya tidak berwujud maupun berwujud, misal hak paten, hak atas mineral,
database pelanggan, atau keahlian manajemen
6. Lain-lain, misal untuk memperoleh manfaat dari segi pajak

Jenis dan Bentuk

Jenis kombinasi bisnis dapat dibedakan menjadi :


1. Akuisisi (Acquisition) yaitu suatu kombinasi bisnis dimana salah satu perusahaan, yaitu
pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan
yang diakuisisi (acquiree) maupun kepemilikan saham (stock interests), dengan
menyerahkan aktiva (assets) tertentu, mengakui suatu kewajiban (liabilities) atau
menerbitkan saham (stock).
2. Penyatuan kepentingan (uniting of interest) yaitu suatu kombinasi bisnis dimana para
pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan kendali atas
seluruh aktiva neto dan operasi perusahaan yang bergabung tersebut, selanjutnya
memikul bersama segala risiko dan manfaat yang melekat pada entitas gabungan,
sehingga tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi sebagai pengambilalih (acquirer).

Bentuk kombinasi bisnis dapat dibedakan berdasarkan sifat penyatuan usaha /


integrasi yaitu:
1. Integrasi horizontal, yaitu penyatuan antar perusahaan yang memiliki jenis bisnis dan
pangsa pasar yang sama.
2. Integrasi vertikal, yaitu penyatuan antar perusahaan yang memiliki jenis usaha dan
pangsa pasar berbeda namun berada dalam lini produksi/distribusi yang sama dan
saling menguntungkan.
3. Konglomerasi yaitu penyatuan antar perusahaan yang jenis usaha, pasar dan lini
produksi yang berbeda-beda dan tidak saling terkait.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yoga Tantular Rahman, M.Si, Ak
Tabel 1.1
Perbedaan antara integrasi horizontal, vertikal dan konglomerasi
No Uraian Horizontal Vertikal Konglomerasi
1 Sifat  Jenis usaha sama  jenis usaha berbeda tetapi  Jenis usaha tidak saling
 Hasil produksi bersifat saling berhubungan berhubungan/terkait
substitusi.  Pemasok - Pelanggan
 kompetitor  Hulu – Hilir.
3 Tujuan  Eliminasi kompetitor dan  Efisiensi, keunggulan biaya  diversifikasi usaha dan
efisiensi . dan jaminan bahan baku. membagi risiko.
 Penguasa pasar  Mutu produksi menjadi  Meningkatkan volume
 Skala usaha meningkat lebih baik. penjualan dan pangsa
 Daya saing meningkat:  Biaya produksi per satuan pasar, karena jumlah
karena : turun, karena proses konsumen menjadi lebih
kemungkinan harga produksi terintegrasi. banyak.
bahan baku lebih  Pembayaran PPN ditunda.  Arus kas stabil
murah.  Memperoleh dana murah
Berproduksi pada skala untuk modal
yang lebih besar.  Perolehan kendali
Sinergi keunggulan melalui:
produksi.  Complimentary
product.
 Efficiency in supporting
services.
4 Contoh  Grab dengan Uber  PT.Kimia farma  MNC Group
 Phillip Morris dengan membangun jaringan  CT Corp
PT HM Sampoerna apotiknya sendiri yaitu  Bakrie Group
 PT XL Axiata Tbk Apotik Kimia farma.  Media group
dengan PT Axis  PT .Astra internasional
Telekom Indonesia dengan saluran distribusi
berupa outlet shop and
drive yg memberikan
pelayanan service dan
menjual suku cadang

Bentuk kombinasi bisnis dapat dibedakan berdasarkan aspek legal hukum yaitu:
1. Merger (peleburan), terjadi dimana satu perusahaan melakukan pengambilalihan
terhadap aset bersih atau operasi dari satu atau lebih perusahaan lain dan perusahaan
yang diambilalih tersebut kehilangan status dengan dibubarkan (dissolve).

2. Konsolidasi (penggabungan), terjadi dimana didirikan sebuah perusahaan baru untuk


mengambilalih aset bersih atau operasi dari dua atau lebih perusahaan yang telah ada
dan perusahaan yang diambilalih tersebut kehilangan status dengan dibubarkan
(dissolve).

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yoga Tantular Rahman, M.Si, Ak
PSAK 22; par 5 (2019) menyebutkan bahwa kombinasi bisnia dapat mengakibatkan
terjadinya legal merger. Suatu legal merger biasanya merupakan merger dua badan
usaha melalui salah satu cara berikut:
(a) aktiva dan kewajiban dari suatu perusahaan dialihkan ke perusahaan lain dan
perusahaan yang melakukan pengalihan tersebut dibubarkan, atau
(b) aktiva dan kewajiban dari dua atau lebih perusahaan dialihkan ke perusahaan baru
dan kedua perusahaan yang melakukan pengalihan tersebut dibubarkan.
3. Akusisi (pengambilalihan) adalah suatu kombinasi bisnis di mana salah satu
perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan
operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu,
mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham (PSAK 22).

Potensi Pelanggaran Praktek Kombinasi Bisnis


Tindakan peleburan (merger), penggabungan (konsolidasi) dan atau
pengambilalihan (akusisi) perusahaan disadari atau tidak dapat berdampak pada perubahan
peta persaingan antar para pelaku usaha di dalam pasar bersangkutan dan berakibat pada
turunnya kepuasan dan kerugian konsumen dan masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah
Republik Indonesia berupaya untuk mencegah adanya praktek monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat sebagai akibat dari terjadinya strategi kombinasi bisnis yang dilakukan
perusahaan dengan menerbitkan UU nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham
Perusahaan yang dapat Mengakibatkan Terjadinya Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat. Adanya pengaturan ini diharapkan dapat meminimalisasi dan mengidentifikasi secara

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yoga Tantular Rahman, M.Si, Ak
dini tindakan merger, konsolidasi atau akuisisi yang berpotensi terjadinya praktek monopoli
dan atau persaingan usaha tidak sehat. Pada akhirnya diharapkan persaingan usaha dapat
berjalan secara fair dan dapat menguntungkan para pelaku usaha, masyarakat, dan
Pemerintah.

Konsep Akuntansi Kombinasi Bisnis


Konsep akuntansi Kombinasi Bisnis di Indonesia diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 22 tahun 2019. Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis
dengan menerapkan metode akuisisi. Metode akuisisi mensyaratkan:
a) Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (acquirer).
b) Penentuan tanggal akuisisi;
c) Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil-alih
dicatat, dan kepentingan non pengendali pihak yang diakuisisi diakui secara terpisah dari
goodwill; dan
d) Pengakuan dan pengukuran goodwill atau laba dari pembelian dengan diskon (murah).

Pihak pengakuisisi (acquirer) diidentifikasi sebagai pihak yang memperoleh


pengendalian atas pihak yang diakuisisi, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. pihak yang mengalihkan kas atau aset atau menimbulkan liabilitas,
2. pihak yang menerbitkan saham,
3. pihak yang ukuran relatifnya signifikan lebih besar,
4. pihak yang memiliki inisiatif dan telah ada sebelum kombinasi bisnis.
Tanggal akuisisi ditentukan sejak pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian
atas pihak yang diakuisisi dimana secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset,
dan mengambil-alih liabilitas pihak yang diakuisisi. Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi
mengakui aset teridentifikasi yang diperoleh serta liabilitas yang diambil-alih sebesar nilai
wajarnya, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi secara terpisah dari
goodwill. Pihak pengakusisi mengakui laba atau rugi pelepasan aset, jika imbalan
pembayaran atas transaksi akuisisi dilakukan dengan menyerahkan aset selain kas.
Goodwill dari kombinasi bisnis diakui oleh pihak pengakuisisi pada tanggal akuisisi
diukur sebagai selisih lebih dari (a) dikurangi (b), yaitu (a) adalah nilai total imbalan
pembayaran yang dialihkan, kepentingan nonpengendali yang ada pada pihak yang
diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang telah dimiliki sebelumnya oleh pihak pengakuisisi;
dan (b) adalah total jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih
dari pihak yang diakuisisi. Sebaliknya, pembelian diskon (murah) tidak boleh diakui
sebagai goodwill negatif melainkan diakui sebagai laba dalam laporan laba rugi pihak
pengakusisi yang diukur sebagai selisih lebih dari (b) dikurangi (a).

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yoga Tantular Rahman, M.Si, Ak
Seluruh pembayaran yang dilakukan pihak pengakuisisi harus dikecualikan dari
biaya transaksi akuisisi baik yang sifatnya langsung (misal biaya broker, akuntan,
notaris/advokat dan konsultan penilai) maupun biaya tidak langsung/umum (misal gaji tim
akuisisi dari karyawan atau manajemen yang terlibat dalam proses akuisisi). Biaya tersebut
dibebankan pada periode akuisisi oleh pihak pengakuisisi. Sedangkan, biaya yang timbul
yang pihak pengakuisisi yang menerbitkan ekuitas saham sebagai pembayaran dicatat
sebagai pengurang nilai wajar ekuitas saham yang diterbitkan dengan cara diakui
sebagai pengurang dari nilai tambahan modal disetor saham (additional paid in capital).

Ilustrasi 1: Kombinasi Bisnis (Merger)

Laporan posisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2017 sebelum keduanya


melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.:
PT A PT B
Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar

Kas 475.000 125.000 125.000


Aset lainnya 2.600.000 850.000 1.000.000
Jumlah aset 3.075.000 975.000 1.125.000
------------- ----------- -----------
Liabilitas 500.000 300.000 350.000
Modal saham, Rp1.000 1.500.000 500.000 500.000
Tambahan modal disetor 200.000 40.000 40.000
Saldo laba 875.000 135.000 235.000
Jumlah liabilitas dan ekuitas 3.075.000 975.000 1.125.000
------------- ----------- -----------

• Kombinasi bisnis dilakukan tanggal 31 Desember 2017, di mana PT A mengambilalih


aset dan liabilitas PT B.

• Sebagai imbalan, PT A membayar tunai Rp135.000 dan menerbitkan 500 lembar


saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.500/lembar, untuk
diserahkan kepada pemegang saham PT B.

• Biaya terkait kombinasi bisnis yang dibayar oleh PT A adalah: biaya pencatatan
saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan profesional Rp40.000.

Pencatatan oleh PT A (Acquirer)

Perhitungan Goodwill :
Nilai wajar imbalan ……………………………… 885.000
Nilai wajar aset neto …………………………... 775.000

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yoga Tantular Rahman, M.Si, Ak
Goodwill .................................................. 110.000

a) Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam rangka
kombinasi bisnis
Investasi pada PT B ............................ 885.000
Kas …………………………………….. 135.000
Modal saham ...................................... 500.000
Tambahan modal disetor .................... 250.000
b) Mencatat biaya-biaya kombinasi bisnis.
Biaya kombinasi bisnis ……………… 40.000
Tambahan modal disetor ..................... 20.000
Kas .......................................................... 60.000

c) Mencatat pengambil-alihan aset neto PT B.


Kas .................................................................... 125.000
Aset lainnya ..................................................... 1.000.000
Goodwill ............................................................... 110.000
Macam-macam liabilitas……….................…………... 350.000
Investasi pada PT B ……………................................. 885.000

Laporan Posisi Keuangan Setelah Kombinasi Bisnis


PT A
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2017
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kas …………………………………………………Rp 405.000
Aset lainnya ………………………………………… 3.600.000
Goodwill……………………………………………...... 110.000
Jumlah aset............................................... Rp 4.115.000

liabilitas ………………………..................... Rp 850.000


Modal saham ………………………………………… 2.000.000
Tambahan modal disetor …………………………... 430.000
Saldo laba ……………………………………………... 835.000
Jumlah liabilitas dan ekuitas ………………….. Rp4.115.000

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yoga Tantular Rahman, M.Si, Ak
Ilustrasi 2:
Peterpan Corp melakukan kombinasi bisnis terhadap Sigma Corp dengan cara mengambil
alih aset bersih Sigma Corp yang dilakukan pada bulan 27 Desember 2016. Setelah
pengambilalihan, selanjutnya Sigam Corp dibubarkan.
Aset dan kewajiban Sigma Corp pada tanggal tersebut ditunjukkan sebagai berikut (dalam
ribuan):
Book Value Fair Value
Assets
Cash $ 50 $ 50
Net receivables 150 140
Inventories 200 250
Land 50 100
Buildings—net 300 500
Equipment—net 250 350
Patents — 50
Total assets $1,000 $1,440
Liabilities
Accounts payable $ 60 $ 60
Notes payable 150 135
Other liabilities 40 45
Total liabilities $ 250 $ 240
Net assets $ 750 $ 1,200

Peterpan Corporation menerbitkan 40.000 lembar saham dengan nilai par $ 10/lembar
saham biasa dengan nilai pasar $ 20/lembar saham, dan juga memberikan wesel bayar
(bunga 10%) dengan masa lima tahun sebesar $ 200.000 untuk memperoleh seluruh aset
bersih Sigma Corporation
DIMINTA :
Buat jurnal atas transaksi tersebut di atas
JAWABAN:
Investment in Sun Company (+A) 1,000
Common stock, $10 par (+SE) 400
Additional paid-in capital (+SE) 400
10% Note payable (+L) 200

Cash (+A) 50
Net receivables (+A) 140
Inventories (+A) 250
Land (+A) 100
Buildings (+A) 500

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yoga Tantular Rahman, M.Si, Ak
Equipment (+A) 350
Patents (+A) 50
Accounts payable (+L) 60
Notes payable (+L) 135
Other liabilities (+L) 45
Investment in Sun Company (-A)
Gain from bargain purchase (Ga, +SE)
1,000
200
Untuk mencatat penerbitan 40.000 lembar saham biasa senilai $ 10
saham ditambah uang kertas $ 200.000, 10% dalam kombinasi bisnis
dengan Sun Company.

Untuk menetapkan biaya Sun Company ke aset yang dapat diidentifikasi


diperoleh dan kewajiban diambil alih atas dasar wajarnya
nilai-nilai dan untuk mengakui keuntungan dari pembelian murah.

Daftar Pustaka

Beams, F. A., Anthony, J. H., Bettinghaus, B., & Smith, K. A. (2016). Advanced
accounting: Pearson Education Limited 2018.

PSAK 22 (2019) tentang Kombinasi Bisnis

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yoga Tantular Rahman, M.Si, Ak

Anda mungkin juga menyukai