Anda di halaman 1dari 28

Cibinong, 25 Oktober 2018

Kepada Yth.
Ketua Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
Perkara Nomor: 51/Pdt.G/2018/PN.Cbi
Pada Pengadilan Negeri Cibinong
Di
Kabupaten Bogor

Hal : KESIMPULAN

Dengan hormat,
Segala puji dan syukur selalu kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
seluruh ijin dan karunia Nya seluruh rangkaian jalannya persidangan yang selama
ini kita jalani dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan yang berarti dan
pada saat ini hampir memasuki tahap akhir kesimpulan dan Pu tusan.

Oleh karena itu, dengan melihat dan memperhatikan seluruh jalannya persidangan
dari setiap agenda persindangan sampai dengan proses Pembuktian, maka
saatnya kami selaku Kuasa Hukum TURUT TERGUGAT I menyampaikan
Kesimpulan pada Pengadilan Negeri Cibinong, namun sebelum sampai pada
kesimpulan PENGGUGAT perlu kami sampaikan terlebih dahulu hal -hal sebagai
berikut:

A. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DIPERSIDANGAN


Dalam persidangan acara pembuktian, bukti tulis dan keterangan saksi -
saksi, kami uraikan kedalam beberapa bagian sebagai berikut:
1. ALAT BUKTI PENGGUGAT
Bahwa dalam persidangan dengan agenda bukti tulis, Penggugat
menyerahkan beberapa bukti tulis antara lain:
1.1. Copy dari copy Sertifikat tanah SHM No.52/Desa Caringin atas
nama Drs.P.H.S.Marpaung, Gambar situasi No:336/1971, luas
71.453 m2.
1.2. Copy dari asli SPT PBB tahun 2004 No.320307001200-5614.7
atas nama PHS Marpaung, Drs.
1.3. Copy dari asli SPT PBB tahun 2005 No.320307001200-5614.7
atas nama PHS Marpaung, Drs.
1.4. Copy dari asli Surat Kutipan Akta Kematian Nomor 04/U/JP/2005
atas nama PHS Marpaung yang dikeluarkan oleh Kepala Suku
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya Jakarta Pusat
tanggal 17 Januari 2005.
1.5. Copy dari asli Surat Kutipan Akta Kematian Nomor 97/U/JP/2007
atas nama Soedyana Siagian yang dikeluarkan oleh Kepala Suku
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya Jakarta Pusat
tanggal 10 Desember 2007.
1.6. Copy dari asli Kartu Keluarga Nomor 3171061101091666 atas
nama Sahala H.S Marpaung yang dikeluarkan oleh Kecamatan
Menteng tanggal 11 April 2014.
1.7. Copy dari asli Surat Hasil Penelitian Status Tanah dan lokasi tanah
SHM No.52 atas nama PHS Marpaung, No.039/P2T/IX/2015 yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor Panitia
Pengadaan Tanah tanggal 10 September 2015.
1.8. Copy dari asli Surat Penyampaian Hasil Penelitian Status Tanah
dan lokasi SHM No.52 atas nama PHS Marpaung No.3009/SD-
300.6 tanggal 16 September 2015.
1.9. Salinan Putusan Perkara Nomor 242/PDT.G/2015/PN.Cbi
1.10. Fotocopy Daftar Bukti dari Turut Tergugat III dalam Perkara Nomor
242/PDT.G/2015/PN.Cbi (ini daftar bukti yang diajukan oleh BPN-
Turut Tergugat III)
1.11. Surat Keterangan Warisan tertanggal 5 Februari 2005 yang
menerangkan bahwa semasa hidupnya seorang wanita yang
bernama Ny.S.Marpaung Siagian hanya sekali menikah dengan
seorang suami yang bernama Drs. PHS Marpaung dan telah
melahirkan 2 (dua) orang anak yang bernama: Sahala HS
Marpaung lahir di Jakarta, 30 Agustus 1968 dan Magdalene HS
Marpaung, lahir di Jakarta 5 April 1971.

2. ALAT BUKTI TERGUGAT


2.1. Tergugat I, II, VI, VII memberikan beberapa bukti tulis yang
berupa:
1) Surat Ketua Tim Pengadaan Tanah Kementerian Pekerjaan
Umum kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor selaku
Ketua Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Nomor: UM.01.03/TPT-
CSb/290609, tanggal 29 Juni 2009 Perihal Pembahasan
Kegiatan Pengadaan Tanah Jalan Tol Ciawi-Sukabumi.
2) Keputusan Bupati Bogor Nomor:593/335/Kpts/Huk/2009
tanggal 7 Juli 2009 tentang Pembentukan Panitia Pengadaan
Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi.
3) Keputusan Bupati Bogor Nomor:593/71//Kpts/Per-UU/2011
tanggal 11 Februari 2011 tentang Perubahan Kedua atas
Lampiran Keputusan Bupati Bogor Nomor:
593/335/Kpts/Huk/2009 tanggal 7 Juli 2009 tentang
Pembentukan Panitia Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan
Jalan Tol Ciawi-Sukabumi.
4) Surat Keterangan Warisan tanggal 22 Juni 2005
5) Segel Surat Pernyataan/Perjanjian Jual Beli Tanah Sebelum
Diaktakan Berdasarkan PP No.10/1961.KEPPRES 48/1983
tanggal 5 Januari 1998
6) Salinan Akta Surat Kuasa Nomor 06 tanggal 21 Mei 2012 yang
dibuat oleh Notaris dan PPAT Miranti Tresnaning Timur, SH
7) Surat Pernyataan Tidak Sengketa tanggal 5 Juni 2012 yang
dibuat oleh Sdr.Satia M.Marpaung yang dicatat oleh Kepala
Desa Cimande Hilir
8) Surat Pernyataan Sdr.Satia M.Marpaung tanggal 4 November
2013
9) Berita Acara Kesepakatan Harga Ganti Rugi Tanah yang
terkena Rencana Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi di
Desa Cimande Hilir Kecamatan Caringin tanggal 14 November
2013
10) Surat Pernyataan atas nama Satia M.Marpaung tanggal 28
November 2013
11) Daftar Pembayaran Ganti Rugi Tanah, Bangunan, Tanaman,
dan lain-lain Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi I tanggal 29
November 2012
12) Surat Pelepasan Hak atas Tanah Nomor:
593.82/73/P2T/XI/2013 tanggal 29 November 2013
13) Kwitansi Nomor: CH/7/KW/CSb/2013 tanggal 29 November
2013 untuk Pembayaran Ganti Kerugian dari Tim Pengadaan
Tanah Jalan Tol Ciawi-Sukabumi kepada Satia M.Marpaung
14) Barita Acara Pembayaran Ganti Rugi Tanah dan Tanaman
tanggal 29 November 2013
15) Foto-foto Sdr.Satia M.Marpaung pada saat menandatangani
berkas-berkas pembayaran ganti rugi

2.2. Tergugat III


Bukti-bukti tulis yang diserahkan oleh Tergugat III adalah sebagai
berikut:
1) Fotocopy Surat Panitia Pengadaan Tanah
Nomor:88/P2T/XI/2013, tanggal 27 Nopember 2013, Perihal
Undangan Pelaksanaan Pembayaran Uang Ganti Rugi tanah,
bangunan dan tanaman yang terkena rencana pembangunan
jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi untuk Desa Ciburuy dan Desa
Cimande Hilir
2) Fotocopy Surat Kuasa Nomor 06 tanggal 21 Mei 2012
3) Surat Keterangan Warisan tanggal 22 Juni 2005
4) Fotocopy Surat Akta Pernikahan Nomor 713/1966 tanggal 22
Nopember 1966 antara LT Marpaung dan Elfine Marisiana
Pasaribu yang dikeluarkan oleh Tjatatan Sipil Djakarta
5) Kutipan Akta Kematian Nomor.06/2004 atas nama LT
Marpaung sesuai surat keterangan dari RS Bina Husada
Cibinong Nomor:V/XI/UGD/04 tanggal 13 Nopember 2004 dan
Surat Keterangan Kematian Penduduk WNI dari Kelurahan
Pegangsaan Nomor.178/1.755.03/XI04 tanggal 14 Nopember
2004
6) Fotocopy Surat Akta Kematian Nomor 89/U/JT/2005 tanggal 7
Juni 2005 atas nama Pasaribu, Elfine Marisanne yang
dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kotamadya Jakarta Timur
7) Fotocopy Kartu Keluarga Nomor 0950069801677 yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Kotamadya Jakarta Pusat, atas nama Kepala Keluarga Drs.LT
Marpaung
8) Fotocopy Surat Pernyataan Satia M Marpaung tanggal 28
Nopember 2013
9) Fotocopy Surat Pernyataan/Perjanjian Jual Beli Tanah
sebelum diaktakan berdasarkan PP No 10/1961.KEPPRES
48/1983 tanggal 5 Januari 1998 untuk sebidang tanah Letter C
5/515 Persil 14 Kelas DII, Luas Areal 20.000 m2 antara
Drs.PHS Marpaung selaku Penjual dengan Drs.L.T Marpaung
selaku Pembeli yang diketahui oleh Kepala Desa Cimande Hilir
10) Fotocopy STTS atas nama wajib pajak Marpaung, Nomor
SPPT 32.03.070.012.003.0019.0 tanggal 08 Juli 2013
11) Fotococpy SPPT PBB tahun 2013 atas nama wajib pajak
Marpaung, pada tanggal 09 Juli 2013
12) Fotocopy KTP Nomor 3171060207760001 atas nama Satia M
Marpaung
13) Fotocopy Surat Keterangan Riwayat Tanah Letter C No.5/515
P.14 D.II atas nama LT Marpaung yang dikeluarkan oleh
Kepala Desa Cimande Hilir tanggal 5 Juni 2012
14) Fotocopy Surat Pernyataan Tidak Sengketa dari Satia M
Marpaung tanggal 5 Juni 2012 yang diketahui oleh Kepala
Desa Cimande Hilir
15) Fotocopy Buku Desa C.No.5/515 P.14 D.II atas nama Drs.LT
Marpaung yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Cimande Hilir.

2.3. Tergugat V
Bahwa dalam persidangan, Tergugat V memberikan beberapa
bukti tulis, antara lain:
1) Surat Perjanjian Jual Beli sebelum diaktakan antara Drs.PHS
Marpaung dengan LT Marpaung tanggal 5 Januari 1998
dengan luas 20.000 M2
2) Kutipan Akta Kematian Nomor:06/2004 atas nama Lauseur
Tahan Marpaung, sesuai Surat Keterangan dari RS Bina
Husada Cibinong Nomor:V/XI/UGD/04 tanggal 13 November
2004 dan Surat Keterangan Kematian Penduduk WNI dari
Kelurahan Pegangsaan Nomor.178/1.755.03/XI04 tanggal 14
November 2004
3) Surat Keterangan Warisan tanggal 22 Juni 2005 ahli waris dari
almarhum Drs.LT Marpaung hasil pernikahan dengan
Alm.Ny.Elpine Marisina
4) Akta Surat Kuasa Nomor 6 tanggal 1 Mei 2012 yang dibuat
dihadapan Notaris Miranti Tresnaning Timur, SH
5) Surat Ketarangan Riwayat Tanah dari Kepala Desa Cimande
Hilir
6) Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (sporadik),
yang diketahui Kepala Desa Cimande Hilir
7) Surat Pernyataan Tidak Sengketa yang diketahui oleh Kepala
Desa Cimande Hilir
8) Tanda Terima Setoran PBB dan SPPT atas nama Marpaung

2.4. Turut Tergugat I


Bukti-bukti tulis yang diserahkan oleh Tergugat I berupa:
1) Perjanjian Jasa Pemborongan Pekerjaan Pembangunan Jalan
Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 1, Paket 2.1;STA.4+850-
STA.7+245 antara PT.Trans Jabart Tol dan PT.Waskita Karya
(Persero) Tbk;
2) Berita Acara Serah Terima Tanah Bebas untuk Jalan Tol
Ciawi-Sukabumi Seksi 1 STA.000+375 s/d STA.01+600
Nomor: 15/BPJT/TN.01.05/2015 dari Kepala Badan Pengatur
Jalan Tol kepada Direktur Utama PT.Trans Jabar Tol

2.5. Turut Tergugat II


1) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 620/Kep.874-
Admrek/2009 tentang Penetapan Lokasi Jalan Tol Ciawi-
Sukabumi
2) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 620/Kep.1483-
Pemum/2013 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur
Jawa Barat Nomor 620/Kep.874-Admrek/2009 tentang
Penetapan Lokasi Jalan Tol Ciawi-Sukabumi
3) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 620/Kep.162-
Pemum/2015 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor 620/Kep.874-Admrek/2009
tentang Penetapan Lokasi Jalan Tol Ciawi-Sukabumi
4) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 620/Kep.467-Pem
um/2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Gubernur
Jawa Barat Nomor 620/Kep.874-Admrek/2009 tentang
Penetapan Lokasi Jalan Tol Ciawi-Sukabumi
5) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
620/Kep.1054.Pemum/2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 620/Kep.874-
Admrek/2009 tentang Penetapan Lokasi Jalan Tol Ciawi-
Sukabumi
2.6. Turut Tergugat III
Bukti-bukti tulis/surat yang diserahkan oleh Turut Tergugat III
antara lain:
1) Fotocopy Surat Panitia Pengadaan Tanah Nomor:
88/P2T/XI2013, tanggal 27 November 2013, Perihal Undangan
Pelaksanaan Pembayaran uang ganti rugi tanah, bangunan
dan tanaman yang terkena rencana pembangunan Jalan Tol
Bogor-Ciawi-Sukabumi untuk Desa Ciburuy dan Desa
Cimande Hilir
2) Foto copy Surat Kuasa No: 06 tanggal 21-05-2012 yang dibuat
dihadapan Miranti Tresnaning Timur, SH Notaris Wilayah
Kabupaten Bogor yang dikuasakan oleh Satia Maruli
Marpaung dan disaksikan oleh Nyonya Marthin a Riani Naomi
Marpaung, Tuan Hadian Surungan Parulian Marpaung
3) Foto copy Surat Ketarangan Warisan yang ditanda tangani
oleh ahli waris atas nama Drs.LT Marpaung dan Ny.Elpine
Marisina pada tanggal 22 Juni
4) Foto copy Surat Akte Pernikahan Nomor: 713/1966 tanggal 22
November 1966 pernikahan antara Marpaung, Leuseur Tahan
dan Pasaribu, Elfine Marisiana yang dikeluarkan oleh Tjatatan
Sipil Djakarta
5) Foto copy Surat Kutipan Akta Kematian Nomor: 06/2004
tanggal 15 Desember 2004 atas nama Leuseur Tahan
Marpaung yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan
Kabupaten Bogor
6) Fotocopy Surat Kutipan AKta Kematian Nomor: 89/U/JT/2005
pada tanggal 7 Juni 2005 atas nama Pasaribu, Elfine
Marisianne yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kotamadya Jakarta Timur
7) Foto copy Kartu Keluarga a Nomor: 0950069801677 yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Kotamadya Jakarta Pusat, atas nama Kepala Keluarga Drs.LT
Marpaung
8) Fotocopy Surat Pernyataan Satia M Marpaung tanggal 28
November 2013 yang diketahui Kepala Desa Cimande Hilir
9) Foto copy Surat Pernyataan/Perjanjian Jual Beli antara
Drs.PHS Marpaung selaku penjual dengan Drs.LT Marpaung
selaku pembeli pada tanggal 05 Januari 1995 yang diketahui
Kepada Desa Cimande Hilir atas bidang tanah letter C
No.5/515 P.14 D.II
10) Foto copy Surat Tanda Terima Setoran (STTS) atas nama
wajib pajak Marpaung Nomor SPPT (NOP)
32.03.070.012.003.0019.0 tanggal 08 Juli 2013
11) Foto copy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi
dan Bangunan tahun 2013 atas nama wajib pajak Marpaung
pada tanggal 9 Juli 2013
12) Foto copy Kartu Tanda Penduduk Nomor: 3171060207760001
atas nama Satia M Marpaung
13) Foto copy Surat Ketarangan Riwayat Tanah Letter C No.5/515
P.14 D.II atas nama LT Marpaung yang dikeluarkan oleh
Kepala Desa Cimande Hilir tanggal 5 Juni 2012
14) Foto copy Surat Pernyataan Tidak Sengketa dari Satia M
Marpaung tanggal 5 Juni 2012 yang diketahui oleh Kepala
Desa Cimande Hilir
15) Foto copy Buku Desa C.No.5/515 P.14 D.II atas nama Drs.LT
Marpaung yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Cimande Hilir

3. KETERANGAN SAKSI-SAKSI PENGGUGAT


Keterangan Saksi-Saksi Penggugat yang pada pokoknya dibawah
sumpah menerangkan sebagai berikut:
3.1. Saksi I : Uphir Marpaung, memberikan keterangan sebagai
sebagai berikut:
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah ada proses jual beli
antara PHS Marpaung dengan LT Marpaung;
- Bahwa tanah objek Gugatan merupakan tanah warisan dari
PHS Marpaung kepada anaknya yang berjumlah 2 orang
(Penggugat & adiknya)
- Saksi tidak mengetahui dengan pasti batas-batas tanah yang
didalilkan oleh Penggugat
- Saksi tidak tahu dimana keberadaan Asli Sertifikat Tanah yang
menjadi objek Gugatan
- Saksi merupakan karyawan dan menerima upah dari
Penggugat. Berkaitan dengan status Saksi yang merupakan
karyawan dan menerima upah dari Penggugat ini, kami telah
menyampaikan keberatan Sdr.UPHIR MARPAUNG untuk
menjadi Saksi dalam persidangan, namun Majelis Hakim
berpendapat lain, dan Keberatan yang kami sampikan menjadi
Catatan.
- Saksi mendapatkan Salinan dokumen -dokumen persidangan
dari Penggugat
3.2. Saksi II dari Penggugat bernama Unggul Marpaung, dibawah
sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:
- Saksi merupakan adik kandung dari orang tua Penggugat dan
Tergugat V (Drs.PHS Marpaung dan LT Marpaung)
- Bahwa saksi tidak mengetahui permasalahan yang terjadi
secara detail sehingga terjadi gugatan.
- Bahwa saksi mengetahui soal tanah milik Alm.PHS Marpaung
(ayah kandung Penggugat), dan pernah ditunjukan
denah/gambarnya, pernah juga diajak kelokasi, tapi itu pada
sekitar tahun 1980 an. Dan saksi tidak mengetahui pasti
apakah tanah yang dimaksud sama dengan objek gugatan.
- Saksi tidak mengetahui secara pasti lokasi tanah
- Saksi tidak mengetahui batas-batas tanah yang diklaim milik
dari Penggugat
- Saksi tidak mengetahui ada masalah apa sebenarnya dengan
tanah tersebut karena saksi tidak pernah menanyakan hal
tersebut pada Penggugat ataupun Tergugat V
- Saksi mengetahui setelah diberitahu oleh Penggugat bahwa
tanah yang didalilkan milik Penggugat tersebut telah menjadi
jalan tol
- Saksi mendapatkan informasi dari Penggugat bahwasanya
Penggugat tidak tahu menahu soal pembangunan jalan tol
- Bahwa saksi tidak tahu kalau tanah tersebut sudah menjadi
jalan tol
- Bahwa saksi tidak mengetahui perihal pembayaran ganti rugi
atas proyek jalan tol dan juga tidak mengetahui siapa yang
menerima pembayaran ganti rugi tersebut
- Bahwa saksi membenarkan Penggugat memiliki satu orang
adik kandung.
- Bahwa sepengetahuan saksi adik kandung Penggugat
berdomisili di Singapura
- Bahwa saksi pernah melihat sertifikat atas tanah tersebut pada
tahun 1980, pada saat itu saksi masih pelajar SMA
- Bahwa saksi tidak mengetahui keberadaan sertifikat tanah
- Bahwa saksi tidak mengetahui perihal tanah tersebut sudah
dijual atau tidak
- Bahwa saksi tidak mengetahui soal jual beli tanah antar kakak
kandungnya, yaitu Drs.PHS Marpaung dengan LT Marpaung.
- Bahwa saksi tidak pernah melihat surat segel jual beli antara
Drs.PHS Marpaung dengan LT Marpaung
- Bahwa saksi membenarkan dan yakin bahwa tanda tangan di
surat segel jual beli tersebut adalah benar tan da tangan kedua
kakak kandungnya (Drs.PHS Marpaung dan LT Marpaung).
Bahwa saksi yakin karena pernah melihat dan mengetahui
tanda tangan kedua kakak kandungnya
- Bahwa saksi memberikan keterangan asli sertifikat tanah
berada di adiknya Penggugat.

4. KETERANGAN SAKSI-SAKSI TERGUGAT


4.1. Saksi I: Rusli, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Saksi menyatakan, sosialisasi telah dilakukan di GOR
Kecamatan, sehubungan dengan pembangunan Jalan Tol;
- Saksi mengetahui tanah yang menjadi objek gugatan, dan
menurut keterangan saksi tanah tersebut tidak tercatat dalam
buku desa;
- Menurut keterangan saksi, semua tanah yang terkena
pembangunan tercatat dalam buku desa;
- Menurut keterangan saksi, tanah Marpaung adalah tanah
garapan yang tercatat dalam SPPT Pajak
- Saksi tidak mengetahui proses ganti rugi dan siapa yang
menerima ganti rugi
- Saksi tidak mengetahui yang menjadi dasar pembayaran
karena saksi hanya terlibat dalam proses sosialisasi dan hanya
bertugas sebagai panitia pemberkasan;
- Menurut keterangan saksi, semua warga Cimande Hilir tau
tanah tersebut tanah atas nama Marpaung, tapi tidak
mengetahui Marpaung yang mana;
- Menurut keterangan saksi, berdasarkan informasi yang
didapat dari Penggugat, tanah tersebut bukan milik Penggugat,
melainkan milik dari Adik Penggugat;
- Menurut saksi, letter C yang tercantum dalam surat perjanjian
jual beli antara Drs.PHS Marpaung dengan L.T Marpaung,
tercatat dalam buku desa. Keterangan ini disampaikan oleh
saksi setelah ditunjukkan bukti letter C yang dimaksud.

4.2. Saksi II : Aceng. Dibawah sumpah yang pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi berasal dari Desa Cimande Hilir
- Bahwa Saksi bekerja sebagai penjaga tanah dan bangunan
milik MARTINUS, yang berada bersebelahan dengan tanah
milik MARPAUNG, dan SATIA MARPAUNG.
- Bahwa Saksi menerangkan tidak pernah melihat Sertifikat Hak
Milik yang diajukan oleh Penggugat
- Bahwa Saksi menerangkan, bahwa benar Kepala Desa yang
nama dan tanda tangannya tercantum dalam Surat Segel Jual
Beli tanah antara PHS MARPAUNG dengan LT MARPAUNG
adalah Ayah Saksi.
- Bahwa Saksi memberikan keterangan, benar tanda tangan
tersebut adalah tanda tangan Ayahnya, yang pada saat itu
menjabat sebagai Kepala Desa.

B. ANALISIS TERHADAP FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN DAN ALAT


BUKTI
Setelah mempelajari dan memperhatikan dengan seksama keseluruhan
fakta persidangan serta alat-alat bukti yang telah dihadirkan dan telah
disampaikan di muka persidangan, baik oleh PENGGUGAT maupun Para
TERGUGATdan TURUT TERGUGAT, maka berdasar pada analisa fakta
Persidangan yang kami lakukan diperoleh hasil analisa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Bahwa tanah yang menjadi objek dalam gugatan yang diklaim oleh
Penggugat sebagai miliknya, adalah merupakan harta warisan dari orang
tua Penggugat

2. Bahwa Penggugat memiliki adik/saudara kandung yang bernama


Magdalene Hanifa Saktianne Marpaung, yang berdasarkan keterangan
Saksi ke II Penggugat, Unggul Marpaung, berdomisili di Singapura

3. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan a quo tanpa sepengetahuan dari


Adik/Saudara kandungnya yang bernama Magdalene Hanifa Saktianne
Marpaung. Fakta ini diperkuat dengan adanya keterangan dari Saksi
Unggul Marpaung yang diajukan oleh Penggugat yang memberikan
keterangan bahwa Adik Kandung Penggugat tidak mengetahui perihal
gugatan dan proses persidangan a quo.

4. Bahwa Penggugat pada awal mengajukan gugatan turut menyertakan


Adik/Kandungnya sebagai salah satu pihak Penggugat. Namun dalam
prosesnya, Penggugat melakukan perubahan gugatan dengan
menghapus nama Adik/Saudara kandungnya tersebut dari daftar pihak
Penggugat. Bahwa perubahan gugatan tersebut patut ditengarai sebagai
akibat dari permintaan Tergugat/Turut Tergugat kepada Penggugat agar
menunjukkan Surat Kuasa dari Adik/Saudara kandungnya yang hal
tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Penggugat. Sehingga untuk
mensiasati kondisi tersebut, Penggugat melakukan perubahan Gugatan.

5. Bahwa bidang tanah yang diklaim oleh Penggugat, dengan mendasarkan


pada poto copy Sertifikat Hak Milik, selama persidangan berlangsung
Penggugat tidak dapat menunjukkan asli dari Sertifikat Hak Milik tersebut,
dan bahkan tidak mengetahui keberadaan dari Sertifikat Hak Milik atas
tanah tersebut.

6. Bahwa dalam persidangan pembuktian, bukti-bukti surat/tulis dan saksi-


saksi yang diajukan oleh Penggugat tidak dapat membuktikan adanya
tindakan Perbuatan Melawan Hukum yang mengakibatkan kerugian bagi
Penggugat yang terjadi dan dilakukan oleh Tergugat I hingga Turut
Tergugat II sebagaimana yang didalikan dalam gugatannya.

7. Bahwa Penggugat tidak dapat menunjukan bukti-bukti dan saksi-saksi


yang dapat membuktikan kepemilikan dan penguasaan Penggugat atas
bidang tanah yang dimaksud. Bahkan dari saksi-saksi yang diajukan oleh
Penggugat, juga tidak dapat membuktikan mengenai kepemilikan.
Bahkan saksi-saksi tersebut tidak mengetahui letak dan batas-batas
tanah.

8. Bahwa Saksi Penggugat yang bernama Uphir Marpaung, berdasarkan


pada fakta-fakta persidangan pada saat pemeriksaan saksi, diketahui
merupakan karyawan/pekerja dan bekerja serta mendapatkan
upah/gaji dari Penggugat. Bahwa saksi juga menerangkan bahwa
mengetahui tentang gugatan dan proses persidangan, setelah diberitahu
dan mendapat informasi serta Salinan berkas-berkas persidangan dari
Penggugat.
9. Bahwa Saksi Penggugat yang bernama Unggul Marpaung, berdasarkan
keterangannya sama sekali tidak mengetahui apa yang menjadi
permasalahan hingga Penggugat mengajukan gugatan.

10. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan,


bahwa memang benar telah terjadi proses jual beli yang dilakukan oleh
Alm. Drs PHS Marpaung (Ayah Penggugat) dengan Drs.LT Marpaung
(Ayah dari Tergugat V). Dibuktikan dengan keterangan Saksi yang
diajukan oleh Penggugat, yaitu Unggul Marpaung, yang dalam
keterangannya mengakui dan membenarkan dengan penuh
keyakinan bahwa benar nama-nama yang tertera dalam Surat Segel
Perjanjian Jual Beli adalah benar saudara kandungnya, dan dengan
penuh keyakinan menyatakan bahwa memang tanda tangan yang
tertera dalam Surat Segel Perjajian Jual Beli Tanah tersebut adalah
benar tanda tangan kedua orang kandungnya.

11. Bahwa kebenaran atas Surat Segel Perjanjian Jual Beli Tanah tersebut
juga dapat dibuktikan dari keterangan Saksi yang bernama Aceng, yang
memberikan keterangan bahwa nama dan tanda tangan Kepala Desa
tersebut benar. Saksi mengetahui karena Saksi Aceng adalah
merupakan anak kandung dari Kepala Desa yang Namanya tertera
dalam Surat Segel Perjanjian Jual Beli Tanah.

12. Bahwa berdasarkan pada fakta persidangan, bukti-bukti surat dan


keterangan Saksi Rusli, proses pengadaan tanah untuk pembangunan
Jalan Tol berikut proses pembayaran ganti rugi telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi yang bernama Rusli, berdasarkan


infornasi yang diperoleh dari Penggugat, bahwa tanah yang didalilkan
oleh Penggugat dalam gugatan sebagai miliknya adalah milik dari
adik/saudara kandung Penggugat. Dari keterangan Saksi tersebut
menunjukkan bahwa terdapat ketidakpastian mengenai siapa yang
berhak atas tanah waris tersebut, apakah sudah dilaksanakan
pembagian waris, sehingga itu menjadi milik adik/saudara kandung
Penggugat. Belum lagi mengenai persoalan bahwa diatas bidang tanah
yang diklaim milik Penggugat, telah ada tanah dan bangunan milik pihak
lain yang juga mempunyai sertifikat hak milik, selain tentunya milik dari
Tergugat V yang dibuktikan dengan adanya Surat Segel Perjanjian Jual
Beli Tanah yang telah dibuktikan dan tidak dapat dibantah oleh
Penggugat.

14. Bahwa berdasarkan dari bukti-bukti surat yang diajukan oleh Tergugat
I,II,VI, VII, Tergugat V, dan Turut Tergugat II, Turut Tergugat III,
menunjukkan bahwa proses pengadaan tanah telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dengan dibuktikan terpenuhinya seluruh dokumen-
dokumen yang menjadi persyaratan khususnya untuk proses
pembayaran ganti rugi tanah.

15. Bahwa berdasarkan pada fakta persidangan, sebagaimana yang


ditegaskan oleh Kuasa Hukum Penggugat terungkap bahwa gugatan
Penggugat pada intinya berkaitan dengan proses Pembayaran Ganti
Rugi Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol.

16. Bahwa berdasarkan pada keterangan Saksi Aceng, yang lahir dan
bertempat tinggal di Desa Cimande Hilir, kondisi riil dari bidang tanah
yang didalilkan oleh Penggugat sebagai miliknya, adalah tidak benar. Hal
ini dikarenakan diatas bidang tanah yang dimaksud berdiri bangunan dan
perkebunan yang merupakan milik pihak lain, yang mana kepemilikan
tersebut dibuktikan dengan adanya Sertifikat Hak Milik. Salah satunya
adalah Sertifikat Hak Milik atas nama Martinus, dimana Saksi Aceng
bekerja menjaga bangunan dan tanahnya.

17. Bahwa dari fakta persidangan berdasarkan bukti yang diajukan oleh
Turut Tergugat I, terbukti bahwa tidak ada Perbuatan Melawan Hukum
yang dilakukan oleh Turut Tergugat I. Bahwa Turut Tergugat I bekerja
berdasarkan Surat Perjanjian Jasa Pemborongan Pembangunan Jalan
Tol dan telah ada Bukti Berita Acara Serah Terima Lahan yang
menunjukkan bahwa lahan/tanah telah selesai dilakukan proses
pembebasan sehingga sudah dapat dimulai proses pelaksanaan proyek.

C. ANALISIS YURIDIS TERHADAP FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN DAN


ALAT BUKTI SELAMA PERSIDANGAN.
Setelah mempelajari dan memperhatikan dengan seksama keseluruhan
fakta persidangan serta alat-alat bukti dan saksi-saksi yang telah dihadirkan
dan telah disampaikan di muka persidangan, baik oleh PENGGUGAT
maupun Para TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT maka berdasar pada
analisa yuridis/hukum yang kami lakukan, diperoleh hasil analisa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Tentang Bukti Surat/tulis Penggugat
Bahwa sebagaimana yang telah kami uraikan diatas, fakta-fakta
persidangan pada pembuktian, khususnya yang berkaitan dengan bukti
surat/tulis yang diajukan oleh Penggugat, dari sudut pandang yuridis
menurut kami perlu menjadi sorotan, yaitu:
1.1. Bahwa bukti surat/tulis yang diajukan oleh Penggugat, tidak
mampu mendukung kebenaran dari dalil-dalil gugatannya.
Penggugat tidak mampu membuktikan dalilnya yang berkaitan
dengan alas/dasar hak kepemilikan atas tanah, maupun yang
berkaitan dengan fakta-fakta mengenai Perbuatan Melawan
Hukum.
1.2. Bahwa untuk alas hak kepemilikan atas tanah bukti yan g diajukan
hanya berupa foto copy dari sebuah sertifikat hak milik atas tanah.
Selama proses pembuktian dipersidangan, Penggugat tidak dapat
menunjukkan kemuka persidangan, Asli Sertifikat tersebut.
Bahkan bukti-bukti lain yang diajukan tidak ada yang mendukung
bahwa sertifikat tersebut ada aslinya. Termasuk juga keterangan
dari saksi-saksi yang diperiksa dibawah sumpah, tidak ada yang
mengetahui tentang sertifikat tersebut. Tidak ada yang pernah
melihat dan tidak ada yang mengetahui Asli Sertifikat Hak Milik
tersebut berada jika memang ada.
1.3. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1888 KUH Perdata sudah
memberikan pengaturan mengenai salinan/fotocopy dari sebuah
surat/dokumen, yaitu:
“Kekuatan pembuktian suatu bukti tulisan adalah pada
akta aslinya. Apabila akta yang asli itu ada, maka salinan-
salinan serta ikhtisar-ikhtisar hanyalah dapat dipercaya,
sekadar salinan-salinan serta ikhtisar-ikhtisar itu sesuai
dengan aslinya, yang mana senantiasa dapat
diperintahkan mempertunjukkannya”.
Argumentasi mengenai hal tersebut juga telah ditegaskan oleh
Mahkamah Agung dalam Putusannya No.: 112 K/Pdt/Pdt/1996,
tanggal 17 September 1998, yang memiliki kaidah hukum sebagai
berikut:
“Fotocopy surat tanpa disertai surat/dokumen aslinya dan
tanpa dikuatkan oleh Keterangan saksi dan alat bukti
lainnya, tidak dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah
dalam Persidangan Pengadilan (Perdata)”.
1.4. Bahwa bukti surat/tulis yang diajukan Penggugat pada sidang
pembuktian juga tidak ada yang mendukung dalil-dalil Penggugat
mengenai kerugian yang timbul dan dialami oleh Penggugat.
Begitu juga dengan nominal besaran kerugian sebagaimana yang
didalilkan dalam gugatan.
1.5. Bahwa secara umum dari keseluruhan bukti surat yang diajukan
oleh Penggugat tidak memiliki kualitas pembuktian yang
sempurna untuk mendukung dalil-dalil gugatanya. Sehingga
sudah selayaknya gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

2. Tentang Keterangan Saksi-Saksi Penggugat


Bahwa analisis kami terhadap saksi-saksi yang dihadirkan oleh
Penggugat, yang bernama Uphir Marpaung adalah sebagai berikut:
2.1. Bahwa untuk saksi yang bernama Uphir Marpaung, berdasarkan
keterangan dimuka persidangan, memiliki hubungan pekerjaan
(pekerja/karyawan) dengan Penggugat. Bahwa walaupun secara
ketentuan perundang-undangan tidak melarang, n amun kami
telah menyampaikan keberatan atas saksi tersebut. Keberatan
yang kami sampaikan didasarkan bahwa dengan adanya ikatan
pekerjaan tersebut, tentunya independensi saksi patut
dipertanyakan.
2.2. Bahwa saksi Uphir Marpaung selalu mendapatkan foto copy
berkas-berkas persidangan dari Penggugat dan diminta
untuk mempelajari berkas-berkas tersebut. Sehingga patut
dipertanyakan sumber pengetahuan saksi tidak didapat dari
melihat, mendengar dan mengalami sendiri fakta-fakta yang
berkaitan dengan perkara a quo.
2.3. Bahwa fakta persidangan pada sidang pembuktian, saksi Uphir
Marpaung, terkait sertifikat tanah objek gugatan, memberikan
pernyataan bahwa asli sertifikat tidak pernah ada. Keterangan
ini selaras dengan tidak mampunya Penggugat untuk
menunjukkan bukti asli Sertifikat tanah dimaksud.
2.4. Bahwa saksi Uphir Marpaung, berdasarkan keterangannya tidak
memiliki pengetahuan yang baik dan mendukung apa yang
didallikan oleh Penggugat mengenai tanah yang menjadi objek
gugatan. Tidak juga mengetahui tentang Sertifikat asli dari bidang
tanah dimaksud. Sehingga secara kualitas pembuktian,
keterangan saksi Uphir Marpaung, tidak layak dan tidak
memiliki kekuatan yang baik untuk mendukung dalil gugatan
Penggugat.
2.5. Bahwa saksi Uphir Marpaung, menurut kami tidak jujur dalam
memberikan keterangan. Terutama berkaitan dengan kondisi
tanah yang mana sebenarnya pada saat ini telah berdiri bangunan
milik orang lain dan juga memiliki sertifikat (vide: keterangan saksi
Aceng)
Bahwa terhadap saksi Uphir Marpaung, keterangan -ketarangan yang
diberikan patut dipertanyakan mengingat statusnya yang memiliki
hubungan pekerjaan dengan Penggugat. Selain itu keterangan yang
diberikan oleh saksi didapat dari Penggugat, dari berkas-berkas
persidangan terdahulu yang diberikan oleh Penggugat dan meminta
saksi untuk mempelajari. Untuk itu, sangat beralasan jika keterangan-
keterangan yang diberikan oleh saksi Uphir Marpaung tidak layak untuk
dijadikan alat bukti dalam perkara a quo.

Bahwa terhadap saksi Penggugat yang bernama Unggul Marpaung, kami


menyimpulkan sebagai berikut:
2.6. Bahwa saksi Unggul Marpaung tidak mengetahu pokok
permasalahan sehingga munculnya gugatan a quo. Saksi baru
mengetahui permasalahan tersebut dari Penggugat pada saat
Penggugat meminta untuk menjadi saksi dalam perkara a quo.
2.7. Bahwa saksi Unggul Marpaung, berdasarkan keterangan-
keterangan yang disampaikannya dimuka persidangan, tidak ada
keterangan-keterangannya yang mendukung dalil Penggugat
tentang Perbuatan Melawan Hukum.
2.8. Bahwa menyangkut tanah objek gugatan, saksi sama sekali tidak
mengetahui. Baik mengenai lokasi, batas-batas maupun status
tanah tersebut. Sekali lagi keterangan yang disampaikan ini tidak
mendukung dalil klaim kepemilikan atas tanah tersebut oleh
Penggugat. Termasuk juga mengenai hal ganti rugi pengadaan
tanah untuk pembangunan Jalan Tol yang dipersoalkan oleh
Penggugat.
2.9. Bahwa sehubungan dengan adanya Perjanjian Jual Beli Tanah
yang dilakukan antara Kakak-Kakak kandung Saksi, saksi
menerangkan tidak mengetahui. Hal tersebut dikarenakan saksi
bertempat tinggal di Bandung. Namun ketika ditunjukkan Surat
Segel Perjanjian Jual Beli Tanah tersebut, saksi
membenarkan bahwa nama penjual dan nama pembeli adalah
merupakan nama kakak-kakak kandung saksi. Begitu juga
dengan tanda tangan diatas nama tersebut, saksi memiliki
keyakinan yang tinggi bahwa tanda tangan tersebut adalah
benar-benar tanda tangan dari kakak-kakak kandung saksi
(vide: keterangan saksi Unggul Marpaung).
Artinya dengan keterangan saksi Unggul Marpaung tersebut
diatas, membuktikan bahwa Surat Segel Perjanjian Jual Beli
Tanah adalah benar dan sah telah dilakukan oleh alm.Drs.PHS
Marpaung dengan alm.Drs LT Marpaung. Apalagi Penggugat
yang dalam dalil gugatannya mengingkari tidak dapat dan tidak
mampu untuk membuktikan sebaliknya bahwa Surat Segel
Perjanjian Jual Beli Tanah dimaksud adalah tidak benar.
Selanjutnya, dengan dibenarkannya tanda tangan dalam Surat
Segel Perjanjian Jual Beli tanah tersebut, maka sesuai dengan
Pasal 1875 KUHPerdata menyatakan sebagai berikuut :
"Suatu tulisan di bawah tangan yang diakui kebenarannya
oleh orang yang dihadapkan kepadanya atau secara
hukum dianggap telah dibenarkan olehnya, menimbulkan
bukti lengkap seperti suatu akta otentik bagi orang-orang
yang menandatanganinya, ahli warisnya serta orang-
orang yang mendapat hak dari mereka".
Dapat disimpulkan, secara yuridis bahwa Surat Segel Perjanjian
Jual Beli Tanah tersebut mempunyai daya kekuatan yang
sempurna dan mengikat sebagaimana layaknya sebuah akta
otentik:
• Kepada orang-orang yang menandatangani,
• Serta kepada ahli waris orang-orang itu dan epada yang
mendapat hak mereka. (Yahya Harahap, Hukum Acara
Perdata)
Dengan sahnya Surat Segel Perjanjian Jual Beli Tanah,
mengandung arti bahwa telah terjadi peralihan kepemilikan
hak atas tanah dari Drs. PHS Marpaung selaku penjual kepada
alm Drs.LT Marpaung selaku pembeli. Sekaligus kepemilikan
hak tersebut mengikat kepada ahli warisnya.
3. Perbaikan Gugatan Merubah Pokok Perkara
Bahwa berdasarkan pada fakta-fakta persidangan bukti-bukti surat dan
keterangan saksi-saksi, terkait perubahan gugatan yang dilakukan oleh
Penggugat kami, analisis kami adalah:
3.1. Gugatan yang diajukan oleh Penggugat pada awalnya yang
mengikutsertakan adik/saudara kandung Penggugat dilakukan
tanpa sepengetahuan dari yang bersangkutan (vide: keterangan
Saksi Unggul Marpaung).
3.2. Bahwa Penggugat mendalilkan fakta hukum tentang tanah yang
berasal dari harta waris, dengan jumlah ahli waris 2 (dua) orang,
yaitu Penggugat dan adik kandungnya. Namun dengan perubahan
yang dilakukan dengan menghilangkan adik kandungnya sebagai
salah satu pihak dalam gugatan, tentu hal tersebut menimbulkan
fakta hukum baru yang jelas bertentangan dengan gugatan
Penggugat.
3.3. Bahwa perubahan gugatan yang dilakukan oleh Penggugat,
dikarenakan adanya desakan dari Tergugat I,II,VI,VII yang
meminta Penggugat untuk menunjukkan Surat Kuasa yang
menerangkan bahwa adik/saudara kandung Penggugat yang
bernama Magdalene Hanifa Saktianne Marpaung, telah
memberikan Kuasa kepada Penggugat untuk bertindak mewakili
dirinya. Namun Penggugat tidak dapat menunjukkan Surat Kuasa
tersebut diatas.
3.4. Bahwa atas dasar kondisi tersebut, Penggugat berinisiatif
melakukan perubahan gugatan. Bahwa terhadap “perbaikan” yang
menurut kami lebih tepat sebagai Perubahan Gugatan tersebut,
adalah bertentangan dengan ketentuan dari hukum acara perdata.
Mengingat perubahan yang dilakukan oleh Penggugat tersebut
telah menyentuh Pokok Perkara sebagaimana yang telah kami
sertakan dalam EKSEPSI & JAWABAN kami terdahulu. Bahwa
berdasarkan Pasal 127 Rv (Reglement op de Burgerlijke
Rechstvordering) yang menyebutkan bahwa Penggugat berhak
untuk mengubah atau mengurangi tuntutannya sampai saat
perkara diputus, tanpa boleh mengubah atau menambah pokok
gugatannya.” Bahwa yang dimaksud dengan Pokok Gugatan
berdasarkan Pasal 8 Rv (Reglement op de Burgerlijke
Rechtsvordering) pada pokoknya gugatan harus memuat:
a. Identitas para pihak;
b. Alasan-alasan gugatan (fundamentum Petendi atau
Posita);
c. Tuntutan (onderwerp van den eis met een duidelijke ed
bepaalde conclusive) atau Petitum
Oleh karenanya perbaikan yang dilakukan oleh Penggugat
dengan menghilangkan salah satu pihak yakni Magdalene Hanifa
Saktianne Marpaung yang juga merupakan ahli waris dari
Drs.P.H.S Marpaung adalah merupakan tindakan yang telah
merubah pokok gugatan dan tidak dapat dibenarkan dan
gugatan Penggugat layak untuk dinyatakan tidak dapat
diterima.

4. Tentang Bukti Surat/tulis dan Keterangan Saksi dari Tergugat dan Turut
Tergugat
4.1. Bahwa dari bukti surat yang telah disampaikan oleh Tergugat
I,II,III,V,VI,VII dan Turut Tergugat II dan III, dapat dilihat dan
terbukti bahwa pembayaran ganti rugi telah dilakukan seseuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.2. Bahwa mulai tahapan persiapan, pengadaan hingga pada tahap
pelaksanaan telah dilakukan dengan tepat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4.3. Bahwa berkaitan dengan pembayaran ganti kerugian yang
diterima oleh Tergugat V, juga telah melalui prosedur yang tepat.
Tergugat V sebagai pemilik tanah juga telah memenuhi seluruh
kewajibannya memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana
ketentuan peraturan perundang-undangan. (vide: bukti surat
Tergugat I,II,III,VI,VII, Tergugat V, Turut Tergugat II dan Turut
Tergugat III)
4.4. Bahwa apakah Tergugat V adalah pihak yang berhak, juga telah
terbukti dengan dibenarkannya Surat Segel Perjanjian Jual Beli
Tanah yang menjadi dasar kepemilikannya. (vide: keterangan
saksi Unggul Marpaung dan saksi Aceng).
4.5. Bahwa pengingkaran yang didalikan oleh Penggguat dalam
gugatannya tidak dapat dibuktikannya baik melalui bukti surat
maupun keterangan saksi bahwasanya telah terjadi kesalahan
pembayaran atau bahkan telah terjadi Perbuatan Melawan Hukum
yang merugikan diri Penggugat.
4.6. Bahwa dari bukti surat Turut Tergugat I, jelas bahwa Turut
Tergugat I hanya bertindak sebagai pelaksana proyek (kontraktor)
pembangunan Jalan Tol. Tidak berkaitan dengan persoalan
pemberian ganti kerugian.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta persidangan, pembuktian maka apa yang
kami dalilkan dalam EKSEPSI dan JAWABAN serta DUPLIK, sebagaimana
yang akan dijelaskan dibawah ini, adalah benar. Berkaitan dengan EKSEPSI
kami, adalah sebagai berikut:
1. Gugatan Penggugat Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium)
1.1. Bahwa Penggugat mendalilkan dalam Gugatannya dasar
kepemilikan atas objek gugatan berasal dari harta waris. Maka
dengan perubahan gugatan yang dilakukan oleh Penggugat
dengan menghilangkan salah satu ahli waris, menyebabkan
gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat formil sebuah gugatan
dikarenakan kurang pihak. Berdasarkan Yurisprudensi Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 22 Maret 1982
Nomor 2438/K/Sip/1980 mempertimbangkan bahwa “gugatan
harus tidak dapat diterima karena tidak semua ahli waris turut
serta dalam perkara”.
1.2. Bahwa berdasarkan fakta persidangan, pembuktian kami tetap
pada keyakinan kami bahwa gugatan Penggugat kurang pihak.
Berdasarkan bukti surat yang Turut Tergugat I ajukan, jelas
bahwasanya Turut Tergugat I hanya merupakan pelaksana proyek
(kontraktor) yang mendapatkan pekerjaan dari pemberi kerja,
yaitu PT.Trans Jabar Tol. (vide: bukti surat Turut Tergugat I)
Walaupun hak bagi Penggugat untuk menentukan siapa saja
pihak yang akan digugat, namun perlu untuk diingat bahwa pihak-
pihak yang ditarik sebagai Tergugat, haruslah pihak yang
benar-benar memiliki kedudukan dan kapasitas yang tepat
menurut hukum. Apabila orang yang ditarik sebagai Tergugat
keliru dan salah, mengakibatkan gugatan mengadung cacat
formil. Cacat formil yang timbul atas kekeliruan dikualifikasi
mengandung error in persona dalam bentuk plurium litis
consortium. Akibat dari hal tersebut gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet ontvankelijke verklaard).

2. Gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur libel)


2.1. Bahwa dari fakta persidangan, bukti-bukti surat dan keterangan
saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat tidak mendukung dalil
gugatan Penggugat, khususnya mengenai tanah yang merupakan
objek gugatan. Saksi-saksi yang dihadirkan oleh Penggugat tidak
mengetahui mengenai keberadaan lokasi tanah dengan pasti,
termasuk batas-batas tanah yang dimaksud.
2.2. Bahwa berdasarkan bukti surat pada saat pembuktian terdapat
perbedaan batas-batas tanah antara tanah yang didalilkan
sebagai milik Penggugat dengan tanah milik Tergugat V yang
menerima ganti kerugian.
2.3. Bahwa Penggugat tidak mampu menunjukan bukti dasar
kepemilikannya atas bidang tanah yang dimaksud. Penggugat
hanya mendalilkan kepemilikannya atas bidang tanah tersebut
berdasarkan pada foto copy Sertifikat Hak Milik yang aslinya
selama proses persidangan tidak dapat ditu njukan dimuka
persidangan. Bagaimana mungkin mendalilkan suatu kepemilikan
ha katas tanah tanpa mempunya asli Sertifikat Hak Milik atas
tersebut. Begitu juga dengan keterangan -keterangan saksi dari
Penggugat yang tidak memiliki pengetahuan yang baik tentang
tanah yang didalikan oleh Penggugat.

3. Gugatan Penggugat Bersifat Komulasi


3.1. Gugatan Penggugat mengabungkan secara Komulatif beberapa
permohonan dalam satu gugatan, yang seharusnya materi
gugatan harus diperiksa dalam pemeriksaan persidangan yang
terpisah.
3.2. Bahwa dalam petitumnya yaitu: Kepemilikan Hak atas tanah,
Gugatan Ahli Waris/harta warisan, atau Perbuatan Melawan
Hukum yang mana tidak ada hubungannya satu dengan yang lain.
Sehingga sudah selayaknya majelis hakim pemeriksa perkara
untuk menolak atau setidak tidaknya tidak menerima gugatan
penggugat.
3.3. Bahwa bersifat komulasi dikarenakan tidak terangnya mengenai
kepemilikan hak atas tanah warisan yang menjadi objek dalam
gugatan. Berdasarkan keterangan Saksi Rusli, dalam persidangan
menerangkan bahwa berdasarkan keterangan dari Penggugat
disebutkan bahwa tanah waris tersebut merupakan milik dari adik
kandung Penggugat. Bahwa selain itu, faktanya diatas bidang
tanah yang diklaim milik Penggugat terdapat kepemilikan atas
nama orang lain dan telah bersertifikat. Oleh karena kompleksnya
mengenai tanah tersebut tidaklah dapat dijadikan dalam satu
gugatan apa yang menjadi tuntutan dari Penggugat sebagaimana
yang dituangkan dalam gugatannya.

D. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN


Dari fakta-fakta Persidangan dalam gugatan, Jawab Jinawab, Bukti tulis dan
keterangan saksi-saksi dipersidangan dan analisis fakta serta analisi yuridis
maka Turut Tergugat I menyampaikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa dalil-dalil yang dikemukakan dalam gugatannya tidak mampu
dibuktikan oleh Penggugat. Baik itu yang tentang dalil kepemilikan tanah,
maupun tentang Perbuatan Melawan Hukum sehingga sudah selayaknya
dinyatakan ditolak.
2. Bahwa Penggugat tidak memilik bukti alas hak yang sempurna, hanya
bermodalkan foto copy sertifikat yang tidak ada aslinya.
3. Bahwa gugatan Penggugat terbukti kabur dan tidak jelas (Obscuur libel),
Kurang Pihak (plurium), dan Komulasi.
4. Bahwa tujuan gugatan Penggugat adalah untuk mendapatkan
pembayaran ganti rugi pengadaan tanah, sehingga tidaklah tepat jika
gugatan diajukan dengan titel gugatan Perbuatan Melawan Hukum.
Apalagi dari persidangan terbukti tidak ada Perbuatan Melawan Hukum
yang dilakukan oleh para pihak yakni seluruh Tergugat dan Turut
Tergugat.
Maka berdasarkan pada apa yang telah Turut Tergugat I uraikan diatas, mohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara untuk dapat berkenan
memeriksa dan mengadili serta memutuskan perkara gugatan ini dengan putusan
yang amarnya sebagai berikut:

DALAM PROVISI
Menolak Permohonan Provisi yang diajukan oleh Penggugat;

DALAM EKSEPSI
1. Menerima eksepsi Turut Tergugat I untuk seluruhnya;
2. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat.

DALAM POKOK PERKARA


PRIMAIR
1. Menolak Gugatan yang diajukan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Mengukum penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara;

SUBSIDAIR
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil -adilnya
(ex aequo et bono)
Demikian Kesimpulan ini kami ajukan, atas perkenan dan dikabulkannya kami
ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Turut Tergugat I

FAJAR KURNIAWAN, S.H.

DENI RIAWAN, S.H.

Anda mungkin juga menyukai