Kepada Yth.
Ketua Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
Perkara Nomor: 51/Pdt.G/2018/PN.Cbi
Pada Pengadilan Negeri Cibinong
Di
Kabupaten Bogor
Hal : KESIMPULAN
Dengan hormat,
Segala puji dan syukur selalu kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
seluruh ijin dan karunia Nya seluruh rangkaian jalannya persidangan yang selama
ini kita jalani dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan yang berarti dan
pada saat ini hampir memasuki tahap akhir kesimpulan dan Pu tusan.
Oleh karena itu, dengan melihat dan memperhatikan seluruh jalannya persidangan
dari setiap agenda persindangan sampai dengan proses Pembuktian, maka
saatnya kami selaku Kuasa Hukum TURUT TERGUGAT I menyampaikan
Kesimpulan pada Pengadilan Negeri Cibinong, namun sebelum sampai pada
kesimpulan PENGGUGAT perlu kami sampaikan terlebih dahulu hal -hal sebagai
berikut:
2.3. Tergugat V
Bahwa dalam persidangan, Tergugat V memberikan beberapa
bukti tulis, antara lain:
1) Surat Perjanjian Jual Beli sebelum diaktakan antara Drs.PHS
Marpaung dengan LT Marpaung tanggal 5 Januari 1998
dengan luas 20.000 M2
2) Kutipan Akta Kematian Nomor:06/2004 atas nama Lauseur
Tahan Marpaung, sesuai Surat Keterangan dari RS Bina
Husada Cibinong Nomor:V/XI/UGD/04 tanggal 13 November
2004 dan Surat Keterangan Kematian Penduduk WNI dari
Kelurahan Pegangsaan Nomor.178/1.755.03/XI04 tanggal 14
November 2004
3) Surat Keterangan Warisan tanggal 22 Juni 2005 ahli waris dari
almarhum Drs.LT Marpaung hasil pernikahan dengan
Alm.Ny.Elpine Marisina
4) Akta Surat Kuasa Nomor 6 tanggal 1 Mei 2012 yang dibuat
dihadapan Notaris Miranti Tresnaning Timur, SH
5) Surat Ketarangan Riwayat Tanah dari Kepala Desa Cimande
Hilir
6) Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (sporadik),
yang diketahui Kepala Desa Cimande Hilir
7) Surat Pernyataan Tidak Sengketa yang diketahui oleh Kepala
Desa Cimande Hilir
8) Tanda Terima Setoran PBB dan SPPT atas nama Marpaung
11. Bahwa kebenaran atas Surat Segel Perjanjian Jual Beli Tanah tersebut
juga dapat dibuktikan dari keterangan Saksi yang bernama Aceng, yang
memberikan keterangan bahwa nama dan tanda tangan Kepala Desa
tersebut benar. Saksi mengetahui karena Saksi Aceng adalah
merupakan anak kandung dari Kepala Desa yang Namanya tertera
dalam Surat Segel Perjanjian Jual Beli Tanah.
14. Bahwa berdasarkan dari bukti-bukti surat yang diajukan oleh Tergugat
I,II,VI, VII, Tergugat V, dan Turut Tergugat II, Turut Tergugat III,
menunjukkan bahwa proses pengadaan tanah telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dengan dibuktikan terpenuhinya seluruh dokumen-
dokumen yang menjadi persyaratan khususnya untuk proses
pembayaran ganti rugi tanah.
16. Bahwa berdasarkan pada keterangan Saksi Aceng, yang lahir dan
bertempat tinggal di Desa Cimande Hilir, kondisi riil dari bidang tanah
yang didalilkan oleh Penggugat sebagai miliknya, adalah tidak benar. Hal
ini dikarenakan diatas bidang tanah yang dimaksud berdiri bangunan dan
perkebunan yang merupakan milik pihak lain, yang mana kepemilikan
tersebut dibuktikan dengan adanya Sertifikat Hak Milik. Salah satunya
adalah Sertifikat Hak Milik atas nama Martinus, dimana Saksi Aceng
bekerja menjaga bangunan dan tanahnya.
17. Bahwa dari fakta persidangan berdasarkan bukti yang diajukan oleh
Turut Tergugat I, terbukti bahwa tidak ada Perbuatan Melawan Hukum
yang dilakukan oleh Turut Tergugat I. Bahwa Turut Tergugat I bekerja
berdasarkan Surat Perjanjian Jasa Pemborongan Pembangunan Jalan
Tol dan telah ada Bukti Berita Acara Serah Terima Lahan yang
menunjukkan bahwa lahan/tanah telah selesai dilakukan proses
pembebasan sehingga sudah dapat dimulai proses pelaksanaan proyek.
4. Tentang Bukti Surat/tulis dan Keterangan Saksi dari Tergugat dan Turut
Tergugat
4.1. Bahwa dari bukti surat yang telah disampaikan oleh Tergugat
I,II,III,V,VI,VII dan Turut Tergugat II dan III, dapat dilihat dan
terbukti bahwa pembayaran ganti rugi telah dilakukan seseuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.2. Bahwa mulai tahapan persiapan, pengadaan hingga pada tahap
pelaksanaan telah dilakukan dengan tepat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4.3. Bahwa berkaitan dengan pembayaran ganti kerugian yang
diterima oleh Tergugat V, juga telah melalui prosedur yang tepat.
Tergugat V sebagai pemilik tanah juga telah memenuhi seluruh
kewajibannya memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana
ketentuan peraturan perundang-undangan. (vide: bukti surat
Tergugat I,II,III,VI,VII, Tergugat V, Turut Tergugat II dan Turut
Tergugat III)
4.4. Bahwa apakah Tergugat V adalah pihak yang berhak, juga telah
terbukti dengan dibenarkannya Surat Segel Perjanjian Jual Beli
Tanah yang menjadi dasar kepemilikannya. (vide: keterangan
saksi Unggul Marpaung dan saksi Aceng).
4.5. Bahwa pengingkaran yang didalikan oleh Penggguat dalam
gugatannya tidak dapat dibuktikannya baik melalui bukti surat
maupun keterangan saksi bahwasanya telah terjadi kesalahan
pembayaran atau bahkan telah terjadi Perbuatan Melawan Hukum
yang merugikan diri Penggugat.
4.6. Bahwa dari bukti surat Turut Tergugat I, jelas bahwa Turut
Tergugat I hanya bertindak sebagai pelaksana proyek (kontraktor)
pembangunan Jalan Tol. Tidak berkaitan dengan persoalan
pemberian ganti kerugian.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta persidangan, pembuktian maka apa yang
kami dalilkan dalam EKSEPSI dan JAWABAN serta DUPLIK, sebagaimana
yang akan dijelaskan dibawah ini, adalah benar. Berkaitan dengan EKSEPSI
kami, adalah sebagai berikut:
1. Gugatan Penggugat Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium)
1.1. Bahwa Penggugat mendalilkan dalam Gugatannya dasar
kepemilikan atas objek gugatan berasal dari harta waris. Maka
dengan perubahan gugatan yang dilakukan oleh Penggugat
dengan menghilangkan salah satu ahli waris, menyebabkan
gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat formil sebuah gugatan
dikarenakan kurang pihak. Berdasarkan Yurisprudensi Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 22 Maret 1982
Nomor 2438/K/Sip/1980 mempertimbangkan bahwa “gugatan
harus tidak dapat diterima karena tidak semua ahli waris turut
serta dalam perkara”.
1.2. Bahwa berdasarkan fakta persidangan, pembuktian kami tetap
pada keyakinan kami bahwa gugatan Penggugat kurang pihak.
Berdasarkan bukti surat yang Turut Tergugat I ajukan, jelas
bahwasanya Turut Tergugat I hanya merupakan pelaksana proyek
(kontraktor) yang mendapatkan pekerjaan dari pemberi kerja,
yaitu PT.Trans Jabar Tol. (vide: bukti surat Turut Tergugat I)
Walaupun hak bagi Penggugat untuk menentukan siapa saja
pihak yang akan digugat, namun perlu untuk diingat bahwa pihak-
pihak yang ditarik sebagai Tergugat, haruslah pihak yang
benar-benar memiliki kedudukan dan kapasitas yang tepat
menurut hukum. Apabila orang yang ditarik sebagai Tergugat
keliru dan salah, mengakibatkan gugatan mengadung cacat
formil. Cacat formil yang timbul atas kekeliruan dikualifikasi
mengandung error in persona dalam bentuk plurium litis
consortium. Akibat dari hal tersebut gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet ontvankelijke verklaard).
DALAM PROVISI
Menolak Permohonan Provisi yang diajukan oleh Penggugat;
DALAM EKSEPSI
1. Menerima eksepsi Turut Tergugat I untuk seluruhnya;
2. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat.
SUBSIDAIR
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil -adilnya
(ex aequo et bono)
Demikian Kesimpulan ini kami ajukan, atas perkenan dan dikabulkannya kami
ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Turut Tergugat I