TERHADAP
SERTIPIKAT HAK MILIK NOMOR: 395
TERDAFTAR ATAS NAMA: ROMA YULAIHA
Pada hari ini Selasa tanggal tujuh bulan September tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu(07-
09-2021), bertempat di Kantor Pertanahan Kabupaten Pringsewu, kami Tim Penanganan
Blokir dan Sita Kantor Pertanahan Kabupaten Pringsewu Tahun 2021 telah melakukan kajian
terhadap permohonan penghapusan blokir, dengan hasil sebagai berikut:
I. DASAR:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
3. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun
1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah;
4. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
13 Tahun 2017 tentang Tata Cara Blokir dan Sita
5. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
21 Tahun 2020 tentang Penanganan dan Penyelesaian Kasus Pertanahan;
6. Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pringsewu Nomor: 53/SK-
18.10.MP.01.01/III/2021 tentang Tim Penanganan Blokir dan Sita pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Pringsewu Tahun 2021.
II. MEMPERHATIKAN:
Surat Permohonan Penghapusan Blokir:
1. Bahwa Sertipikat Hak Milik No. 395 tanggal 27 Oktober 2007 Kel. Pringsewu Barat,
Kec. Pringsewu luas 961 m2 an. ROMA YULAIHA tersebut diblokir karena sedang
Perkara KEWARISAN Nomor Perkara: 525/Pdt.G/2020/PA.Prw, tertanggal 24 Maret
2021, telah memiliki Putusan Hukum yang berkekuatan tetap (Incracht Van Gewijsde)
melalui Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung Nomor:
0017/Pdt.G/2021/PTA.Bdl, jo Putusan Pengadilan Agama Pringsewu Nomor:
525/Pdt.G/2020/PA.Prw.
2. Permohonan penghapusan pencatatan blokir Sdri. Sumarsih, S.H., M.Kn. selaku kuasa
dari Sdri Roma Yulaiha memohon pencabutan pencatatan blokir guna kepentingan
hukum kliennya/pemberi kuasa karena Sertipikat Hak Milik No. 395 tanggal 27
Oktober 2007 Kel. Pringsewu Barat, Kec. Pringsewu luas 961 m 2 an. ROMA YULAIHA
telah memiliki Putusan Hukum yang berkekuatan tetap (Incracht Van Gewijsde)
melalui Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung Nomor:
0017/Pdt.G/2021/PTA.Bdl, jo Putusan Pengadilan Agama Pringsewu Nomor:
525/Pdt.G/2020/PA.Prw.
b. Pasal 15
(1) Catatan blokir oleh perorangan atau badan hukum hapus apabila :
a. Jangka waktu blokir berakhir dan tidak diperpanjang sebagaimana
dimaksud dalam pasal 13;
b. Pihak yang memohon pencatatan telah mencabut permintaannya
sebelum waktu berakhir;
c. Kepala Kantor menghapus blokir sebelum jangka waktunya berakhir;
atau
d. Ada perintah pengadilan berupa putusan atau penetapan.
2. Permohonan penghapusan pencatatan blokir Sdri. Sumarsih, S.H., M.Kn. selaku kuasa
dari Sdri Roma Yulaiha, sudah ada putusan Putusan Hukum yang berkekuatan tetap
(Incracht Van Gewijsde) melalui Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung
Nomor: 0017/Pdt.G/2021/PTA.Bdl, jo Putusan Pengadilan Agama Pringsewu Nomor:
525/Pdt.G/2020/PA.Prw., Sertipikat Hak Milik No. 395 tanggal 27 Oktober 2007, Surat
Ukur No. 122/Pringsewu Barat/2007 tanggal 23 Oktober 2007 luas 961 m2.
VII. KESIMPULAN…
-3-
VII. KESIMPULAN:
Bahwa berdasarkan uraikan fakta hukum dan dasar hukum sebagaimana tersebut di atas,
maka dapat disimpulkan hasil kajian sebagai berikut:
3. Bahwa terhadap sertipikat Hak Milik No.395 Tanggal 25 Oktober 2007, Surat Ukur
No. 122/Pringsewu Barat/2007 tanggal 27 Oktober 2007 atas nama ROMA YULAIHA
dengan luas tanah 961 m2 dapat melakukan perbuatan hukum lainnya.
Demikian kajian permohonan penghapusan pencatatan blokir ini kami buat dengan
sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, yang kami tandatangani pada
tanggal dan tempat sebagaimana tersebut di atas.