Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIK

PERADILAN TATA USAHA NEGARA


(Fiktif Negatif)

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1


NAMA KELOMPOK:
1. ROSA AGUSTIN
2. FRAHMA GINTANG
3. AMARTYA WAYITNO
4. MUHAMMAD FIKRI.K
5. REZA AMANDA
6. ANGGUN PRATIWI
7. MENTARI APRILIA. E.P.
8. ARI MARSAL
9. ARIO FIKRI DWIYANTO
10. ANGGI ESA SAPUTRA
11. RAJIB GOVINDO
12. AHMAD RIKI RINALDO

DOSEN PENGAMPU: BETRA SARIANTI, SH., M.H.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
BENGKULU
2022
DAFTAR BUKTI PENGGUGAT
DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA
PERKARA NOMOR: 117/G/2021/PTUN.BKL.
DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

ANTARA REZA
AMANDA
(SELAKU PENGGUGAT)

MELAWAN
KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BENGKULU
(SELAKU TERGUGAT)

Kepada,
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
Pemeriksa perkara Nomor: 117/G/2021/PTUN.BKL.
Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
di Bengkulu

Untuk dan atas nama klien kami REZA AMANDA selaku Penggugat, yang berdasar
surat kuasa Khusus teranggal 25 September 2021 diwakili oleh kuasanya Anggun
Pratiwi, S.H., M.H., Advokat pada kantor Advokat dan konsultan hukum Anggun
Pratiwi, S.H., M.H. & Partner dengan ini perkenankanlah kami mengajukan Daftar
Bukti berupa fotokopy surat yang bermeterai cukup sebagai berikut:

1 P – 1: Kartu Keluarga Nomor: 3578040501085896, tanggal 03


.
Maret 2016, (fotocopy sesuai dengan aslinya);
2 P – 2: Surat Keterangan Waris dari almarhum NOTO
. tertanggal
21 Januari 2008 (fotocopy sesuai dengan aslinya);
3 P – 3: Surat Pemberian Ijin dari DPU. TK I.
.
BENGKULU, Nomor: 120/UM/AB/1964, tanggal 18
Nopember 1964. (fotocopy dari fotocopy);
4 P – 4: Surat dari Kepala Dinas PU Provinsi Bengkulu kepada
.
Noto, tertanggal 7 Juni 1973 Nomor: 128/UM/AB/73, Perihal
Permohonan Pemakaian tanah gundul / Rawarawa yang sudah
selesai pengurukannya, (fotocopy dari fotocopy)
5. P – 5: Daftar hadir Team Dinas yang terkait dalam peninjuan
lapangan di Keluraan Keputih, tertanggal 08 Oktober 1990,
(fotocopy dari fotocopy)
6. P – 6: Surat Permohonan SKPT/GS/Salnan dari NOTO, yang
ditujukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya
Bengkulu, tertanggal 13 Oktober 1990, (fotocopy dari
fotocopy);
7. P – 7: Kwitansi Pembayaran Pengajuan Permohonan yang
dikeluarkan Kantor Pertanahan Kotamadya Bengkulu, tanggal
20
Oktober 1990 (fotocopy dari fotocopy);
8. P – 8: Surat Perintah Kerja No. PEN/02/1184/X/1990, tertanggal
22 Oktober 1990, dari Kasi Pengukuran Kantor Pertanahan
Kotamadya Bengkulu, (fotocopy dari fotocopy);
9. P – 9: Surat Keterangan Tanah Nomor: KET/986//9495, tanggal
9 Agustus 1994 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor
Pertanahan Kota Bengkulu (fotocopy dari fotocopy);
1 P – 10: Gambar Situasi tertanggal 18 Desember 1990, (fotocopy
0.
dari fotocopy);
1 P – 11: Surat Permohonan tindak lanjut pendaftaran SKPT
1.
tertanggal 13 Oktober 1990 yang diajukan oleh Kuasa Hukum
PENGGUGAT tertanggal 29 Mei 2021, (fotocopy sesuai dengan
aslinya);

bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya dalam persidangan


Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang Saksi fakta yang bernama: ARI
MARSAL dan ANGGI ESA SAPUTRA. yang telah memberikan keterangan di
bawah sumpah yang selengkapnya tersebut dalam Berita Acara, perkara ini yang
pada pokoknya sebagai berikut:

1. Saksi ARI MARSAL, menerangkan;

- Bahwa Saksi pernah diminta Pak Noto untuk mengurus surat-surat tanah Pak
Noto yang pernah dilakukan pengurukan yaitu pada tahun 1990;
- Bahwa Pak NOTO sebagai Nahkoda Kapal Cenderawsih pernah mendapat tugas
dari dinas PU untuk pengerukan sungai dan tanah hasil pengurukan sungai
tersebut digunakan untuk menimbun tanah rawarawa dekat sungai,;
- Bahwa setelah selesai pengerukan pak Noto meminta tanah tersebut untuk
digarap, kemudian Pak Noto mengajukan permohonan lagi untuk penguasaan
tanah-tanah tersebut, yang kemudian diukur dan disaksikan Muspika dan
kemudian terbit SKPT, GS. Dll, tetapi sampai saat ini belum terbit surat-surat
kepemilikan sampai Pan Noto meninggal dunia pada tahun 1998;
- Bahwa dahulu Pak NOTO pernah menyuruh 1 orang untuk menjaga dan
mengelola tanah, tetapi sekarang karena Pak NOTO sudah meninggal dunia ada
sebagaian tanah yang digarap orang lain;

2. Saksi ANGGI ESA SAPUTRA, menerangkan;

- Bahwa Saksi mengetahui pada saat pengurukan tanah dan Saksi pernah
bekerja membantu Pak NOTO mengerjakan tanah tersebut;
- Bahwa yang dilakukan pengurukan tersebut semula tanah rawarawa
dan diuruk/ditimbun oleh Pak Noto dari pengerukan sungai sekitar tahun
1960an;
- Bahwa Pak Noto melakukan pengurukan tersebut dengan luas kurang lebih
63.200m2, yang lokasinya di Kelurahan Keputih Tambak di pinggir sungai;
- Bahwa tanah tersebut kemudian menjadi tanah kering yang pada saat itu
banyak ditumbuhi rumput dan sebagian kerjakan orang untuk ditanami;
KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
“ANGGUN PRATIWI DAN REKAN”
Alamat di Jalan Fatmawati C No. 45 Kota Bengkulu
Telpon : 082282678241

KESIMPULAN PENGGUGAT
DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA
PERKARA NOMOR: 117/G/2021/PTUN.BKL.
DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

ANTARA REZA AMANDA


(SELAKU PENGGUGAT)

MELAWAN
KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BENGKULU
(SELAKU TERGUGAT)

Kepada,
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
Pemeriksa perkara Nomor: 117/G/2021/PTUN.BKL.
Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
di Bengkulu

Dengan Hormat,
Untuk dan atasnama serta guna kepentingan hukum REZA AMANDA selaku
PENGGUGAT, berdasarkan surat kuasa khusus teranggal 25 September 2021, yang
namanya tersebut dibawah ini:
Nama : ANGGUN PRATIWI
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat, Tanggal Lahir : Bengkulu, 20 Agustus 1960
Tempat Tinggal : Jalan Fatmawati Kota Bengkulu
Pekerjaan /Jabatan : Advokat/ Konsultan Hukum pada Kantor “ANGGUN
DAN REKAN”, beralamat di Jalan Fatmawati
Kota Bengkulu
Bahwa setelah mengikuti proses persidangan dalam perkara ini di Pengadilan
Tata Usaha Negara Bengkulu, proses jawab menjawab, pengajuan bukti-bukti, baik
surat maupun saksi-saksi ahli dari kedua belah pihak serta memperhatikan jalannya
persidangan maka dengan ini penggugat melalui kuasa hukumnya akan mengajukan
konklusi dalam perkara sebagai berikut:
KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
“ANGGUN PRATIWI DAN REKAN”
Alamat di Jalan Fatmawati C No. 45 Kota Bengkulu
Telpon : 082282678241

1. Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatannya sebagaimana dalam surat


gugatannya tertanggal 02 Oktober 2021 dan terdaftar di Pengadilan Tata
Usaha Negara Bengkulu dibawah Registrasi Nomor 33/G/2021/PTUN.BKL
2. Bahwa Penggugat dalam gugatannya pada pokoknya mendalilkan bahwa yang
menjadi objek gugatan dalam perkara ini adalah Keputusan Penolakan (Fiktif
Negatif) / sikap diam Kepala Kantor Pertanahan Kota Bengkulu II yang
tidak menerbitkan atau memproses lebih lanjut surat Penggugat tertanggal
29 Mei 2021 yang pada pokoknya berisi permohonan tindak lanjut atas bukti
pendaftaran/SKPT tanggal 13 Oktober 1990 dan Surat Perintah Kerja
Nomor: PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 13 Oktober 1990 dan selanjutnya
dalam gugatan ini disebut dengan Objek Gugatan;
3. perundang-undangan sebagaimana berikut ini: Pasal 53 ayat 2 UU No. 5
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. KTUN yang digugat
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Badan atau
Pejabat TUN telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain daripada
yang dimaksudkannya.
4. Bahwa Penggugat guna meneguhkan gugatannya serta untuk membuktikan
bahwa KTUN dalam perkara ini bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan Asas-asas umum pemerintahan yang baik maka
dalam hal ini mengajukan bukti-bukti ke persidangan sebagai berikut:
a. Surat:
mengajukan Daftar Bukti berupa fotokopy surat yang bermeterai cukup
sebagai berikut:
1. P – 1 Kartu Keluarga Nomor: 3578040501085896, tanggal 03 Maret 2016,
(fotocopy sesuai dengan aslinya);
2. P – 2 Surat Keterangan Waris dari almarhum NOTO tertanggal 21 Januari
2008 (fotocopy sesuai dengan aslinya);
3. P-3 Surat Pemberian Ijin dari DPU. TK I.
BENGKULU, Nomor: 120/UM/AB/1964, tanggal 18 Nopember 1964.
(fotocopy dari fotocopy);
4. P – 4 Surat dari Kepala Dinas PU Propinsi Bengkulu kepada Noto, tertanggal
KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
“ANGGUN PRATIWI DAN REKAN”
Alamat di Jalan Fatmawati C No. 45 Kota Bengkulu
Telpon : 082282678241

7 Juni 1973 Nomor: 128/UM/AB/73, Perihal Permohonan Pemakaian tanah


gundul / Rawarawa yang sudah selesai pengurukannya, (fotocopy dari
fotocopy)
5. P – 5 Daftar hadir Team Dinas yang terkait dalam peninjuan lapangan
di Keluraan Keputih, tertanggal 08 Oktober 1990, fotocopy dari fotocopy)
6. P – 6 Surat Permohonan SKPT/GS/Salnan dari NOTO, yang ditujukan
kepada Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Bengkulu, tertanggal 13
Oktober 1990, (fotocopy dari fotocopy);
7. P – 7 Kwitansi Pembayaran Pengajuan Permohonan yang dikeluarkan
Kantor Pertanahan Kotamadya Bengkulu, tanggal 20 Oktober 1990
(fotocopy dari fotocopy);
8. P – 8 Surat Perintah Kerja No. PEN/02/1184/X/1990, tertanggal 22
Oktober 1990, dari Kasi Pengukuran Kantor Pertanahan Kotamadya
Bengkulu, (fotocopy dari fotocopy);
9. P – 9 Surat Keterangan Tanah Nomor: KET/986//9495, tanggal 9 Agustus
1994 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Bengkulu
(fotocopy dari fotocopy);
10. P – 10 Gambar Situasi tertanggal 18 Desember 1990, (fotocopy dari
fotocopy);
11. P – 11 Surat Permohonan tindak lanjut pendaftaran SKPT tertanggal 13
Oktober 1990 yang diajukan oleh Kuasa Hukum PENGGUGAT tertanggal
29 Mei 2021, (fotocopy sesuai dengan aslinya);

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya dalam persidangan


Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang Saksi fakta yang bernama: ARI
MARSAL dan ANGGI ESA SAPUTRA. yang telah memberikan keterangan di
bawah sumpah yang selengkapnya tersebut dalam Berita Acara, perkara ini yang
pada pokoknya sebagai berikut:

1. Saksi ARI MARSAL, menerangkan;

- Bahwa Saksi pernah diminta Pak Noto untuk mengurus surat-surat tanah Pak
Noto yang pernah dilakukan pengurukan yaitu pada tahun 1990;
KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
“ANGGUN PRATIWI DAN REKAN”
Alamat di Jalan Fatmawati C No. 45 Kota Bengkulu
Telpon : 082282678241

- Bahwa Pak NOTO sebagai Nahkoda Kapal Cenderawsih pernah mendapat tugas
dari dinas PU untuk pengerukan sungai dan tanah hasil pengurukan sungai
tersebut digunakan untuk menimbun tanah rawarawa dekat sungai,;
- Bahwa setelah selesai pengerukan pak Noto meminta tanah tersebut untuk
digarap, kemudian Pak Noto mengajukan permohonan lagi untuk penguasaan
tanah-tanah tersebut, yang kemudian diukur dan disaksikan Muspika dan
kemudian terbit SKPT, GS. Dll, tetapi sampai saat ini belum terbit surat-surat
kepemilikan sampai Pan Noto meninggal dunia pada tahun 1998;
- Bahwa dahulu Pak NOTO pernah menyuruh 1 orang untuk menjaga dan
mengelola tanah, tetapi sekarang karena Pak NOTO sudah meninggal dunia ada
sebagaian tanah yang digarap orang lain;

2. Saksi ANGGI ESA SAPUTRA, menerangkan;

- Bahwa Saksi mengetahui pada saat pengurukan tanah dan Saksi pernah
bekerja membantu Pak NOTO mengerjakan tanah tersebut;
- Bahwa yang dilakukan pengurukan tersebut semula tanah rawarawa
dan diuruk/ditimbun oleh Pak Noto dari pengerukan sungai sekitar tahun
1960an;
- Bahwa Pak Noto melakukan pengurukan tersebut dengan luas kurang lebih
63.200m2, yang lokasinya di Kelurahan Keputih Tambak di pinggir sungai;
- Bahwa tanah tersebut kemudian menjadi tanah kering yang pada saat itu
banyak ditumbuhi rumput dan sebagian kerjakan orang untuk ditanami;

Bahwa berdasarkan dalil dan bukti sebagaimana tersebut diatas, maka Penggugat
memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar
kiranya berkenan untuk memutuskan yang amarnya sebagai berikut:

Primair

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Penolakan (Fiktif Negatif)/ sikap
diam Kepala kantor Pertanahan Kota Bengkulu II yang tidak menerbitkan atau
memproses lebih lanjut surat Penggugat tertanggal 29 Mei 2021 yang pada
pokoknya berisi permohonan tindak lanjut atas bukti pendaftaran atau SKPT
KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
“ANGGUN PRATIWI DAN REKAN”
Alamat di Jalan Fatmawati C No. 45 Kota Bengkulu
Telpon : 082282678241

tanggal 13 Oktober 1990 dan Surat Perintah Kerja Nomor: PEN / 02/1184/X/l990
tertanggal 13 Oktober 1990;
3. Mewajibkan Tergugat untuk memproses dan menerbitkan surat keputusan TUN
yang dimohonkan oleh Penggugat dengan Surat Permohonan Penggugat tanggal 29
Mei 2021 Perihal: Permohonan Tindak Lanjut, sesuai dengan peraturan
pemndangundangan yang beriaku;
4. Menghukum Teigugat untuk membayar semua biaya perkara yang timbul akibat
adanya gugatan ini.;
5. Memerintahkan TERGUGAT meminta maaf kepada PENGGUGAT untuk
merehabilitasi nama baik PENGGUGAT.

Menghukum TERGUGAT untuk :


1. Segera membatalkan atau meniadakan KTUN tersebut. yaitu Keputusan Penolakan
(Fiktif Negatif)/ sikap diam Kepala kantor Pertanahan Kota Bengkulu II yang tidak
menerbitkan atau memproses lebih lanjut surat Penggugat tertanggal 29 Mei 2021
yang pada pokoknya berisi permohonan tindak lanjut atas bukti pendaftaran atau
SKPT tanggal 13 Oktober 1990 dan Surat Perintah Kerja Nomor: PEN /
02/1184/X/l990 tertanggal 13 Oktober 1990;
2. PARA TERGUGAT untuk membayar segala biaya perkara yang timbul dari perkara
ini secara tanggung renteng. Apabila majelis hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memiliki pendapat lain, penggugat mohon putusan seadil-adilnya.
Demikian kesimpulan ini kami sampaikan, semoga Tuhan yang Maha Esa selalu
menyertai Amiin…,

Bengkulu, 08 Desember 2021


Hormat kami Kuasa Hukum Penggugat

Matera
i
6000

Anggun Pratiwi, S.H.,M.H.


KESIMPULAN TERGUGAT
DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA
PERKARA NOMOR: 117/G/2021/PTUN.BKL.
DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

ANTARA REZA AMANDA


(SELAKU PENGGUGAT)

MELAWAN
KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BENGKULU
(SELAKU TERGUGAT)

Kepada,
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
Pemeriksa perkara Nomor: 117/G/2021/PTUN.BKL.
Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
di Bengkulu

Dengan Hormat,
Untuk dan atasnama serta guna kepentingan hukum Kepala Kantor Pertanahan
Kota Bengkulu selaku TERGUGAT, berdasarkan surat kuasa khusus nomor:
SKA/34.35.80600/IV/2021 tanggal 11 Oktober 2021, yang namanya dibawah ini:
Nama : Mentari Aprilia. E.P., S.H.,M.H.
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat, Tanggal Lahir : Bengkulu , 18 November 1990
Tempat Tinggal : Jalan Adam Malik, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu
Jabatan : Kepala Seksi Penanganan Masalah dan Pengendalian
Pertanahan pada Kantor Pertanahan Kota Bengkulu
Dalam kedudukannya sebagai TERGUGAT
Sehubungan dengan adanya Gugatan dari:
Nama : REZA AMANDA
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat, Tanggal Lahir : Bengkulu, 20 Agustus 1960
Tempat Tinggal : Jalan Adam Malik, Kelurahan Gading Cempaka Kota
Bengkulu
Pekerjaan /Jabatan : Swasta
Yang telah terdaftar dalam Registrasi Perkara Tata Usaha Negara Nomor
117/G/2021/PTUN.BKL. pada pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu tertanggal 02
Oktober 2021 dalam kedudukannya sebagai PENGGGUGAT, perkenankanlah kami
bertindak untuk dan atas nama serta mewakili klien kami untuk mengajukan kesimpulan
dalam perkara ini.
Bahwa setelah mengikuti proses persidangan dalam perkara ini di Pengadilan
Tata Usaha Negara Bengkulu, proses jawab menjawab, pengajuan bukti-bukti, baik
surat maupun saksi-saksi ahli dari kedua belah pihak serta memperhatikan jalannya
persidangan maka dengan ini penggugat melalui kuasa hukumnya akan mengajukan
konklusi dalam perkara sebagai berikut:

b. Bahwa Tergugat tetap Bahwa Tergugat teteap pegang teguh pada dalil-dalil
Eksepsi dan Jawaban Tergugat tertanggal 16 November 2021 dan menolak
Gugatan Penggugat Tertabggal 02 Oktober 2021, kecuali yang secara tegas dan
jelas diakui kebenarannya oleh Tergugat;
c. Bahwa hal-hal yang telah terungkap di persidangan dan telah diakui oleh
Penggugat maka mohon teah terbukti kebenarannya dan merupakan fakta.

Primair

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak – tidaknya gugatan


dinyatakan tidak dapat diterima;
2. Menyatakan bahwa Tindakan Tergugat yang mengabulkan permohonan
pengukuran bidang tanah dan melakukan permohonan SKPT atas tanah negara
yang dimiliki oleh almarhum noto seluas ± 600.000 M2 (200X3000 M) yang
terletak di Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo adalah sah menurut hukum;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara
ini.

Bengkulu, 08 Desember 2021


Hormat kami Kuasa Hukum Tergugat

Matera
i
6000

Mentari Aprilia. E.P., S.H.,M.H.


PU T U S A N

Nomor: 117/G/2021/PTUN.BKL.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu, yang memeriksa, memutus dan


menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada peradilan tingkat pertama dengan
acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan, dengan pertimbangan hukum
sebagai berikut dalam sengketa antara:

Nama : REZA AMANDA;


Kewarganegaraan : Indonesia;
\Alamat : Jalan Adam Malik, Kelurahan Gading Cempaka
Kota Bengkulu;
Pekerjaan : Swasta;

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 25 September 2021 memberikan Kuasa kepada
Nama : Anggun Pratiwi;
Kewarganegaraan : Indonesia;
Alamat : Jalan Fatmawati Kota Bengkulu;
Pekerjaan : Advokat/ Konsultan Hukum pada Kantor “ANGGUN
PRATIWI DAN REKAN”, beralamat di Jalan Fatmawati
Kota Bengkulu;

Selanjutnya disebut sebagai .......................................................... PENGGUGAT

Melawan:

KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BENGKULU,


berkedudukan di Jalan S. Parman No.13 Padang Jati, Ratu Samban, Tanah Patah, Kec.
Ratu Agung, Kota Bengkulu, 38222, untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
Berdasarkan Surat Khusus Nomor: SKA/34.35.80600/IV/2021 tanggal 11 Oktober
2021 memberikan Kuasa kepada:

Nama : Mentari Aprilia. E.P. S.H., M.H.

Jabatan : Kepala Seksi Penanganan Masalah dan Pengendalian

Pertanahan pada Kantor Pertanahan Kota Bengkulu

Selanjutnya disebut sebagai ……....................................…..………TERGUGAT

Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut;

Telah membaca:

 Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu Nomor:


117.K/PEN.TUN/2021/PTUN.BKL. tanggal 03 Oktober 2021 tentang
Penunjukkan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti;
 Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
Nomor: 117.HK/PEN.TUN/2021/PTUN.BKL. tanggal 26 Oktober 2021
tentang penetapan hari dan tanggal persidangan;
 Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
Nomor: 117.HK/PEN.TUN/2021/PTUN.BKL. tanggal 03 Oktober 2021
tentang penetapan hari dan tanggal pemeriksaan persiapan.
 Seluruh berkas perkara Nomor: 117/G/2021/PTUN.BKL beserta lampiran yang
terdapat di dalamnya dan mendengarkan keteranga Saksi saksi Penggugat.

TENTANG DUDUKNYA SENGKETA

Menimbang, bahwa surat gugatan Penggugat tertanggal 02 Oktober 2021 yang


terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu pada tanggal 03
Oktober 2021 register perkara Nomor: 117/G/2021/PTUN.BKL. dan telah
diperbaiki dalam pemeriksaan persiapan tanggal 26 Oktober 2021 dengan
mengemukakan alasanalasan sebagai berikut:

A. OBJEK GUGATAN:

Bahwa ada pun yang menjadi Obyek Gugatan dalam gugatan ini adalah:
Keputusan Penolakan (Fiktif Negatif) / sikap diam Kepala Kantor Pertanahan
Kota Bengkulu II yang tidak menerbitkan atau memproses lebih lanjut surat
Penggugat tertanggal 29 Mei 2021 yang pada pokoknya berisi permohonan tindak
lanjut atas bukti pendaftaran/SKPT tanggal 13 Oktober 1990 dan Surat Perintah
Kerja Nomor: PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 13 Oktober 1990 dan selanjutnya
dalam gugatan ini disebut dengan Objek Gugatan;

B. Kewenangan Pengadilan Tata usaha Negara.

4. Bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat 1 UU No 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata


Usaha Negara Jo UU No. 9 Tahun 2004 tentang perubahan UU No. 5 Tahun
1986 Jo UU No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara menentukan apabila Badan
atau Pejabat TUN tidak mengeluarkan keputusan (diam saja) sedangkan hal ini
menjadi kewajibannya, maka sikap diamnya tersebut disamakan dengan
keputusan TUN sehingga dapat digugat;
5. Bahwa berdasarkan defenisi dalam angka 1 di atas, maka Keputusan Fiktif
Negatif dari Tergugat berupa sikap diam dari Tergugat yang tidak
menindaklanjuti/merespon Surat Penggugat tertanggal 29 Mei 2021 yang
diterima oleh Tergugat tertanggal 31 Mei 2021 sebagaimana diatur dalam Pasal
3 Undang-undang Nomor: 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Jo UU No. 9 Tahun 2004 tentang perubahan UU No. 5 Tahun 1986 Jo UU No.
51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 5 Tahun 1986 adalah
dianggap telah mengeluarkan suatu keputusan yang berisi penolakan
permohonan tersebut (Keputusan TUN yang fiktifnegatif);
6. Bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat 3 UU No 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara Jo UU No. 9 Tahun 2004 tentang perubahan UU No. 5 Tahun
1986 Jo UU No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara menentukan apabila dalam
peraturan perundang-undangannya tidak menentukan jangka waktu kewajiban
untuk menjawab suatu permohonan, makasetelah lewat jangka waktu empat
bulan sejak diterimanya permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
yang diam sj dapat dianggap telah mengeluarkan keputusan penolakan dan
oleh karenanya dia dapat digugat;
C. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan:

Bahwa surat keputusan Tergugat a quo menimbulkan akibat hukum, yakni


Penggugat sangat merasa dirugikan baik secara materiel maupun inmateriel,
mengingat Penggugat telah mengajukan surat tertanggal 29 Mei 2021 perihal:
Permohonan Tindak Lanjut, yang telah diterima oleh Tergugat tertanggal 31
Mei 2021 namun sampai dengan diajukannya gugatan ini, Tergugat tidak
mengeluarkan keputusan sedangkan hal itu menjadi kewajibannya untuk melayani
semua permohonan masyarakat yang diterima pabila hal yang dimohonkan
kepadanya itu menurut peraturan perundang-undangan menjadi tugas
(kewajibannya) dengan demikian Tergugat telah melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan telah menggunakan
wewenangnya untuk tujuan lain dari maksud diberikannya wewenang tersebut;

D. ALASAN DAN DASAR GUGATAN:

Adapun dasar dan alasanalasan Penggugat menggugat Keputusan Fiktif


Negatif dari Tergugat berupa sikap diam dari Tergugat yang tidak
menindaklanjuti/merespon Surat Penggugat tertanggal 29 Mei 2021 yang diterima
oleh Tergugat tertanggal 31 Mei 2021 sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-
undang Nomor: 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo UU No. 9
Tahun 2004 tentang perubahan UU No. 5 Tahun 1986 Jo UU No. 51 Tahun 2009
tentang Perubahan Kedua atas UU No. 5 Tahun adalah sebagai berikut:

8. Bahwa Penggugat1 adalah istri dari Almarhum Noto, Penggugat adalah ahli
waris dari Almarhum Noto yang merupakan pensiunan Dinas Pekerjaan Umum
Kota Bengkulu;
9. Bahwa pada tanggal 13 Oktober 1990 almarhum Noto cs telah
mengajukan permohonan SKPT/GS/Salinan Pola atas tanah negara bekas
pengurukan yang terletak di Kelurahan Gading Cempaka dimana penggunaan
tanah untuk pengembangan kota Bengkulu seluas ± 600.000 m2 (200x3000 m);
10. Bahwa permohonan SKPT/GS/Salinan Pola kepada Tergugat dengan keperluan
untuk menetapkan batasbatas tanah negara bekas pengurukan yang digarap
Almarhum Noto, Cs berdasarkan surat ijin/persetujuan dari DPU. TK.I BKL
No. 120/UM/AB/1964 tanggal 18 November 1964 juncto No. 128/UM/AB/73
tanggal 7 Juni 1973 dengan batasbatas sebagai berikut:
Sebelah selatan: sungai Wonokromo;
Sebelah timur: rawarawa;
Sebelah utara: temboktembok;
Sebelah barat: rawarawa / semaksemak;
11. Bahwa atas permohonan berdasarkan surat ijin/persetujuan dari DPU. TK.I
BENGKULU No. 120/UM/AB/1964 tanggal 18 November 1964 juncto No.
128/UM/AB/73 tanggal 7 Juni 1973 oleh Tergugat telah menerbitkan Surat
Perintah Keija Nomor: PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 13 Oktober 1990
untuk melaksanakan pengukuran tanah atas permohonan almarhum Noto, Cs
dengan jangka waktu pengukuran sejak tanggal 23 Oktober 1990 sampai dengan
selesai sebagaimana Pasal 3 dan Pasal 4 PP No. 10/61 tentang Pendaftaran
Tanah;
12. Bahwa temyata sampai dengan saat ini kelanjutan proses pengukuran dan
penetapan batasbatas sebagaimana Surat Perintah Keija Nomor:
PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 13 Oktober 1990 untuk melaksanakan
pengukuran tanah atas permohonan almarhum Noto, Cs belum juga ada hasil
ataupun laporan dengan tidak diterbitkannya Surat Pemberian Hak kepada
almarhum Noto, Cs, padahal sebagaimana PP No. 24/97 tentang pendaftaran
tanah Pasal 14.
(3) Untuk keperluan pengumpulan dan pengolahan data fisik dilakukan
kegiatan pengukuran dan pemetaan;
(4) Kegiatan pengukuran dan pemetan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
- pembuatan peta dasar pendaftaran;
- penetapan batas bidangbidang tanah;
- pengukuran dan pemetaan bidangbidang tanah dan pembuatan
peta pendaftaran;
- pembuatan daftar tanah;
- pembuatan surat ukur;
13. Bahwa PENGGUGAT melalui kuasanya telah mengirimkan surat
permohonan tertanggal 29 Mei 2021 perihal: Permohonan tindak lanjut atas
Surat Perintah Keija Nomor: PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 13 Oktober 1990,
akan tetapi sampai dengan diajukannya gugatan aquo belum juga ada jawaban
maupun tanggapan dari Tergugat; Karenanya berdasarkan ketentuan Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara pada
Pasal 3 ay at (3) yang berbunyi “Dalam hal, peraturan perundang-undangan
yang bersangkutan tidak menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2), maka setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak
diterimanya permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
bersangkutan di anggap telah mengeluarkan keputusan.
Pasal 53 ayat (1) yang berbunyi “Seseorang atau badan hukum
perdatayang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha
Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang
berwenang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai
tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi ”; Pasal 55 yang berbunyi “Gugatan
dapat dilakukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung
sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan
atau Pejabat Tata Usaha Negara ”; Maka menurut hukum Tergugat
telah menolak permohonan tindak lanjut Surat Perintah Keija Nomor:
PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 13 Oktober 1990 termaksud
dan karenanya pula Penggugat mempunyai dasar hukum untuk mengajukan
gugatan ini.
14. Bahwa perlu Penggugat tegaskan, bahwa yang diajukan oleh Penggugat
tersebut permohonan tindak lanjut Surat Perintah Keija Nomor:
PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 13 Oktober 1990, yang dikirimkan oleh Kuasa
Penggugat tertanggal 29 Mei 2021 yang notabene dahulu telah melalui proses
sesuai aturan hukum yang berlaku. Namun meski demikian temyata, secara
tidak benar, Tergugat tetap tidak mau memproses permohonan oleh
PENGGUGAT; sehingga Perbuatan Tergugat dapat dikategorikan melanggar
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 9
Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tan
all Negara dan Hak Pengelolaan yang tersebut dal am Pasal 13;

Bahwa Keputusan Fiktif Negatif dari Tergugat berupa sikap diam dari Tergugat yang
tidak menindaklanjuti/merespon Surat Penggugat tertanggal 29 Mei 2021 yang
diterima oleh Tergugat tertanggal 31 Mei 2021 adalah keputusan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik;
c. Bahwa Keputusan TERGUGAT sebagaimana dimaksud dengan OBJEK
GUGATAN bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan.: Bahwa
TERGUGAT dalam mengeluarkan keputusan sebagaimana yang dimaksud
dengan Objek Gugatan yang digugat oleh PENGGUGAT bertentangan dengan
peraturan perundang- undangan dikarenakan keputusan tersebut tidak sesuai
dengan alasanalasan hukum dan bertentangan dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku. Dan TERGUGAT juga tidak ada memberikan
alasan secara tertulis kepada PENGGUGAT;
Bahwa dengan demikian pengajuan gugatan a quo telah memenuhi ketentuan
Pasal 53 ayat (2) huruf (a) UU. No. 5 tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara sebagaimana yang telah diubah dalam Undang Undang No. 9 Tahun
2004 Tentang Perubahan Undang-undang No. 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara Jo. Undang-undang No. 51 Tahun 2009
Tentang Perubahan Kedua Undang-undang No. 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara;
d. Bahwa Keputusan TERGUGAT bertentangan dengan As asAs as Umum
Pemerintahan yang Baik.
Bahwa TERGUGAT dalam mengeluarkan keputusan sebagaimana yang
dimaksud dengan Objek Gugatan yang digugat oleh PENGGUGAT bertentangan
dengan Asas Asas Umum Pemerintahan yang Baik sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 3 UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan
yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dengan demikian
telah memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (2) huruf (b) UU. No. 5 tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana yang telah diubah
dalam Undang-undang No. 9 tahun 2004 Tentang Perubahan Undang-
undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo. Undang-
undang No. 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Undang-undang No.
5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Keputusan TERGUGAT
tersebut dapat dituntut pembatalannya agar dinyatakan batal atau tidak sah, yang
berbunyisebagai berikut: (Ayat 2): ”Alasanalasan yang dapat digunakan dalam
gugatan sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) adalah: b. Keputusan Tata
Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas-asas umum
pemerintahan yang balk ”.
Bahwa “Objek Gugatan” dalam perkara aquo telah bertentangan dengan Asas-
asas Umum Pemerintahan yang Baik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
3 UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, yang berbunyi sebagai berikut:
“Azasazos umum penyelenggaraan negara meliputi;
g. Azas Kepastian Hukum;
h. Azas Tertib Penyelenggaraan Negara;
i. Azas Kepentingan Umum;
j. Azas Keterbukaan;
k. Azas Proporsionalitas;
l. Azas Profesionalitas; Azas Akuntabilitas.
 Bahwa TERGUGAT telah melanggar 5 (lima) Azas, diantaranya yaitu
AZAS KEPASTIAN HUKUM.
Bahwa TERGUGAT dalam mengeluarkan keputusan sebagaimana yang
dimaksud dengan Objek Gugatan yang digugat oleh PENGGUGAT dalam
perkara aquo tidak berdasarkan pada peraturan yang berlaku, khususnya yang
berhubungan dengan ketentuan dibidang keagrariaan yang bertujuan untuk
memberikan jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan. Hal itu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf (a) PP No. 24/1997 tentang
Pendaftaran Tanah yang menyatakan bahwa: ’’Tujuan dari pendaftaran tanah
adalah untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum”. selain
itu PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah adalah ketentuan peraturan
perundang undangan yang dijadikan dasar hukum dalam menerbitkan Objek
Gugatan. sehingga dengan tidak dilaksanakannya ketentuan peraturan
perundang-undangan oleh TERGUGAT yakni enggan atau tidak
bersedianya TERGUGAT menindaklanjuti permohonan yang dimohonkan
PENGGUGAT Perihal: Permohonan Tindak Lanjut, telah menimbulkan
ketidakpastian hukum;
Bahwa dengan demikian jelas telah memenuhi Penjelasan Pasal 3 Angka 1 UU
No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, yang berbunyi sebagai berikut:
”Yang dimaksud asas Kepastian Hukum adalah asas dalam negara hukum
yang mengutamakan landasan peraturan perundang undangan, kepatutan dan
keadilan dalam setiap kebijakan Peyelenggara Negara;
Bahwa dengan demikian jelas telah memenuhi Penjelasan Pasal 3 Angka 1 UU
No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, yang berbunyi sebagai berikut:
”Yang dimaksud asas Kepastian Hukum adalah asas dalam negara hukum
yang mengutamakan landasan peraturan perundang undangan, kepatutan dan
keadilan dalam setiap kebijakan Peyelenggara Negara
 Bahwa TERGUGAT telah melanggar AZAS TERTIB
PENYELENGGARAAN NEGARA
Bahwa TERGUGAT dalam mengeluarkan keputusan sebagaimana yang
dimaksud dengan Objek Gugatan yang digugat oleh PENGGUGAT dalam
perkara aquo telah bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang
Baik yakni melanggar AZAS TERTIB PENYELENGGARAAN NEGARA,
dimana Tergugat dalam mengambil keputusan terhadap Objek Gugatan,
Tergugat telah berbuat dengan tidak berdasarkan pada peraturan yang berlaku,
khususnya pada Pasal 3 huruf (c) PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah yang berbunyi: ’’Pendaftaran tanah bertujuan untuk terselenggaranya
tertib administrasi pemerintahan”;
Bahwa dengan demikian jelas telah memenuhi Penjelasan Pasal 3 Angka 2 UU
No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, yang berbunyi sebagai berikut:”
Yang dimaksud asas Tertib; Penyelenggaraaan Negara adalah asas yang
menjadi landasan keteraturan, keselarasan dan keseimbangan dalam Pengendalian
Penyelenggara Negara.
 Bahwa TERGUGAT telah melanggar AZAS KETERBUKAAN:
Bahwa TERGUGAT dalam mengeluarkan keputusan sebagaimana yang
dimaksud dengan Objek Gugatan yang digugat oleh PENGGUGAT dalam
perkara aquo telah bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang
Baik yakni melanggarASAS KETERBUKAAN, dimana Tergugat tidak dapat
dan tidak bersedia memberikan penjelasan secara tertulis, terbuka dan
argumentatif kepada PENGGUGATtentang dasar dan alasan hukum yang
sesuai dan diperkenankan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku
meski hal itu telah jelasjelas dimintakan oleh PARA PENGGUGAT kepada
TERGUGAT melalui surat tertanggal 29 Mei 2021 yang diterima oleh Tergugat
tertanggal 31 Mei 2021, perihal: Permohonan tindak lanjut.
Bahwa dengan demikian jelas telah memenuhi Penjelasan Pasal 3 Angka 4 UU
No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, yang berbunyi sebagai berikut:
”Yang dimaksud asas Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas
hak asasi pribadi, golongan dan rahasia Negara;
 Bahwa TERGUGAT telah melanggar AZAS PROFESIONALITAS;
Bahwa TERGUGAT dalam mengeJuarkan keputusan sebagaimana yang
dimaksud dengan Objek Gugatan yang digugat oleh PENGGUGAT dalam
perkara aquo telah bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang
Baik yakni melanggar AZAS PROFESIONALITAS, dimana Tergugat tidak
menjalankan tugas dan wewenangnya secara profesional yakni tidak mampu
membedakan hal hal yang patut, boleh dan benar menurut hukum dengan yang
tidak patut, tidak boleh dan tidak benar menurut hukum. TERGUGAT dalam
merespon permohonan PENGGUGAT telah menunjukkan sikap dan perilaku
yang tidak profesional yakni tidak melayani dan menanggapi permohonan itu
secara positif;
Bahwa dengan demikian jelas telah memenuhi Penjelasan Pasal 3 Angka 6 UU
No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, yang berbunyi sebagai berikut:
“Yang dimaksud dengan asas profesionalitas adalah asas yang mengutamakan
keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
 Bahwa TERGUGAT telah melanggar AZAS AKUNTABILITAS:

Bahwa Tergugat dalam mengeluarkan keputusan sebagaimana yang dimaksud


dengan obyek gugatan yang digugat oleh PENGGUGAT dalam perkara a
quo telah bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik yakni
melanggar asas AKUNTABILITAS, dimana Tergugat telah mengabaikan
tanggungjawabnya sebagai penyelenggara pemerintahan yang mempunyai
kewenangan dalam hal melakukan proses peningkatan alas hak atau
pemindahan hak lainnya sepanjang sesuai dengaan ketentuan perundaaangan
yang berlaku. Sikap Tergugat yang tidak bersedia menindaklanjuti
permohonan yang dimohonkan PENGGUGAT dan hanya mendiamkan
permohonan PENGGUGAT sehingga tidak ada hasil akhir yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada PENGGUGAT selaku masyarakat yang
membutuhkan pelayanan hukum adalah cerminan sikap yang tidak
AKUNTABEL yang telah ditunjukan oleh Tergugat;

Bahwa dengan demikian jelas telah memenuhi penjeleasan Pasal 3 angka 7


Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih dan bebas dari korupsi, Kolusi dan nepotisme, yang berbunyi
sebagai berikut: “yang dimaksud dengan asas AKUNTABILITAS adalah asas
yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagaai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuaai
dengan ketentunperaturaanperundang-undanganyang berlaku”;

Berdasarkan alasanalasan tersebut diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada Ketua


Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu Cq. Majelis Hakim Pemeriksa perkara ini
sudilah kiranya berkenan untuk memutus sebagai berikut:

DALAM POKOK PERKARA;

5. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


6. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Penolakan (Fiktif Negatif)/ sikap
diam Kepala kantor Pertanahan Kota Bengkulu II yang tidak menerbitkan atau
memproses lebih lanjut surat Penggugat tertanggal 29 Mei 2021 yang pada
pokoknya berisi permohonan tindak lanjut atas bukti pendaftaran atau SKPT
tanggal 13 Oktober 1990 dan Surat Perintah Kerja Nomor: PEN /
02/1184/X/l990 tertanggal 13 Oktober 1990;
7. Mewajibkan Tergugat untuk memproses dan menerbitkan surat keputusan
TUN yangndimohonkan oleh Penggugat dengan Surat Permohonan Penggugat
tanggal 29 Mei 2021 Perihal: Permohonan Tindak Lanjut, sesuai dengan
peraturan pemndangundangan yang beriaku;
8. Menghukum Teigugat untuk membayar semua biaya perkara yang timbul akibat
adanya gugatan ini.;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah
menyampaikan Jawaban dipersidangan pada tanggal 16 Nopember 2021 yang pada
pokoknya mengemukakan halhal sebagai berikut:

A. DALAM EKSEPSI:

5. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali


terhadap halhal yang secara tegas diakui dalam jawaban ini.

6. Bahwa PENGGUGAT tidak mempunyai kapasitas atau kualitas secara hukum


untuk mengajukan gugatan ini, dikarenakan PENGGUGAT bukanlah pemilik
tanah yang sah dari sebidang tanah negara bekas pengurukan yang terletak di
kelurahan Gading Cempaka seluas ± 600.000 M2 (200x3000 m) dan dapat
dijelaskan dalam eksepsi ini bahwa yang mengajukan permohonan salinan
SKPT/GS/Salinan Pola atas tanah negara sebagaimana telah disampaikan di
atas adalah Almarhum Noto yang mana hal ini bersesuaian dengan posita
gugatan halaman 3 point 1 dan hal 4 point 24, dengan demikian maka menjadi
semakin terang dan jelas bahwa istri dan anakanak almarhum noto yang menjadi
Penggugat I dan Penggugat II dalam perkara ini tidak memiliki persona standi
in judicio dalam mengajukan gugatan sebab yang paling berkepentingan
adalah almarhum noto sebagai orang yang berhak atas tanah negara tersebut;

7. Bahwa mengenai siapa yang mempunyai hak untuk menggugat/memohon


dalam Pasal 53 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-undang
Nomor 9 Tahun 2009 telah ditentukan dasar untuk menggugat yang
mensyaratkan adanya kepentingan yang dirugikan oleh keluarnya Keputusan
Tata Usaha Negara, dengan demikian maka harus ada hubungan causal antara
Keputusan Tata Usaha Negara dengan Kepentingan yang dirugikan,sebagaimana
adagium bila ada kepentingan,maka baru boleh berproses (point'd interest,
point'd action). Oleh sebab itu harus ada pengujian terlebih dahulu ada
pengujian kepemilikan atas tanah objek sengketa terlebih dahulu sehingga dapat
menunjukkan hubungan hukum antara Penggugat dengan tanah objek sengketa
(yang merupakan masalah keperdataan) dan yang berwenang melakukan
pengujian tersebut adalah Badan Peradilan Umum dan bukan wewenang
Pengadilan Tata Usaha Negara sehingga dapat diuraikan disini bahwa gugatan
PENGGUGAT prematur dan para pemohon tidak mempunyai kualitas atau
kepentingan hukum untuk mengajukan gugatan ini. Dengan demikian maka
jelas dan terang bahwa gugatan Penggugat hanya mengadaada dan tidak berdasar
hukum oleh karena itu gugatan Penggugat patut untuk ditolak;

8. Bahwa Gugatan Penggugat Salah Alamat, karena apa yang didalilkan


Penggugat dalam gugatan telah dipenuhi oleh Tergugat yang diantaranya telah
melakukan SKPT atas tanah negara milik almarhum noto tersebut, kemudian
telah melakukan kegiatan pengukuran terhadap bidang tanah tersebut, semua
kegiatan tersebut pada intinya telah dipenuhi oleh Tergugat selaku pemegang
otoritas tunggal di bidang pertanahan,sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Kemudian muncul pertanyaan dari Tergugat kepada
Penggugat kenapa setelah 26 tahun berlalu sejak Penggugat mengajukan
permohonan pemberian hak dari tanah negara dengan bukti Surat Perintah Kerja
Nomor: PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 31 oktober 1990 dan juga Permohonan
SKPT tanggal 13 oktober 1990 kepada Tergugat, Penggugat baru merasa
keberatan atas sikap diam dari Tergugat dan membuat surat gugatan tertanggal
02 Oktober 2021. Ketentuan Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diubah dengan Undang-
undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan kedua atas undang-undang
no.5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara menentukan bahwa:
" Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh
hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan
atau Pejabat Tata Usaha Negara". Dengan demikian maka jelas dan terang
bahwa gugatan Penggugat hanya mengadaada dan tidak berdasar hukum oleh
karena itu gugatan Penggugat patut untuk ditolak atau tidak dapat diterima
(Niet Onvankelijk Verklaard);

B. DALAM POKOK PERKARA:

7. Bahwa apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka dengan hormat


disampaikan jawaban dalam pokok perkara dan Tergugat mohon segala hal yang
telah diuraikan dalam eksepsi tersebut diatas sebagai terulang dan menjadi satu
kesatuan dengan jawaban dalam pokok perkara ini;
8. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali
terhadap halhal yang secara tegas diakui dalam jawaban ini;

9. Bahwa Tidak benar dalil gugatan Penggugat hal.4 point 5 yang menyatakan
bahwa kelanjutan proses pengukuran dan penetapan batasbatas belum ada hasil
karena pihak Tergugat tidak menerbitkan Surat Keputusan Pemberian Hak
kepada alamrhum Noto,Cs. Bagi Tergugat dalil tersebut adalah dalil tanpa
dasar hukum yang benar sebagaimana disebutkan Pasal 1865 Kitab Undang-
undang Hukum Perdata/Burgerlijk Wet Boek yang menyatakan bahwa:
"Barangsiapa mendalilkan bahwa ia mempunyai sesuatu hak atau
menguatkan hak itu maka ia pula yang harus membuktikan.";

Fakta yang ada adalah kegiatan Pengukuran bidang tanah milik almarhum noto telah
dilakukan dan permohonan SKPT juga telah dilakukan oleh Tergugat. Dengan
demikian tindakan tergugat telah bersesuaian dengan ketentuan pasal 6 ayat 1 dan
2 Undang-undang No.30 Tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan yang
menentukan demikian:

ayat (1): Pejabat Pemerintahan memiliki hak untuk menggunakan Kewenangan


dalam mengambil Keputusan dan/atau Tindakan;

ayat (2): Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

n. melaksanakan Kewenangan yang dimiliki berdasarkan ketentuan peraturan


perundang-undangan dan AUPB;
o. menyelenggarakan aktivitas pemerintahan berdasarkan Kewenangan
yang dimiliki;
p. menetapkan Keputusan berbentuk tertulis atau elektronis dan/atau menetapkan
Tindakan;
q. menerbitkan atau tidak menerbitkan, mengubah, mengganti, mencabut,
menunda, dan/atau membatalkan Keputusan dan/atau Tindakan;
r. menggunakan Diskresi sesuai dengan tujuannya;
s. mendelegasikan dan memberikan Mandat kepada Pejabat Pemerintahan
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundanganundangan;
t. menunjuk pelaksana harian atau pelaksana tugas untuk melaksanakan
tugas apabila pejabat definitif berhalangan;
u. menerbitkan Izin, Dispensasi, dan/atau Konsesi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
v. memperoleh perlindungan hukum dan jaminan keamanan dalam menjalankan
tugasnya;
w. memperoleh bantuan hukum dalam pelaksanaan tugasnya;
x. menyelesaikan Sengketa Kewenangan di lingkungan atau wilayah
kewenangannya;
y. menyelesaikan Upaya Administratif yang diajukan masyarakat atas Keputusan
dan/atau Tindakan yang dibuatnya; dan
z. menjatuhkan sanksi administratif kepada bawahan yang melakukan
pelanggaran sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini;

Dan juga bersesuaian pula dengan pasal 53 ayat (1) Undang-undang No.30 Tahun
2014 Tentang administrasi pemerintahan yang menentukan demikian:

(2) Batas waktu kewajiban untuk menetapkan dan/atau melakukan Keputusan


dan/atau Tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Dan lagi tindakan yang dilakukan oleh tergugat sama sekali tidak melanggar segala
ketentuan yang didalilkan oleh penggugat, selain bersesuaian dengan 2 (dua)
peraturan perundang-undangan yang telah disebutkan di atas, permohonan penggugat
juga telah dilakukan oleh Tergugat sesuai dengan Undang-undang No.5 Tahun 1960
Tentang PokokPokok Agraria, Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1961 Tentang
Pendaftaran Tanah, Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
Tanah, dan juga Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.3 Tahun 1997
Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah. Dengan demikian maka jelas dan terang bahwa gugatan
Penggugat hanya mengadaada dan tidak berdasar hukum oleh karena itu gugatan
Penggugat patut untuk ditolak;

10. Bahwa berkaitan dengan dalil gugatan Penggugat hal.4 point 25, telah
disebutkan dalam point 2 jawaban ini bahwa permohonan SKPT dan pengkuran
bidang tanah telah dilakukan oleh Tergugat. Dengan demikian dalil-dalil gugatan
Penggugat sama sekali tidak terbukti;

Fakta yang terjadi adalah bahwa Tergugat telah melaksanakan semua ketentuan
peraturan perundang-undangan untuk menindaklanjuti permohonan penggugat,
kemudian timbul pertanyaan dari Tergugat kepada Penggugat: kenapa setelah 26
tahun berlalu sejak Penggugat mengajukan permohonan pemberian hak dari tanah
negara dengan bukti Surat Perintah Kerja Nomor: PEN/02/1184/X/1990 tertanggal
31 oktober 1990 dan juga Permohonan SKPT tanggal 13 oktober 1990 kepada
Tergugat, Penggugat baru merasa keberatan atas sikap diam dari Tergugat dan
membuat surat gugatan tertanggal 02 Oktober 2021?.Seharusnya sebagai
Pemohon yang baik, Penggugat juga seharusnya ikut aktif didalam memonitor
permohonan pemberian hak atas tanah negara milik almarhum noto yang terletak di
Kelurahan Gading Cempaka, bukannya hanya diam dan terkesan cuek dengan berkas
permohonan tersebut. Dengan sikap cuek dan tidak peduli dari Penggugat maka
tampak bahwa Penggugat juga tidak memiliki itikad yang baik untuk
menyelesaikan berkas permohonan pemberian hak atas tanah yang diajukan di
kantor pertanahan kota Bengkulu II, karena terbukti bahwa tergugat baru
mengajukan gugatan tertanggal 02 Oktober 2021 sementara permohonan
pemberian hak telah dimohonkan jauh sebelum tanggal 02 Oktober 2021 yang
dibuktikan dengan Surat Perintah Kerja Nomor: PEN/02/1184/X/1990
tertanggal 31 oktober 1990;

Dengan demikian terbukti bahwa tindakan tergugat telah bersesuaian dengan


ketentuan pasal 6 ayat 1 dan 2 Undang-undang No.30 Tahun 2014 tentang
administrasi pemerintahan yang menentukan bahwa:

ayat (1): Pejabat Pemerintahan memiliki hak untuk menggunakan Kewenangan dalam
mengambil Keputusan dan/atau Tindakan;

ayat (2): Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

n. melaksanakan Kewenangan yang dimiliki berdasarkan ketentuan peraturan


perundang-undangan dan AUPB;
o. menyelenggarakan aktivitas pemerintahan berdasarkan Kewenangan
yang dimiliki;
p. menetapkan Keputusan berbentuk tertulis atau elektronis dan/atau menetapkan
Tindakan;
q. menerbitkan atau tidak menerbitkan, mengubah, mengganti, mencabut,
menunda, dan/atau membatalkan Keputusan dan/atau Tindakan;
r. menggunakan Diskresi sesuai dengan tujuannya;
s. mendelegasikan dan memberikan Mandat kepada Pejabat Pemerintahan
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundanganundangan;
t. menunjuk pelaksana harian atau pelaksana tugas untuk melaksanakan
tugas apabila pejabat definitif berhalangan;
u. menerbitkan Izin, Dispensasi, dan/atau Konsesi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
v. memperoleh perlindungan hukum dan jaminan keamanan dalam menjalankan
tugasnya;
w. memperoleh bantuan hukum dalam pelaksanaan tugasnya;
x. menyelesaikan Sengketa Kewenangan di lingkungan atau wilayah
kewenangannya;
y. menyelesaikan Upaya Administratif yang diajukan masyarakat atas Keputusan
dan/atau Tindakan yang dibuatnya; dan
z. menjatuhkan sanksi administratif kepada bawahan yang melakukan
pelanggaran sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini;

Dan juga bersesuaian pula dengan pasal 53 ayat (1) Undang-undang No.30 Tahun
2014 Tentang administrasi pemerintahan yang menentukan demikian:

Batas waktu kewajiban untuk menetapkan dan/atau melakukan Keputusan


dan/atau Tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Dan lagi tindakan yang dilakukan oleh tergugat sama sekali tidak melanggar
segala ketentuan yang didalilkan oleh penggugat, selain bersesuaian dengan 2
(dua) peraturan perundang-undangan yang telah disebutkan di atas, permohonan
penggugat juga telah dilakukan oleh Tergugat sesuai dengan Undang-undang No.5
Tahun 1960 Tentang PokokPokok Agraria, Peraturan Pemerintah No.10 Tahun
1961 Tentang Pendaftaran Tanah, Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah, dan juga Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.3
Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun
1997 Tentang Pendaftaran Tanah. Sejalan dengan fakta tersebut seharusnya
Penggugat dalam mengajukan gugatan tidak hanya mendalilkan gugatannya
terhadap asumsiasumsi saja tapi juga diikuti dengan pembuktian yang kuat dan
relevan. Sehingga ketentuan Pasal 1865 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata/Burgerlijk Wet Boek yang menyatakan bahwa: "Barangsiapa mendalilkan
bahwa ia mempunyai sesuatu hak atau menguatkan hak itu maka ia pula yang harus
membuktikan." Dengan demikian maka jelas dan terang bahwa gugatan Penggugat
hanya mengadaada dan tidak berdasar hukum oleh karena itu gugatan Penggugat
patut untuk ditolak;

11. Bahwa Tindakan Tergugat yang telah mengabulkan permohonan Pengugat


untuk melakukan SKPT dan Pengukuran bidang tanah telah bersesuaian dengan
Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik, yaitu:
f. Asas Kepastian Hukum:
Asas ini menurut Penjelasan umum atas ketentuan Pasal 10 huruf a Undang
Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan adalah
asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan
peraturan perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam
setiap kebijakan penyelenggaraan pemerintahan. Dalam hal ini Tindakan
Tergugat yang menindaklajuti permohonan Penggugat yang diantaranya
memohonkan permohonan SKPT dan Pengukuran telah dilakukan dengan baik.
Sehingga dalam hal ini tindakan Tergugat tidak dapat dikualifikasikan
sebagai Tindakan yang melanggar Asas Kepastian Hukum;
g. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara:
Bahwa asas ini menurut penjelasan pasal 3 angka 2 UU No.28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme: "Yang dimaksud asas Tertib Penyelenggaraan Negara
adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keselarasan, dan
keseimbangan dalam Pengendalian Penyelenggara Negara". asas ini secara
konkret dilakukan dengan dengan sangat terliti, cermat, jujur dengan
mempertimbangkan aspek yuridis formal dan administrasi, sehingga tidak
mungkin terjadi kesalahan dalam mengeluarkan permohonan SKPT maupun
pengukuran bidang tanah sebab ketika Tergugat melakukan semua kegiatan
tersebut tentunya juga mempertimbangkan dokumen-dokumen administrasi
yang dilampirkan pada saat permohonan pengukuran maupun permohonan
SKPT. Sehingga dengan demikian maka tidak ada satu pun tindakan dari
Tergugat yang dapat dikualifikasikan melanggar asas tertib penyelenggaraan
negara.;
h. Asas Keterbukaan:
Bahwa asas ini menurut penjelasan pasal 3 angka 4 UU No.28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme menentukan adalah sebagai berikut: " Yang dimaksud
asas Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak
asasi pribadi,golongan dan rahasia negara".;

Hal ini terbukti dengan dilakukannya permohonan SKPT dan pengukuran


bidang tanah oleh Tergugat , dengan dilakukannya 2 kegiatan tersebut maka
sudah jelas bahwa tindakan tergugat tidak dapat dikualifikasikan sebagai
tindakan yang melawan hukum karena semua yang dilakukan oleh Tergugat
sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

i. Asas Profesionalitas:
Bahwa asas ini menurut penjelasan pasal 3 angka 6 UU No.28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme adalah sebagai berikut: " Yang dimaksud asas
Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku". Dalam
perkara ini Tergugat telah menjalankan tugas dan wewenang secara
professional yakni menjalankannya sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, yang mana hal ini tercermin dari sikap dan perilaku yang
profesional yakni melayani dan menanggapi permohonan pengukuran bidang
tanah dan permohonan SKPT secara bertanggung jawab dan procedural;
j. Asas Akuntabilitas;
Bahwa asas ini menurut penjelasan pasal 3 angka 7 UU No.28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme adalah sebagai berikut: "Yang dimaksud dengan asas
Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku". Dalam perkara ini Tergugat sama sekali tidak melanggar asas
akuntabilitas.Sikap Tergugat yangtelah mengabulkan permohonan SKPT
dan Pengukuran bidang tanah menunjukkan bahwa Tergugat malah
menjalankan kewenangan yang diberi oleh undang-undang dengan penuh rasa
tanggung jawab dan bisa dimintakan hasil akirnya kepada seluruh
masyarakat Indonesia:
Dengan demikian terang dan jelas bahwa gugatan Penggugat tidak berdasar
hukum dan patut untuk ditolak , karena semua asas yang didalilkan dalam
gugatannya tidak terbukti;
12. Bahwa berdasarkan hal hal yang telah diuraikan di atas, maka dalil dalil
gugatan Penggugat sama sekali tidak mengandung kebenaran dan tidak berdasar
hukum, untuk itu Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tata
Usaha Negara Bengkulu berkenan memutus perkara ini dengan menyatakan:

III. Dalam Eksepsi:


- Menerima eksepsi Tergugat seluruhnya;

IV. Dalam Pokok Perkara:


- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak – tidaknya
gugatan dinyatakan tidak dapat diterima;
- Menyatakan bahwa Tindakan Tergugat yang mengabulkan permohonan
pengukuran bidang tanah dan melakukan permohonan SKPT atas tanah negara
yang dimiliki oleh almarhum noto seluas ± 600.000 M2 (200X3000 M) yang
terletak di Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo adalah sah menurut hukum;
- Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini;

Apabila Majelis Hakim pemeriksa perkara ini berpendapat lain, maka mohon putusan
yang seadiladilnya (et aequo et bono);

Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat tersebut, Para Penggugat


dalam persidangan menyampaikan Replik tanggal 23 Nopember 2021 yang pada
pokoknya menolak Jawaban Tergugat dan tetap pada dalil-dalil gugatannya;

Menimbang, bahwa atas Replik PENGGUGAT tersebut, Tergugat dalam


persidangan menyampaikan Duplik tanggal 30 Nopember 2021 yang pada pokoknya
menolak Replik Para Penggugat dan tetap pada dalil-dalil Jawaban Tergugat;
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya, Kuasa
PENGGUGAT mengajukan bukti surat bertanda P 1 sampai dengan P – 23. berupa
fotokopy surat yang bermeterai cukup, telah diteliti dan dicocokkan dengan aslinya
/ fotocopynya sehingga dapat dijadikan alat bukti yang sah sebagai berikut:

1 P – 1: Kartu Keluarga Nomor: 3578040501085896, tanggal 03


2.
Maret 2016, (fotocopy sesuai dengan aslinya);
1 P – 2: Surat Keterangan Waris dari almarhum NOTO tertanggal
3.
21 Januari 2008 (fotocopy sesuai dengan aslinya);
1 P – 3: Surat Pemberian Ijin dari DPU. TK I.
4.
BENGKULU, Nomor: 120/UM/AB/1964, tanggal
18
Nopember 1964. (fotocopy dari fotocopy);
1 P – 4: Surat dari Kepala Dinas PU Propinsi Bengkulu kepada
5.
Noto, tertanggal 7 Juni 1973 Nomor: 128/UM/AB/73,
Perihal
Permohonan Pemakaian tanah gundul / Rawarawa yang
sudah
selesai pengurukannya, (fotocopy dari fotocopy)
1 P – 5: Daftar hadir Team Dinas yang terkait dalam peninjuan
6.
lapangan di Keluraan Keputih, tertanggal 08 Oktober 1990,
(fotocopy dari fotocopy)
1 P – 6: Surat Permohonan SKPT/GS/Salnan dari NOTO, yang
7.
ditujukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya
Bengkulu, tertanggal 13 Oktober 1990, (fotocopy dari
fotocopy);
1 P – 7: Kwitansi Pembayaran Pengajuan Permohonan yang
8.
dikeluarkan Kantor Pertanahan Kotamadya Bengkulu, tanggal
20
Oktober 1990 (fotocopy dari fotocopy);
1 P – 8: Surat Perintah Kerja No. PEN/02/1184/X/1990, tertanggal
9.
22 Oktober 1990, dari Kasi Pengukuran Kantor
Pertanahan
Kotamadya Bengkulu, (fotocopy dari fotocopy);
2 P – 9: Surat Keterangan Tanah Nomor: KET/986//9495, tanggal
0.
9 Agustus 1994 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor
Pertanahan Kota Bengkulu (fotocopy dari fotocopy);
2 P – 10: Gambar Situasi tertanggal 18 Desember 1990, (fotocopy
1.
dari fotocopy);
22. P – 11: Surat Permohonan tindak lanjut pendaftaran SKPT
tertanggal 13 Oktober 1990 yang diajukan oleh Kuasa Hukum
PENGGUGAT tertanggal 29 Mei 2021, (fotocopy sesuai dengan
aslinya);

Menimbang bahwa dalam Perkara ini pihak Tergugat menyatakan tidak


mengajukan bukti surat dan Tergugat mengakui bukti P6 pernah diterima oleh Tergugat
sedangkan bukti P9 dan P10 yang diajukan oleh PENGGUGAT diakui pernah
dikeluarkan oleh Tergugat:

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya dalam


persidangan Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang Saksi fakta yang
bernama: ARI MARSAL dan ANGGI ESA SAPUTRA. yang telah memberikan
keterangan di bawah sumpah yang selengkapnya tersebut dalam Berita Acara,
perkara ini yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Saksi ARI MARSAL, menerangkan;

- Bahwa Saksi pernah diminta Pak Noto untuk mengurus surat-surat tanah Pak
Noto yang pernah dilakukan pengurukan yaitu pada tahun 1990;
- Bahwa Pak NOTO sebagai Nahkoda Kapal Cenderawsih pernah mendapat tugas
dari dinas PU untuk pengerukan sungai dan tanah hasil pengurukan sungai
tersebut digunakan untuk menimbun tanah rawarawa dekat sungai,;
- Bahwa setelah selesai pengerukan pak Noto meminta tanah tersebut untuk
digarap, kemudian Pak Noto mengajukan permohonan lagi untuk penguasaan
tanah-tanah tersebut, yang kemudian diukur dan disaksikan Muspika dan
kemudian terbit SKPT, GS. Dll, tetapi sampai saat ini belum terbit surat-surat
kepemilikan sampai Pan Noto meninggal dunia pada tahun 1998;
- Bahwa dahulu Pak NOTO pernah menyuruh 1 orang untuk menjaga dan
mengelola tanah, tetapi sekarang karena Pak NOTO sudah meninggal dunia ada
sebagaian tanah yang digarap orang lain;

2. Saksi ANGGI ESA SAPUTRA, menerangkan;

- Bahwa Saksi mengetahui pada saat pengurukan tanah dan Saksi pernah
bekerja membantu Pak NOTO mengerjakan tanah tersebut;
- Bahwa yang dilakukan pengurukan tersebut semula tanah rawarawa
dan diuruk/ditimbun oleh Pak Noto dari pengerukan sungai sekitar tahun
1960an;
- Bahwa Pak Noto melakukan pengurukan tersebut dengan luas kurang lebih
63.200m2, yang lokasinya di Kelurahan Keputih Tambak di pinggir sungai;
- Bahwa tanah tersebut kemudian menjadi tanah kering yang pada saat itu
banyak ditumbuhi rumput dan sebagian kerjakan orang untuk ditanami;

Menimbang, bahwa pihak Tergugat tidak mengajukan saksi dalam perkara


ini walaupun kepada pihak Tergugat telah diberi kesempatan untuk mengajukan Saksi-
saksinya, namun kesempatan tersebut tidak dipergunakan oleh pihak Tergugat;

Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 08 Desember 2021, pihak


Penggugat dan pihak Tergugat telah menyerahkan Kesimpulannya masing-masing
tertanggal 08 Desember 2021, selanjutnya para pihak mohon Putusan;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini segala sesuatu


yang termuat dalam Berita acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara Sidang
perkara ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM:

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan PENGGUGAT adalah sebagaimana


terurai dalam surat gugatannya;

D al a m E k s e p s i :

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah


mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:

Eksepsi Tergugat:

- Bahwa Penggugat tidak mempunyai kapasitas atau kualitas secara hukum


untuk mengajukan gugatan ini, dikarenakan PENGGUGAT bukanlah pemilik
tanah yang sah dari sebidang tanah negara bekas pengurukan yang terletak
di Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo seluas kurang lebih 600.000 M2
(200x3000m);
- Bahwa gugatan PENGGUGAT prematur dan para pemohon tidak mempunyai
kualitas atau kepentingan hukum untuk mengajukan gugatan ini;
- Bahwa gugatan Penggugat salah alamat, karena apa yang didalilkan Penggugat
dalam gugatan telah dipenuhi oleh Tegugat yang diantaranya telah melakukan
SKPT atas tanah negara milik almarhum Noto tersebut. Yang menjadi
pertanyaan kenapa setelah 26 tahun Penggugat baru mengajukan permohonan
pemberian hak dari tanah negara dengan bukti Surat Perintah Kerja No:
PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 31 Oktober1990 dan juga Permohonan SKPT
tangggal 13 Oktober 1990 kepada Tergugat, Penggugat baru merasa keberatan
atas sikap diam dari Tergugat dan membuat Surat Gugatan tertanggal 02
Oktober 2021;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat, Penggugat telah memberikan


bantahan dalam Repliknya tertanggal 23 Nopember 2021 yang pada pokoknya
menolak dalil-dalil eksepsi tersebut;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat serta sangkalan dari


Penggugat, Pengadilan akan mempertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Tergugat tentang Penggugat tidak


mempunyai kapasitas atau kualitas secara hukum untuk mengajukan gugatan,
Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang Undang


Nomor: 5 Tahun 1986 Juncto Undang-undang Nomor: 9 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang Undang Nomor: 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara mengatur bahwa “seseorang atau badan hukum perdata yang merasa
kepentingannya dirugikan akibat terbitnya suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan
agar keputusan tata usaha negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak
sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan atau direhabilitasi”;

Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara inlitis


adalah Keputusan Penolakan (Fiktif Negatif)/ Sikap Diam Kepala Kantor Pertanahan
Kota Bengkulu yang tidak menerbitkan atau memproses lebih lanjut surat Penggugat
tertanggal 29 Mei 2021 yang pada pokoknya berisi permohonan tindak lanjut atas
bukti pendaftaran/SKPT tanggal 13 Oktober 1990 dan Surat Perintah Kejra Nomor:
PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 13 Oktober 1990;
Menimbang, bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 3 Undang-undang Nomor
Dalam 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan:

(1) Apabila Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan
keputusan, sedangkan hal ini menjadi kewajibannya maka hal tersebut
disamakan dengan Keputusan Tata Usaha Negara;
(2) Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan
keputusan yang dimohon, sedangkan jangka dan waktu sebagaimana
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dimaksud telah lewat waktu,
maka Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tersebut dianggap telah menolak
mengeluarkan keputusan yang dimaksud;
(3) Dalam hal Peraturan Perundang-undangan yang bersangkutan tidak menentukan
jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) maka setelah jangka waktu
empat bulan sejak diterimanya permohonan, Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara yang bersangkutan dianggap telah mengeluarkan keputusan
penolakan;

Menimbang, bahwa untuk mengukur secara yuridis adanya kualitas Penggugat


adalah dengan melihat ada atau tidaknya kepentingan yang dirugikan sebagaimana
maksud ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang Undang Nomor: 5 Tahun 1986 Juncto
Undang-undang Nomor: 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor:
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang lebih lanjut dapat diukur
dengan ada atau tidaknya hubungan hukum antara Penggugat dengan obyek sengketa a
quo:

Menimbang, bahwa Penggugat adalah ahli waris dari alm. Noto yang telah
meninggal dunia pada tanggal 11 Januari 2008 sebagaimana dimaksud dalah Surat
Kerangan Waris tertanggal 21 Januari 2008 (vide bukti P2);

Menimbang, bahwa alm. Noto semasa hidupnya telah mendapat


persetujuan pemakaian tanah gundul/rawa2 yang telah selesai pengurukannya dan
untuk mendapatkan surat hak atas tanah tersebut yang bersangkutan untuk
mengurusnya kepada Kantor Agraria Bengkulu sebagaimana dimaksud dalam Surat
tertanggal 7 Juni 1973 No. 128/Um./AB/73 dari Dinas Pekerjaan Umum Propinsi
Bengkulu (vide bukti P4);
Menimbang, bahwa sebagaimana surat tersebut diatas pada Oktober 1990 alm.
Noto mengajukan permohonan SKPT/GS/Salinan Pola atas tanah negara bekas
pengurukan yang terletak di Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo dengan luas
kurang lebih 600.000 M tertanggal 13 Oktober 1990 (Vide Bukti P6);

Menimbang, bahwa atas permohonan alm. Noto tertanggal 13 Oktober, Tergugat


telah mengeluarkan Surat Perintah Kerja No. Pen/02/1184/X/1990 tertanggal 22
Oktober 1990 (vide bukti P8) dan Surat Keteranga Tanah No. KET/986//9495 tertanggal
9 Agustus 1994 (vide bukti P9);

Menimbang, bahwa pada tanggal 29 Mei 2021 ahli waris Noto melaui
kuasa hukumnya mengajukan permohonan tindak lanjut atas Surat Perintah
Kerja No. Pen/02/1184/X/1990 tertanggal 22 Oktober 1990 yang sampai saat ini tidak
pernah di respon oleh Tergugat;

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan diatas, Majelis Hakim


berpendapat bahwa Penggugat memiliki hubungan hukum terkait dengan Kepentingan
yang dirugikan yang dilakukan oleh Tergugat atas pemohonan yang diajukan oleh
Penggugat;

Menimbang, bahwa terkait dengan eksepsi Tergugat yang menyatakan bahwa


gugatan Penggugat masih premature, Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa Pasal 87 Undang-undang Nomor 30 tahun 2014


tentang Administrasi Pemerintahan berbunyi: “ Dengan berlakunya Undang-undang ini,
Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 harus dimaknai sebagai:

a. Penetapan tertulis yang mencakup tindakan faktual;


b. Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di lingkungan
eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara lainnya;
c. Berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan AUPB;
d. Bersifat final dalam arti lebih luas;
e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum; dan atau;
f. Keputusan yang berlaku bagi warga masyarakat;
Menimbang, bahwa pengertian final dalam arti lebih luas berkaitan erat
dengan keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum dikaitkan dengan fakta
bahwa pada tanggal 29 Mei 2021 ahli waris Noto melaui kuasa hukumnya
mengajukan permohonan tindak lanjut atas Surat Perintah Kerja No.
Pen/02/1184/X/1990 tertanggal 22 Oktober 1990 yang sampai saat ini tidak pernah di
respon oleh Tergugat sehingga menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat dan
menurut penilaian Majelis objek sengketa sudah bersifat final dan tidak memerlukan
persetujuan instansi atasan Tergugat lagi oleh karenanya eksepsi Tergugat tentang
Penggugat tidak mempunyai kepentingan dan premature adalah tidak beralasan
hukum dan haruslah dinyatakan ditolak;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


eksepsi Tergugat tentang gugatan Penggugat telah lewat waktu, sebagai berikut:

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan telah mengajukan permohonan


kepada Tergugat pada tanggal 29 Mei 2021 dan diterima oleh Tergugat pada tanggal
31 Mei 2021, maka jelas tindakan Tergugat yang tidak menanggapi permohonan
tersebut telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(3) Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa tergugat mendalilkan Penggugat baru merasa keberatan atas


sikap diam tergugat setelah 26 tahun sejak permohonan yang diajukan oleh orang tua
Pemohon pada bulan Oktober 1990;

Menimbang, bahwa hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara menganut asas
Actio Tempralis, dan ini tercermin didalam Pasal 55 Undang-undang No. 5
Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 9 Tahun 2004
yang menentukan bahwa “Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90
(sembilan puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”, sedangkan dalam Penjelasan Pasal 55
tersebut menjelaskan bahwa: Bagi pihak yang namanya tersebut dalam Keputusan
Tata Usaha Negara yang digugat maka tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari itu
dihitung sejak hari diterimanya Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat. Dalam
hal yang hendak digugat itu merupakan keputusan menurut ketentuan: Pasal 3 ayat
(3), maka tenggang waktu 90 hari itu dihitung setelah lewatnya batas waktu empat
bulan yang dihitung sejak tanggal diterimanya permohonan yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa permohonan Penggugat diterima oleh Tergugat pada
tanggal 31 Mei 2021, maka penghitungan 90 hari adalah sejak diterimanya
permohonan yaitu sampai dengan bulan Septermber 2021 sedang gugatan didaftarkan
pada tanggal 2 Oktober sehingga gugatan yang diajukan oleh Penggugat masih dalam
tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-undang No. 5 Tahun
1985 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh karenanya eksepsi Tergugat
adalah tidak beralasan hukum dan haruslah dinyatakan ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi yang diajukan oleh Tergugat telah
ditolak seluruhnya, maka terhadap pokok perkaranya akan dipertimbangkan lebih lanjut;

DALAM POKOK PERKARA:

Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara inlitis


dan dimohonkan pembatalannya oleh Penggugat adalah Keputusan penolakan Fiktif
Negatif/ Sikap Diam Kepala Kantor Pertanahan Kota Bengkulu II yang tidak
menerbitkan atau memproses lebih lanjut surat Penggugat tertanggal 29 Mei 2021 yang
pada pokoknya berisi permohonan tindak lanjut atas bukti pendaftaran/SKPT tanggal
13 Oktober 1990 dan Surat Perintah Kerjar Nomor: PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 13
Oktober 1990;

Menimbang, bahwa Penggugat pada pokoknya berkeberatan atas sikap diam


Tegugat dalam hal ini Kepala Kantor Pertanahan Kota Bengkulu II terkait dengan
permohonan Penggugat mengenai tindak lanjut sebagaimana suratnya tertanggal 29Mei
2021;

Menimbang, bahwa Tergugat telah pula membantahnya dalam dalil jawabannya


yang pada intinya menyatakan bahwa tindakan Tergugat telah sesuai dengan prosedur
sebagaiman ketentuan peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum
pemerintahan yang baik (aaupb);

Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 107 Undang-undang No 51


Tahun 2009 Tentang Perubahan kedua Undang-undang Nomor: 5 Tahun 1968 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, jawab jinawab kedua belah pihak, dihubungkan dengan
buktibukti dan keterangan saksi terungkap faktafakta hukum sebagai berikut:

 Bahwa Penggugat adalah ahli waris dari alm. Noto (Pensiunan Dinas Pekerjaan
Umum Kota Bengkulu) yang telah meninggal dunia pada tanggal 11 Januari
2008 sebagaimana Surat Keterangan Waris tertanggal 21 Januari 2008 (vide
bukti P2);
 Bahwa alm. Noto semasa hidupnya ada mendapat izin pemakaian tanah
sebagaimana dalam Surat Pemberian Idjin Nomor: 120/Um/AB/1964
tertanggal 18 Oktober 1964 perihal: Pemakaian tanah hasil pengerukan sesuai
gambar Situasi dari Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu (vide bukti
P3);
 Bahwa kemudian Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu membatalkan
Surat izin Nomor: 120/Um/AB/1964 tertanggal 18 Oktober 1964 perihal:
Pemakaian tanah hasil pengerukan sesuai gambar Situasi (vide bukti P3) dan
kemudian memberikan persetujuan kepada Noto untuk mendapatkan Surat Hak
atas tanah tersebut dan mengurusnya kepada Kantor Agraria Wonocolo
Bengkulu sebagai mana Surat tertanggal 7 Juni 1973 Nomor 128/Um/AB/1973
perihal Permohonan pemakaian tanah gundul/rawarawa yang sudah selesai
pengerukannya beserta lampirannya (vide bukti P4);
 Bahwa atas Surat Pemberian Idjin Nomor: 120/Um/AB/1964 tertanggal 18
Oktober 1964 perihal: Pemakaian tanah hasil pengerukan sesuai gambar Situasi
dari Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu (vide bukti P3) dan Surat
tertanggal 7 Juni 1973 Nomor 128/Um/AB/1973 perihal Permohonan
pemakaian tanah gundul/rawarawa yang sudah selesai pengerukannya beserta
lampirannya (vide bukti P4) alm. Noto telah mengajukan permohonan SKPT/GS
pada tanggal 13 Oktober 1990;
 Bahwa atas permohonan tersebut Kepala Kantor Pertanahan Kota Bengkulu
telah mengeluarkan Surat Perintah Kerja No. PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 22
Oktober 1990 yang sampai saat ini belum juga ada hasilnya;
 Bahwa oleh karenanya ahli waris al. Noto yaitu REZA AMANDA (I.c
Penggugat) mengajukan permohonan tindak lanjut sebagaimana dalam
suratnya tertanggal 29 Mei 2021 yang tidak pernah direspon oleh Tergugat
Kepala Kantor Pertanahan Kota Bengkulu II;
 Bahwa dalam perkara ini dengan acara pembuktian pihak Tergugat tidak
mengajukan bukti tertulis dan mengakui adanya bukti Permohonan SKPT (vide
bukti P6), Surat Keterangan Tanah Nomor: KET/986//9495 tertanggal 9 Agustus
1994 dari Kantor Pertanahan Kota Bengkulu (vide bukti P9) dan Gambar Situasi
(vide bukti P10);
 Bahwa diatas tanah yang dimohonkan haknya oleh Penggugat tidak dalam
penguasaan pihak lain;

Menimbang, bahwa untuk selanjutnya dari gugatan Pengugat , jawaban, replik


dan duplik maupun kesimpulan masing-masing pihak, dan faktafakta hukum tersebut,
Majelis Hakim berkesimpulan bahwa yang masih merupakan pokok permasalahan
diantara para pihak yang harus dipertimbangkan adalah “Apakah terdapat segi
kekurangan atau cacat jurids dalam penerbitan objek sengketa yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik,
baik dari segi prosedural formal maupun dari segi substansi materiel;

Menimbang, bahwa untuk menjawab permasalahan tersebut, Majelis Hakikm


akan mempertimbangkan dari segi kewenangan, prosedural formal , dan substansi
materilnya, dimana ketiga segi tersebut dapat dinilai secara alternatif maupun secara
kumulatif;

Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan


mempertimbangkan kewenangan penyelenggaraan, pelaksanaan pendaftaran hak atas
tanah sebagai berikut:

Menimbang, bahwa terkait dengan kewenangan penyelenggaraan


pendaftaran, pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Bab II
PokokPokok Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah, Bagian kesatu Penyelenggaraan
dan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Pasal 5 menyebutkan: Pendaftaran Tanah
diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional”, Jucto Pasal 6 ayat (1) menyebutkan
bahwa “Dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah sebagaimana dimaksud
Pasal 5, dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan, kecuali kegiatan kegiatan tertentu
yang oleh Peraturan Pemerintah ini atau Perundang-undangan yang bersangkutan
ditugaskan kepada Pejabat lain”, dan sedangkan dalam hal ini yang dimaksud Badan
Pertanahan Nasional sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 22 adalah “Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang bidang tugasnya meliputi bidang pertanahan”,
juncto angka 23 Kantor Pertanahan adalah “Unit kerja Badan Pertanahan Nasional
diwilayah kabupaten atau kotamadya, yang melakukan pendaftaran hak atas tanah dan
pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah”;
Menimbang, bahwa memperhatikan surat permohonan Penggugat tertanggal 29
Mei 2021 perihal permohonan tindak lanjut yang melampirkan persyaratan formal yang
ditujukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Bengkulu II;

Menimbang, bahwa dengan demikian terkait dengan kewenangan pendaftaran


hak atas tanah maka Kepala Kantor Pertanahan Kota Bengkulu II (Tergugat) adalah
pihak yang melaksanakan fungsi atas kewenangan atribusi yang ada padanya dengan
demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Kepala Kantor Pertanahan Kota Bengkulu
II adalah pihak yang berwenang melakukan penyelenggaraan pendaftaran, pelaksanaan
dan penerbitan sertipikat hak atas tanah;

Menimbang, bahwa untuk selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


dari segi prosedural formal dan substansi materiil pelaksanaan pendaftaran hak atas
tanah sebagai berikut:

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 19 Undang-undang No. 5


tahun 1960 tentang Peraturan Dasar PokokPokok Agraria menyebutkan:

Ayat (1) “Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan


pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan yang
diatur dengan Peraturan Pemerintah;

Ayat (2) “Pendaftaran tersebut meliputi pengukuran, perpetaan dan


pembukuan tanah, pendaftaraan hakhak atas tanah dan peralihan hakhak tersebut serta
pemberian surat-surat bukti hak yang berlaku sebagai alat bukti pembuktian yang kuat;

Menimbang, bahwa pada bagian kedua Pengumpulan dan pengolahan data


fisik Paragraf 1 Pengukuran dan Pemetaan Pasal 14 yang berbunyi:

ayat (1) untuk keperluan pengumpulan dan pengolahan data fisik dilakukan
kegiatan pengukuran dan pemetaan;

ayat (2) kegiatan pengukuran dan pemetaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:

a. pembuatan peta dasar pendaftaran;


b. penetapan batas bidangbidang tanah;
c. pengukuran dan pemetaan bidangbidang tanah dan pembuatan peta
pendaftaran;
d. pembuatan daftar tanah;
e. pembuatan surat ukur;

Menimbang, bahwa dari buktibukti yang diajukan oleh Penggugat dan


Jawaban Tergugat dalam eksepsinya tertanggal 16 Nopember 2016 dan Keterangan
Tergugat pada persidangan dengan acara pembuktian surat para pihak, Tergugat
mengakui bahwa terhadap tanah yang dimohonkan oleh Penggugat telah dilakukan
Pengukuran sebagaimana dalam Perintah Kerja No.PEN/02/1184/X/1990 dari Kantor
Pertanahan Kotamadya Bengkulu (vide bukti P8);

Menimbang, bahwa kemudian Tergugat juga mengakui keberadaan dari


bukti Permohonan SKPT (vide bukti P6), Surat Keterangan Tanah Nomor:
KET/986//9495 tertanggal 9 Agustus 1994 dari Kantor Pertanahan Kota Bengkulu
(vide bukti P9) dan Gambar Situasi (vide bukti P10) tanpa mengajukan bukti surat
yang menyatakan sebaliknya;

Menimbang, bahwa berdasarkan Keterangan Tergugat didalam


persidangan dihubungkan dengan bukti Surat Keterangan Tanah Nomor:
KET/986//9495 tertanggal 9 Agustus 1994 dari Kantor Pertanahan Kota Bengkulu
(vide bukti P9) bahwa diatas lokasi tanah yang dimohonkan untuk diproses penerbitan
haknya sampai saat ini tidak ada suatu hak apapun yang membebaninya;

Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan faktafakta dan pertimbangan


hukum tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa tindakan Tergugat atas
sikap diam terhadap permohonan tindak lanjut yang diajukan Penggugat yang dilampiri
persyaratannya sebagaimana dimaksud dalam permohonannya (vide bukti P6) adalah
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan asas asas umum
pemerintahan yang baik, maka dengan demikian gugatan Penggugat telah memenuhi
ketentuan Pasal 53 ayat 2 huruf a dan b Undang-undang No. 51 Tahun 2009 tentang
Perubahan kedua atas Undang-undang No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara, sehingga dengan demikian gugatan Penggugat cukup beralasan hukum
dan patut dikabulkan;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan maka biaya


yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Tergugat yang besarnya akan
ditetapkan dalam amar putusan ini sebagaimana ketentuan Pasal 110 Undang-undang
No. 5 tahun 1986 juncto. Undang-undang no. 9 tahun 2004 juncto 51 tahun 2009
tentang peradilan tata usaha Negara;

Menimbang, bahwa mengenai buktibukti lainnya yang tidak dijadikan


bahan pertimbangan dalam putusan ini meskipun sah sebagai alat bukti namun
tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut dalam arti dianggap tidak ada relevansinya
dengan poko persengketaan dan tetap dilampirkan dalam berkas;

Mengingat, ketentuan Undang-undang No. 5 tahun 1986 jo. Undang-undang


No. 9 tahun 2004 jo Undang-undang No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait;

M E N G A D I L I:

Dalam Eksepsi:

- Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya;

Dalam Pokok Perkara:

- Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;


- Menyatakan batal Keputusan Penolakan (Fiktif Negatif)/Sikap Diam Kepala
Kantor Pertanahan Kota Bengkulu II yang tidak menerbitkan atau memproses
lebih lanjut surat Penggugat tertanggal 29 Mei 2021 yang pada pokoknya berisi
permohonan tindak lanjut atas bukti pendaftaran atau SKPT tanggal 13 Oktober
1990 dan Surat Perintah Kerja Nomor: PEN/02/1184/X/1990 tertanggal 13
Oktober 1990;
- Mewajibkan Tergugat untuk memproses dan menerbitkan Surat Keputusan
yangdimohonkan oleh Penggugat dalam Surat Permohonan tertanggal 29 Mei
2021 perihal: Permohonan tindak lanjut;
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini yang diperhitungkan
sampai dengan putusan sebesar Rp321.000, (Tiga ratus dua puluh satu ribu
rupiah);
- Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Tata Usaha Negara Bengkulu, pada hari SENIN tanggal 19 Pebruari 2018
oleh kami MUHAMMAD FIKRI.K, SH;MH. selaku ketua majelis hakim,
LUSINDA PANJAITAAN, SH,MH. Dan MERNA CHINTIA, SH;MH.
masing-masing
sebagai hakim anggota, putusan manadiucapkan dalam sidang yang terbuka
untuk umum pada hari KAMIS tanggal 01 Maret 2018 oleh kami TYO
SAPUTRA, SH,MH selaku ketua majelis hakim, ROSA AGUSTIN, SH,MH;
dan AMARTYA WAYITNO, SH. masing-masing sebagai hakim anggota
dengan dibantu oleh DWI RIYADI, SH, M.Kn. sebagai Panitera Pengganti
pada Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu tanpa dihadiri oleh Penggugat dan
Tergugat maupun Kuasa Hukumnya;

Hakim Anggota Hakim Ketua Majelis

ROSA AGUSTIN, S.H,M.H. MUHAMMAD FIKRI.K, S.H,M.H

AMARTYA WAYITNO, S.H.

Panitera Pengganti

ARIO FIKRI DWIYANTO, S.H.,M.H.

Perincian Biaya:

1. Biaya Pendaftaran Gugatan ……....…………. 30.00


Rp. 0,
2. Biaya ATK………………………….……. … Rp. 280.00
0,
3. Redaksi putusan ……………………………. 5.00
0,
4. Materai Putusan ………………………... ……R p . 6 . 0 0 0 .
5. J u m l a h ……………….......………… Rp. 321.000.

(Tiga ratus dua puluh satu ribu rupiah)

Anda mungkin juga menyukai