Anda di halaman 1dari 8

NILAI ETIKA DALAM PERSPEKTIF KEMANUSIAAN

TERHADAP DONOR ORGAN MANUSIA.


MEYSHA KUMALA PRATIWI

22401241048

A. PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu kedokteran seluruh dunia berkembang semakin luas dalam hal
pengobatan maupun perawatan. Karena pada dasarnya elemen pokok manusia sebagai
mahluk hidup tidak hanya sandang, pangan, dan juga papan tetapi butuh juga Kesehatan
yang menyongsong kehidupan sehari-hari. Ilmu yang semakin maju melahirkan terobosan-
terobosan baru dalam cara pengobatan pasien. Seperti Transplantasi organ yang pertama
kali berhasil dilakukan pada tahun 1954, menjadi batu loncatan pengobatan yang semakin
pesat.
Tentu, di setiap perubahan yang terjadi entah itu berdampak baik atau buruk pasti
mendapat pro dan kontra mengenai perubahan yang terjadi. Bila berkaca pada kacamata
Dokter, Transplantasi merupakan tindakan yang harus dilakukan apabila pasien hanya
mempunyai jalan satu-satunya agar bisa hidup sehat seperti sedia kala. Tidak hanya untuk
menyembuhkan, tetapi untuk melahirkan harapan hidup yang lebih lama. Lalu apakah nilai
kemanusian bisa mentoleransi hal ini, tentu banyak pertentangan.
Di Indonesia sudah ada undang-undang yang mengatur dan membahas mengenai
transplantasi organ tubuh manusia. Tertulis jelas pada Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
pasal 64 yang menyatakan bahwa “Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat
dilakukan melalui transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh, implan obat dan/atau alat
kesehatan, bedah plastik dan rekonstruksi, serta penggunaan sel punca.” Dalam undang-
undang tertulis jelas mengenai lanjutan pernyataan pada pasal 64 ayat 1 dilakukan hanya
untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang dikomersialkan/diperjualbelikan dengan dalih
apapun. Dalam peraturan tersebut juga diatur tentang siapa yang berwenang melakukan
transplantasi organ, prosedur pelaksanaan transplantasi, serta sanksi pidana.
Walaupun sudah tertulis dan telah diatur dalam undang-undang tentang larangan tindak
komersialisasi terhadap organ tubuh manusia, masih terdapat kasus tentang pelanggaran
undang-undang yang mengatur kegiatan transplantasi organ. Tentu, tindakan itu tidak
dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Kasus perdagangan organ yang dilakukan di luar
negeri untuk orang yang membutuhkan transplantasi organ melanggar kode etik
kedokteran yang sangat melarang keras pembelian dan penjualan organ tubuh manusia.
Biasanya donor organ diambil dari keluarga dan saudara terdekat pasien yang juga
melewati proses pengujian yang harus benar-benar cocok dan baik. Bukan hanya
diputuskan karena garis darah, tetapi perlu dilakukan pengujian kecocokan organ agar
dokter bisa segera melakukan operasi. Donor organ harus benar-benar dilakukan dengan
prosedur yang berlaku karena donor organ bukan tindakan yang dianggap remeh. Bahkan,
prosedur donor organ meliputi kesediaan pendonor untuk mendonorkan miliknya (organ)
kepada penerima. Jadi perdagangan organ merupakan permasalahan kemanusian dalam
berbagai perspektif: dokter, etika, kemanusiaan.
Alasan pemilihan topik kemanusiaan mengenai donor organ ialah untuk
mengidentifikasi nilai yang berkaitan dengan tindakan tranplantasi organ. Pemilihan tema
etika dan problem kemanusiaan sangat menarik untuk dibahas karena banyak perspektif
yang mendukung bahkan menentang tindakan ini. Mengingat tidak semua operasi berhasil,
dan norma yang berlaku di dunia sangat luas pembahasannya. Berikut beberapa point
pembahasan yang akan dibahas dalam paper ini.
1. Apa saja nilai etika transplantasi organ?
2. Bagaimana pandangan nilai kemanusiaan tentang pelanggaran hukum
transplantasi organ?
Tujuan penulisan paper ini untuk mengetahui nilai etika dalam perspektif kemanusiaan
mengenai tranplantasi organ manusia. Mengenal dan menggali pendapat yang disertai
dengan fakta untuk menambah wawasan. Serta mengetahui nilai yang berlaku agar tetap
bisa memperbaiki diri menjadi manusia yang bermoral.
B. KAJIAN PUSTAKA
Etika
Etika adalah nilai yang memandang baik atau buruk, benar atau salah sesuatu. Etika
juga merupakan kumpulan asas atau prinsip yang berkaitan dengan akhlak dan hati nurani.
Ilmu ini merujuk kepada sistem nilai, mengacu kepada kode etik, serta menujuk tentang
baik buruknya suatu perilaku. Tujuan dari ilmu etika ialah mengartikan/ mempelajari sikap
manusia secara luas, merumuskan prinsip-prinsip etis yang bisa dilakukan/diterapkan
dalam kehidupan nyata serta dapat dipertanggungjawabkan.

Organ
Organ merupakan kumpulan dari beberapa jaringan yang bekerja sama untuk
menjalankan suatu fungsi dalam tubuh. Organ tubuh manusia sangat berkaitan dengan
kesehatan manusia, jika organ tidak bekerja sebagai mana mestinya maka tubuh atau
kesehatan manusia juga akan terganggu. Organ dalam tubuh manusia terdiri dari ginjal,
jantung, lambung, usus. Organ luar manusia merupakan organ yang berada di permukaan
tubuh sebagai contoh : mata, hidung, mulut. Seperti pembahasan diawal bahwa organ dan
sistem sangat berkaitan itu berarti jika salah satu organ tidak berfungsi dengan baik, maka
sistem akan terganggu.

Transplantasi
Transplantasi atau yang dimaksud dengan perpindahan organ hidup dan sehat dari orang
yang sudah mati atau sehat kepada tubuh orang lain yang organnya tidak berfungsi dan
harus diganti agar tetap bisa menjalani hidup. Ada dua jenis transplantasi/donor organ yaitu
donor organ pendonor masih hidup, dan donor organ pendonor telah meninggal. Sedangkan
tranplantasi jaringan dicontohkan dengan pencangkokan mata.
C. PEMBAHASAN
Nilai Etika Transplantasi Organ
Etika Kedokteran
Pada dasarnya kemajuan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan
terutama kemajuan teknik transplantasi organ. Perkembangan di bidang ini mengalami
kemajuan yang pesat setelah berhasil melakukan operasi pertama kali. Perkembangan
dalam ilmu dan teknologi mengenai tranplantasi organ memungkinkan pengawetan organ.
Alasan dibalik transplantasi organ ialah menyelamatkan hidup manusia, mengobati
penyakit atau kecacatan. Dibalik kesuksesan pasti ada masalah yang timbul, operasi selalu
mempunyai tiga kemungkinan:
1. Kesembuhan;
2. Kecacatan;
3. Kematian.
Kemajuan sistem penyembuhan pasien melalui transplantasi organ juga menimbulkan
dampak negatif. Logikanya jika banyak operasi berhasil maka semakin banyak pasien
dengan kerusakan organ yang datang untuk transplantasi. Sedangkan, prosedur pendonoran
organ sangat ketat dan harus diuji dengan teliti, menyesuaikan dengan kondisi tubuh,
kecocokan organ. Lalu jika tidak cocok terjadi penolakan organ. Melanjuti tiga
kemungkinan operasi, pada point kedua disebutkan bahwa operasi juga dapat
menyebabkan kecacatan, tidak sedikit kasus komplikasi pasca transplantasi organ, serta
berbagai resiko yang didapatkan setelah transplantasi organ.
Di Indonesia, Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) adalah lembaga yang
mengawasi dan mengatur terkait pelaksanaan kode etik kedokteran. Terkait dengan donor
organ, ketua (MKEK) menyebutkan bahwa peraturan dan kode etik kedokteran seluruh
dunia relative sama. Menurut kode etik kedokteran, donor organ harus dilakukan secara
sukarela dan atas dasar kemanusiaan, serta bertujuan untuk hal yang baik. Pada dasarnya
hakikat pelayanan kesehatan adalah kemanusian, maka dari itu jual beli organ merupakan
hal yang sangat dilarang. Selanjutnya etik kedokteran mempunyai prinsip bahwa anggota
tubuh seseorang diciptakan Tuhan. Tuhan memberikan organ tubuh sebagai anugerah dan
cuma-cuma tidak untuk diperjualbelikan. Jika itu dilanggar maka hakikat manusia dan
kemanusiaan akhirnya hilang.
Undang-Undang Sipil
Sebagai salah satu upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Negara harus melengkapi beberapa unsur
kesejahteraan, salah satunya kesehatan. Indonesia mengatur segala sesuatu yang berkaitan
dengan kesehatan, Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992. Pada dasarnya
segala upaya penyembuhan dalam bidang kesehatan berpaku atau didasarkan pada nilai-
nilai kemanusiaan. Terkait dengan donor organ, transplantasi organ hanya diizinkan
dilakukan atas dasar kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial.
Terkait larangan jual beli organ sudah diatur dalam UU yang tegas dengan sanksi berat
bagi pelanggarnya. “Barang siapa dengan sengaja melakukan perbuatan dengan tujuan
komersial dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh atau jaringan tubuh atau
transfuse darah dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”

Dalam Pandangan Agama Islam


Menurut para ulama transplantasi organ tidak boleh dilakukan dengan semena-mena
dan menghilangkan rasa hormat terhadap pendonor entah yang masih hidup maupun yang
sudah mati. Pendapat lain disampaikan oleh ulama fiqih yang berpendapat bahwa
transplantasi dibolehkan dalam keadaan darurat. Pada intinya transplantasi dapat dilakukan
dengan syarat si ‘pendonor’ telah mewariskan sebelumnya ketika masih hidup atau dari
ahli waris si ‘pendonor’.
Dilanjut dengan beberapa pendapat kelompok mengenai transplantasi organ manusia
dengan pandangan agama Islam. Menurut mereka transplantasi dilakukan karena demi
penyembuhan penyakit, karena Allah menurukan penyakit beserta obatnya. Menurut
syariat Islam seluruh penyakit harus diobati dan jangan membiarkan penyakit menetap
dalam tubuh karena dapat berakibat fatal, yaitu kematian.

Pelanggaran Hukum Transplantasi Organ


Transplantasi organ tubuh manusia melahirkan kesempatan kedua bagi si penerima
sebagai harapan hidup yang baru jika pra, hingga pasca operasi semuanya berjalan lancar.
Lalu bagaimana dengan pasien yang mengalami komplikasi setelah menjalankan operasi
transplantasi organ? Apakah resiko juga masuk kategori kegagalan operasi? Atau
kegagalan transplantasi. Berikut beberapa resiko yang dapat terjadi setelah menjalani
operasi transplantasi; Komplikasi dari obat bius yang diberikan saat operasi berjalan;
Pendarahan; Infeksi; Kematian.
Pembahasan diatas menerangkan bahwa donor organ tidak selalu berhasil sesuai
harapan, donor organ benar-benar harus sesuai dengan prosedur dan memenuhi syarat
sesuai standar kedokteran sebagai si pendonor atau si penerima. Donor organ bukan
semata-mata perpindahan organ sehat mengganti organ rusak lalu semuanya kembali
normal, tidak. Sama seperti manusia yang masuk ke lingkaran pertemanan atau lingkungan
baru, pasti perlu adaptasi. Begitupun organ, adaptasi yang dilakukan oleh tubuh tidak selalu
baik dan berjalan mulus.
Pelanggaran penjualan pembelian organ tubuh yang illegal merupakan tindak tidak ber-
perikemanusiaan. Donor organ yang sesuai prosedur dan diatur serta diperbolehkan oleh
undang-undang tertulis pun masih banyak pertentangan. Apa kabar dengan pasar gelap
organ tubuh? Nilai kemanusiaan menekankan pada cara manusia memperlakukan manusia
lain. Jual-beli organ tubuh melanggar nilai tersebut karena dianggap melanggar hati nurani.
D. PENUTUP
Kesimpulan
Transplantasi adalah hal yang rumit dalam penentuan tindakan yang tepat karena
banyak pendapat yang mendukung juga menentang pelaksanaannya. Berbagai alasan yang
berbeda menjadi pro-kontra dalam pelaksanaan transplantasi. Hukum transplantasi juga
sudah diatur dan sangat tertulis jelas tentang prosedur hingga sanksi bila hukum tersebut
dilanggar. Nilai kemanusiaan mengenai transplantasi masih menjadi pertanyaan, tetapi dari
penjabaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hulum pelaksanaan transplantasi dapat
dilakukan tergantung alasan melakukannya. Nilai kemanusiaan yang selalu berkaitan erat
dengan etik kedokteran juga menjadi alasan mendasar agar dokter harus selalu mengikuti
prosedur dan berhati-hati.

Saran
Perlunya kesadaran dan rasa bersalah jika melanggar rasa kemanusiaan. Hukum hadir
sebagai aturan untuk mewujudkan ketertiban bukan untuk dilanggar. Jika kita bisa
menghargai sesama dengan dasar nilai kemanusiaan, maka hidup akan bermoral.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jauhary, Muhammad Tanthawi. “LEGALITAS TRANSPLANTASI ORGAN MANUSIA
DI INDONESIA.” Www.Sthmahmpthm.Ac.Id, 2 Nov. 2021.

2. Rachmawati, Fauziah. “Etika Dan Transplantasi Organ Di Indonesia - Google Search.”


Google, JURNAL HUKUM MEDIA BHAKTI, June 2019.

3. Saifullah. " TRANSPLANTASI ORGAN TUBUH (Perspektif Hukum Islam, Hukum


Positif dan Etika Kedokteran)” Jurnal Hukum Islam, Juni 2016.

4. Dian DKK. “Transplantasi Organ menurut pandangan Islam.” Powerpoint. 2018

5. Christianto, Hiwan. “KONSEP HAK SESEORANG ATAS TUBUH DALAM


TRANSPLANTASI ORGAN BERDASARKAN NILAI KEMANUSIAAN” MIMBAR
HUKUM. Februari 2011.

Anda mungkin juga menyukai