Ayu Prihatinah
Fakultas Hukum Universitas Bung Karno
Abstract
pembedahan yang sangat beresiko dan rawan dengan peraturan hukum. Dalam
atas Kesehatan” artinya jaminan Kesehatan itu tidak melihat apakah dia
adalah pendonor maupun dia adalah penerima donor, kesehatan ialah hak bagi
Jaminan Kesehatan.
1
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2,4 organ per satu juta populasi. Di tahun 2023, Data di Indonesia
organ adalah salah satu keajaiban medis dari abad kedua puluh, telah
1
Urgensi Donor Organ Untuk Kesahatan dan Pendidikan https://fkkmk.ugm.ac.id/urgensi-
donor-organ-untuk-kesehatan-dan-pendidikan/ diakses 16 Januari Pukul 14.01 Wib.
2
berlangsung lama dan meningkatkan kehidupan ratusan ribu pasien di
seluruh dunia.2
2
Trini Handayani, Fungsionalisasi Hukum Pidana Terhadap Perbuatan Perdagangan Organ
Tubuh Manusia, Mandar Maju, Bandung, 2012 hal 68
3
Ruslan Abdul Gani, Persidangan Antarbangsa Fiqh Semasa & Prundangan Islam (PAFSPI),
Jabatan Syariah, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia, 2015, hal 37.
4
Barder John Nasution, Hukum Kesehatan dan Pertanggung Jawaban Dokter, Jakarta Rineka
Cipta, 2005 hal 16.
3
organ tubuh akan menyebabkan penjualan gelap, yakni orang miskin
dan kemananusiaan dalam kondisi donor organ menjadi hal yang sulit
Tentang Kesehatan.
Permasalahan yang dapat diteliti dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
5
Trini Handayani, 2012, Fungsionalisasi Hukum Pidana Terhadap Perbuatan Perdagangan
Organ Tubuh Manusia, Mandar Maju, Bandung,h. 68.
4
III. Metode Penelitian
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan undang-undang lain
dan dapat berupa pendapat para sarjana. Metode yang digunakan dalam
menganalisis dan mengolah data ini adalah metode analisis kualitatif yaitu
IV. Pembahasan
6
Aminullah. 2016. Implementasi NilaiNilai Pancasila dalam Kehidupan
Bermasyarakat. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, Edisi No. 1 Vol. 3, hlm. 621.
5
menekankan pada perlakuan seseorang individu kepada individu atau
masyarakat lainnya.
kebenaran dan keadilan. Secara umum, dalam setiap negara yang menganut
paham negara hukum terdapat tiga prinsip dasar, yaitu supremasi hukum
dan penegakan hukum dengan cara yang tidak bertentangan dengan hukum
(due process of law). Dalam hukum kesehatan kasus donor organ menjadi
fenomena yang sulit untuk ditafsirkan apakah keadilan hukum dalam kasus
transplantasi organ donor itu hanya untuk penerima donor ataukah keadilan
itu untuk dua belah pihak antara pendonor dan penerima donor.
orang berhak atas Kesehatan” artinya jaminan Kesehatan itu tidak melihat
apakah dia adalah pendonor maupun dia adalah penerima donor, kesehatan
ialah hak bagi siapapun. Transplantasi organ donor hidup merupakan suatu
hukum. Karena selain hasilnya yang tidak dapat dipastikan, dalam suatu
6
transplantasi pasti ada beberapa pihak yang ikut terlibat dan berperan serta
: Donor Hidup, Keluarga donor dan Ahli waris, Resipien, Dokter dan
bagian dari transaksi terapiutik atau yang biasa disebut dengan perjanjian
hubungan hukum yang melahirkan hak dan kewaijban bagi kedua belah
pihak.
untuk menentukan maupun mencari terapi yang paling tepat bagi pasien
dan doktor. Dalam transaksi terapiutik tersebut kedua belah pihak harus
memenuhi syarat syarat tertentu, dan bila transaksi sudah terjadi maka
7
kedua belah pihak terlibat hak dan kewajiban sebagaimana yang telah
kepada pasien dan pendonor, yaitu pelayanan medik. Dari pihak pasien dan
7
H.Salim HS, Perkembangan Hukum Kontrak Diluar KUHPerdata, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2007, Hal 45-46
8
Veronica Komalawati, Peran Inform Consent Dalam Transaksi Terapiutik(Persetujuan
Dalam Hubungan Dokter dan Pasien) Suatu Tinjauan Yuridis, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hal
140-141.
8
pendonor pun harus memberikan sesuatu, yaitu kejujuran dalam
dokter, untuk menunjang kesehatan atau kesembuhan bagi pasien dan juga
kenyamanan pendonor..
dari keluarga dekat karena kesamaan golongan darah dan kesamaan sifat
9
kemanusiaan.Dokter dalam menjalankan profesinya juga harus
10
orang lain, terutama apabila tidak mengandung risiko bagi
pemberi kebijakan.
transplantasi jelas dan tenaga kesehatan dalam hal ini dokter yang
11
pemerintahan tentang program-program kesejahteraan sosial (social
security).9
kebijakan yang mantap. Kebijakan hukum pidana atau penal policy mempunyai
lebih baik agar dapat memberi pedoman bagi semua pihak baik bagi pembuat
dengan standar kesehatan yang bermutu tinggi. Untuk menjamin hal tersebut pembuat
9
Wikipedia, the free encyclopedia (on-line),sub bab artikel “welfare state”,
copyright 2002,(http://www.en.wikipedia.org/wiki/welfarestate), diakses tanggal 10 Januari
2024.
12
(1) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh hanya dapat
dilakukan oleh tenaga Kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan
tertentu.
(2) Pengambilan organ dan/atau jaringan tubuh dari seorang donor
harus memperhatikan Kesehatan pendonor yang bersangkutan dan
mendapat persetujuan pendonor dan/atau ahli waris atau
keluarganya.
Kesehatan ditentukan pula pidana bagi setiap orang yang dengan sengaja
menjelaskan bahwa
perdagangan orang.
hukum seseorang).
13
b. dapat diartikan sebagai “Perlindungan untuk memperoleh
Perdagangan Orang menentukan ancaman pidana bagi setiap orang yang melakukan
persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan
organ tubuh, baik yang dilakukan di Indonesia maupun lintas batas negara.
10
Barda Nawawi Arief, 2007, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana
dalam Penanggulangan Kejahatan, Kencana, Jakarta, h. 61.
14
pembentukan Komite Transplantasi Nasional yang terdiri atas unsur tokoh
Untuk mencegah perdagangan organ tubuh secara illegal, maka dalam Pasal
13 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan tersebut sudah ditentukan bahwa Setiap
orang dapat menjadi Pendonor secara sukarela tanpa meminta imbalan. Pendonor
dapat berupa pendonor hidup maupun pendonor mati batang otak, baik yang memiliki
hubungan darah maupun tidak. Pendonor hidup hanya dapat mendonorkan salah satu
ginjal dari kedua ginjalnya; dan/atau hanya sebagian organ hati, pankreas, atau paru-
parunya.
V. Kesimpulan
sangat beresiko dan rawan dengan peraturan hukum. Dalam Pasal 4 Undang-
Undang No. 36 Tahun 2009 berbunyi “setiap orang berhak atas Kesehatan” artinya
jaminan Kesehatan itu tidak melihat apakah dia adalah pendonor maupun dia adalah
penerima donor, kesehatan ialah hak bagi siapapun. Dalam ketentuan teknis yuridis,
15
tersebut mengatur mengenai pembentukan Komite Transplantasi Nasional yang
Kesehatan. Setiap calon Pendonor dan calon Resipien harus terdaftar di Komite
Daftar Pustaka
16
Urgensi Donor Organ Untuk Kesahatan dan Pendidikan
https://fkkmk.ugm.ac.id/urgensi-donor-organ-untuk-kesehatan-dan-
pendidikan/ diakses 16 Januari Pukul 14.01 Wib.
Trini Handayani, Fungsionalisasi Hukum Pidana Terhadap Perbuatan
Perdagangan Organ Tubuh Manusia, Mandar Maju, Bandung, 2012
hal 68
Ruslan Abdul Gani, Persidangan Antarbangsa Fiqh Semasa & Prundangan
Islam (PAFSPI), Jabatan Syariah, Fakulti Pengajian Islam, Universiti
Kebangsaan Malaysia, 2015, hal 37.
Barder John Nasution, Hukum Kesehatan dan Pertanggung Jawaban Dokter,
Jakarta Rineka Cipta, 2005 hal 16.
Trini Handayani, 2012, Fungsionalisasi Hukum Pidana Terhadap Perbuatan
Perdagangan Organ Tubuh Manusia, Mandar Maju, Bandung,h. 68.
Aminullah. 2016. Implementasi NilaiNilai Pancasila dalam Kehidupan
Bermasyarakat. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, Edisi No. 1 Vol. 3, hlm.
621.
H.Salim HS, Perkembangan Hukum Kontrak Diluar KUHPerdata, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2007, Hal 45-46
Veronica Komalawati, Peran Inform Consent Dalam Transaksi
Terapiutik(Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien) Suatu
Tinjauan Yuridis, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hal 140-141.
17