Anda di halaman 1dari 24

ETIK DAN HUKUM

TRANSPLANTASI ORGAN
UUD CAHYONO
Ketua Divisi Pengkajian dan Peraturan Perundang-Undangan
UUD CAHYONO
Bandung, 4 Desember 1979
Analis Hukum Ahli Muda, RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat RSCM
Anggota Komite Etik dan Hukum RSCM
Anggota Tim Advokasi Transplantasi Organ RSCM
S1 Hukum
S2 Administrasi Rumah Sakit
Organisasi:
1. Sekretaris Kompartemen Hukum, Advokasi, Mediasi, dan Organisasi, Pengurus Pusat PERSI;
2. Ketua Kompartemen Hukum, Advokasi, dan Mediasi, Pengurus Wilayah PERSI Jakarta;
3. Ketua Divisi Pengkajian dan Peraturan Perundang-undangan, Pengurus Pusat PHPI;
4. Sekretaris Divisi Etik dan Hukum, LARSI.
Alamat:
Vila Nusa Indah 5, Blok SE 6 No. 23, RT 004/029, Desa Ciangsana, Kec. Gunung Putri
Kabupaten Bogor, 16968
HP/WA : 0817 175 421
Email : u.cahyo79@gmail.com
• Otonomi;
• Kebajikan (beneficence);
• Non-kejahatan (non-maleficence);
• Kebebasan dan Persetujuan atas Informasi (Informed
Concent);
• Penghormatan atas martabat, integritas dan kesetaraan
kemanusiaan, keadilan, dan kebaikan bersama.
Masalah Etik Dalam Transplantasi:
• Donor;
• Resipien;
• Alokasi Sumber yang Terbatas;
• Pengadaan Organ dan Jaringan;
• Informed Concent;
Masalah Etik Mengenai Donor:
• Dari Donor Mati (Kadaver)
• Dari Orang Hidup (Dewasa, kerabat, tidak
kerabat, Penyandang Cacat Mental, Anak di
Bawah Umur)
• Dari Bayi Anencephalic
• Dari Janin Manusia
Masalah Etik Resipien:

Apakah Termasuk Individu yang Telah


Menyalahgunakan haknya (merokok, minum, atau
diet, atau Seharusnya Organ Hanya Diberikan
Kepada Mereka yang Organnya Rusak Karena
Penyakit?

Resipien harus dipilih dengan adil


Masalah Etis Terkait Keterbatasan Sumber Donor:

1. Kriteria Seleksi (aturan alokasi, didefinisikan dengan tepat oleh KTN,


harus adil, dapat dibenarkan secara eksternal, dan transparan);
2. Menggunakan Hewan;
3. Jaringan/Organ Buatan;
4. Biaya Tinggi, Universalitas dan Keadilan;
5. Keadilan distributif (membagi sumber daya secara adil);
6. Akses yang Setara ;
7. Manfaat maksimal
Masalah Etik Terkait Pengadaan
Organ dan Jaringan:

1. Jual Beli Organ Tubuh Manusia dan


lingkaran setan (butuh uang, punya
organ) <--> (punya uang, butuh organ)
2. Informasi Media;
3. Persetujuan Donor (sukarela atau
dinyatakan, keluarga, wajib sesuai
regulasi, dll.)
4. Ketakutan, Kebingungan dan
Kebutuhan akan Edukasi dan Informasi
yang Memadai
Informed Concent

1. Hukum di berbagai negara memungkinkan seseorang untuk setuju


atau menolak sebagai donor, atau memberikan kewenangan
memutuskan kepada Keluarganya;
2. Opt-In (hanya mereka yang telah memberikan secara eksplisit
menjadi donor);
3. Opt-Out (siapa pun yang tidak menolak merupakan donor);
4. Donor diwajibkan berdasarkan hukum;
5. Orang yang meninggal keberatan dijadikan donor;
6. Anak di bawah umur dan orang yang tidak kompeten secara hukum
tidak bisa memutuskan sebagai donor.
TRANSPLANTASI ORGAN DAN/ATAU
JARINGAN TUBUH MENJADI SALAH SATU
UPAYA KESEHATAN YANG DIBENARKAN
SEBAGAIMANA TERTUANG DALAM PASAL
22 AYAT (1) HURUF R, UNDANG-UNDANG
NOMOR 17 TAHUN 2023 TENTANG
KESEHATAN
Hingga saat ini masih terdapat
kelompok yang memperdebatkan
donasi organ atas dasar agama,
namun justru sebagian besar agama
di dunia mendukung donasi sebagai
tindakan amal yang memberikan
manfaat besar bagi masyarakat.

Permasalahan seputar otonomi pasien, surat wasiat hidup, dan perwalian


membuat hampir mustahil terjadinya donasi organ secara paksa
Untuk pertama kalinya sejak 12 tahun terakhir di US pada tahun 2022, lebih dari 25.000 tindakan
transplantasi ginjal dilaksanakan, transplantasi hati sebanyak 9.528, transplantasi jantung sebanyak 4.111,
dan transplantasi paru sebanyak 2.692.
PENYEMBUHAN
PENYAKIT

PEMULIHAN
KESEHATAN

TUJUAN KEMANUSIAAN
Pasal 124 ayat (1), UU 17/2023
Global Financial Integrity (GFI)
memperkirakan bahwa 10% dari seluruh
transplantasi organ termasuk paru-paru,
jantung, dan hati, dilakukan melalui organ
yang diperdagangkan.
Organ yang paling banyak diperdagangkan
secara ilegal adalah ginjal, WHO
memperkirakan bahwa 10.000 ginjal
diperdagangkan di pasar gelap di seluruh
Organ dan/atau jaringan tubuh dilarang dunia setiap tahunnya.
dikomersialkan atau diperjualbelikan
dengan alasan apa pun.

>1 /Jam
Pasal 124 ayat (3), UU 17/2023
Kegiatan Transplantasi Organ di Indonesia Seharusnya
Pasal 129 UU No. 17/2023

Pemeriksaan Operasi
kelayakan calon donor transplantasi dan
dilihat dari segi penatalaksanaan
tindakan, psikologis, pascaoperasi
dan sosioyuridis transplantasi organ

1 2 3 4
Pendaftaran calon Pemeriksaan
donor kecocokan antara
donor dan resipien
Pendaftaran calon organ
resipien
Resepien

Donor Hidup Setiap orang berhak menjadi resipien


Resipien dilakukan berdasarkan pada
Merupakan Donor yang organnya kedaruratan medis dan/atau
diambil pada saat yang keberlangsungan hidup.
bersangkutan masih hidup atas Penetapan kedaruratan medis dan/atau
persetujuan yang bersangkutan keberlangsungan hidup dilakukan secara
Pasal 125 ayat (2) UU No. 17/2023
adil, transparan, dan bertanggung jawab.
Pasal 125 ayat (3) dan (4) UU No. 17/2023
Donor Mati

Merupakan Donor yang organnya diambil pada saat yang bersangkutan telah dinyatakan
mati oleh Tenaga Medis pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan harus atas persetujuan
keluarganya secara tertulis.
Dalam hal Donor Mati semasa hidupnya telah menyatakan bersedia sebagai Donor,
Transplantasi Organ dapat dilakukan pada saat yang bersangkutan mati tanpa persetujuan
keluarganya.
Pasal 125 ayat (3) dan (4) UU No. 17/2023
Donor yang memiliki hubungan darah
(ayah kandung, ibu kandung, anak
kandung, dan saudara kandung) atau
keluarga suami/istri dengan resipien

Donor yang tidak memiliki hubungan darah


dengan resipien
DONOR HIDUP
• siapa yang dapat menjadi donor sesuai aturan hukum;
• ibu, ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, anak laki-laki, anak
perempuan, dan pasangan.
• Keluarga inti (lingkaran pertama) wajib memberikan bukti hubungan
mereka dengan dokumen resmi (Surat Nikah, Foto Pernikahan dan
Keluarga, Akte Kelahiran Anak/KK) atau jika diperlukan melalui tes
genetik;
• Jika tidak terdapat keluarga inti (lingkaran pertama) yang bersedia
menjadi donor, seharusnya ada persetujuan dari KTN, setelah
melalui proses Advokasi di RS;
• Proses seleksi wawancara untuk membuktikan bahwa motif donasi
adalah murni kemanusiaan (altruistik)
DONOR NON RELATED
• Tim Advokasi menilai bahwa tidak ada transaksi komersial;
• Mendalami alasan mengapa donor ingin mendonorkan
organnya;
• Bukti dokumentasi mengenai hubungan tersebut, misalnya
bukti bahwa mereka pernah hidup bersama;
• Foto-foto lama yang menunjukkan donor dan resipien
bersama-sama;
• Tidak ada perantara yang terlibat;
• Memeriksa Status Keuangan Donor dan Memeriksa
Pendapatan selama tiga tahun keuangan sebelumnya;
• Setiap Perbedaan Besar antara status keduanya harus
dievaluasi dengan tujuan mencegah terjadinya transaksi
komersial.
• Menetapkan Proses Pemberian
Rekomendasi;
• Menyetujui atau Menolak Transplantasi
antara Resipien dan Donor.
• Memastikan Bahwa Donor Tidak
Dieksploitasi Untuk Mendonorkan
TIM ADVOKASI Organnya (tidak terdapat transaksi).
RUMAH SAKIT
• donor yang disetujui akan menjalani semua tes yang diperlukan untuk
menentukan kapasitas biologis dan kompatibilitasnya untuk mendonorkan
organ yang dimaksud;
• Hasil Pemeriksaan Psikiatri, untuk mengetahui Kondisi Mental Donor,
Kesadaran, dan Tidak Ada Penyakit Kejiwaan yang nyata atau tersembunyi,
dan Mampu Mengambil Keputusan Sendiri;
• Semua Formulir yang ditentukan telah diisi oleh semua orang terkait yang
terlibat dalam proses advokasi/transplantasi;
• Semua wawancara sebaiknya direkam dalam video;
• Tim Advokasi harus menyatakan secara tertulis alasannya menolak atau
memberikan rekomendasi donor yang diusulkan;
• Tim Advokasi diharuskan mengambil keputusan akhir dalam waktu 24 jam
setelah pertemuan untuk pemberian izin atau penolakan transplantasi.
DONOR KADAVER (JENAZAH)
Peraturan Menteri Kesehatan No. 37 Tahun 2014 tentang Penentuan Kematian dan Pemanfaatan Organ Donor

1. Pemanfaatan dilakukan setelah donor dinyatakan mati batang otak;


2. Organ yang berasal dari mayat dapat diperoleh atas persetujuan calon donor sewaktu
masih hidup;
3. Mayat yang tidak dikenal atau tidak diurus keluarganya dapat langsung dimanfaatkan
untuk donor organ, jaringan dan sel;
4. Pengambilan organ dari donor kadaver harus dilakukan segera setelah calon donor
kadaver dinyatakan mati batang otak.
Persetujuan tertulis
Pemanfaatan organ tubuh yang yang dinyatakan meninggal keluarganya dan/atau
dunia dan tidak diketahui identitasnya harus dilakukan upaya persetujuan dari
identifikasi terlebih dahulu. penyidik kepolisian
PP 53/2021 setempat

Mayat berhubungan dengan perkara pidana, pemanfaatan organ dari


mayat hanya dapat dilakukan setelah proses pemeriksaan mayat yang
berkaitan dengan perkara selesai
TERIMA KASIH
UUD CAHYONO
0817 175 421
Bagaimana meningkatkan jumlah donor secara etis
1. Pendidikan
2. Pilihan Menjadi Donor Kadaver (mandate choice)
3. Pengaturan Insentif Finansial
4. Insentif Sosial
5. Meningkatkan Donor Hidup

Anda mungkin juga menyukai