Anda di halaman 1dari 6

K.

ETIKA
dr. Iit Fitrianingrum, M. Biomed
Cermati kasus di bawah ini gaess

Tinjauan etik terkait kasus di atas, singkatnya seperti ini

- Donor organ memang harus dikerjakan secara suka rela. Jika hal itu dilanggar,

dengan melakukan jual beli organ, itu sudah melanggar kode etik kedokteran dan

ini merupakan prinsip yang utama.

- Prinsip yang kedua adalah anggota tubuh seseorang adalah diciptakan Tuhan.

Orang harus menyadari dan percaya bahwa organ tubuh adalah anugerah Tuhan

secara cuma-cuma bukannya untuk diperjualbelikan.

- Jika itu diperjual belikan, prinsip perlindungan kepada manusia itu dilanggar

sehingga suatu hari bias saja menjual jarinya, telinga, dan anggota tubuh yang

lain. Akhirnya, hakikat manusia dan kemanusiaan menja dihilang. Itu yang dijaga

UU dan ketentuan-ketentuan dalam ilmu kedokteran.

Overview

- Kemajuan ilmu pengetahuan menghasilkan dampak-dampak yang memicu

perdebatan baik dari yang bersifat umum maupun etika yang berbasis agama.

- Salah satunya penerapan teknologi transplantasi organ, donor organ bahkan

donor organ binatang yang ditransplantasikan ke tubuh manusia.


- Semakin meningkatnya pasien yang membutuhkan transplantasi memunculkan

pertanyaan tentang etika, legalitas dan kebijakan yang menyangkut penggunaan

teknologi tersebut

Untuk menjawab permasalah tersebut, teman-teman harus telaah dari

berbagai sisiya, yaitu agama, hukum positif, dan etika kedokteran.

Donor Organ Vs Transplantasi Organ

- Donor Organ adalah tindakan dimana seseorang memberikan atau mendonorkan

organ tubuhnya kepada orang lain, bisa ketika orang itu masih hidup maupun

sudah meninggal

- Transplantasi adalah pergantian organ atau jaringan tubuh yang tidak lagi

berfungsi dengan organ atau jaringan sehat yang berasal dari diri sendiri atau

orang lain

- Transplantasi organ adalah suatu teknologi medis untuk penggantian organ tubuh

pasien yang tidak berfungsi dengan organ dari individu lain

Donor Organ

Donor organ terkait dengan the end of life (akhir hidup) dibanding dengan

transplantasi organ.

Sejarah Donor dan Transplantasi Organ

- Transplantasi organ pertama berhasil terjadi pada tahun 1954 yang dilakukan

dengan mencangkokkan ginjal manusia.

- Di Indonesia, 20 tahun lalu transplantasi mulai sering dilakukan pada kornea mata

dengan pendonor dari cadaver (mayat), yaitu orang yang meninggalkan wasiat

agar organnya disumbangkan kepada orang lain.


- Minimnya pendonor menyebabkan probabilitas sangat kecil karena sikap budaya

dan agama masyarakat.

Donor Organ vs Transplantasi Organ

- Donor lebih menekan pada tindakan memberikan atau mendonorkan organ

- Sedangkan transplantasi sudah pada taraf tindakan medis

- Donor organ dan transplantasi organ saling mempengaruhi, terkait satu dengan

lain

- Transplantasi tidak dapat dilakukan bila tidak ada donor organ

Prinsip Donor Organ

- Donor organ memang harus dikerjakan dengan sukarela

- Jika hal ini dilanggar, misalnya organ diperjual belikan maka sudah melanggar

kode etik

- Jual beli organ melanggar prinsip perlindungan terhadap manusia, hingga akhirnya

hakikat manusia dan kemanusiaan menjadi hilang

- Karena itu ada undang-undang dan ketentuan dalam ilmu kedokteran

Prinsip Donor Organ

- Harus dikerjakan dengan sukarela

- Jika melanggar seperti jual beli organ, maka sudah melanggar kode etik

- Jual beli organ melanggar prinsip perlindungan terhadap manusia, hingga akhirnya

hakikat manusia dan kemanusiaan menjadi hilang

- Terdapat pada undang-undang dan ketentuan dalam ilmu kedokteran

Prosedur Donor Organ

- Donor biasanya diambil dari saudara dekat atau orang tua

- Memilih organ yang benar-benar baik dengan melalui tahap-tahap pengujian,

bukan hanya dari garis darah

- Pencocokan organ, kesiapan dari pendonor dan resipient (penerima) kemudian

diperiksa dan diuji seteliti mungkin

- Ada kesepakatan antara pendonor dan resipien (penerima)

- Menurut UU etiknya seharusnya resipien harus tahu siapa pendonornya dan

kualitas donornya
Donor organ setelah orang meninggal

1. Kriteria umum yaitu total brain death

2. Jadi, biasanya orang pendonor yang sudah meninggal itu di rahasiakan

3. Sebelum meninggal, pendonor harus setuju atas kesadaran dirinya dan

keluarganya

4. Untuk transplatasi harus dilakukan sesegera ketika pendonornya meninggal,

ditakutkan organ nya mati

Pandangan Agama terhadap Transplantasi Organ dan Donor Organ

1. Pandangan Islam

Menurut tradisi dan pandangan islam donor dan tranplantasi organ diperbolehkan

asalkan tidak mengarah pada komersialisasi tubuh dan tubuh manusia tidak

diperlakukan sebagai komoditas.

“Tubuh manusia tidak bias diganggu gugat dan memiliki martabat sendiri sebagai

bagian dari Penciptaan Tuhan”

Di sejumlah negara-negara muslim untuk melindungi martabat orang mati dan

hak-hak keluarga dekat untuk memiliki akses penuh bagaimana perlakuan

terhadap mayat.

Jadi gengs, intinya tranplantasi dan donor organ diperbolehkan asal tidak

merusak martabat pendonor dan hak-hak dari keluarganya. Soo, kalau tujuannya

untuk jualbeli organ udah pasti dilarang dan hukumnya HARAM.

2. Pandangan Kristen Protestan

Masih dalam pembahasan yang sama terkait pandangan agama terhadap

transplantasi organ dan donor organ, nihh.

Dalam agama Kristen Protestan, transplantasi dan donor organ penting dilakukan

untuk tujuan pengobatan sebagai bagian dari peningkatan kualitas hidup

seseorang.

“Tindakan ini membawa gema kekristenan mengenai kasih”

Pandangan Hukum Indonesia

Donor organ dengan penjualan organ tubuh manusia di Indonesia DILARANG


Transplantasi organ tubuh dan transfuse hanya diijinkan atas dasar kemanusiaan dan
tidak untuk diperjualbelikan.

- UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan tindakan


memperjualbelikan organ atau jaringan tubuh dilarang dengan dalih apapun.
- Pemerintah nomor 18 tahun 1981 tentang bedah mayat klinis, bedah mayat
anatomis dan transplantasi alat atau jaringan tubuh manusia hanya disebutkan
tentang tata cara melakukan transplantasi yaitu hanya dengan mendapat
persetujuan pasien atau dari keluarga.

Prinsip-Prinsip Moral Donor Darah terdiri atas :

- Totalitas dan Integritas


- Informed Consent
- Minus Mallum

Ketiga prinsip ini tetap harus dipegang baik pada pendonor hidup maupun
pendonor yang sudah meninggap meskipun keduanya memliki syarat yang berbeda-
beda.

Dilema Etik

- Transplantasi organ yang tidak menyelamatkan jiwa seperti kasus pencangkokan

tangan dan wajah menimbulkan kebingungan terhadap kondisi psikologis yang

menyebabkan masalah psikologis serius

- enerima transplantasi berisiko besar : berbahaya dan imunosupresif

- Muncul efek samping berkepanjangan seperti kanker

- Dampak moralitas dari donor organ, bahwa tidak boleh mempercepat kematian

atau mengakhiri hidupnya demi mendapatkan organ-organ tubuhnya untuk

kepentingan transplantasi

Ethical issues

- Beneficence

- Primum non nocere (do no harm)

- Informed consent

- Voluntary consent

- Donations, not sale

- Living donor follow up

 follow up of living kidney donors is crucial for understanding

and minimizing the risks that donors face.

Anda mungkin juga menyukai