Anda di halaman 1dari 15

ETIKA DAN HUKUM TRANSPLANTASI

ORGAN& JARINGAN

Rani Tiyas Budiyanti


TRANSPLANTASI
❑ Transplantasi adalah pemindahan organ dan jaringan dari pendonor ke
resipien guna penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan resipien.
❑ Organ adalah kelompok beberapa jaringan yang bekerja sama untuk
melakukan fungsi tertentu dalam tubuh.
❑ Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan faal/fungsi
yang sama dan tertentu, yang berdasarkan kemampuan regeneratifnya
terdiri atas jaringan yang dapat pulih kembali dan jaringan yang tidak dapat
pulih kembali.
❑ Pendonor adalah orang yang menlrumbangkan organ dan/atau Jaringan
tubuhnya kepada resipien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan resipien. Donor dapat sedarah/tidak sedarah
❑ Resipien adalah orang yang menerima organ dan/atau Jaringan tubuh
Pendonor untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

(Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2021 tentang Transplantasi Organ


dan Jaringan Tubuh)
JENIS TRANSPLANTASI

(Homolog)

(Heterolog)
JARINGAN DAN ORGAN YANG
DITRANSPLANTASIKAN

JARINGAN
TERBANYAK
ORGAN TERBANYAK
DONOR ORGAN

DONOR TELAH MENINGGAL


DONOR MASIH HIDUP (MATI BATANG OTAK)- (donor kornea)
(ginjal, sebagian paru, hati, pankreas)

Perlu persetujuan Jika belum terdaftar dapat


keluarga menjadi donor
persetujuan keluarga

Teregistrasi sebagai calon Pendonor di Komite Transplantasi Nasional


atau perwakilan Komite Transplantasi Nasional di Provinsi.
PENDAFTARAN MENJADI DONOR DAN
RESIPIEN

Penilaian Komite ▪ Penilaian Donor-Resipien


Transplantasi Administratif ditentukan
Nasional/Provinsi ▪ Penilaian berdasarkan
Medis urutan dan
(Kecocokan) kecocokan
▪ Tidak ada
kontrainidikasi
medis Donor sedarah
dapat
menentukan
resipien langsung
yang dituju
SYARAT ADMINISTRATIF
DONOR
❑ Donor mendapatkan surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki
SIP
❑ Berusia 18 (delapan belas) tahun dibuktikan dengan KTP, kartu
keluarga dan atau akta kelahiran.
❑ Membuat pernyataan tertulis tentang kesediaan pendonor
menyumbangkan organ tubuhnya secara sukarela tanpa meminta
imbalan
❑ Memiliki alasan menyumbangkan organ tubuhnya kepada resipien
secara sukarela
❑ Mendapat persetujuan suami/istri, anak yang sudah dewasa, orang tua
kandung, atau saudara kandung pendonor
❑ Membuat pernyataan memahami indikasi, kontra indikasi, prosedur
transplantasi organ
❑ Membuat pernyataan tidak melakukan penjualan organ atau perjanjian
khusus lain dengan pihak resipien.
SYARAT ADMINISTRATIF
RESIPIEN

❑ Mendaftar ke Komite Transplantasi Nasional/Komite


Transplantasi Nasional di Provinsi
❑ Memiliki keterangan dan persetujuan tertulis dari tim
transplantasi rumah sakit
❑ Bersedia membayar biaya transplantasi organ atau memberikan
surat penjaminan biaya transplantasi organ (jika tidak mampu
dapat dicover JKN)
❑ Menyerahkan pernyataan tertulis telah memahami indikasi,
kontra-indikasi, resiko, dan tata cara transplantasi organ,
serta penyataan persetujuannya
❑ Menyerahkan pernyataan tertulis tidak membeli organ tubuh
dari calon pendonor
JUAL BELI ORGAN

➢ UU Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan Setiap orang yang dengan sengaja
memperjualbelikan organ atau
➢ Permenkes Nomor 38 tahun 2016 tentang jaringan tubuh dengan dalih apa
Penyelenggaraan Transplantasi Organ pun sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 64 ayat (3) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10
➢ Permenkes Nomor 37 Tahun 2014 tentang (sepuluh) tahun dan denda paling
Penentuan Kematian dan Pemanfaatan banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah)”
Organ Donor
➢ Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun
2021 tentang Transplantasi Organ dan
Jaringan
PENGHARGAAN

➢ Penghargaan diberikan selama donor


menjalani masa transplantasi dan
pemulihan sehingga tidak dapat
mencari nafkah sementara (alasan
kemanusiaan)
➢ Besaran diatur oleh Kementrian dan
standar biaya tertentu
➢ Jika resipien tidak mampu maka dana
ditanggung oleh pemerintah
ASPEK ETIKA

Autonomy; seseorang Nonmalificence; tindakan


Beneficence; tindakan yang
mempunyai hak penuh untuk yang dilakukan tidak boleh
dilakukan untuk kebaikan
mengizinkan / tidak merugikan
seseorang
mengizinkan suatu tindakan seseorang/ masyarakat;
atau masyarakat;
atas dirinya;

Justice; tindakan dilaksanakan


secara adil dan transparan serta Moralitas; pengakuan atas norma
tidak membedakan agama dan budaya yang berlaku.
seseorang/masyarakat
berdasarkan status sosial
ekonomi tetapi hanya
berdasarkan status kesehatan;
ASPEK ETIKA

PENGUBURAN JENAZAH
DENGAN KONDISI TERBAIK DONOR ORGAN MATI

ALTRUISME ≠ BERBUAT BAIK (BENEFICIENCE)


REFERENSI
❑ Chrisdiono M. Achadiat. Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran dalam Tantangan Zaman. 2007. Jakarta: EGC
❑ Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
❑ Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 38 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Transplantasi Organ
❑ Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
❑ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2014 tentang Penentuan Kematian dan Pemanfaatan Organ Donor
❑ Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2021 tentang Transplantasi Organ dan Jaringan
❑ https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/12/21/p1b8bg393-terlilit-hutang-jual-ginjal-hingga-tertipu-oknum
❑ https://regional.kompas.com/read/2016/04/26/06300021/Gagal.Temui.Bupati.Jaslian.Jual.Ginjal.demi.Obati.Anaknya.yang.Menderita.Tumor.Otak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai