Pembahasan:
Pembicara Pembahasan
Direktorat Jenderal Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Undang
Pelayanan Kesehatan Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023.
melakukan Public Hearing
RPP Kesehatan
SESI 1 : Transplantasi Pendapat MUI:
Organ / Jaringan Tubuh MUI sangat konsen tentang tranplantasi organ karena ada sisi /
rambu2 yang perlu diperhatikan. Prosedurnya harus jelas.
Ketentuan umum dalam Fatwa No 13 tahun 2019 tentang donor
hidup:
1. Tidak boleh menjual organ kepada orang lain, karena organ
tersebut bukan milik manusia tsb, sehingga ketika donor tanpa
ada alasan yang dibenarkan/ sesuai indikasi medis dan
mendapat “JASA” dari resipien maka hukumnya HARAM.
2. Diperbolehkan dengan ketentuan terdapat kebutuhan
mendesak secara syari.
3. Tidak ada bahaya bagi pendonor setelah organnya diambil.
4. Sejenis organ yang bukan organ vital yang memperbaharui
kehidupan/ menciptakan makhluk baru.
5. Setelah tidak ada lagi upaya medis lain selain Tranplantasi.
6. Bukan upaya tolong menolong yang komersial.
7. Ada rekomendasi dari dokter yang menjamin proses
transplantasi ini berjalan aman dan sesuai prosedur.
8. Ada pendapat ahli (harus assessment terlebih dahulu)
9. Dilakukan oleh dokter kompeten dan kredibel dan
diselenggarakan oleh negara.
Adanya Fatwa dari MUI ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
Menyusun RPP Untuk menghindari perdagangan organ bahkan
Manusia dari oknum2 tidak bertanggung jawab.
Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU (K) – Unit Transplant RSCM
Di RSCM : sebagai pengampu , merasakan semangat RS daerah2 sudah
mulai tertarik dengan pelayanan ini.
Agar bisa dibaca semua Peserta : Mengenai ayat 4 pasal 343.
Pelaksanaan transplantasi organ pada donor yang tidak memiliki
hubungan darah dengan resipien sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b dilakukan sesuai dengan daftar tunggu.
Aturan ini tidak pernah ada di negara manapun : yang umum kalau
seorang resipien sudah mempunyai dan membawa calon donor
sendiri, maka tugas KTN (Advokasi) menentukan apakah secara aturan
memenuhi syarat. Karena yg masuk daftar tunggu biasanya yang belum
punya donor (menunggu giliran untuk memperoleh donor).
Kalau masuk daftar tunggu, menunggu apa (?) karena donornya sudah
ada. Demikian juga bagaimana menentukan urutan karena antrian
pasien di RSCM Kanigara (BPJS) dengan di Kencana (Mandiri) sudah
beda.
Ini karena KTN belum bisa bekerja optimal (kalau memang tidak bisa
terpusat maka harus mendidik tim advokasi tim Advokasi yg baik di
wilayah atau RS yg menyelenggarakan transplant (KTN pusat secara
periodik melakukan Monitoring).
Saran:
Jika donor dari suami ke istri, atau teman-teman
NOTULENSI
Bisa masuk tanpa masuk antrian
Bagaimana penapisan agar tidak disalahgunakan oleh oknum tidak
bertanggung jawab.
Sistem bisa dicontek dari sistem Arab Saudi
Tidak ada satu sistem apapun yang menghilangkan praktik jual beli
organ ini 100%, tapi bisa kita pilih mana sistem terbaik.
Cara meminimalisisr kecurangan:
Pendaftaran pendonor harus di approve / ditolak dari KTN ( sebagai
pusat informasi)
Jika terdaftar/tercatat di KTN dan hasil terima/tertolaknya
terdokumentasi dengan baik.
Sehingga jika ada yang ke RS 1 ditolak , kemudian mencoba pindah ke
RS lain sudah terdata. Tidak ada lagi cerita bisa diterima.
Tanya:
Apakah ada ketentuan secara lebih detail terkait verifikasi sosioyuridis?
Terutama bagi advokasi donor?
Jawab: Pemeriksaan untuk mengawasi pelaksanan TO sesuai agama,
norma, etik dan hukum. Pada pelaksanannya akan melibatkan bagian
hukum/ etik RS. Verifikasi lapangan juga bisa dilakukan jika perlu.
Masalah lain:
Tidak meratanya dr.Forensik di daerah.
Dengan adanya RPP, akan tetap terjamin bahwa Masyarakat bisa
mendapat akses ketika membutuhkan Fasyandokum.
Yandokum: Tidak hanya kasus pidana, tetapi juga bisa perdata dan
administrasi.
Saran: Disetiap daerah terutama yang mungkin Fasyandokum sulit
untuk di akses. Dibentuk PPJ ( Petugas Pemeriksa Jenazah) terdiri dari
dokter dan nakes lainnya yang dilatih (otopsi verbal, dll) dan
berkompetensi untuk melakukan pemeriksaan jenazah , sehingga
kemenkes mendapat data yang baik, mungkin saja ada kepentingan
hukum setelah dilakukan skrinning. PPJ wajib melaporkan jika ada
kematian yang mencurigakan di wilayahnya. Jenazah tsb bisa dirujuk
oke Fasyandokum terdekat.
Surat kematian
Harus dirancang ulang seragam untuk seluruh RS / fasyankes Indonesia
dengan 1 format. Hal ini penting untuk data kematian yang lebih akurat
dan menilai bagaimana kualitas pengobatan di Indonesia.
(akan dituangkan teknisnya di diskusi lanjutan)