Anda di halaman 1dari 52

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SMP MUHAMMADIYAH 10 SIMPANG SARI


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

DUKUMEN 1

DISUSUN OLEH: SMP MUHAMMADIYAH 10 SIMPANG SARI

PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH SIMPANG SARI


BAGIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SMP MUHAMMADIYAH 10 SIMPANG SARI
TAHUN 2021
REKOMENDASI
KURIKULUM DARURAT SMP MUHAMADIYAH 10 SIMPANG SARI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah memeriksa REVISI KURIKULUM DARURAT yang ditetapkan/disahkan oleh,


Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari
Alamat : Komplek Perguruan Muhammadiyah Ds II Desa Simpang Sari
Kec. Lawang Wetan Musi Banyuasin Sumatera Selatan.
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum Darurat , bersama ini :
Nama : Hasbania, S.Pd.,M.Si
NIP : 19650529 198803 2 005
Jabatan : Pengawas SMP Kecamatan Lawang Wetan

Memberikan pertimbangan/Rekomendasi kepada Kurikulum SMP Muhammadiyah 10 Simpang


Sari tersebut :

 Dapat direkomendasikan tanpa syarat

 Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan

 Belum dapat direkomendasikan

Dengan alasan :
 Semua unsur Kurikulum Darurat terpenuhi dengan lengkap

 Unsur Kurikulum Darurat terpenuhi tetapi kurang lengkap

 Unsur Kurikulum Darurat tidak lengkap

Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan/rekomendasi ditetapkannya kurikulum Darurat SD
Muhammadiyah Ulak Paceh.

Simpang Sari, Juli 2021


Pengawas Pembina

KURIKULUM 2013 SMP MUHAMMADIYAH 10 SIMPANG SARI TAHUN PELAJARAN 2021/2022 II


Hasbania, S.Pd.,M.Si
NIP: 19650529 198803 2 005
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari segenap warga sekolah dan Komite Sekolah, maka
dengan ini Kurikulum SMP Muhammadiyah10 Simpang Sari disahkan dan berlaku mulai
Tahun Pelajaran 2021/2022

Komite Sekolah/Ranting Kepala Sekolah,


Muhammadiyah Simpang Sari SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari

Ngaduan, S.Pd.I Toto Alif, S.Sos


NBM. 972 344 NBM: 1245368

Mengetahui:

Ka. Korwil Kec. Lawang Wetan, Pengawas Sekolah/ Pembina,

Lukman, S.Pd Hasbania, S.Pd.,M.Si


NIP.19611219 198303 1 008 NIP: 19650529 198803 2 005

KURIKULUM 2013 SMP MUHAMMADIYAH 10 SIMPANG SARI TAHUN PELAJARAN 2021/2022 III
Mengesahkan,
a.n. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Musi Banyuasin
Kepala Bidang Pembinaan SMP

Nazarul Hasan, M.Pd


NIP: 19680512 199703 1 004

KURIKULUM 2013 SMP MUHAMMADIYAH 10 SIMPANG SARI TAHUN PELAJARAN 2021/2022 IV


TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Konselor : Hasbania, S.Pd.,M.Si (Pengawas Pembina)


Pembimbing Yayasan : Ngaduan, S.Pd.I (Ranting Muhammadiyah Simpang Sari)
Penanggung Jawab : Toto Alif, S.Sos (Kepala Sekolah)
Ketua : Rifaat S.Pd.I (Waka Bagaian Kurikulum)
Sekretaris : Dodi Suwelo (Staf Tata Usaha)
Anggota : Dewan Guru
1. Taufik Hidayat, S.Sos
2. Herlina, S.Pd.I
3. Fahri Sofyan, S.E
4. Ria Indasari, S.Pd
5. Rano Karno, S.Pd.I
6. Rahmah Tanzilal, S.Pd
7. M. Joni, S.Ag
8. Ria Marlina, S.Pd

Simpang Sari, Juli 2021


Kepala Sekolah,

Toto Alif, S.Sos


NBM. 0602 9416 1245368

KURIKULUM 2013 SMP MUHAMMADIYAH 10 SIMPANG SARI TAHUN PELAJARAN 2021/2022 V


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMP Muhammadiyah 10
Simpang Sari Tahun Pelajaran 2021/2022.
Kurikulum SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari disusun dengan tujuan agar
dapat digunakan sebagai dasar, arah dan pedoman pengembangan pembelajaran di
SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari dengan visi, misi dan tujuan yang telah ditentukan.
SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari Kecamatan Lawang Wetan yang merupakan
Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional sehingga kegiatan pembelajaran, pengembangan diri
dan kegiatan ekstrakurikuler terintegrasi dengan lingkungan untuk mewujudkan karakter
warga sekolah yang peduli terhadap kelestarian lingkungan sebagai upaya mencegah
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Terima kasih kami sampaikan atas dukungan pemikiran dari berbagai pihak yang
telah membantu dan memberikan data, informasi yang terkait dalam penyusunan
Kurikulum SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari Tahun Pelajaran 2021/2022, khususnya:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Banyuasin
2. Pengawas Pembina Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Banyuasin
3. Komite SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari
Semoga Allah SWT memberikan taufik, hidayah-Nya kepada kita semua yang
senantiasa bekerja keras untuk memajukan pendidikan khususnya di SMP
Muhammadiyah 10 Simpang Sari, untuk mewujudkan kompetensi lulusan yang berakhlak
mulia, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, berilmu berwawasan luas, cakap,
kreatif, mandiri, peduli pada sesama dan lingkungan serta menjadi manusia yang
bertanggungjawab.
Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih jauh dari sempurna, Kritik dan saran
sangat kami harapkan dari semua pihak demi penyempurnaan kurikulum di SMP
Muhammadiyah 10 Simpang Sari.
Simpang Sari, Juli 2021
Kepala Sekolah,

Toto Alif, S,Sos


NBM. 0602 9416 1245368

KURIKULUM 2013 SMP MUHAMMADIYAH 10 SIMPANG SARI TAHUN PELAJARAN 2021/2022 VI


DAFTAR ISI

REKOMENDASI .......................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................ iii
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
Latar Belakang .......................................................................................... 1
Landasan Yuridis ...................................................................................... 4

BAB II TUJUAN .......................................................................................................... 6


Tujuan Pengembangan KTSP ................................................................... 7
Tujuan Pendidikan Dasar .......................................................................... 8
Visi SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari ............................................ 8
Misi SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari ........................................... 8
Tujuan Pendidikan SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari .................... 8

BAB III KERANGKA DASAR STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM MASA


DARURAT .............................................................................................................................. 9
Kerangka Dasar Kurikukum Darurat ................................................................. 11
Konsep Pembelajaran Masa Darurat .................................................................. 11
rinsip Pembelajaran Masa Darurat ..................................................................... 12
Materi, Metode dan Media Pembelajaran Masa Darurat .................................... 13
Langkah-langkah Pengelolaan Pembelajaran masa Darurat .............................. 15
Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Darurat .................... 15

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN .................................................................................................. 29


Permulaan Tahun Pelajaran ............................................................................... 32
Jumlah Minggu Efektif ...................................................................................... 33
Jadwal waktu Libur ........................................................................................... 33

BAB V PENUTUP ................................................................................................................................... 34


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003)
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
mengamanatkan kurikulum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) serta
berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang
menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Dengan dasar Undang-undang dan PP di atas, dalam upaya mendekatkan
pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan lingkungan,
SMP Muhammadiyah Tersonomengembangkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). KTSP ini disusun dengan mengacu pada Stándar Isi (SI) dan Stándar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang untuk selanjutnya disebut
Kurikulum SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari disusun untuk mewujudkan visi
sekolah dengan mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non akademis, memelihara,
mengembangkan budaya daerah, menguasai IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa
dan berwawasan lingkungan, serta ramah bagi semua peserta didik (Education For All)
yang mengacu pada visi dan misi Dinas Pendidikan Kabupaten Batang yaitu “
Tersedianya Pendidikan Bermutu Untuk Semua Dan Berkelanjutan Yang Dapat
Melahirkan Generasi Agamis Dan Berkehidupan Yang Berkualitas.
Kurikulum SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari tahun pelajaran 2021 / 2022
menerapkan prinsip - prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun
pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pada kurikulum 2013
peserta didik diharapkan mempunyai ketrampilan abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu
Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem Solving dan Creativity
and Innovation). Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting khususnya di abad 21,
abad dimana dunia berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk mewujudkan
ketrampilan 4C itu diantaranya yaitu dengan adanya Integrasi PPK
(PenguatanPendidikan Karakter) dalam pembelajaran terutama 5 karakter yaitu
religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas serta Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis melainkan
mencakup ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik cetak, visual,
digital dan auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of Thinking
Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah
dunia. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur,
serta sesuai dengan visi SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari.
SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari Kecamatan Lawang Wetan
rnenyelenggarakan Pendidikan inklusif yaitu sebuah pendidikan yang memberikan
kesempatan dan layanan yang sama kepada seluruh peserta didik, khususnya peserta
didik berkebutuhan khusus untuk belajar yang sama dengan teman sebaya di kelas
reguler. Hal ini bertujuan untuk menjadikan pendidikan sebagai sebuah wahana
sosialisasi bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk dapat hidup secara wajar dan
mendapatkan perlakuan yang sama dengan peserta didik lainnya.
SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari memiliki peluang berkembang cukup
besar karena letak geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang
mudah dijangkau angkutan pribadi atau angkutan umum serta keadaan lingkungan
yang tenang dan nyaman. Dibalik itu semua ancaman SMP Muhammadiyah 10
Simpang Sari bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni adanya kecenderungan
sikap hidup gaya hidup yang mulai melanda kehidupan peserta didik, menirukan
perilaku masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh karena itu, kegiatan
pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni budaya tradisional sangat
dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri. Keberadaan 32 lembaga sekolah
negeri dan lembaga swasta merupakan pesaing besar terhadap keberadaan SMP
Muhammadiyah 10 Simpang Sari. Menyikapi kondisi ini, SMP Muhammadiyah 10
Simpang Sari melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis
dengan orang tua peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan kegiatan
pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan
masyarakat.
Selain itu mengingat Kabupaten Musi Banyuasin adalah daerah daratan yang
rimbun dengan lahan hijau sebagai areal daratan didominasi dengan pertanian , maka
dalam hal upaya pelestarian lingkungan, pencegahan pencemaran dan kerusakan
lingkungan maka ditetapkan mata pelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkungan
Hidup di SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari diajarkan baik secara monolitik
maupun secara integratif ke semua mata pelajaran dan pengembangan diri, yang
meliputi berbagai masalah kehidupan, diantaranya tentang sampah, energi,
keanekaragaman hayati, air dan makanan serta kantin sekolah. Dengan adanya
Pendidikan Lingkungan Hidup tersebut diharapkan akan terbentuk karakter warga
sekolah yang peduli terhadap kelestarian fungsi lingkungan.
B. LANDASAN YURIDIS
1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 19 tahun 2017 tentang perubahan PP No.74
tahun 2008 tentang Guru.
3. Peraturan Pemerintah (PP) No.53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS
4. Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.32 tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2016 tentang Standar Kelulusan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
tahun 2016 tentang Standar Isi
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
tahun 2016 tentang Standar Proses
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2016 tentang Standar Penilaian
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
tahun 2016 tentang Standar KI KD mata Pelajaran Kurikulum 2013
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/Mts.
11. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
14. Permendikbud No.79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
15. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
pendidikan Dasar dan Menengah
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
tahun 2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
20. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
21. Peraturan menteri Lingkungan Hidup No 5 tahun 2013 tentang pedoman
pelaksanaan program adiwiyata
22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28
tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
23. Peraturan Bupati Batang No. 031/156HK/403.4/2007 /tentang Pendidikan
Lingkungan Hidup sebagai muatan lokal.
24. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan Budi Pekerti
25. Peraturan PemerintahnNo 57 Tahun 2021 Tentang SNP
26. Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan satuan pendidikan
aman bencana
27. Kemendikbud Nomor 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada
Satuan Pendidikan dalam Kondisi khusus
28. Perbup Nomor 58 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi
pada Satuan Pendidikan Dasar
29. Edaran Bupati Nomor 267/Dikbud/2020 Tentang Peningkatan Keimanan dan
Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
BAB II
TUJUAN

A. Tujuan Pengembangan KTSP


Kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
pada masa pandemic covid 19 untuk mencapai tujuan pendidikan di SMP
Muhammadiyah 10 Simpang Sari. Tujuan pengembangan kurikulum di SMP
Muhammadiyah 10 Simpang Sari adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
sekolah dalam jangka waktu tertentu dapat diukur, dan terjangkau. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut:
1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; kompetensi dasar
dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).
Adapun prinsip pengembangan Kurikulum SMP Muhammadiyah 10
Simpang Sari ini dikembangkan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP serta memperhatikan
pertimbangan Komite Sekolah.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah10 Simpang Sari menggunakan


Kurikulum 2013 yang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran
karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi
Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan
untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah
menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan, kurikulum
sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau
jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam
rencana, dan hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam
menerapkan perolehannya di masyarakat.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan
untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan Sesuai
dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka standar Kompetensi
Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus
dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai
dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan
tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka
pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar
dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi
Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik yang
dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan
dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap
dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata
pelajaran, diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi
horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip
akumulasi dalam pembelajaran.

B. Tujuan Pendidikan Dasar


Pendidikan dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
C. Visi SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari
“UNGGUL DALAM PRESTASI, SANTUN DALAM TINGKAH LAKU
DILANDASI TATANAN KARAKER ISLAM YANG KUAT.”

Indikator Visi:
1. Unggul dalam proses pembelajaran;
2. Unggul dalam prestasi akademik maupun non akademik;
3. Unggul dalam sarana dan prasarana;
4. Unggul dalam pelayanan;
5. Unggul dalam apresiasi seni dan budaya;
6. Unggul dalam aktivitas keagamaan;
7. Warga sekolah memiliki budi pekerti luhur;
8. Suasana kerja yang kekeluargaan, harmonis, dan kondusif;
9. Kondisi lingkungan sekolah yang nyaman, aman, tertib, bersih, indah, dan
kondusif;
10. Warga sekolah memiliki kepedulian dan kepekaan sosial yang tinggi.

D. Misi
1. Memotivasi dan membantu siswa untuk mengerti potensi yang dimiliki sehingga dapat
mandiri tumbuh dan cerdas secara optimal dan memiliki aklhak yang mulia.
2. Mendorong dan memotivasi siswa untuk giat belajar serta mengkondisikan
pembelajaran yang aktif.
3. Melatih siswa untuk jeli dan kreatif dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi
manusia yang berbudi pekerti.
4. Melatih dan mengembangkan siswa menjadi unggul dalam pengetahuan dan
ketrampilan.
5. Menumbuhkan Sikap Anti Korupsi Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

E. Tujuan SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari


Mengacu pada visi dan misi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar, maka tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut:.
1. Sekolah mengimplementasikan  Kurikulum Nasional yang ditetapkan oleh
pemerintah.
2. Melaksanakan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 Melaksanakan pengembangan profesionalitas guru melalui kursus bahasa inggris,
IT, IHT, dan workshop pembelajaran maupun penilaian.
 Melaksanakan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
 Melaksanakan monitoring dan evaluasi kepada pendidik dan tenagan
kependidikan.
3. Melaksanakan Pengembangan Proses pembelajaran dan melaksanakan pengembangan
metode pembelajaran melalui workshop Inovasi Pembelajaran.
 Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran melalui workshop
Pembelajaran.
 Melaksanakan pengembangan strategi penilaian melalui workshop Penilaian.
 Melaksanakan pengembangan bahan ajar/sumber pembelajaran berbasis IT.
4. Melaksanakan Rencana Induk Pengembangan Fasilitas Pendidikan.
 Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat
 Mewujudkan kelas yang berbasis IT.
 Mengembangkan Perpustakaan yang reprensetatif.
 Mewujudkan Laboratorium IPA yang representatif
 Mewujudkan mushola yang representatif.
5. Melaksanakan Pengembangan/Peningkatan Standar Kelulusan.
 Meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik ditingkat Kabupaten,
Propinsi dan Nasional.
 Melaksanakan sistem administrasi kesiswaan berbasis IT.
6. Melaksanakan Pengembangan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah. 
 Mengadakan kelengkapan administrasi sekolah melalui system administrasi
sekolah berbasis IT.
 Melaksanakan Menejemen Berbasis Sekolah.
 Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
 Melaksanakan supervisi klinis.
 Menyusun RKS dan RKAS.
7. Melaksanakan Program Penggalangan Pembiayaan Sekolah.
 Melaksanakan Usaha Peningkatan Penghasilan Sekolah, dengan mengoptimalisasi
sekolah
 Melaksanakan Program Subsidi Silang dengan memperhatikan kaum dhu’afa dan
siswa berprestasi.
 Pendayagunaan dana dari Komite Sekolah.
8. Melaksanakan Pengembangan Penilaian.
 Melaksanakan pengembangan sistem penilaian.
 Melaksanakan Pengembangan Perangkat/ Model-Model Penilaian.
 Melaksanakan program evaluasi pembelajaran bersama.
 Mengikuti kegiatan lomba akademis, non akademis dan keagamaan baik ditingkat
kabupaten, propinsi, maupun nasional.
9. Membiasakan sersikap dan berbuat sesuai Karakter Anti Korupsi disekolah dan
lingkungan tempat tinggal.

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM DARURAT
1. Kerangka Dasar Kurikulum Darurat

a. Kurikulum Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa darurat covid
19.
b. Penyusunan kurikulum darurat dilakukan dengan cara memodifikasi dan
melakukan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi
pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya sesuai dengan
kondisi madrasah.
c. Pada masa darurat covid 19, seluruh peserta didik tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran dari madrasah.
d. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat covid 19 dan
dilakukan apabila madrasah mampu memenuhi persyaratan protokol kesehatan
yang ditetapkan pemerintah setempat yang meliputi sarana yaitu Tempat cuci
tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang memenuhi physical distanching,
bilik untuk penyemprotan disinfektan, Alat pengukur suhu badan, masker
cadangan, pengoptimalan fungsi UKS dll. Bila kondisi sudah normal
makakegiatan pembelajaran akan kembali dilaksanakan secara normal
seperti biasanya

2. Konsep Pembelajaran Masa Darurat

a. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat dilakukan dengan berpedoman pada


Kalender Pendidikan Madrasah tahun pelajaran 2021/2022 yang ditetapkan
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia
b. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum, namun lebih menitik beratkan
pada penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada lingkungan dan
kesalehan sosial lainnya.
c. Kegiatan pembelajaran masa daruratcovid 19 melibatkan guru, orang tua, peserta
didik dan lingkungan sekitar.
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah madrasah melakukan:
Pemetaan/skrining zona desa/kelurahan tempat tinggal peserta didik, guru serta
tenaga kependidikan yang ada di madrasah sebagai bahan penentuan pelaksanaan
metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh madrasah, selain itu untuk
memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19
(zona hijau) atau termasuk lingkungan yang tidak aman (zona merah), dalam hal
ini dapat diketahui antara lain melalui gugus tugas penanganan covid 19, melalui
aplikasi pemantauan covid 19 atau surat keterangan dari kepala desa/kelurahan
atau kecamatan, selain itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi pesertadidik, guru
dan tenaga kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak
berpotensi untuk menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut dapat
ditunjukkan melalui surat keterangan sehat dari puskesmas sebagai bentuk
pemenuhan kelengkapan apabila proses pembelajaran akan dilakukan secara
tatap muka atau kelas nyata. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan
dengan mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat
baik pada aspek fisik maupun psikologi, untuk pembelajaran tatap muka atau
kelas nyata hal tersebut ditunjukkan dengan surat rekomendasi dari pemerintah
setempat melalui Kementerian Agama dan surat persetujuan dari orang tua.

3. Prinsip Pembelajaran Masa Darurat


a. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, dan/atau
pembelajaran jarakjauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan Luring (luar
jaringan) kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;
b. Pembelajaran berlangsung di madrasah, rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai
dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/
fasilitas belajar di rumah.
c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam mengoptimalkan
tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif peserta didik.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran
f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitikberatkan pada
pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi Covid-19,
penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan beribadah peserta didik
di tengah keluarga;
g. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan
pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama
dalam pelaksanaan belajar dari rumah
h. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru
dengan peserta didik dan orang tua/wali
i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai
kuantitatif
4. Materi, Metode Dan Media Pembelajaran Masa Darurat

a. Pengembangan Materi Ajar.

Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam


pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara mandiri.
Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta dikembangkan dari:

1) Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru,


maupun buku atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup yang
sesuai dan benar.
2) Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan
fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan
pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi di sekitar peserta
didik.

b. Model dan MetodePembelajaran.

1) Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis


ilmiah/saintifik berbentuk model-model pembelajaran, seperti model
Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning) model
Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry learning), Model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning), dan model pembelajaran lainnya yang
memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan kreatif.
2) Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan
pembelajaran pada kondisi darurat.
3) Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang
disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan karaktersituasi yang
dihadapi madrasah pada kondisi darurat. penyebaran Covid-19, maka
beban tugas yang diberikan kepada peserta didik dipastikan dapat
diselesaikan tanpa keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan, serta cuku
pnya waktu istirahat untuk menunjang daya imunitas peserta didik.
4) Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah
dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi
masing-masing, termasuk mempertimbang kankesenjangan
akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian tugas
pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan konsep belajar dari
rumah, yaitu sebagai usaha memutus mata rantai
5) Media dan Sumber Belajar.

Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, dapat berupa


benda-benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana.
Pemilihan media disesuaikan dengan materi/temayang diajarkan dan
tagihan dengan tetap mempertimbangkan kondisi kedaruratan. Selain itu
guru dan peserta didik dapat menggunakan media dan sumberbelajarantara
lain: buku sekolah elektronik (https://bse.kmendikbud.go.id), sumber
bahan ajar pesertadidik, Guru berbagi (E-Learning Madrasah), aplikasi e-
learning madrasah (https://elearning.kemenag.go.id/), web Rumah Belajar
oleh Pusdatin Kemendikbud (https://belajar.kemdikbud.go.id), TVRI, TV
edukasi Kemendikbud (https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Pembelajaran
Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC, Kemendikbud
(http://rumahbelajar.id), Tatap muka daring program sapa duta rumah
belajar Pusdatin Kemendikbud (pusdatin.webex.com), Aplikasi daring
untukpaket A,B,C. (http://setara.kemdikbud.go.id/), Guru berbagi
(http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca digital
(http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/), Video
pembelajaran (Video pembelajaran), Radio edukasi Kemendikbud
(https://radioedukasi.kemdikbud), Ruang guru PAUD Kemendikbud
(http://anggunpaud.kemdikbud), Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia
(https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan
Kesetaraan (https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus daring untuk Guru
dari SEAMOLEC (http://mooc.seamolec.org/).

5. Langkah-Langkah Pengelolaan Pembelajaran Masa Darurat

Langkah- Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran kurikulum darurat


yang dilakukan oleh Sekolah:

1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan untuk menentukan model pengelolaan pembelajaran dan
mengajukan rekomendasi apabila termasuk pada zona hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat
3. Memastikan system pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta didik
termasuk peserta didik penyandang disabilitas
4. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali dalam
mendampingi peserta didik belajar, minimal satu kali dalam satu minggu melalui
materi pengasuhan pada laman https://sahabat keluarga. kemdikbud.go.id/laman/.
5. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di madrasah
terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite madrasah, dan memberikan
pembekalan mengenai tugas dan tanggungjawab kepadatim, berkoordinasi dengan
Kemenag dan / gugus tugas penanganan COVID-19 setempat.
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Kemenag melalui pengawas
madrasah tentang kondisi kesehatan warga madrasah, metode pembelajaran yang
digunakan (kelas nyata, daring/luring atau kombinasi), kendala pelaksanaan dan
praktik pelaksanaannya serta capaian hasil belajar peserta didik.

6. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat yang dilakukan


oleh guru:

1. Menyiapkan Perencanakan Pembelajaran

a. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun rencana


pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun secara simple/sederhana,
mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal pokok saja namun tetap
berpedoman pada SK Dirjen Pendis Nomor 5164 Tahun 2018 dan
permendikbud Nomor 37 tahun 2018.
b. Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari materi esensi dan
Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
c. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di ajarkan
kepada peserta didik pada masa darurat.
d. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan
perlu diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.
e. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa
kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yang terpuji dan menjadi teladan bagi
keluarga masyarakat dan bangsa, yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin,
tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat
untuk mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah kehidupan
dirinya dan masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan beragama,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik.
f. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara
konseptual, faktual, prosedural dan metakognitif secara teknis dan spesifik dari
tingkat sederhana, kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya masyarakat sekitar,
lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun
internasional.
g. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif serta
mampu bersaing di era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki.

Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala madrasah, RPP
tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua peserta didik agar orang tua
mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas dan target capaian kompetensi yang
harus dilakukan anaknya pada masa darurat.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran: (Opsi dipilih atau dimodivikasi sesuai
dengan kondisi sekolah)

a. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Kelas Nyata (tatap muka)

1) Kegiatan Pendahuluan.

a) Guru menyiapkan kondisi pisik dan psikhis peserta didik


b) Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum mulaipembelajaran
c) Guru menyapa dengan menanyakan kondisi peserta didik dan
keluarganya
d) Guru melakukan Pretest secara lisan.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f) Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran.

2) Kegiatan Inti.

a) Guru mengorganisir pesertadidik dalam pembelajaran.


b) Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan bersama
pesertadidik.
c) Pesertadidik melakukan kegiatan saintifik yang meliputi: mengamati,
menanya, mencari informasi, menalar/ mengasosiasi, dan
mengomunikasikan/ menyajikan/ mempresentasikan.
d) Guru menggunakan media ataualat peraga yang sesuai dengan
karakteristik materi di masa darurat.
e) Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi, portofolio,
proyek, produk, gambar, keterampilan, puisi, cerpen dan lain
sebagainya yang memungkinkan dilaksanakan pesertadidik di masa
darurat.
f) Guru member apresiasi terhadap hasil karya peserta didik.
g) Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta didik
belajar melalui pengamatan dan/atau menanyakan kepada orang tua
sisiwa.

3) Kegiatan Penutup.

a) Post test, dapat dilakukan dengan tes dan non tes.


b) Guru dan peserta didik melakukan refleksi dengan mengevaluasi
seluruh aktivitas pembelajaran serta menyimpulkan manfaat hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c) Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi kepada
peserta didik tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan memberikan pesan moral serta informasi
pandemic covid 19.
d) Penugasan, atau pekerjaan rumah dapat dilakukan secara individu
maupun kelompok dan diberikan secara memadai sehingga tidak
menyita banyak waktu, tenaga dan biaya.
e) Doa penutup dan salam

b. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Daring

1. Kegiatan prapembelajaran

a) Guru menyiapkan nomor telepon pesertadidik atau orang tua/wali peserta


didik dan membuat grup WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya)
sebagai media interaksi dan komunikasi
b) Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta didik untuk
memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung
proses pembelajaran daring
c) Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi yang akan dipakai
pembelajaran daring
d) Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan akses
pembelajaran daring.
2. Kegiatan saat pembelajaran

a) Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan pastikan peserta didik dalam
kondisi sehat dan siap mengikuti pembelajaran
b) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran
c) Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang direncanakan
d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
mengemukakan pendapat dan/atau melakukan refleksi

3. Kegiatan pasca pembelajaran

a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan


belajar harian.
b) Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik untuk
mengumpukan foto aktifitas/lembar tugas atau file penugasan
c) Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas pesertadidik/lembar
refleksi pengalaman belajar
d) Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru memberikan
informasi kepada peserta didik tentang materi/kompetensi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya dan memberikan pesan moral serta
informasi tentang pandemic covid 19
c. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Luring

1. Kegiatan PraPembelajaran

a) Guru menyiapkan RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan


b) Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui kurir atau
diambil oleh orangtua/wali pesertadidik sekali seminggu di akhir minggu
dan atau disebarkan melalui media komunikasi yang tersedia.
c) Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan bahan ajar,
lembar jadwal dan penugasan.
d) Guru dan orangtua/wali peserta didik yang bertemu untuk menyerahkan
jadwal dan penugasan diwajibkan melakukan prosedur keselamatan
pencegahan COVID-19.

2. Saat Pembelajaran

a) Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta didik sesuai dengan


jadwal dan penugasan yang telah diberikan.
b) Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk
melakukan pengecekan dan pendampingan belajar dengan wajib
melakukan prosedur pencegahan penyebaran COVID19.
c) Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
3. PascaPembelajaran

a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan


belajar harian.
b) Orang tua/wali peserta didik memberikan tandatangan pada tiap sesi
belajar yang telah tuntas di lembar pemantauan harian
c) Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan
hidup, antara lain mengenai pandemic COVID-19. Selain itu,
menambahkan konten rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/
kegiatan fisik dalam upaya menjaga kesehatan mental dan fisik peserta
didik selamamasa belajar dari rumah.
d) Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan
setiap akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk
minggu berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga melalui
alat komunikasi atau kurir.

d. Pengelolaan Kelas Masa Darurat (pilihan opsi dapat dipilih sesuaikan


dengan rekomendasi dan kondisi serta melakukan modivikasi sesuai
kondisi madrasah masing-masing)

a) Contoh Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada


zona hijau (opsi 1)
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka
dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah setempat
atau kantor kementerian agama, dengan alasan bahwa semua peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan bertempat tinggal di zona hijau, namun
pelaksanaan proses pembelajaran tetap mengikuti kepada protokol
Kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah baik dari segi sarana
prasarana, metode pembelajaran maupun jumlah peserta didik dalam
satu kelas.

b) Contoh Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada


zona merah(opsi 2)

 Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas


virtual Dalam Jaringan (Daring) yaitu bagi peserta didik yang
terpenuhi fasilitasnya berupa laptop Hp android maupun jaringan
internet, madrasah dan guru menggunakan aplikasi pembelajaran digital
dengan menyediakan menu/pengaturan kelas virtual antara lain
Elearning Madrasah dari Kementerian Agama, dan/atau aplikasi lain
yang sejenis. Pada proses pembelajaran Daring tatap muka virtual juga
dilakukan melalui video conference, teleconference, dan/atau diskusi
dalam group di media social atau aplikasi pesan, hal tersebut dilakukan
untuk memastikan adanya interaksi/ komunikasi dua arah antara
guru dengan peserta didik.
 Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring) dilaksanakan
bagi pesertadidik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop,
Hp android maupun jaringan internet, guru dan peserta didik
menggunakan vasilitas melalui media buku, modul, dan bahan ajar
dari lingkungan sekitar. Selain itu, para peserta didik juga dapat
menggunakan media televisi dan radio atau pengiriman bahan ajar
menggunakan kurir.
 Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring
maupun Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam
sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual, hal tersebut dilakukan
agar peserta didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP seharian
penuh. Disamping itu juga untuk menghemat penggunaan paket data
internet

e. Struktur Dan Muatan Kurikulum (Jumlah hari dan jam belajar dimodifikasi
sendiri oleh Satuan Pendidikan)

1. Struktur Kurikulum dan muatan kurikulum

Struktur kurikulum SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari meliputi


sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan
Kompetensi Inti dan kompetensi dasar yang ditetapkan pemerintah secara
nasional. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
sesuai KMA Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI, KD Terlampir). Sedangkan
mata pelajaran Umum sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 tahun 2016
dan Permendikbudnomor37 tahun 2018 tentang tentangKI KD Kurikulum
2013 Jenjang Dikdasmen KI, KD Terlampir).
a. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu (disesuaikan dengan kondisi darurat
di SD Muhammadiyah Ulak Paceh
b. Muatan Lokal

……………………………………………………………………………
…………Pengaturan Beban Belajar (diatur sendiri oleh Sekolah sesuai
kondisi darurat dan jenjang pada SD masing-masing)

……………………………………………………………………………
…………

2. Peningkatan Kompetensi Pengamalan Keimanan dan Ketaqwaan


Kepada Tuhan Yang maha Esa

Bahwa Pengembangan Pendidikan Nasional diorientasikan untuk


meningkatkan Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta akhlak mulia dalam rangka meningkatakan kompetensi intelektual dan
spiritual peserta didik

3. Satuan Pendidikan Aman Bencana

4. Pendidikan Anti Korupsi


Nilai Utama: Integritas, Kejujuran Tanggung Jawab, Kerja Keras

1) Indikator Perilaku Jujur :

 Merespon praktek penerapan perilaku jujur dalam keseharian


dilingkungnya

 Membiasakan pengamalan perilaku jujur dalam keseharian

2) Indikator Perilaku Peduli

 Membasakan pengamalan perilaku peduli dalam keseharian

 Membiasakan pencegahan hal hal yang tidak peduli dalam


keseharia

3) Indikator Perilaku Mandiri:

 Membasakan pengamalan perilaku Mandiri dalam keseharian

 Membiasakan pencegahan hal hal yang tidak Mandiri dalam


keseharia
4) Indikator Perilaku Disiplin

 Membasakan pengamalan perilaku Disiplin dalam keseharian

 Membiasakan pencegahan hal hal yang tidak Disiplin dalam


keseharia

5) Indikator Perilaku Bertanggung Jawab

 Membasakan pengamalan perilaku Bertanggung Jawab dalam


keseharian

 Membiasakan pencegahan hal hal yang tidak Bertanggung


Jawab dalam keseharia

6) Indikator Perilaku Kerja Keras

 Membasakan pengamalan perilaku Kerja Keras dalam


keseharian

 Membiasakan pencegahan hal hal yang tidak Kerja Keras


dalam keseharia
7) Indikator Perilaku Sederhana

 Membasakan pengamalan perilaku Sederhan dalam


keseharian
 Membiasakan pencegahan hal hal yang tidak sederhan dalam
keseharia

8) Indikator Perilaku Berani

 Membasakan pengamalan perilaku Berani dalam keseharian


 Membiasakan pencegahan hal hal yang tidak Berani dalam
keseharia

9) Indikator Perilaku adil

 Membasakan pengamalan perilaku adil dalam keseharian


 Membiasakan pencegahan hal hal yang tidak adil dalam
keseharia

5. Penumbuhan Karakter
6. Pengembangan Literasi dan Numerasi

a. Menyiapkan sebagian area di dalam kelas untuk menyimpan koleksi


buku-buku
b. Menyiapkan rak buku (dapat terbuat dari material sederhana seperti
talang air ataukayu, dsb.).
c. Menata buku pada rak tersebut.
d. Mendata buku yang disimpan di rak.
e. Buku-buku yang ditata di rak sudah dijenjangkan dan sudah ditempeli
label yang sesuai dengan jenjang buku.
f. Membuat dan menyepakati peraturan untuk menggunakan/membaca
koleksi buku di
Sudut Buku Kelas.
g. Mengembangkan bahan kaya teks (print-rich materials), berupa karya
pesertadidik di mata pelajaran yang dilaksanakan di kelas dan di
program sekolah, dan memajangnya di kelas.
h. Membiasakan peserta didik untuk dapat memilih buku yang sesuai
dengan kemampuan membacanya.
i. Koleksi buku perlu terus diperbarui untuk mempertahankan minat baca
anak.Untuk dapat memvariasikan ragam koleksi buku, guru dapat
bekerja sama denganpustakawan sekolah untuk merotasi koleksi buku
dengan koleksi kelas yang lain. Guru juga dapat bekerjasama dengan
orang-tua/perpustakaan desa/kota/kabupaten atau taman bacaan
masyarakat setempat untuk terus memperkaya koleksi buku kelas.

7. Pengaturan Beban Belajar


Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SMP Muhammadiyah
10 Simpang Sari Kecamatan Lawang Wetan
Minggu
Satu jam Jumlah jam Waktu
Efektif per
Kelas pembelajaran tatap pembelajaran Per pembelajaran per
tahun
muka/menit Minggu tahun
ajaran
540 jam
1 30 15 38 pembelajaran
(16,200 menit)
540 jam
2 30 16 38 pembelajaran
(16,200 menit)
540 jam
3 30 17 38 pembelajaran
(16,200 menit)
912 jam
4 30 18 38 pembelajaran
(27,360 menit)
912 jam
5 30 18 38 pembelajaran
(27,360 menit)
912 jam
6 30 18 38 pembelajaran
(27,30 menit)

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak


berstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari
mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran.
Untuk tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 20 menit = 80 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 80 menit
= 32 menit jadi untuk pemberian tugas hanya 32 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah
stara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara
dengan dua jam tatap muka.

8. Penilaian Hasil Belajar Pada Masa Darurat


Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal-hal sebagai
berikut;
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil
belajar dari Kemenag RI dengan penyesuaian masa darurat.
b. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan.
c. Penilaian hasil belajar berbentuk antaralaian portofolio, penugasan,
proyek, praktek, tulis dan bentuklainnya, yang diperoleh melalui tes
daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan
ditempuh secara jarak jauh dan tetap memperhatikan protocol
kesehatan dan/atau keamanan.
d. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester
(PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang
bermakna, dan tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian
kurikulum secara menyeluruh; Pemberian tugas kepada peserta didik
dan penilaian hasil belajar pada masa Belajar dari Rumah
dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi
masing-masing,

9. Penilaian Hasil Belajar Pada Masa Darurat

Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal-hal sebagai


berikut;
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil
belajar dari Kemenag RI dengan penyesuaian masa darurat.
b. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan.
c. Penilaian hasil belajar berbentuk antaralaian portofolio, penugasan,
proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes
daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan
ditempuh secara jarak jauh dan tetap memperhatikan protocol kesehatan
dan/atau keamanan.
d. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester
(PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna,
dan tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum
f. Secara menyeluruh;
g. Pemberian tugas kepada pesertadidik dan penilaian hasil belajar pada
masa Belajard ari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik,
sesuai minat dankondisi masing masing, termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian
tugas diberikan secara proporsional atau tidak berlebihan dengan
tujuan perlindungan kesehatan, keamanan, dan motivasi peserta didik
selama masa darurat tetap terjaga.
h. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto,
gambar, video, animasi, karyaseni dan bentuk lain tergantung jenis
kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
i. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan
pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal ayang/siaran dan waktu
pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan
kondisi peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan
orangtua/wali
j. Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan
teknik skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.
k. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar
yang muncul lalu dilakukan skoring.
10. Kenaikan Kelas (madrasah dapat melakukan kebijakan sesuai dengan
kondisi di masing-masing lembaga)

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor


5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada
SMP Muhammadiyah Simpang Sari menentukan kriteria kenaikan kelas
sebagai berikut:

Peserta Didikdinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester


pada tahun pelajaran yang diikuti.
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator
kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh SMP
Muhammadiyah 10 Simpang Sari
c. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan/HW minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masing capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah
KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada
semester ganjil dan/atau semester genap, maka nilai akhir mata
pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata pelajaran pada semester
ganjil dan genap untuk aspek yang sama.
11. Kelulusan (menyesuaikan kondisi dan kebutuhan)

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor


5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada
SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari Peserta didik dinyatakan lulus dari
Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
c. Lulus Ujian Sekolah (US) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN)
d. Telah mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)

Sedangkan untuk kriteria kelulusan peserta didik SMP Muhammadiyah 10


Simpang Sari ditentukan sebagai berikut:

a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di madrasah SMP


Muhammadiyah 10 Simpang Sari
b) Bagi peserta didik pindahan memiliki rapot dari sekolah/madrasah
sebelumnya yang menunjukkan peserta didik telah mengikuti
program pembelajaran di kelas sebelum melakukan pindah.
c) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;

1. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh SMP Muhammadiyah 10


Simpang Sari
Bila terdapat peserta didik yang tidak lulus, harus diadakan
pendekatan kepada peserta didik dan keluarga agar peserta didik yang
bersangkutan dapat mengulang di kelas sebelumnya Tahun Pelajaran
berikutnya, atau dapat mengikuti alternative pendidikan lain.

1. Mutasi peserta didik pada masa darurat

Mutasi peserta didik SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari pada


masa darurat sebagai berikut:

a. Mutasi masuk:

1) Menunjukkan surat pindah dari madrasah/sekolah asal


2) Menunjukkan surat keterangan sehat dari Puskesmas
3) Menunjukkan rapot asli dari madrasah/sekolah asal yang telah
direkomendasi oleh instansi terkait.
4) Memenuhi pernyaratan administrative

b. Mutasi keluar
1) Mempunyai alasan yang jelas dan dibenarkan dibuktikan dengan
surat permohonan orang tua
2) Menunjukkan surat pernyataan diterima dari madrasah yang
menjadi tujuan mutasi.
3) Mengisi surat pernyataan untuk tidak kembali ke madrasah asal
4) Memperoleh rekomendasi dari instansi yang terkait.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu
kepada Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah
ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota

Kalender Pendidikan SMP Muhammadiyah 10 Simpang Sari disusun dengan


berpedoman kepada kalender Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan program
sekolah.
Tabel
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
No KEGIATAN ALOKASIWAKTU KETERANGAN

Minimal 36 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran


1 Minggu efekti Maksimal 38 pada setiap satuan Pendidikan
Belajar Minggu

Jeda antar semester Maksimum 2 Antara semester I dan semester II


2
minggu

Libur Akhir tahun Digunakan untuk persiapan kegiatan


3 pelajaran Maksimun 3 minggu dan administrasi pada akhir dan awal
tahun pelajaran
Merayakan hari besar keagamaan bagi
4 Hari Besar 2 – 4 minggu penganut agama masing masing
Keagamaan
Hari Libu Umum / Sesuai dengan peraturan yang berlaku
5 Maksimal 2 minggu
Nasioanal
Untuk satuan pendidik sesuai dengan
6 Hari libur khusus Maksimal 1 minggu kekhususan masing masing.
Kegiatan Khusus Melaksanakan Kegiatan yang sudah
7 Maksimal 3 minggu
sekolah diprogramkan sekolah
KALENDER PENDIDIKAN
SMP MUHAMMADIAYH 10 SIMPANG SARI
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN: 2021 / 2022

AGUSTUS 2021
JULI 2021
Minggu 4 11 18 25 Minggu 1 8 15 22 29
Senin 5 12 19 26 Senin 2 9 16 23 30
Selasa 6 13 20 27 Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 7 14 21 28 Rabu 4 11 18 25
Kamis 1 8 15 22 29 Kamis 5 12 19 26
Jumat 2 9 16 23 30 Jumat 6 13 20 27
Sabtu 3 10 17 24 31 Sabtu 7 14 21 28
Hari efektif :13 Hari Hari Efektif : 23 Hari
Libur smster Genap
PSB

SEPTEMBER 2021
OKTOBER 2021
Minggu 5 12 19 26 Minggu 3 10 17 24
Senin 6 13 20 27 Senin 4 11 18 25
Selasa 7 14 21 28 Selasa 5 12 19 26
Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 6 13 20 27
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 7 14 21 28
Jumat 3 10 17 24 Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 2 9 16 23 30
Hari efektif: 26 Hari Hari efektif :20 Hari
PTS

DESEMBER 2021
NOPEMBER 2021
Minggu 7 14 21 28 Minggu 5 12 19 26
Senin 1 8 15 22 29 Senin 6 13 20 27
Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 7 14 21 28
Rabu 3 10 17 24 Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 4 11 18 25 Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 5 12 19 26 Jumat 3 10 17 24 31
Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 4 11 18 25
Hari efektif : 25 Hari Hari efektif : 9 Hari

UAS
Libur semester ganjil

Simpang Sari, 12 Juli 2021


KepalaSekolah,

Toto Alif, S.Sos


NBM. 0602 9416 1245368
KALENDER PENDIDIKAN
SMP MUHAMMADIAYH 10 SIMPANG SARI
SEMESTER GENAPTAHUN PELAJARAN: 2021 / 2022

JANUARI 2022
FEBRUARI 2022
Minggu 2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27
Senin 3 10 17 24 31 Senin 7 14 21 28
Selasa 4 11 18 25 Selasa 1 8 15 22
Rabu 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23
Kamis 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24
Jumat 7 14 21 28 Jumat 4 11 18 25
Sabtu 1 8 15 22 29 Sabtu 5 12 19 26
Hari efektif :24 Hari Hari Efektif : 23 Hari
LIBUR

MARET 2022
APRIL 2022
Minggu 6 13 20 27 Minggu 3 10 17 24
Senin 7 14 21 28 Senin 4 11 18 25
Selasa 1 8 15 22 29 Selasa 5 12 19 26
Rabu 2 9 16 23 30 Rabu 6 13 20 27
Kamis 3 10 17 24 31 Kamis 7 14 21 28
Jumat 4 11 18 25 Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 5 12 19 26 Sabtu 2 9 16 23 30
Hariefektif: 17 Hari Hariefektif :17 Hari
PTS UAN
US KLS A.puasa
VI

MEI 2021
JUNI 2022
Minggu 1 8 15 22 29 Minggu 5 12 19 26
Senin 2 9 16 23 30 Senin 6 13 20 27
Selasa 3 10 17 24 31 Selasa 7 `14 21 28
Rabu 4 11 18 25 Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 5 12 19 26 Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 6 13 20 27 Jumat 3 10 17 24
Sabtu 7 14 21 28 Sabtu 4 11 18 25
Hari efektif : 14 Hari Hari efektif : 4 Hari
Idhul Fitri UKK
LIBUR

Simpang Sari, Januari 2022


Kepala Sekolah,

Toto Alif, S.Sos


NBM. 0602 9416 1245368
Tabel
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II

Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah

Juli 2021 5 1 4 4

Agustus 2021 4 4 4

September 2021 5 5 5
I
Oktober 2021 4 1 3 3

November 2021 5 5 5

Desember 2021 5 2 3 3

Jumlah 28 4 24 24

Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah

Januari 2022 4 1 3 3

Februari 2022 4 4 4

Maret 2022 5 2 3 3

II April 2022 4 1 3 3

Mei 2022 5 1 4 4

Juni 2022 4 2 2 2

Juli 2022

Jumlah 26 7 19 19

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

Toto Alif, S.Sos


NBM. 0602 9416 1245368

BAB V
PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan
diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam
kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab,
dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih
luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada
akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan
pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan
budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (Kurikulum 2013),
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis
kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah
yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan
juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman
nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah.
Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai
yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)
dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan,
pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini
perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya
diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter
bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan
karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak
pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan
pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta
didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.

Anda mungkin juga menyukai