Anda di halaman 1dari 8

Keterampilan Membuka

Guru : (Meletakkan buku dan spidol di atas meja) “Assalamualaikum


warrahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Semua?”
Siswa : “Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi Bu”
Guru : “Bagaimana kabarnya hari ini anak-anak?”
Siswa : “Baik Bu”
Guru : “Sepertinya masih kurang semangat nih. Nah, agar lebih semangat, Ibu punya
jargon. Nanti misalkan ibu bilang bagaimana kabarnya hari ini anak-anak jawab Luar
biasa, SMK Bisa!. Begitu yaa”
Siswa : “Baik, Bu”
Guru : “Oke kita mulai ya. Bagaimana kabarnya hari ini?”
Siswa : (Sambil mengepalkan tangan di atas) “Luar Biasa, SMK Bisa!”
Guru : “Oke. Sebelum memulai pembelajaran hari ini, alangkah lebih baik jika kita
berdoa terlebih dahulu supaya materi yang kita pelajari hari ini dapat berjalan
dengan lancar. Berdo’a dipersilahkan. Berdo’a dapat diakhiri”
Guru : “Selanjutnya, akan ibu presensi terlebih dahulu agar ibu dapat mengetahui
apakah hari ini ada yang tidak masuk atau lengkap. Nanti yang namanya ibu
panggil silahkan angkat tangan ya” (Memulai presensi siswa)
(Presensi)
Guru : “Baik, Berarti lengkap ya untuk hari ini”
Guru : “Baik, langsung saja ibu mulai pembelajaran hari ini. Nah, dipertemuan kita
pagi hari ini, kita akan membahas materi terkait Komunikasi Efektif”
(Menuliskan di papan tulis)
Guru : “Dalam materi komunikasi efektif ini topik-topik yang akan kita pelajari
diantaranya definisi komunikasi efektif, elemen-elemen komunikasi efektif,
model-model komunikasi efektif, teknik komunikasi efektif dan hambatan
dalam komunikasi efektif”
Guru : “Tentunya di dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat terlepas dari yang
namanya komunikasi efektif. Ketika kita berbicara dengan orang tua, dengan
saudara, dengan teman sebangku, bahkan kegiatan yang kita lakukan saat ini
merupakan kegiatan komunikasi. Nah, tentunya di dalam komunikasi ada yang
namanya komunikasi efektif. Seperti yang sudah Ibu sampaikan tadi bahwa
kegiatan yang kita lakukan saat ini merupakan salah satu kegiatan komunikasi,
akan tetapi ketika hanya ibu yang berbicara, ibu yang menjelaskan, tanpa
memberikan kesempatan kepada kalian untuk menyampaikan pendapat ataupun
mengutarakan pertanyaan, hal ini merupakan salah satu contoh komunikasi
yang tidak efektif. Kenapa demikian? Karena ketika hanya ibu yang berbicara
dan kalian hanya mendengarkan hingga akhir, tidak ada feedback dari kalian
sebagai komunikan.
Nah, di dalam kegiatan kehumasan, komunikasi efektif menjadi hal penting
yang harus diperhatikan. Terlebih kegiatan kehumasan pada dasarnya berkaitan
dengan kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga mampu menjalin relasi
dengan mitra ataupun pelanggan. Seorang praktisi kehumasan, diharuskan
memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif untuk menunjang
pekerjaannya dalam bidang pelayanan kepada khalayak. Nah, untuk lebih
jelasnya, akan ibu jelaskan materi mengenai komunikasi efektif satu-persatu”

Keterampilan Menjelasakan dan Bertanya


Guru : “Baik, setelah ini mari kita kupas tuntas mengenai Materi “Komunikasi
Efektif Kehumasan” mulai dari Definisi hingga Teknik Komunikasi.”
1. Komunikasi adalah penyampaian pesan dari orang satu ke orang lain
yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu. Komunikasi
akan dapat berhasil jika kedua belah pihak dapat saling memahami
maksud dari informasi yang dikomunikasikan. Komunikasi dikatakan
efektif apabila pesan yang disampaikan tepat sasaran, serta antara
pengirim pesan dan penerima pesan sama-sama memberikan respons
yang sesuai dengan harapan dan tujuan masing-masing.
2. Elemen-elemen komunikasi :
a. Komunikator
b. Pesan
c. Media atau channel
d. Komunikan
e. Timbal Balik
3. Model-model komunikasi :
a. Model Komunikasi Linier
b. Model Komunikasi Transaksional
c. Model Komunikasi Interaksi
4. Teknik-teknik komunikasi :
a. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda, utuh
b. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
c. Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan,
pahami pikiranlawan bicara
d. Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka
Guru : “Baik, dari penjelasan Bu Farah, mengenai Komunikasi Efektif Kehumasan
apakah ada yang ingin ditanyakan?”
Siswa : “Maaf Bu, Ijin bertanya. Saya Meisya dengan NIS 007. Apa saja tips-tips
berkomunikasi dengan baik?”
Guru : “Okey terimakasih meisya atas pertanyaannya. Bagus Sekali, Ibu Jawab ya.”
1. Mendengarkan Lawan Bicara
Dalam berkomunikasi, kita memang diperkenankan untuk mengutarakan
pendapat. Namun bukan berarti kita tidak membiarkan lawan bicara untuk
mengutarakan pendapatnya, terkadang mendengarkan lawan bicara juga
penting. Anda akan dipandang sebagai sosok egois, karena hanya fokus
terhadap diri sendiri. Izinkan pihak lain untuk berbicara dan menjadi
pendengar yang baik, sikap tersebut sangat dibutuhkan saat sedang berada di
lingkungan kerja yang sifatnya formal.
2. Mengajukan Pertanyaan
Komunikasi yang efektif juga memerlukan tanggapan dari pihak lain,
pernyataan yang telah disampaikan oleh lawan bicara memerlukan tanggapan,
bisa dengan mengajukan pertanyaan, jika terdapat pernyataan tidak
dimengerti atau mengutarakan tanggapan Anda. Dengan mengajukan
pertanyaan, kita juga bisa dianggap sebagai pendengar yang baik, karena
mendengarkan apa yang lawan bicara coba sampaikan.
3. Memberikan Informasi dengan Jelas
Dalam berkomunikasi juga perlu menyampaikan informasi secara jelas,
sehingga tidak menimbulkan salah paham dari pihak lain. Penjelasan
informasi dengan jelas dan akurat, tentunya akan membuat lawan bicara
memahami apa maksud dari yang ingin disampaikan. Selain itu dalam dunia
kerja misalnya, ketika Anda diminta untuk menyampaikan informasi kepada
pihak lain, maka jangan sampai melakukan kesalahan dalam memberikan
informasi, karena hal tersebut bisa menimbulkan salah paham dan berujung
konflik antar pihak lain.
4. Mengombinasikan Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Komunikasi yang efektif juga membutuhkan komunikasi verbal dan
nonverbal di saat bersamaan, agar terciptanya komunikasi efektif. Gerakan
nonverbal seperti mengangguk atau tersenyum, bisa menciptakan suasana
komunikatif. Ditambah lagi gerakan verbal, yaitu melalui penyampaian
informasi atau tanggapan secara jelas Anda berikan kepada lawan bicara.
Guru : Okey apakah sudah jelas Meisya ? Sudah Bu. Baik, sekarang giliran Bu farah
Nih tanya sama siswa-siswa.”
Guru : “Apakah ada yang tau bagaimana berkomunikasi dengan orang baru agar
menciptakan First Impression yang baik?”
Siswa : “Saya Bu, Junita dengan NIS 004 Ijin Menjawab.”
Guru : “Iya, Silakan
Siswa : “Ada beberapa faktor dalam komunikasi dengan orang baru yang dapat
memengaruhi kesan pertama dengan baik :
1. Penampilan fisik, seperti wajah atau bentuk tubuh
2. Pakaian, aksesoris, dan gaya rambut
3. Suara dan ucapan
4. Bahasa tubuh atau komunikasi non verbal
5. Lingkungan sekitar, seperti kantor atau rumah mereka.
Guru : “Wah luar biasa sekali jawaban dari Junita.Terimakasih Junita. Betul sekali,
jika kita berkomunikasi dengan Baru pastikan dasar-dasar teknik komunikasi
yang digunakan sesuai dan penampilan juga harus diperhatikan agar
mempunyai kesan yang meyakinkan dan nyaman bagi seorang penerima
pesan.”

Ketrampilan Mengadakan Variasi


Guru : “Oke, Baik anak-anak, jika sudah tidak ada yang ingin ditanyakan kembali.
Bapak akan bentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan tentang 7 Tips
Komunikasi yang baik. Tapi, sebelum itu, Bapak mau tanya, masih semangat
kah untuk diskusi hari ini?”.
Siswa : (Sebagian siswa) “Ngantuk, Pak”.
Guru : “Ok, Baik. Sepertinya anak-anak berkurang semangatnya dan bahkan ada yang
bilang ngantuk. Oleh karena itu, Bapak kasih ice breaking dulu. Biar hilang
ngantuknya. Jika Bapak bilang “satu”, anak-anak tepuk Pundak temen sebelah
kanannya dengan seraya mengucapkan “heeeeeeeee”. Jika bapak bilang “dua”
menghentakkan kaki. Dan jika Bapak bilang “tiga”, angkat tangan kanannya
seraya berkata “Semangat belajar, SMK Hebat!”. Oke, paham anak-anak.
Siswa : “Paham, Pak”.
Guru : “Oke, kita mulai. “Satu””.
Siswa : “Heeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee”.
Guru : “Dua”.
Siswa : (Menghentakkan kaki).
Guru : “Tiga”.
Siswa : “Semangat belajar, SMK Hebat!”.
Guru : “Oke, tepuk tangan buat kita semua!!”.
Siswa : (tepuk tangan).
Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Guru : “Oke, Baik anak-anak, Bapak akan bagi kelompok berdasarkan urutan
presensi. Satu kelompok diisi 5 siswa. Jadi, untuk kelompok yang pertama
urutan presensi 1 sampai 5, dimulai dari ANTO hingga MEMES. Kemudian
kelompok yang kedua, nomor urut presensi 6 sampai 10, dimulai dari LUCE
hingga ARISKO. Apakah dapat dimengerti anak-anak?”
Siswa : “Bisa, Bu”.
Guru : “Oke, bisa berkumpul terlebih dahulu ke kelompoknya masing-masing”.
Siswa : (berkumpul ke kelompoknya masing-masing).
Guru : “Oke, sudah berkumpul ke kelompoknya masing-masing ya. Bapak disini
membawa kocokan kertas yang mana didalamnya berisikan satu tips
komunikasi yang baik. Jadi, tugasnya anak-anak adalah mengambil satu kertas
didalam kocokan dan nantinya akan didiskusikan bersama kelompok, karena
setiap perwakilan kelompok disuruh untuk menjelaskan sekaligus
mempraktikkan dari salah satu tips komunikasi yang sudah dipilih tersebut.
Contoh, perwakilan kelompok satu mengambil kocokan kertas dan ternyata
berisi salah satu tips komunikasi yang baik, yaitu menunjukkan sikap
antusiasme. Jadi, kelompok satu akan mendiskusikan terkait tips tersebut yang
nantinya akan dipaparkan didepan kelas dan juga kelompok satu
mempraktikkan atau memberikan contoh tips menunjukkan sikap antusiasme,
itu seperti apa. Apakah dapat dimengerti anak-anak? Atau ada yang ingin
ditanyakan?”.
Siswa : “Dapat dimengerti, Pak”.
Guru : “Oke, kalau sudah cukup. Perwakilan kelompok bisa mengambil kocokan
kertasnya, dimulai dari kelompok satu hingga kelompok tiga”.
Siswa : (perwakilan kelompok mengambil kocokan kertas dan kembali ke duduk ke
bangku kelompoknya masing-masing).
Guru : Oke, semuanya sudah mengambil ya. Kelompok satu akan menjelaskan
tentang apa?
Siswa : “Mengajukan pertanyaan, Pak”.
Guru : “Oke, kelompok satu akan menjelaskan dan mempraktikkan tentang
mengajukan pertanyaan Sedangkan kelompok dua?”
Siswa : “Memberikan informasi dengan jelas, Pak”.
Guru : “Oke, Bapak akan berikan waktu 10 menit untuk mendiskusikan tips
komunikasi yang baik yang sudah dipilih sebelumnya. Cukup atau tidak waktu
yang Bapak berikan anak-anak?
Siswa : “Cukup, Pak”.
Guru : “Oke, bisa dimulai diskusinya”.

(Guru menghampiri tiap kelompok untuk menanyakan ada kesulita atau tidak)
Guru : “Gimana kelompok satu, ada kesulitan?”.
Siswa : “Tidak, Pak”.
Guru : “Oke, sip. Semangat”.
Guru : “Dari kelompok dua ada kesulitan atau pertanyaan?”
Siswa : “Alhamdulillah, masih belum, Pak”.
Guru : “Mantap. Semangat”
Guru : “Untuk kelompok tiga, ada kesulitan ataupun ada yang ingin ditanyakan?”
Siswa : “Masih belum ada, Pak”
Guru : “Keren, jika nanti ada kesulitan. Bisa tanya ke Bapak, ya”.
Siswa : “Siap, Pak”.

10 menit berlalu

Guru : “Oke, anak-anak. Sudah sepuluh menit berlalu. Apakah semua kelompok
sudah siap memaparkan dan mempraktikkan hasil diskusinya?”
Siswa : “Siap, Pak”.
Guru : “Oke, dimulai dari perwakilan kelompok dua. Berikan tepuk tangan”.
Siswa : Siswa 1: Baik, kami dari kelompok dua akan memberikan penjelasan terkait
tips berkomunikasi efektif pada poin mengajukan pertanyaan. Mengajukan
pertanyaan dalam komunikasi efektif diperlukan sehingga di dalam komunikasi
terdapat tanggapan pihak lain. Pernyataan atau informasi yang disampaikan
lawan bicara memerlukan tanggapan bisa dengan mengajukan pertanyaan jika
terdapat informasi yang tidak dimengerti. Dengan mengajukan pertanyaan juga
bisa dianggap sebagai pendengar yang baik, karena mendengarkan dan
memahami apa yang lawan bicara sampaikan. Selanjutnya kami dari kelompok
2 akan mempraktikan tips komunikasi efektif pada poin mengajukan
pertanyaan.
Siswa 2: (Praktik) Apa sih unsur-unsur dalam komunikasi itu?
Siswa 1: Didalam komunikasi yang efektif terdapat lima unsur komunikasi,
yaitu komunikator, pesan, media komunikasi, komunikan, dan feedback.
Komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan, pesan adalah informasi
yang disampaikan, komunikan adalah penerima pesan, dan feedback merupakan
umpan balik.
Siswa 2: Kenapa di dalam komunikasi yang efektif penting untuk adanya
feedback?
Siswa 1: Di dalam komunikasi yang efektif diperlukan adanya feedback karena
feedback merupakan balasan dari komunikan kepada komunikator terkait
informasi yang telah disampaikan. Dengan adanya feedback maka komunikasi
yang berlangsung dapat berjalan secara dua arah karena adanya saling
menanggapi.
Guru : “Wah, pemaparan dan praktiknya yang bagus sekali dari kelompok dua.
Berikan tepuk tangan”.
Guru : “Selanjutnya, dari perwakilan kelompok satu. Silahkan”.
Siswa : Siswa 1: Disini kami dari kelompok 1 akan menjelaskan terkait tips
berkomunikasi efektif pada poin memberikan informasi yang jelas. Di dalam
komunikasi memerlukan penyampaian informasi secara jelas sehingga tidak
menimbulkan salah paham dari pihak lain. Penjelasan informasi dengan jelas
dan akurat, tentunya akan membuat lawan bicara memahami apa maksud dari
yang ingin disampaikan. Selanjutnya kami akan mempraktikkan tips
berkomunikasi efektif pada poin memberikan informasi dengan jelas.
Siswa 2 : Permisi Bu, persyaratan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 apa saja
ya Bu?
Siswa 1: Baik, mengenai persyaratan dalam melakukan vaksinansi Covid-19
yaitu untuk dosis 1 dengan membawa fotocopy KTP atau KK, untuk dosis 2
dengan membawa fotocopy KTP atau KK dan kartu vaksinasi dosis 1,
sedangkan untuk vaksin booster dengan membawa fotocopy KTP atau KK dan
kartu vaksinasi dosis 1 maupun 2. Apabila kartu vaksinasi sebelumnya rusak
atau hilang, maka bisa digantikan dengan menunjukkan sertifikat vaksin di
aplikasi peduli lindungi. Bagaimana bu, apakah sudah jelas?
Siswa 2: Baik Bu, dapat saya pahami. Terima kasih
Guru : “Wah....keren juga pemaparan dan praktiknya dari perwakilan kelompok satu.
Berikan tepuk tangan”.
Guru : “Wah.. ternyata bagus-bagus ya pemaparan dan praktik dari tiap perwakilan
masing-masing kelompok. Dari kedua kelompok tadi sudah benar semuanya,
bahwasanya tips dalam berkomunikasi efektif diantaranya mengajukan
pertanyaan dan memberikan informasi dengan jelas. Mengajukan pertanyaan
dilakukan bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang interaktif secara dua
arah selain itu penyampaian informasi dengan jelas bertujuan untuk
menghindari kesalahpahaman sehingga komunikasi dapat berjalan secara
efektif. Oke, dari penjelasan teman-temannya tadi ada yang ingin ditanyakan
anak-anak?”.
Siswa : “Oke, siap. Jadi, jika semuanya sudah paham dan dapat dimengerti, Bapak
akhiri sesi diskusi kali ini.
Keterampilan Menutup
Guru : “Nah bagaimana anak-anak sekalian terkait dengan pembelajaran yang ibu
berikan pada hari ini, mulai dari penjelasan materi,sesi diskusi sampai dengan
tanya jawab yang sudah kita lakukan bersama, apakah sudah paham semuanya
?”
Siswa : “Sudah paham bu…”
Guru : “Baiklah jika anak-anak sekalian sudah paham terkait apa yang sudah kita
pelajari sama-sama. Ibu akan memberikan kesimpulan mengenai materi kita
hari ini, yaitu “ Komunikasi Efektif Kehumasan “
1. Komunikasi adalah sebuah penyampaian informasi/pesan dari satu orang ke
yang lainnya. Komunikasi dikatakan tepat sasaran apabila informasi yang
disampaikan tepat sasaran.
2. Selanjutnya, didalam komunikasi ada beberapa elemen-elemen yang
terdapat didalamnya, yaitu :
- Komunikator
- Pesan
- Media atau channel
- Komunikan
- Timbal Balik
3. Yang berikutnya didalam kita melakukan komunikasi , ada model-
modelnya yaitu:
Model Komunikasi Linier
Model Komunikasi Transaksional
Model Komunikasi Interaksi
4. Selain itu, ada teknik-teknik yang perlu kita lakukan teknik-teknik yang
dilakukan, agar komunikasi kita bisa mencapai tepat sasaran seperti apa
yang kita harapkan :
Pengucapan yang jelas dan tidak ambigu
Berbicara dengan tegas dan tidak berbelit-belit
Memahami lawan bicara
Tulus dan terbuka”
Guru : “Sekian kesimpulan yang dapat ibu sampaikan. Selanjutnya, agar apyang
ibu sampaikan dapat anak-anak pahami lebih baik, ibu akan memberikan
penugasan. Bisa dicatat ya. Untuk detail penugasannya adalah seperti ini
:
Membuat video dengan durasi maksimal 7 menit
Dibuat perkelompok, teridiri dari minimal 2 orang dan maksimal 3
orang
Menerapkan teknik-teknik komunikasi ( video sekreatif mungkin)
Waktu pengerjaan selama 1 minggu , terhitung mulai hari ini, dan
maksud dikumpulkan tgl 27 oktober
Ketua kelas membuat link gdrive dan dibagikan ke teman”, itu sebagai
tempat pengumpulan tugas video.
Ketua kelas japri saya untuk mengirimkan link gdrive yang sudah
berisikan video yang sudah terkumpul semua
Dari penugasan yang ibu sampaikan, apakah ada yang ditanyakan ?”
Siswa : “Tidak ada ibu..”
Guru : “Baiklah. Ibu mengucapkan terima kasih atas perhatiannya dalam
mengikuti pembelejaran hari ini, semoga apa yang ibu sampaikan bisa
bermanfaat bagi anak-anak sekalian dan bisa dipraktekan dalam
kehidupan sehari-hari. Assalamualaikum Wr.Wb. , selamat pagi semua”
Siswa : “Assalamualaikum Wr.Wb. , selamat pagi , terima kasih ibu.”

Anda mungkin juga menyukai