NIM : 20011070
Prodi : PGSD 7B
Topik Esai : Tahapan proses komunikasi dalam awal dan akhir pembelajaran,
Kekurangan dan masalah komunikasi dalam pembelajaran beserta
Solusinya
Dosen Pengampu : Novia Rahma Rista Utami, M.Pd
Tanggal Penulisan Esai : Senin, 18 Desember 2023
Setelah pesan diterima, tahapan berikutnya adalah pemahaman pesan. Siswa harus
memahami isi pesan yang disampaikan oleh guru. Mereka harus memahami tujuan
pembelajaran, materi yang akan dipelajari, dan harapan-harapan yang ingin dicapai. Jika ada hal
yang tidak dipahami, siswa harus meminta klarifikasi kepada guru. Tahapan selanjutnya adalah
merespon pesan. Siswa harus merespons pesan yang disampaikan oleh guru. Ini melibatkan
memberikan tanggapan, bertanya, atau mengemukakan pendapat. Respon siswa dapat
menunjukkan pemahaman mereka terhadap pesan yang disampaikan.
Setelah tahapan awal pembelajaran selesai, tahapan akhir pembelajaran dimulai. Tahapan
pertama dalam akhir pembelajaran adalah evaluasi pemahaman siswa. Guru harus mengukur
sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan. Ini dapat dilakukan melalui tes, tugas, atau
diskusi kelompok. Tahapan kedua adalah pemberian umpan balik. Guru harus memberikan
umpan balik kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam pembelajaran. Umpan balik ini harus
konstruktif dan membantu siswa untuk memperbaiki kelemahan mereka. Tahapan terakhir
adalah refleksi dan penutup. Guru dan siswa harus merenung tentang pembelajaran yang terjadi.
Mereka harus melihat apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki. Penutupan pembelajaran
ini juga harus memberikan kesimpulan yang jelas dan merangkum pembelajaran yang telah
dilakukan.
Dalam kesimpulan, proses komunikasi dalam awal dan akhir pembelajaran melibatkan
penyampaian pesan, penerimaan pesan, pemahaman pesan, respon pesan, evaluasi pemahaman
siswa, pemberian umpan balik, dan refleksi. Tahapan-tahapan ini sangat penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran dan memastikan bahwa siswa memahami materi yang diajarkan. Dalam
konteks pembelajaran, komunikasi yang efektif antara guru dan siswa sangat diperlukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Komunikasi yang baik dapat membantu siswa
memahami materi dengan lebih baik, meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan
membangun hubungan yang harmonis antara guru dan siswa.
Pentingnya komunikasi dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari beberapa aspek.
Pertama, komunikasi yang efektif memungkinkan guru untuk menyampaikan pesan dengan jelas
dan terstruktur kepada siswa. Pesan yang disampaikan dengan baik akan lebih mudah dipahami
oleh siswa dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan Kedua,
komunikasi yang baik juga memungkinkan siswa untuk merespon pesan yang disampaikan oleh
guru. Siswa dapat bertanya, memberikan tanggapan, atau mengemukakan pendapat mereka.
Respon siswa ini penting untuk memastikan pemahaman mereka dan membangun interaksi yang
positif antara guru dan siswa. Selain itu, komunikasi yang efektif juga dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam pembelajaran. Ketika siswa merasa didengar dan dipahami oleh guru,
mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Komunikasi yang baik juga memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik yang
konstruktif kepada siswa. Umpan balik ini dapat membantu siswa memperbaiki kelemahan
mereka dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam kesimpulan, komunikasi memainkan
peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Komunikasi yang efektif antara guru dan
siswa dapat meningkatkan pemahaman siswa, memotivasi mereka untuk belajar, dan
membangun hubungan yang harmonis antara guru dan siswa. Oleh karena itu, penting bagi guru
untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik dalam konteks pembelajaran.
Komunikasi yang efektif merupakan hal yang penting dalam pembelajaran di sekolah
dasar. Namun, seringkali terjadi kekurangan dan masalah komunikasi yang dapat menghambat
proses pembelajaran. Dalam esai ini, kita akan membahas beberapa kekurangan dan masalah
komunikasi yang umum terjadi dalam pembelajaran di sekolah dasar serta solusinya.
Salah satu kekurangan komunikasi di SDN Tawun 2 yang sering terjadi adalah kurangnya
pemahaman antara guru dan siswa. Guru yang tidak mampu menyampaikan materi dengan jelas
dan mudah dipahami oleh siswa seringkali membuat siswa kebingungan dan sulit memahami
pelajaran. Selain itu, siswa yang tidak berani bertanya kepada guru karena takut dihukum atau
merasa malu juga menjadi masalah dalam komunikasi. Solusinya adalah guru perlu
menggunakan metode pengajaran yang lebih interaktif dan melibatkan siswa di SDN Tawun 2
secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru juga perlu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat mereka tanpa rasa takut atau malu. Selain itu, guru
juga perlu memastikan bahwa materi yang disampaikan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa
dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Masalah komunikasi lainnya adalah kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua.
Orang tua yang tidak mendapatkan informasi yang cukup mengenai perkembangan anak mereka
di sekolah seringkali merasa khawatir dan tidak puas dengan layanan pendidikan yang diberikan.
Hal ini dapat berdampak negatif pada motivasi dan prestasi belajar siswa. Solusinya adalah guru
perlu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua melalui pertemuan rutin atau melalui
aplikasi komunikasi seperti email atau pesan singkat. Guru juga perlu memberikan informasi
yang jelas dan teratur mengenai perkembangan dan prestasi anak kepada orang tua. Dengan
adanya komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, masalah-masalah yang muncul dapat
diatasi dengan lebih efektif.
Selain kekurangan dan masalah komunikasi tersebut, teknologi juga memainkan peran
penting dalam pembelajaran di sekolah dasar. Namun, seringkali terjadi masalah dalam
penggunaan teknologi seperti koneksi internet yang tidak stabil atau kurangnya pengetahuan
guru dalam penggunaan teknologi. Hal ini dapat menghambat akses siswa terhadap materi
pembelajaran yang disajikan secara online. Solusinya adalah guru perlu mendapatkan pelatihan
yang cukup dalam penggunaan teknologi dan memastikan bahwa infrastruktur teknologi di
sekolah memadai. Guru juga perlu mencari alternatif lain seperti menggunakan materi
pembelajaran offline atau menggunakan teknologi yang lebih sederhana namun tetap efektif
dalam memfasilitasi pembelajaran.