Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Eka Septiya Rusydah 20011022
2. Nurul Dea Maresti 20011056
3. Nurul Widya Rahayu 20011057
4. Riko Ahmadhani 20011063
5. Risalatul Mu'awanah 20011065
6. Wilis serlina 20011089
Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Eka Septiya Rusydah 20011022
2. Nurul Dea Maresti 20011056
3. Nurul Widya Rahayu 20011057
4. Riko Ahmadhani 20011063
5. Risalatul Mu'awanah 20011065
6. Wilis serlina 20011089
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah bagian inti dalam pembelajaran di sekolah yang
memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru merupakan
Pendidikan profesional, sebagai pendidik yang profesional guru harus
mengembanagkan kemampuannya agar bisa menghadapi internal dan
eksternal yang diikuti dengan upaya penyesuaian dalam mempertahankan
eksistensinya. Guru sebagai tenaga profesional yang wajib melakukan
kegiatan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan guna
mendukung pengembangan profesionalisme guru pembelajar (PPGP),
Pelaksanaan program kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
bagi guru pembelajar (PPGP) diharapkan dapat meningkatkan kompetensi
pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian untuk memenuhi kebutuhan
dan tuntutan masa depan yang berkaitan dengan profesinya sebagai guru.
Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru
pembelajar (PPGP) dilaksanakan atas dasar profil kinerja guru sebagai
perwujudan hasil uji kompetensi guru dan penilaian kinerja guru serta
didukung dengan hasil evaluasi diri. Apabila profil guru masih berada di
bawah standar kompetensi yang dipersyaratkan dalam penilaian kinerja
guru, maka guru diwajibkan untuk mengikuti program pemenuhan standar
kompetensi yang dipersyaratkan. Sementara itu, guru yang profilnya telah
mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan dalam penilaian kinerja
guru, kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru
pembelajar (PPGP) diarahkan kepada pengembangan kompetensi lebih
lanjut supaya dapat memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas
serta dalam rangka pengembangan karirnya. Oleh karena itu, untuk
memastikan kegiatan pengembangan guru berkelanjutan bagi guru
berkelanjutan terlaksana sesuia dengan yang di rencanakan. Maka harus
dilakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan
keprofesian bagi guru pembelajar,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka
penyusun dapat menentukan empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan ?
2. Apa saja jenis-jenis monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan ?
3. apa fungsi monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan ?
4. bagaiamana proses pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan ?
C. Tujuan Penyusunan
Dari rumusan masalah yang telaj ditentukan, maka penyusun memutuskan
tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis monitoring dsn evaluasi pelaksanaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
3. Untuk mengetahui fungsi monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
4. Untuk mengetahui proses pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan
1. Monitoring pelaporan pelaksanaan pengembangan keprofesian
berkelanjutan
Monitoring atau pemantauan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas
untuk mengamati dan/atau mencermati secara terus menerus atau
berkala untuk menyediakan informasi tentang status perkembangan
suatu program/kegiatan, serta mengidentifikasi permasalahan yang
timbul dan merumuskan tindak lanjut yang dibutuhkan.
Tujuan diadakannya monitoring adalah :
a. Manjaga agar kebijakan yang sedang diimplementasikan sesuai
dengan tujuan dan sasaran.
b. Menemukan kesalahan sedini mungkin sehingga mengurangi
risiko yang lebih besar.
c. Melakukan tindakan modifikasi terhadap kebijakan apabila
hasil monitoring mengharuskan untuk itu.