Anda di halaman 1dari 3

Belajar dan mengajar merupakan hal yang tidak pernah lepas dari hasil belajar.

Mengetahui hasil belajar merupakan salah satu aspek agar kita dapat mengukur potensi siswa.

Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek dalam belajar agar

hasil belajar lebih maksimal. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan

seseorang guru sebagai pengajar.Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan

guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru.

Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil

bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.

Banyak kita temui siswa sekarang mengabaikan proses belajar dan hanya mementingkan

hasilnya saja. Peranan guru juga sangat penting dalam menunjang untuk mencapai hasil belajar

yang baik. Ada sebagian guru tidak mempedulikan siswanya dalam belajar dan mengajar, apakah

siswanya mengerti atau tidak, begitu juga dengan siswa banyak juga yang tidak menginginkan

dan memperhatikan peljaran tersebut. Apalagi mengingat hasil beljar merupakan acuan bagi

siswa untuk melanjutkan pendidikan. Oleh sebab itu guru dan siswa hendaknya bisa bekerja

sama dalam belajar dan mengajar. Dengan adanya kerjasama antara guru dan siswa maka hasil

belajar bisa tercapai dengan baik tanpa melupakan prosesnya. Jadi antara siswa dan guru harus

mengetahui apa makna yang sebenarny dari hasil belajar.

Sesuai dengan masalah yang diangkat, maka makalah ini penulis kemukakan tujuan yang

ingin dicapai yaitu untuk memberi informasi mengenai cara meningkatkan hasil belajar siswa

disekolah. Penulis juga mengharap dengan adanya materi ini guru dapat memperhatikan hasil

belajar yang seharusnya dicapai dan mengetahui bagaimana cara mencapai hasil belajar yang

diinginkan. Begitu juga dengan siswa yang berfungsi sebagai penentu hasil belajar harus

mengetahui apa makna hasil belajar yang sebenarnya.


Hasil belajar menurut Suharsimi Arikunto (1993 : 12)Adalah kemampuan keterampilan,

sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah siswa menerima perlakuan yang diberikan

oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pendapat diatas hasil belajar merupakan suatu penilaian akhir dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu

lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam

membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan

merubah cara berpikir serta menghasilkan prilaku kerja yang lebih baik.

Menurut Sunaryo (1989 : 104 ) ada dua metode belajar yaitu :

a.Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode yang paling disukai oleh kebanyakan guru, karena paling
mudah cara mengatur kelas maupun organisasinya. Bila guru dalam menyampaikan pesan
(dalam hal ini materi pelajaran) dilakukan secara lisan kepada siswa, maka guru tersebut telah
dapat dikatakan memberikan ceramah. Memberi ceramah halnya mengadakan komunikasi dalam
bentuk lisan dengan mengadakan komunikasi dalam bentuk lisan kepada siswa.
b.Metode diskusi
Diskusi sebagai metode belajar adalah merupakan suatu proses interaksi antara dua atau
lebih individu, saling tukar informasi, pengalaman, pendapat atau pemecahan masalah secara
formal/lisan dengan tujuan tertentu dan saling berhadapan muka.

Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa menggunakan metode belajar sangat

dibutuhkan dalam proses belajar dan mengajar. Guru bisa menggunakan metode ceramah

ataupun diskusi karena kedua metode itu mempunyai keuntngan masing – masing. Alangkah

baiknya kedua metode itu digunakan dalam belajar agar siswa tidak merasa bosan jika guru

hanya menggunakan satu metode saja. Jika metode tersebut digunakan secara bergantian akan

akan menambah semangat siswa dalam belajar, dengan bertambahnya semangat tersebut maka

hasil belajar akan meningkat.


Cara mengajar dengan sukses menurut J. Mursell dan Nasution.

AdalahKriterium utama untuk mengajar dengan sukses ialah: apakah mengajar itu berhasil atau
tidak. Sukses tidaknya mengajar ditentukan oleh hasilnya mengajar itu ditentukan, berhasil bila
anak-anak sungguh-sungguh belajar sesuatu, misalnya ia bertambah pandai main piano, main
voli, memecahkan soal-soal aljabar, menggunakan bahasa inggris, memahami sejarah dan
sebagainya.
Kegiatan belajar yang dilakukan akan sukses apabila anak – anak dapat menggunakan

apa yang dipelajarinya dengan bebas serta penuh dengan kepercayaan dalam berbagai situasi

dalam hidupnya.biasanya anak-anak cendrung mengharapkan nilai tinggi tanpa

memperhitungkan apakah danak tersebut memahami pelajaran tersebut atau tidak. Semua hasil

belajar harus tahan lama dan meresap kedalam pribadi anak, jika anak-anak benar-benar

memahami bahan pelajaran maka hasilnya juga akan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Mengajar dengan sukses mengusahakan agar isi mata pelajran brmakna bagi kehidupan anak

serta dapat membentk pribadi yang baik dari anak-anak tersebut. tujuan yang diinginkan akan

tercapai apabila dalam mengajar itu diutamakan pemahaman, wawasan, inisiatif dan kerjasama

antara guru dan siswa agar kreatifitas siswa dpat dikembangkan. Hasil belajar ini tidak akan

tercapai apabila mengajar itu hanya dengan menghafal dan membuat latihan bahan yang hanya

perlu untuk ujian tanpa memperhatikan hasil yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.jadi belajar itu harus memperhitung hasil yang tahan lama dan berguna bagi siswa dalam

kehidupan masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai