Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN BK

“Penyebab Dan Solusi Mencontek”

Nama Kelompok :
1. Ahmad Bobi ( 01 ) ( Tidak Membantu)
2. Adelia Tirtha R ( 02 )
3. Adinda Wulandari ( 03 )
4. Ahmad Rizal A.R ( 04 ) ( Tidak Membantu )
5. Alya Zafira R ( 05 )
6. Andini Mei Sila Putri ( 06 )
7. Andre Lutfianto C.N ( 07 )
8. Andynna Zahra Aini ( 08 )

KELAS 8D
SMP NEGERI 1 CANDI
1. Pengertian
Perilaku menyontek secara sederhana dapat didefinisikan sebagai penipuan atau
melakukan perbuatan tidak jujur. Mencontek termasuk perbuatan curang,tidak jujur dan
tidak legal.

2. Pengertian Menurut Para Ahli


McCabe dan Trevino (2001) mengatakan perilaku menyontek adalah ketika
seseorang menyalin jawaban dari orang lain pada waktu ujian dengan cara-cara tidak sah
dan mengaku jawaban itu dari diri sendiri, menggunakan catatan kecil yang tidak sah, atau
membantu orang lain curang pada tes atau ujian.

3. Faktor/Penyebab
a. Faktor Dari Diri Sendiri
1) Adanya tekanan untuk mendapatkan nilai yang tinggi
2) Keinginan untuk menghindari kegagalan
3) Adanya persepsi bahwa sekolah melakukan hal yang tidak adil
4) Kurang waktu untuk menyelesaikan tugas sekolah

b.Faktor Dari Keluarga


1) Kebiasaan orang tua dalam memaksakan agar anaknya
mendapat nilai yang baik menyebabkan seorang anak dalam
tekanan dan berpotensi untuk menyontek.

2) Adanya rasa takut kena marah orang tua saat mendapatkan nilai
yang jelek, akhirnya dia menyontek.

3) Orang tua yang tidak mempedulikannya, akhirnya dia menyontek


dan mendapatkan nilai yang bagus supaya orang tuanya bangga.

4) Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan


masing-masing dari anaknya, sehingga yang terjadi pemaksaan
kehendak

5) Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi.


c.Faktor Dari Guru
1) Guru kurang membuat soal-soal yang variatif. Akibatnya soal yang diberikan antara
satu kelas dengan kelas yang lain sama atau bahkan dari tahun ke tahun tidak
mengalami variasi soal.

2) Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book.

3) Guru kurang melakukan variasi dalam mengajar dan pada akhirnya murid menjadi
malas belajar.

d. Faktor Dari Sistem Pendidikan


1) Muatan materi kurikulum yang ada seringkali masih tumpang tindih dari satu
jenjang ke jenjang lainnya yang akhirnya menyebabkan pelajar/siswa menganggap
rendah dan mudah setiap materi. Sehingga yang terjadi bukan semakin bisa
melainkan pembodohan karena kebosanan.

2) Meskipun pemerintah terus memperbaharui sistem kurikulum yang ada, akan tetapi
sistem pengajarannya tetap tidak berubah, misalnya tetap terjadi one way yakni dari
guru untuk siswa.

4.Akibat
Akibat mencontek : Orang yang suka mencontek tidak akan punya motivasi belajar yang
tinggi. Mereka justru semakin malas belajar dan mengandalkan contekan ketika menghadapi
ujian. Akibatnya, jadi meragukan kemampuan diri dan jadi merasa tidak bisa lulus ujian tanpa
contekan.

5. Solusi

a. Solusi Untuk Diri Sendiri


1) Menanamkan sikap jujur dalam diri siswa
2) Memuji hasil usaha terbaik siswa meskipun belum memenuhi standar
3) Menjelaskan dampak buruk jika suka mencontek
4) Menanamkan pada diri siswa bahwa menyontek tidak menyelesaikan masalah
5) Rajin belajar dan giat latihan menjawab soal pelajaran
6) Memberi pelajaran bermakna

b.Solusi Untuk Lingkungan


1) Meningkatkan ketegasan guru. Guru sebagai factor penentu dalam mengatasi
kebiasaan menyontek pada siswa.
2) Menambah wawasan pengetahuan siswa.

3) Memberikan reward/penghargaan.

4) Memberikan sanksi yang setimpal dengan kecurangan yang dilakukan siswa

c.Solusi Untuk Guru

1) Menanamkan nilai kejujuran.


2) Memberi apresiasi pada siswa.
3) Memberi tahu akibat dari mencontek.
4) Mengajar dengan lebih baik lagi.
5) Bersikap tegas

4. Bentuk-Bentuk
Bentuk Menyontek Yaitu :
a) Individual-opportunistic dapat diartikan sebagai perilaku siswa
mengganti suatu jawaban ketika ujian atau tes sedang
berlangsung dengan menggunakan catatan ketika guru keluar
dari kelas. Individu memanfaatkan kesempatan yang ada untuk
melihat ataupun mengganti jawaban dengan menggunakan
catatan ataupun bertanya kepada orang lain.

b) Independent-planned, dapat diidentifikasi menggunakan


catatan ketika tes atau ujian berlangsung, atau membawa
jawaban yang telah lengkap maupun dipersiapkan dengan
menulisnya terlebih dahulu sebelum berlangsungnya ujian.
Dalam hal ini siswa telah merencanakan untuk menggunakan
media berupa catatan, buku atau handphone agar bisa
digunakan saat ujian berlangsung.

c) Social-active, adalah perilaku menyontek siswa dengan


menyalin, melihat atau meminta jawaban dari orang lain. Siswa
melakukan perilaku tersebut dengan cara berbisik, menggunakan
kode, melihat lembar jawaban orang lain maupun melakukan chat
(sms, whatsapp,bbm) dengan sesama teman.

d) Social-passive, adalah mengizinkan orang lain untuk melihat


atau menyalin jawabannya. Siswa membiarkan orang lain
meniru jawaban yang sudah dikerjakan.

5. Kesimpulan
Di era zaman ini semakin banyak pelajar dan mahasiswa mencontek dengan
terang- terangan. Mencontek sebenarnya merupakan penyakit serius karena dapat
menghilangkan rasa kepercayaan diri seseorang, karena ia terlalu bergantung dan terpaku
hanya dengan contekan, ia tidak bisa bergantung kepada dirinya sendiri dan tidak percaya
akan kemampuan nya untuk menyelesaikan soal tersebut

Anda mungkin juga menyukai