Anda di halaman 1dari 6

1. A.

Dampak Letak Indonesia berdasarkan letak astronomis


 Memiliki iklim tropis
 Memiliki 3 zona waktu
B. Dampak Letak Indonesia berdasarkan letak Geografis
 Indonesia terletak pada silang dunia yaitu antara benua Australia dan benua
Asia serta samudra Hindia dan Samudra Pasifik
 Indonesia menjadi jalur strategis pelayaran dunia
 Indonesia memiliki keragaman budaya yang beragam
C. Dampak Letak Geologis

Indonesia memiliki tanah yang subur karena dilalui sirkum pegunungan


mediterania dan sirkum pasifik
 Indonesia rawan akan bencana tsunami dan gempa bumi akibat pertemuan 3
lempeng besar yaitu lempeng Indo-Australia, Pasifik dan Eurasia
2. Letak Astronomis Indonesia yaitu 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT
3. A Iklim Tropis karakteristiknya adalah Terletak pada wilayah antara 23,5 derajat LU
sampai 23,5 derajat LS, Rata-Rata suhu udara tinggi, Curah hujan tinggi, Mendapat
sinar matahari sepanjang tahun.
B. Iklim Subtropis karakteristiknya adalah erletak di wilayah antara 23,5 derajat
sampai 40 derajat LU dan LS, Suhu rata-rata tidak terlalu panas dan dingin, Terdapat
4 musim yakni musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
C. Iklim Sedang Karakteristiknya adalah Terletak pada wilayah antara 40 derajat
sampai 66,5 derajat LU dan LS, Tekanan udara berubah-ubah, Banyak terdapat
gerakan-gerakan udara siklonal, Sering terjadi badai tiba-tiba
D. Iklim Dingin karakteristiknya adalah Terletak pada wilayah di atas 66,5 derajat LU
dan LS, Suhu pada musim dingin sangatlah dingin, bahkan bisa ekstrem, Suhu rendah
membuat adanya salju abadi

4. Fauna Indonesia Bagian Barat ( Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatra, Bali) yaitu hewan
berbadan besar, seperti gajah, harimau, badak dan lainnya, Fauna Indonesia Bagian tengah (
Sulawesi dan Nusa Tenggara) dihuni oleh hewan endemic seperti komodo, anoa, babi rusa dan
lainnya, Fauna Indonesia Bagian Timur (Maluku dan Papua) Burung cendrawasih, Koala, dan
kangguru
5. Dampak gerakan matahari terhadap kehidupan manusia yaitu adanya perubahan
musim, adanya perbedaan siang dan malam, perubahan rasi bintang dan adanya kalender masehi

6. Penyebab terjadinya bencana


 Gempa disebabkan oleh adanya pertemuan antara 2 lempeng tektonik
 Tsunami disebabkan oleh gempa bumi yang dangkal dan berkuatan besar
 Banjir terjadi akibat adanya penebangan hutan secara liar didaerah hulu dan
membuang sampah sembarangan\
 Kebakaran terjadi akibat gesekan antar batang atau dedauan ketika suhu yang
sangat panas di musim kemarau
 Longsor terjadi akibat hujan yang deras dan kurangnya pepohonan untuk
penyangga daerah terjal
7. Jenis Tanah
 Tanah Aluvial yaitu jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya
yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir
karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.
 Tanah Andosol adalah merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana
terbentuk karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat
subur dan baik untuk tanaman.
 Tanah Latosol Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini
terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf.
 Tanah Laterit adalah tanah warna merah bata karena mengandung banyak zat besi
dan alumunium. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di
berbagai daerah, terutama di daerah desa dan perkampungan.

8. Komponen-Komponen Peta
Beberapa komponen yang ada pada peta digunakan untuk memperjelas informasi peta
antara lain:
a. Judul Peta, menggambarkan informasi tentang isi peta, dan peruntukan pembuatan peta.
b. Tanda Orientasi untuk menunjukkan arah mata angin, biasanya arah utara ke atas dengan
simbol tanda panah.
c. Skala peta, merupakan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan
bumi. Terdapat tiga jenis skala peta, (1) skala angka, (2) skala grafis, dan (3) skala verbal.
d. Lettering, atau tulisan pada peta.
e. Legenda, berisi keterangan simbol yang digunakan pada peta.
f. Simbol peta, ada tiga jenis simbol peta, (1) simbol titik, biasanya digunakan untuk
menandai suatu lokasi (2) simbol garis, untuk menunjukkan bentuk-bentuk objek yang
linier, seperti jalan, sungai, atau batas wilayah, (3) simbol area, untuk menandakan
wilayah yang memiliki luas.
g. Garis koordinat untuk menunjukkan lokasi absolute suatu tempat pada garis lintang
(paralel) dan garis bujur (meridian) bumi.
h. Lembaga pembuat, data ini penting untuk menunjukkan kredibelitas sebuah peta
i. Peta inset adalah peta lain dengan sekala yang berbeda yang dimunculkan pada peta induk
j. Sumber peta, biasanya peta disusun atas berbagai sumber informasi.
k. Garis tepi, salah satu perbedaan peta dengan lukisan adalah peta selalu menggunakan
garis tepi
l. Tahun pembuatan, data ini untuk menunjukkan aktualitas peta.
9. Pertambangan
Menurut UU No. 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu-bara, pertambangan adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batu-bara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan, dan pemurnian, pengangkutan
dan penjualan serta kegiatan pasca-tambang.
1. Minyak Bumi
Minyak bumi dan gas merupakan minyak mentah berupa campuran dari berbagai senyawa
hidrokarbon. Penambangan minyak bumi dan gas dilakukan pada cekungan tersier berupa
sedimen yang berusia 70 juta tahun. Potensi minyak dann gas bumi di Indonesia sangat besar
terlihat dari 60 cekungan tersier yang ditemukan. Sebarannya adalah di Pulau Sumatera, Pulau
Jawa, dan Kepulauan Maluku.

2. Batu Bara
Batu Bara: Batuan sedimen sisa tumbuhan yang telah mati jutaan tahun yang lalu. Cadangan
Indonesia yaitu 0,5% dari cadangan dunia, yaitu sebanyak 246 juta ton (urutan ke-6 dunia)
tahun 2012. Tersebar di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan
Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan
Tanjung Enim).
3. Emas
Emas terbentuk karena proses magmatisme secara mekanik yang menghasilkan endapan
letakan (placer). Cadangan emas Indonesia adalah 2,3% dunia yang menjadikan negara ke-6
terbesar penghasil emas dunia. Penambangan emas terdapat di daerah Meulaboh NAD, Rejang
Lebong Bengkulu, Sambas Kalimantan Barat, dan Freeport di Timika Papua. Emas
dimanfaatkan sebagai perhiasan, perlengkapan pesawat ruang angkasa, investasi dan bisnis.

4. Tembaga
Terbentuk secara magmatik yaitu berupa proses hidrotermal atau metasomatisme. Cadangan
di Indonesia sekitar 4,1 % Di dunia (peringkat ke-7) yaitu sebanyak 13,15 juta ton (2014).
Produksi sekitar 104% (peringkat ke dua di Dunia). Penambangan tembaga Indonesia terdapat
di daerah Papua yaitu Tembagapura yang dilakukan oleh PT. Freeport.
5. Timah
Terbentuk karena adanya endapan primer pada batuan granit. Cadangan timah di Indonesia
sebanyak 800 ribu ton. Biasanya dimanfaatkan untuk bahan baku pelapis, solder, dan cendera
mata. Persebaran potensi timah di Indonesia adalah di Sungai Liat Pulau Bangka, Manggara
Pulau Belitung, dan Daba Pulau Singkep dan Pulau karimun.
6. Pasir Besi
Penambangan pasir besi ada di Cilacap Jawa Tengah, Sumatera, Lombok, Yogyakarta,
Gunung Tegak Lampung, Pegunungan Verbeek Sulawesi Selatan, dan Pulau Sebuku
Kalimantan Selatan. Produksi pasir besi banyak dimanfaatkan untuk kegiatan industry logam
dan seman.
7. Bauksit
Bauksit merupakan bahan heterogen yang mempunyai mineral dengan susunan utama hasil
oksidasi alumunium. Indonesia memiliki potensi bauksit yang cukup besar dengan produksi
mencapai 1,2 juta ton. Pulau penghasil bauksit adalah Sumatera dan Kalimantan.
8. Nikel
Cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9% dari cadangan nikel dunia. Terdapat di Sulawesi
selatan wilayah Pomala, Danau Tawoti, Maluku Utara, dan Pegunungan Cylops (Papua).

Persebaran hasil tambang mineral nonlogam


• BATU KAPUR tersebar di Pegunungan Seribu (DIY), Kebumen, Cilacap (Jawa Tengah),
Gresik (Jawa Timur), Cibinong, dan Pelimanan (Jawa Barat).
• MARMER Tersebar di Trenggalek dan Tulungagung (Jawa Timur), Banjarnegara (Jawa
Tengah), dan Citatah (Jawa Barat).
• BELERANG tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Pegunungan Dieng (Jawa Tengah),
dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
• INTAN tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan), Longiram (Kalimantan Timur), Sei
Pinang (Kalimantan Tengah), muara Mengkiang (Kalimantan barat).
• YODIUM tersebar di Semarang dan Mojokerto.
• ASPAL tersebar di P. Buton (Sulawesi Tenggara), Wonokromo (Jawa timur)

9. Karakteristik Negara maju


1. Pendapatan perkapita tinggi
2. Penguasaan teknologi tinggi
3. Pertumbuhan penduduk rendah
4. Tingkat pengangguran rendah
5. Standar hidup dan kesehatan tinggi
10. Dampak dari konversi lahan pertanian bagi kehidupan adalah berkurangnya lahan pertanian
sehingga akan berdampak pada ketersediaan pangan. Selain itu konversi lahan pertanian
menjadi industry dapat mempersempit wilayah pertanian dan menurunkan jumlah hasil panen
setiap tahunnya

Anda mungkin juga menyukai