Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
Kondiloma Akuminata (Genital warts) jika di artikan kedalam bahasa Yunani
akan memiliki arti yang khas terhadap penyakit ini. Kondiloma dimana berarti
“tumor bulat” dan Akuminata yang memiliki arti “titik yang tajam” dimana jika di
gabungkan akan memiliki arti Tumor kulit bulat yang di permukaannya tampak jelas
seperti kumpulan kutil yang tidak memiliki purmukaan yang rata, jika di simpulkan
memiliki arti adanya kutil di sekitar kelamin. Kondiloma Akuminata atau sering di
sebut Kutil Kelamin di sebabkan oleh Human Papillomavirus HVP. Ada lebih dari
100 jenis HPV,
40 di antaranya menginfeksi saluran anogenital, yang paling umum ini adalah HPV
tipe 6, 11, 16, dan18. HPV 6 dan 11 yang berisiko rendah untuk menyebabkan
kanker, tetapi mereka menyebabkan 90% dari Kondiloma akuminata.
Penyebaran Kondiloma Akuminata dapat melalui hubungan seksual
yang berganti-ganti pasangan, infeksi sebelumnya dari bentuk IMS yang lain, aktif
sejak dini melakukan hubungan sexual dan melakuakan hubungan tanpa
menggunakan kondom. Kondiloma akuminata kebanyakan di dapatkan di daerah
anogenital. Penyakit ini baru akan terlihat atau menimbulkan gejala jika sudah
mengalami fase inkubasi. Adapun gambaran klinis yang terlihat adalah adanya papul
yang jumlahnya bias soliter dan multipel.1
Angka kejadian KA semakin bertambah banyak bahkan melebihi herpes
genital. Di Amerika serikat, data dari Center for Disease Control and Prevention
tercatat ada lebih dari 19,7 juta kasus baru infeksi menular seksual (IMS) tiap tahun,
dan 14,1 juta kasus merupakan infeksi HPV (3). Sedangkan pada penelitian tentang
Infeksi Menular Seksual di 12 Rumah Sakit Pendidikan di Indonesia mulai tahun
2007-2011, kejadian KA menduduki peringkat ke 3 terbesar. Kondiloma akuminata
menduduki peringkat pertama di 6 kota yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang,
Jogja dan Denpasar dengan usia terbanyak didapatkan pada golongan usia 25-45
tahun (4). Di Divisi Penyakit Menular Seksual Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit
dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya, insidensi KA pada tahun 2002 sebesar
94 kasus, tahun 2003 sebesar 67 kasus, dan tahun 2005 sebesar 75 kasus(5). 2

Anda mungkin juga menyukai