Anda di halaman 1dari 5

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

KELOMPOK 3

“SELF CARE NURSING TERHADAP KEPATUHAN KONTROL


HIPERTENSI PADA LANSIA”

 PEWAWANCARA
Nama Mahasiswa (Mhs) : Sari Vidiyanti
NIM : 1130021143
Kelas : 3D

 RESPONDEN / NARASUMBER (R. 4)


Nama Responden : Ny. N
Usia : 67 Thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Wawancara : 11 Januari 2023
Waktu Wawancara : 16.04
Tempat Wawancara : Wonokromo Surabaya (Daerah Sekitar Kampus)

 INDIKATOR
A. Variable 1 : Self Care Nursing
1) Efikasi diri
2) Pola Hidup
3) Dukungan dari luar (External Support)
4) Pengetahuan
B. Variable 2 : Kepatuhan Kontrol
1) Rutinitas Kontrol
2) Jenis Terapi (Farmakologi / Non Farmakologi)
3) Hambatan

 HASIL WAWANCARA
Mhs : "Baik ibu, saya Sari Vidiyanti dari Universitas Nahdlatul Ulama akan
melakukan wawancara seputar self care nursing terhadap kepatuhan
kontrol hipertensi pada lansia"
Mhs : "Dengan ibu siapa?"
Ny. N : "Bu Ninik"
Mhs : "Ibu Ninik umurnya berapa nggeh?”
Ny. N : "67"
Mhs : "Dalam waktu 1 bulan ibu berapa kali control?"
Ny. N : "2 kali"
Mhs : "2 kali 1 bulan nggeh"
Ny. N : "heem, saat dipuskesmas"
Mhs : "Oh puskesmas sini?"
Ny. N : "heem"
Mhs : "Saat ibu control, apakah pada saat penyakit kambuh atau memang
jadwalnya kontrol?"
Ny. N : "Jadwal kontrol"
Mhs : "Rutin nggeh?"
Ny. N : " Rutin, nanti tanggal 14 kalau gak 16 itu kembali aku"
Mhs : "16?”
Ny. N : "16 atau gak pas gak liat tanggal antara 14 mbek 16 itu inget aku”
Mhs : "Heheheheh enggeh”
Mhs : “Waktu control berapa rata – rata tekanan darah ibu?"
Ny. N : "Kapan itu 145 kadang-kadang 150 kadang-kadang turun lagi ini 130
kemarin seh bulan desember"
Mhs : " Itu berapa?”
Ny. N : "130”
Mhs : “Apakah ibu memiliki hambatan saat control”
Ny. N : "Gak”
Mhs : ”Selama melakukan pengobatan adakah anjuran dari tenaga kesehatan
yang sulit untuk diikuti?”
Ny. N : "Gak”
Mhs : "Bagaimana upaya ibu saat penyakit darah tingginya mulai kambuh?”
Ny. N : " Bliyur kadang-kadang jatuh, akukan ada kolesterolnya juga ada itu
sesak nafas”
Mhs : "Ada sesak juga?
Ny. N : (mengangguk)
Mhs : "Bagaimana cara menjaga agar tekanan darah ibu tetap terkontrol?”
Ny. N : "Aku gak makan apa-apa cuma makan kadang nasi ambek kecap kadang
nasi ambek ada uang yo beli aku gak pernah masak, iya makanannya
biasa aja mbak”
Mhs : " Gak pernah masak?”
Ny. N : " Lah masak sapa seng makan kan sendiri”
Mhs : "Iya”
Ny. N : "Ya beli sop beli gitu”
Mhs : "Bagaimana upaya ibu melakukan pencegahan agar penyakit tidak
kambuh?”
Ny. N : "Akukan gak makan ikan gasuka ikan”
Mhs : "Iya”
Mhs : " Bagaimana tindakan orang sekitar ibu mungkin anak ataupun suami
jika mengetahui penyakit anda kambuh?”
Ny. N : "Gaada suami”
Mhs : "Oh enggeh”
Ny. N : "Suami udah meninggal sejak anakku SMA masuk kelas 1 sudah
meninggal”
Mhs : "Mungkin anak ibu jika mengetahui penyakit ibu kambuh”
Ny. N : "Gaadakan anaknya di Malang eh di Malang, di Bandung ikut suami”
Mhs : "Berarti disini sendirian nggeh?”
Ny. N : "Heem sendirian, ya diem aja ngapain”
Mhs : "Saat Ibu control, ditemani oleh anggota keluarga atau tidak?”
Ny. N : (menggeleng)
Mhs : "Sendirian nggeh”
Ny. N : (mengangguk)
Mhs : "Bagaimana respon keluarga jika mengetahui kalau ibu melanggar
pantangan yang telah dianjurkan oleh tenaga kesehatan?”
Ny. N : (menggeleng)
Mhs : "Gak pernah melanggar pantangan nggeh?”
Ny. N : "Gak tanya-tanya mau yang gaboleh yang mana yang boleh yang mana”
Mhs : "Jadi tetap patuh nggeh”
Ny. N : (mengangguk)
Mhs : " Apa saja yang mempengaruhi kambuhnya penyakit Ibu?”
Ny. N : “Kalau pikiran ya naik”
Mhs : " Kalau lagi banyak pikiran nggeh”
Ny. N : “Hooh, bukan dari makanan dari pikiran”
Mhs : "Jika ibu melakukan kontrol, apakah sudah memahami / mengetahui
anjuran yang disarankan oleh dokter?”
Mhs : " Memahami nggeh?”
Ny. N : (mengangguk)
Mhs : " Apakah pantangan yang sudah diberikan dilaksanakan dengan baik?”
Ny. N : (mengangguk)
Mhs : " Apakah ada terapi untuk menurunkan tekanan darah?”
Ny. N : “Kalau control aja apa dicontrol tekanan darahnya”
Mhs : " Ditensi gitu ta bu?”
Ny. N : “ Ditensi hooh Ditensi tapi gak dulu sek 155 minta turun darah tinggi
obat itu gak dikasi darah tinggi karo kolestrol dikasihi resep tok suruh
beli sendirikan aku punya kolesterol kapan itu 263 kolesterolku”
Mhs : " Tinggi bu”
Ny. N : “Heem mangkannya aku mau kontrol lagi gaada gitu katae dipuskesmas
sudah turun atau belum gitu maksud aku, apa itu kolesterole tinggi ndek
awak lemes”
Mhs : "Enggeh, cekot-cekot gitu bu?”
Ny. N : “Heem”
Mhs : "Apakah ibu tetap mengkonsumsi obat rutin?”
Ny. N : “Ini obate”
Mhs : "Tetap diminum rutin nggeh 1 bulan”
Ny. N : “Heem”
Mhs : "Apakah dengan melakukan terapi mampu menangani kambunya
penyakit ibu?”
Ny. N : “Apa”
Mhs : "Waktu mengkonsumsi obat mungkin bisa kambuhnya penyakit ibu
kambuh atau mbuten?”
Ny. N : “Berkurang ta?”
Mhs : "Enggeh, berkurang?”
Ny. N : “Berkurang”
Mhs : "Apakah ibu pernah merasakan efek samping dari terapi-terapinya
ataupun obatnya?”
Ny. N : “Heem”
Mhs : "Kayak seperti apa itu efek sampingnya?”
Ny. N : “Oh efek samping, kalau yang merah sekarang diganti ini yang merah
itu aku gatel”
Mhs : "Gatel-gatel?”
Ny. N : “Heem, habis minum obat ini kencingnya merah seperti obate ini
warnanya gini”
Mhs : "Selain itu kayak pusing?”
Ny. N : “Kapan itu aku pusing memange anu tapi iniloh sering cekot-cekot ini”
Mhs : "Daerah pelipis?”
Ny. N : “Heem gatau nanti kontrol ini”
Mhs : "Sampun ibu terimakasih enggeh"
Ny. N : “Iya makasih”

Anda mungkin juga menyukai