Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN NILAI PRAKTIK KERJA LAPANGAN DENGAN

KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI TATA BOGA SEKOLAH


MENENGAH NEGERI 1 BOJONGSARI
PURBALINGGA JAWA TENGAH

JATI SETIYO KINASIH

2018007019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL KESEJAHTERAAN


KELUARGA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2021
A. Judul Penelitian
Hubungan Nilai Praktik Kerja Lapangan Dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Sekolah
Menengah Negeri 1 Bojongsari Purbalingga Jawa Tengah
B. Bidang Ilmu

Sehubungan dengan judul penelitian di atas, maka penelitian ini dalam lingkup
bidang ilmu Pendidikan Fromal.
C. Latar Belakang
Pendidikan di Indonsia merupakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

scara menyeluruh baik secara struktur maupun tidak struktur. Di Indonesia sendiri

memiliki tiga jalur pendidikan yaitu, pendidikan formal, informal, dan nonformal.

Pendidikan di indonesia selain kegiatan belajar mengajar juga merupakan proses yang

ikut serta membentuk peserta didiknya menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang

memiliki keahlian kreatif, produktif dan profesional, sehingga memiliki bekal untuk

bersaing di Era Revolusi Industri Industri 4.0. Berbicara tentang Era Revolusi Industri 4.0

ini memiliki skala dan ruang lingkup yang lebih luas, kemajuan teknologi mempengaruhi

kemajuan di bidang ekonomi, industri, pemerintah dan juga pendidikan. Terdapat

kaitannya generasi ke-empat dengan dunia pendidikan, tentu saja dunia pendidikan

merupakan hal terpenting dan sentral untuk mengikuti arus revolusi industri hal ini

dikarenakan pendidikan akan menghasilkan generasi-generasi yang lebih berkualitas

yang akan mengisi generasi revolusi.

Sekolah di Indonesia memiliki jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Menurut Sudira (2012:10) Pendidikan Kejuruan merupakan suatu bagian program yang

dirancang menyiapkan individu untuk pekerjaan yang menguntungkan sebagai pekerja

semi terampil, teknisi atau profesionalis yang dibutuhkan dalam pekerjaan atau jabatan
baik untuk menjabat baru atau jabatan pekerjaan mendesak. Keunggulan dari Sekolah

Menengah Kejuruan adalah kemampuannya memberikan peluang bagi siswa/siswi untuk

mendapatkan proses pembelajaran dengan cara terjun langsung ke dunia kerja atau

industri, sehingga siswa memperoleh ilmu sekaligus pengalaman yang nyata dan relevan

sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya, karena pendidikan kejuruan mempunyai

kaitannya dengan dunia kerja atau industri, maka pembelajaran dan pelatihan praktik

memegang peranan untuk membekali siswa setelah lulus dari SMK agar mampu

beradaptasi dengan lapangan kerja, karena alasan ini pendidikan kejuruan memiliki salah

satu program yang ada di SMK Negeri 1 Bojongsari yaitu adanya Praktik Kerja

Lapangan (PKL).

Praktik Kerja Lapangan (PKL) menggabungkan bagian dari kurikulum yang

menghubungkan antara teori dan praktik. Praktik Kerja Lapangan merupakan suatu

kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah kejuruan yang bekerjasama dengan suatu

lembaga atau dunia industri, kemudian akan dilaksanakan oleh siswa yang bersangkutan.

Salah satu manfaat dari dilaksanakannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan yaitu memiliki

keahlian dan pengalaman kerja, sehingga dapat mempermudah siswa/siswi untuk mencari

pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah. Keberhasilan

pendidikan di SMK diukur dari tingkat relevansi, relevansi lulusan SMK dengan dunia

kerja dapat dilihat dengan kelulusan yang berhasil didunia kerja dengan cepat dan sesuai

dengan bidang keahliannya.

Peluang kerja yang ditawarkan masih banyak yang belum terisi karena lulusan

pendidikan tidak semuanya terserap pada pasar kerja. Badan Pustak Statistik (BPS)

menunjukan tingkat pengangguran pada lulusan SMK mencapai 13,55% pada periode
Agustus 2020 dari 51, 812,00 lulusan mengalami penurunan pada tahun 2021 dengan

presentase 11,13% pada Agustus 2021 dari 50,530,00 lulusan. Namun tingkat

pengangguran di Indonesia tahun ini masih 0,8% lebih tinggi dari level sebelum pandemi,

sehingga hasil tersebut masih belum bisa mencapai tujuan lulusan SMK yaitu

menciptakan lulusan yang memiliki kesiapan untuk bekerja. Sedangkan Jumlah

pengagguran secara nasional sebanyak 9,1 juta jiwa pada Agustus 2021. Angka tersebut

mencapai 6,49% dari total angkatan kerja nasional yang mencapai 140,15 juta jiwa.

Tingginya pengangguran dari lulusan SMK di karenakan adanya dampak dari

pandemi COVID-19, sehingga terjadinya ketimpangan dan kesenjangan dengan

kebutuhan dunia kerja. Kompetensi yang dimiliki selama masa pendidikan di SMK

belum cukup mampu menghadapi dunia kerja, sehingga pihak pemberi kerja tidak bisa

menempatkan para lulusan pada posisi kerja yang sesuai dengan bidang keahlian yang

ditempuh pada saat masa pendidikan di SMK, karena lulusan dianggap kurang memiliki

kesiapan kerja. Menurut Fitriyanto (2006:9) kesiapan kerja merupakan kondisi yang

menunjukan adanya keserasian antara kematangan fisik, mental serta pengalaman

sehingga individu mempunyai kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan dalam

hubungannya dengan pekerjaan. Sedangkan menurut Kuswana (2013: 164) menyebutkan

bahwa ciri-ciri seorang yang memiliki kesiapan kerja mencangkup: 1). Mengetahui, dan

memahami apa yang akan dilakukan dalam pekerjaannya sesuai jabatan yang

diembannya; 2). Berpengetahuan mengenai prasyarat kerja berdasarkan dimensi,

pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan

saling terkait; 3). Berpengetahuan bagaimana harus berperilaku sebagai tenaga yang

kompeten; 4). Mempunyai persefektif positif, minat dan motivasi terhadap setiap aturan
yang diberlakukan dalam lingkungan pekerjaannya; 5). Bersikap positif dan menerima

resiko sebagai akibat pekerjaan dan lingkungannya; 6). Memahami dan dapat mengatasi

masalah akibat pekerjaan.

Kenyataan sosial membuktikan bahwa tidak sedikit diantara para pekerja yang

tidak memiliki kesiapan kerja yang baik, diantara para pekerja hanya mengandalkan

faktor keberuntungan atau mengandalkan kedekatan kekerabatan. Hal ini menunjukan,

adanya indikasi kesiapan kerja peserta didik SMK Negeri 1 Bojongsari belum sesuai

dengan apa yang diharapkan atau belum tergambarkan dengan jelas, karena melihat data

penyerapan kelulusan ke dunia kerja yang belum sesuai. Artinya, daya serap ideal belum

tercapai, baik secara nasional maupun diruang lingkup SMK Neger 1 Bojongsari.

D. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

a. Identifikasi Masalah
Permasalah peneliti melakukan penelitian ini adalah:
1) Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (SMK) belum sesuai dengan pengharapan
dunia kerja, sehingga pihak pemberi pekerjaan tidak bisa menempatkan para
lulusan pada posisi kerja yang sesuai dengan bidang keahlian yang ditempuh pada
saat masa pendidikan di SMK
2) Tingginya angka pengangguran lulusan SMK sehingga terjadinya ketimpangan
dan kesenjangan dengan kebutuhan dunia kerja yang diakibatkan karena
kurangnya kesiapan kerja dari lulusan SMK
3) Kompetensi yang dimiliki lulusan SMK selama menempuh pendidikan belum
mampu bersaing dengan dunia kerja
4) Menurunya tingkat kesiapan kerja yang baik, sehingga penyerapan kelulusan ke
duania kerja belum sesuai
b. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya
pembatasan masalah. Pembatasan masalah dimaksudkan untuk memfokuskan supaya
penelitian lebih terarah. Penelitian ini dibatasi pada tingkat hubungan nilai praktik kerja
lapangan dengan kesiapan kerja siswa kelas XI sekolah menengah negeri 1 bojongsari
purbalingga jawa tengah.

E. Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

a. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat ditentukan rumusan


masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana nilai Praktik Kerja Lapangan kelas XI di SMK Negeri 1


Bojongsari?

2) Bagaimana kesiapan kerja siswa SMK N 1 Bojongsari?

3) Bagaimana hubungan nilai praktik kerja lapangan dengan kesiapan kerja di


SMK Negeri 1 Bojongsari?
b. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana nilai Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK
Negeri 1 Bojongsari
2. Untuk mengetahui bagaimana kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Bojongsari
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan
kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Bojongsari
c. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membrikan wawasan dan informasi mengenai
hubungan nilai praktik kerja lapangan dengan kesiapan kerja siswa kelas XI Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Bojongsari Purbalingga Jawa Tengah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti:
1) Melatih mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di
bangku perkuliahan melalui penelitian
2) Menambah wawasan dan informasi tentang hubungan nilai praktik kerja
lapangan dengan kesiapan kerja siswa kelas XI Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Bojongsari

b. Bagi Peserta didik


1) Dapat memberikan motivasi siswa untuk melakukan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan dengan baik dan dapat menerapkan bidang keahlian
sesuai dengan dunia kerja
2) Siswa dapat mengembangkan potensi kesiapan kerja yang sudah dipelajari
dibangku pendidikan menengah kejuruan

F. Sistematika Teori
1. Praktik Kerja Lapangan
a. Pengertian Praktik Kerja Lapangan
b. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
c. Manfaat Praktik Krja Lapangan
d. Penilaian Praktik Kerja Lapangan
e.
2. Kesiapan Kerja
a. Pengertian Kesiapan Kerja
b. Ciri-ciri kesiapan kerja
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja
d. Prinsip-prinsip kesiapan kerja
e. Aspek kesiapan kerja
f. Indikator kesiapan kerja

Anda mungkin juga menyukai