KELAS : PJKR 4 F
NIM : 6213311O62
PENCAKSILAT
SILSILAH PENCAKSILAT
Sejarah pencak silat Indonesia sudah hadir semenjak abad ke-7. Pencak silat bermula dari
perkembangan keterampilan suku asli Indonesia dalam berburu dan perang dengan
menggunakan alat perang seperti parang, perisai, dan tombak. Catatan mengenai sejarah
pencak silat terdokumentasikan dalam berbagai artefak senjata yang ditemukan pada
peninggalan Hindu Budha seperti pahatan relief-relief yang menggambarkan sikap kuda-kuda
silat di Candi Prambanan dan Borobudur. Ajaran Islam juga ikut menggoreskan catatan
mengenai sejarah pencak silat yang dimulai pada abad ke 14 di Nusantara oleh kaum
penyebar ajaran Islam, dan diajarkan di pesantren sebagai bagian dari latihan spiritual.
Banyak tokoh yang ikut berkecimpung dalam proses pengembangan dan mewarnai sejarah
pencak silat. Seperti: Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teungku
Chik di Tiro, Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai
Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Advertisement Banyaknya tokoh Islam
yang mengembangkan pencak silat karena catatan sejarah pencak silat banyak diwarnai di
kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan
bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari
latihan spiritual. BACA JUGA Edhy Prabowo Sang Pesilat, Politisi Gerindra, dan Calon
Menteri Jokowi Pencak silat juga masuk dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat
tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil.
Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan
rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang
oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada
pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara
penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja
dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria. Corak warna sejarah pencak silat sangatlah
beragam Dari media dakwah, persiapan perang hingga seni tradisi khas nusantara. Meski
secara praktik pengajaran pencak silat banyak diterapkan di banyak lembaga pendidikan.
Namun sejarah pencak silat masih belum banyak diketahui, sehingga perlu menjadi perhatian
serius agar dapat dipahami oleh anak bangsa di masa depan.
Pencak silat kini sudah banyak di pertandingkan di kejuaraan-kejuaraan dunia. Dalam sebuah
kejuaraan, pertandingan pencak silat dimainkan dalam 3 babak. Kemenangan peserta dapat di
raih dengan beberapa hal, seperti menang angka, menang mutlak, menang teknik, dan
menang diskualifikasi. Untuk dapat melakukan pencak silat dengan baik dan benar, terdapat
beberapa teknik dasar yang harus dikuasai, yakni.
Teknik kuda-kuda
Teknik sikap pasang
Teknik pola langkah
Teknik tendangan
Teknik pukulan
Teknik guntingan
Teknik kuncian
Teknik tangkisan