Indrayani 1 , Sukmawati2
Program studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar
cummasyarif@gmail.com
ABSTRAK
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu cara untuk menghindari
bahaya kecelakaan. APD adalah seperangkat alat kerja yang digunakan oleh tenaga kerja
untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari adanya kemungkinan potensi bahaya
untuk kecelakaan kerja. APD tidaklah secara sempurna dapat melindungi tubuh tetapi akan
mengurangi tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi. Meskipun telah menggunakan alat
pelindung diri usaha pencegahan secara teknis adalah yang paling utama oleh karena itu
manfaat yang pokok pada penggunaan APD yaitu untuk menghindari dan mengurangi
terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan tenaga kerja yang membawa implikasi yang
positif bagi karyawan dan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan APD Tenaga Outsourcing Distribusi di PT.PLN
(Persero) Rayon Wonomulyo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar.Jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain penelitian kuantitatif.Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 32
orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer dan data sekunder.
Analisis data dilakukan dalam bentuk distribusi frekuensi persentase. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa 93,8% memiliki pengetahuan cukup dan yang memiliki pengetahuan
yang kurang sebesar 6,2% pada tenaga outsourcing distribusi di PT.PLN (Persero) Rayon
Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar dan yang memiliki sikap negatif dalam penggunaan
APD pada tenaga distribusi sebesar 15,6%, yang memiliki sikap positif sebesar 84,4% dan
yang melakukan tindakan kurang baik sebesar 9,4%, yang melakukan tindakan yang baik
sebesar 90,6%Sebaiknya tetap meningkatkan aplikasi pengetahuan yang telah ada melalui
pelatihan APD pada tenaga kerja dan tetap menanamkan kesadaran untuk selalu
menggunakan APD.
59
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat
berkualitas. Seiring dengan sumber daya kecelakaan kerja yang belum dicatat bisa
yang berkualitas, efisiensi perusahaan pun berkali lipatnya
harus diupayakan, diantaranya dengan Tugas Tenaga Outsourcing
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Distribusi yaitu mengoperasikan Jaringan
Terjadinya kecelakaan kerja tentu Tenaga Listrik, pemeliharaan dan
saja menjadikan masalah yang besar bagi pendistribusian energi ke pelanggan dan
kelangsungan sebuah perusahaan. calon pelanggan yang akan disambungkan
Kerugian yang di derita tidak hanya berupa aliran listrik serta masyarakat non
kerugian materi yang cukup besar namun pelanggan dengan perjanjian khusus,
lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa sedangkan Karyawan/Pegawai hanya
yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan bertugas sebagai pengawas dalam
sumber daya manusia ini merupakan pelaksanaan pekerjaan Tenaga
kerugian yang sangat besar karena Outsourcing Distribusi, maka APD
manusia adalah satu-satunya sumber daya sangat diperlukan sebagai bentuk
yang tidak dapat digantikan oleh teknologi perlindungan terhadap tenaga kerja.
apapun. Jenis APD yang disediakan harus dapat
Berdasarkan data dari International memberikan perlindungan yang adekuat
Labour Organization (ILO), diperkirakan terhadap bahaya spesifik yang dihadapi
2,3 juta pekerja meninggal setiap tahun oleh tenaga kerja. Karena pada
akibat kecelakaan dan Penyakit Akibat hakekatnya APD merupakan alternatif
Kerja (PAK). Dunia internasional pun terakhir untuk tenaga kerja.
memberikan perhatian khusus bagi Dalam suatu kegiatan industri,
kecelakaan kerja di indonesia. pada tahun paparan atau resiko bahaya yang ada di
2012 memberikan angka 29 kecelakaan tempat kerja tidak selalu dapat dihindari.
kerja yang mengakibatkan kematian Usaha pencegahan guna mencegah
(kecelakaan fatal) dalam 100.000 pekerja kemungkinan terjadinya penyakit akibat
Indonesia. Setiap tahun indonesia kerja dan kecelakaan kerja harus
mendapatkan 99.000 kecelakaan dengan senantiasa diupayakan. Menurut Undang-
70% di antaranya menyebabkan kematian Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang
dan cacat seumur hidup. Keselamatan Kerja khususnya pasal 12
Menurut data dari Jamsostek pada dan 14 yang mengatur penyediaan dan
tahun 2012, kecelakaan kerja menembus penggunaan APD di tempat kerja, baik
angka 103.000 kasus dengan rata-rata bagi perusahaan maupun bagi tenaga kerja,
pekerja meninggal setiap hari sebanyak 9 dan itu merupakan suatu keharusan
orang. Jamsostek,pada tahun yang sama, Keselamatan kerja harus
telah membayar Rp. 406 milyar untuk ditekankan, agar zero accident atau
santunan kematian dan Rp. 554 milyar kecelakaan nol ini diharapkan dapat
untuk santunan kecelakaan kerja. terwujud, baik itu yang bersifat cidera
Ironisnya, hanya 30% dari seluruh pekerja hingga yang dapat mengakibatkan
di Indonesia yang dilindungi oleh kematian. Penggunaan APD bagi tenaga
Jamsostek sehingga pastinya angka kerja memang suatu keharusan agar dalam
bekerja terhindar dari potensi kecelakaan
60
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Penggunaan
Pengetahuan
Alat Pelindung Diri
Tindakan
61
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Keterangan :
= Dependen
1. = Independe
Positif 27 84,4
2. Deskripsi Variabel yang diteliti Negatif 5 15,6
Jumlah 32 100
a. Pengetahuan
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Penggunaan
Alat Pelindung Diri Berdasarkan Sumber : Data Primer
Pengetahuan Tenaga Outsourcing PT.PLN Dari tabel 5.3 menunjukkan bahwa
(Persero) Rayon Wonomulyo Kabupaten sikap tenaga outsourcing PT PLN
Polewali Mandar (Persero) Rayon Wonomulyo Kabupaten
Polewali Mandar tentang penggunaan
Pengetahuan n % APD dengan sikap positif sebesar 84,4%
serta yang bersikap negatif adalah sebesar
15.6%.
Cukup 30 93,8
Kurang 2 6,2 Dari hasil wawancara yang telah
Jumlah 32 100 dilakukan penulis yaitu mereka yang
mempunyai sikap tidak
mendukung/negatif tersebut diketahui
Sumber : Data Primer
bahwa sebagian dipengaruhi oleh
Dari tabel 5.2 dapat dilihat sebagian
ketidaknyamanan pekerja terhadap
responden mempunyai pengetahuan yang
penggunaan APD.
cukup tentang penggunaan APD yaitu
Adapun tenaga kerja yang bersikap
sebanyak 30 orang (93,8%) dan yang
positif/mendukung yaitu tenaga kerja yang
mempunyai pengetahuan yang kurang
telah memiliki pengalaman kerja dan telah
sebanyak 2 orang (6,2%)
lama mengabdi di PT.PLN Rayon
Dari hasil wawancara, tenaga kerja
Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar
yang mempunyai pengetahuan cukup tersebut
mengetahui kejadian dan dampak yang
mereka mendapatkan pengetahuan, melalui
66
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat
di Semarang bahwa kurang nyaman saat telah ada melalui pelatihan APD pada
menggunakan APD ketika bekerja tenaga kerja serta menerapkan Standart
merupakan alasan dari tidak kepatuhan Operational Procedure (SOP) yang
pekerja bangunan dalam menggunakan merupakan panduan penggunaan APD
APD. agar semua tenaga kerja dalam melakukan
kerja dapat meminimalisir potensi bahaya
KESIMPULAN yang dapat mengakibatkan kecelakaan
Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui kerja.
penyebaran kuesioner kepada 32 responden 2. Bagi tenaga kerja, sebaiknya memperbaiki
dan wawancara mengenai gambaran kebiasaan sikap yang negatif dan tetap
penggunaan alat pelindung diri tenaga menanamkan kesadaran untuk selalu
outsourcing distribusi di PT.PLN (Persero) menggunakan APD ditempat kerja.
Rayon Wonomulyo Kabupaten Polewali 3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk
Mandar Tahun 2016, maka dapat ditarik melakukan penelitian dengan variabel
kesimpulan sebagai berikut : yang berbeda serta dapat menambah
responden dan memperluas wilayah
1. Terdapat 6,2% tenaga outsourcing penelitian.
distribusi yang memiliki pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
kurang mengenai penggunaan Alat Fathul, SM. Analisis Perilaku Beresiko Pada
Pelindung Diri (APD) berhubung karena Pekerja Unit Usaha Las Sektor
mereka adalah tenaga kerja yang masih Informal di Kelurahan Gondrong Tahun
sangat baru dan responden yang memiliki 2008.Universitas Indonesia.
tingkat pengetahuan baik sebesar 93,8%. Febrianty Dahmila. Gambaran Penggunaan
2. Tenaga outsourcing distribusi yang Alat Pelindung Diri oleh Bidan di Desa
Pada Waktu Melakukan Pertolongan
memiliki sikap positif sebesar 84,4% dan
Persalinan di Rumah dan Faktor-Faktor
sikap negatif terhadap penggunaan APD yang Mempengaruhi di Wilayah Kerja
sebesar 15,6% dengan alasan Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan
ketidaknyamanan pada saat digunakan Tahun 2012.
serta membatasi interaksi. Iqbal Muhammad. Gambaran faktor-faktor
3. Mengenai tindakan penggunaan APD perilaku penggunaan Alat Pelindung
Tenaga outsourcing yang melakukan Diri (APD) pada pekerja di departemen
metalforming PT. Dirgantara Indonesia
tindakan baik ataupun benar sebesar
(Persero).
90,6% adapun yang melakukan tindakan Kunto, Ikhwan Alfarisi. Kesehatan dan
kurang baik sebesar 9,4%, ini Keselamatan Kerja di Indonesia
menunjukkan belum sepenuhnya tenaga Kurniawidjaja L. Meily. Teori dan Aplikasi
outsourcing distribusi mematuhi aturan Kesehatan Kerja. Jakarta : Universitas
penggunaan APD. Indonesia-Press. 2010
Koordinator Distribusi Tenaga Outsorcing di
SARAN
PT. PLN (Persero) Rayon Wonomulyo
1. Bagi perusahaan, perlunya meningkatkan Kabupaten Polewali Mandar Tahun
pengawasan terhadap penggunaan Alat 2016.
Pelindung Diri (APD) dan tetap Nesyi Inna Barisqi. Hubungan Antara
meningkatkan aplikasi pengetahuan yang Kepatuhan Penggunaan APD dengan
70
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat
71