Anda di halaman 1dari 13

Vol. 4, No.

1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542


J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

GAMBARAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI TENAGA


OUTSOURCING DISTRIBUSI DI PT.PLN (PERSERO) RAYON
WONOMULYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Indrayani 1 , Sukmawati2
Program studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar
cummasyarif@gmail.com

ABSTRAK

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu cara untuk menghindari
bahaya kecelakaan. APD adalah seperangkat alat kerja yang digunakan oleh tenaga kerja
untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari adanya kemungkinan potensi bahaya
untuk kecelakaan kerja. APD tidaklah secara sempurna dapat melindungi tubuh tetapi akan
mengurangi tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi. Meskipun telah menggunakan alat
pelindung diri usaha pencegahan secara teknis adalah yang paling utama oleh karena itu
manfaat yang pokok pada penggunaan APD yaitu untuk menghindari dan mengurangi
terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan tenaga kerja yang membawa implikasi yang
positif bagi karyawan dan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan APD Tenaga Outsourcing Distribusi di PT.PLN
(Persero) Rayon Wonomulyo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar.Jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain penelitian kuantitatif.Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 32
orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer dan data sekunder.
Analisis data dilakukan dalam bentuk distribusi frekuensi persentase. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa 93,8% memiliki pengetahuan cukup dan yang memiliki pengetahuan
yang kurang sebesar 6,2% pada tenaga outsourcing distribusi di PT.PLN (Persero) Rayon
Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar dan yang memiliki sikap negatif dalam penggunaan
APD pada tenaga distribusi sebesar 15,6%, yang memiliki sikap positif sebesar 84,4% dan
yang melakukan tindakan kurang baik sebesar 9,4%, yang melakukan tindakan yang baik
sebesar 90,6%Sebaiknya tetap meningkatkan aplikasi pengetahuan yang telah ada melalui
pelatihan APD pada tenaga kerja dan tetap menanamkan kesadaran untuk selalu
menggunakan APD.

Kata Kunci : PLN; Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

PENDAHULUAN tajam. Indonesia sebagai negara yang


Memasuki era globalisasi dan terbuka dalam pergaulan internasional
liberalisasi perdagangan dunia, maka dunia tidak dapat menghindarkan diri dari
usaha Indonesia menghadapi berbagai pengaruh globalisasi, sehingga globalisasi
perubahan yang sangat cepat. Globalisasi harus disikapi dengan cermat oleh dunia
perdagangan dan investasi akan usaha Indonesia karena salah satu kunci
menyebabkan persaingan antar negara untuk menjawab tantangan perkembangan
dalam bidang ekonomi menjadi semakin global adalah sumber daya manusia yang

59
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

berkualitas. Seiring dengan sumber daya kecelakaan kerja yang belum dicatat bisa
yang berkualitas, efisiensi perusahaan pun berkali lipatnya
harus diupayakan, diantaranya dengan Tugas Tenaga Outsourcing
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Distribusi yaitu mengoperasikan Jaringan
Terjadinya kecelakaan kerja tentu Tenaga Listrik, pemeliharaan dan
saja menjadikan masalah yang besar bagi pendistribusian energi ke pelanggan dan
kelangsungan sebuah perusahaan. calon pelanggan yang akan disambungkan
Kerugian yang di derita tidak hanya berupa aliran listrik serta masyarakat non
kerugian materi yang cukup besar namun pelanggan dengan perjanjian khusus,
lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa sedangkan Karyawan/Pegawai hanya
yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan bertugas sebagai pengawas dalam
sumber daya manusia ini merupakan pelaksanaan pekerjaan Tenaga
kerugian yang sangat besar karena Outsourcing Distribusi, maka APD
manusia adalah satu-satunya sumber daya sangat diperlukan sebagai bentuk
yang tidak dapat digantikan oleh teknologi perlindungan terhadap tenaga kerja.
apapun. Jenis APD yang disediakan harus dapat
Berdasarkan data dari International memberikan perlindungan yang adekuat
Labour Organization (ILO), diperkirakan terhadap bahaya spesifik yang dihadapi
2,3 juta pekerja meninggal setiap tahun oleh tenaga kerja. Karena pada
akibat kecelakaan dan Penyakit Akibat hakekatnya APD merupakan alternatif
Kerja (PAK). Dunia internasional pun terakhir untuk tenaga kerja.
memberikan perhatian khusus bagi Dalam suatu kegiatan industri,
kecelakaan kerja di indonesia. pada tahun paparan atau resiko bahaya yang ada di
2012 memberikan angka 29 kecelakaan tempat kerja tidak selalu dapat dihindari.
kerja yang mengakibatkan kematian Usaha pencegahan guna mencegah
(kecelakaan fatal) dalam 100.000 pekerja kemungkinan terjadinya penyakit akibat
Indonesia. Setiap tahun indonesia kerja dan kecelakaan kerja harus
mendapatkan 99.000 kecelakaan dengan senantiasa diupayakan. Menurut Undang-
70% di antaranya menyebabkan kematian Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang
dan cacat seumur hidup. Keselamatan Kerja khususnya pasal 12
Menurut data dari Jamsostek pada dan 14 yang mengatur penyediaan dan
tahun 2012, kecelakaan kerja menembus penggunaan APD di tempat kerja, baik
angka 103.000 kasus dengan rata-rata bagi perusahaan maupun bagi tenaga kerja,
pekerja meninggal setiap hari sebanyak 9 dan itu merupakan suatu keharusan
orang. Jamsostek,pada tahun yang sama, Keselamatan kerja harus
telah membayar Rp. 406 milyar untuk ditekankan, agar zero accident atau
santunan kematian dan Rp. 554 milyar kecelakaan nol ini diharapkan dapat
untuk santunan kecelakaan kerja. terwujud, baik itu yang bersifat cidera
Ironisnya, hanya 30% dari seluruh pekerja hingga yang dapat mengakibatkan
di Indonesia yang dilindungi oleh kematian. Penggunaan APD bagi tenaga
Jamsostek sehingga pastinya angka kerja memang suatu keharusan agar dalam
bekerja terhindar dari potensi kecelakaan
60
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

kerja, sehingga dalam menjalankan Dari penjelasan latar belakang


tugasnya dengan rasa aman serta dengan diatas, penulis tertarik dan perlu mengkaji
hasil yang optimal. Berdasarkan lebih lanjut mengenai Gambaran
pengambilan data awal dengan melakukan Penggunaan APD Terhadap Keselamatan
wawancara bersama Koordinator Kerja Tenaga Outsourcing Distribusi di
Distribusi di PT.PLN (Persero) Rayon PT.PLN (Persero) Rayon Wonomulyo
Wonomulyo menuturkan bahwa meskipun Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016.
sudah sering mendapat pelatihan seminar Dalam hal ini penulis memilih tenaga
APD, penggunaan APD dalam outsourcing distribusi dengan
melaksanakan tugas masih sering pertimbangan tenaga outsourcing
diabaikan. Pada tahun 2011 terjadi distribusi lebih mempunyai tingkat resiko
kecelakaan kerja di lapangan yang yang lebih tinggi.
mengakibatkan 1 Tenaga Outsourcing Perumusan Masalah
Distribusi mengalami luka bakar yang Dari latar belakang di atas penulis
serius akibat tidak menggunakan sarung merumuskan Bagaimana gambaran
tangan safety dan pada tahun 2014 penggunaan APD tenaga outsourcing
sebanyak 5 Tenaga Outsourcing Distribusi distribusi di PT.PLN (Persero) Rayon
mengalami luka ringan, seperti lecet pada Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar
lengan. Pihak perusahaan PT.PLN tahun 2016.
(Persero) Rayon Wonomulyo Kabupaten METODE PENELITIAN
Polewali Mandar telah menyediakan alat Kerangka Konsep
pelindung diri dan mengharuskan untuk Kerangka konsep penelitian ini
menggunakannya, tetapi masih ada tenaga terdiri dari dua variabel yaitu variabel
kerja yang tidak menggunakannya pada independen dan dependen, variabel
waktu bekerja karena dianggap independen terdiri dari timgkat
mengganggu kenyamanan. Mereka hanya pengetahuan,sikap dan tindakan sedangkan
menggunakan sarung tangan dan baju variabel dependen yaitu penggunaan alat
pengaman lain yang digunakan tidak pada pelindung diri. Berdasarkan konsep
fungsinya.. Hal ini tidak sesuai dengan pemikiran yang telah diuraikan maka
kebijakan pemerintah dalam menekankan disusun pola pikir variabel yang akan
angka kecelakaan kerja hingga zero diteliti sebagai berikut
accident.
Sikap

Penggunaan
Pengetahuan
Alat Pelindung Diri

Tindakan

Gambar 1. Kerangka Konsep

61
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

Keterangan :

= Dependen

1. = Independe

Jenis dan rancangan penelitian a. Cukup : jika nilai jawaban responden ≥


Jenis penelitian yang digunakan adalah 50%.
deskriptif dan menggunakan desain penelitian b. Kurang : jika nilai jawaban responden ≤ 50
kuantitatif yang bertujuan untuk %.
menggambarkan penggunaan alat pelindung Pengetahuan dihitung dengan skala
diri. pengukuran dari skala Guttman
Populasi dan Sampel Penelitian (sugiono,2008) :
1. Populasi. Jumlah pertanyaan = 16
Populasi dalam penelitian ini adalah Skor tertinggi =1
seluruh Tenaga Outsourcing Distribusi Skor terendah =0
PT.PLN (Persero) Rayon Wonomulyo Jumlah skor tertinggi = jumlah
Kabupaten Polewali Mandar yang pertanyaan x skor tertinggi
berjumlah 32 orang pada tahun 2016. = 16 x 1
2. Sampel = 16 (100%)
Teknik pengambilan sampel dalam Persentase skor tertinggi =16/16 x 100%
penelitian ini adalah total sampling. Total = 100%
sampling adalah teknik pengambilan Jumlah skor terendah = jumlah
sampel dimana jumlah sampel sama pertanyaan x skor terendah
dengan populasi, alasan mengambil total = 16 x 0
sampling karena menurut Sugiyono (2007) = 0 (0%)
jumlah populasi yang kurang dari 100 Persentase skor terendah = 0/0 x 100%
seluruh populasi dijadikan sampel =0%
penelitian semuanya. sehingga jumlah Rumus umum :
sampelnya adalah 32 tenaga outsourcing. Range (R)
Defenisi Operasional Interval (I) =
1. Pengetahuan Kategori (K)
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
Range (R) = Skor tertinggi - skor terendah
diketahui setelah melihat atau
= 100% - 0%
menyaksikan dan mengalami.
= 100%
Pengetahuan dalam segi penggunaan alat
Kategori (K) = 2 (Cukup dan Kurang)
pelindung diri kepada tenaga kerja
Interval = 100/2
bertujuan untuk mengetahui segala
= 50%
dampak yang terjadi jika seorang pekerja
Skor standar = 100% - 50%
tidak memakai alat pelindung.
= 50%
Kriteria Objektif :
2. Sikap
62
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

Sikap merupakan reaksi tanggapan balik baik 3. Tindakan


seseorang terhadap sesuatu. Sikap dalam Tindakan merupakan suatu respon yang
penggunaan alat pelindung diri ini adalah dilakukan oleh tenaga kerja. Tindakan dalam
tanggapan atas pengetahuan yang penggunaan alat pelindung diri ini adalah
dimiliki tenaga kerja terhadap pemakaian pelaksanaan atas pengetahuan yang di ketahui
alat pelindung diri. oleh tenaga kerja terhadap pentingnya
Kriteria Objektif : pemakaian alat pelindung diri saat bekerja.
a. Positif : jika nilai jawaban responden Kriteria Objektif :
≥ 50%. a. Baik : jika nilai jawaban responden
b. Negatif : jika nilai jawaban responden ≥ 50%.
≤ 50%. b. Kurang Baik : jika nilai jawaban
Pengukuran sikap dihitung dengan skala responden ≤ 50%.
pengukuran dari skala Guttman Pengukuran tindakan dihitung dengan skala
(sugiono,2009) : pengukuran dari skala Guttman
Jumlah pertanyaan = 14 (sugiono,2009) :
Skor tertinggi =1 Jumlah pertanyaan = 14
Skor terendah =0 Skor tertinggi =1
Jumlah skor tertinggi = jumlah Skor terendah =0
pertanyaan x skor tertinggi Jumlah skor tertinggi = jumlah
= 14 x 1 pertanyaan x skor tertinggi
= 14 (100%) = 14 x 1
Persentase skor tertinggi =14/14 x 100% = 14 (100%)
= 100% Persentase skor tertinggi =14/14 x 100%
Jumlah skor terendah = jumlah = 100%
pertanyaan x skor terendah Jumlah skor terendah = jumlah
= 14 x 0 pertanyaan x skor terendah
= 0 (0%) = 14 x 0
Persentase skor terendah = 0/0 x 100% = 0 (0%)
=0% Persentase skor terendah = 0/0 x 100%
Rumus umum : =0%
Range (R) Rumus umum :
Interval (I) = Range (R)
Kategori (K) Interval (I) =
Kategori (K)
Range (R)= Skor tertinggi - skor terendah
= 100% - 0% Range (R)= Skor tertinggi - skor terendah
= 100% = 100% - 0%
Kategori (K) = 2 (Positif dan Negatif) = 100%
Interval = 100/2 Kategori (K) = 2 (Baik dan Kurang baik)
= 50% Interval = 100/2
Skor standar = 100% - 50% = 50%
= 50% Skor standar = 100% - 50%
63
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

= 50% pelindung diri. Peneliti menggunakan skala


pengukuran untuk membantu penilaian
Sumber Data Penelitian kuesioner yaitu Skala Gutman. Pertanyaan
1. Data Primer yang diukur dengan Skala Gutman berbentuk
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner pernyataan tertutup dengan dua pilihan
pada tenaga outsourcing dan wawancara jawaban benar dan salah. Pada Skala Gutman
pada supervisor teknik serta koordinator jenis pernyataan positif memiliki nilai 1 jika
tenaga outsourcing distribusi di PT.PLN pernyataan benar dan 0 jika salah sedangkan
(Persero) Rayon Wonomulyo Kabupaten pada pernyataan negatif berlaku sebaliknya.
Polewali Mandar. Kemudian peneliti juga melakukan
2. Data Sekunder wawancara guna untuk menambah informasi.
Pengumpulan data sekunder diperoleh Pengelolaan dan Analisis Data
dari PT.PLN (Persero) Rayon 1. setelah data diperoleh maka dilakukan
Wonomulyo Kabupaten Polewali pengolahan data dengan urutan sebagai
Mandar yang berhubungan dengan objek berikut:
penelitian. a. editing
Melakukan pemeriksaan terhadap
jawaban pada kuesioner dan memastikan
Instrumen Penelitian bahwa semua variabel terisi.
a. Kuesioner : Merupakan alat b. coding
pengumpulan data berupa Memberikan kode angka pada setiap
daftar pertanyaan yang variabel dalam kuesioner untuk
bertujuan untuk mendapatkan mempermudah proses entry dan analisis
informasi atau jawaban dari data.
responden. Penelitian ini c. Entry
menggunakan kuesioner Memasukkan data ke dalam program
yang berisi beberapa software statistik SPSS agar dapat
pertanyaan tentang tingkat dilakukan analisis data.
pengetahuan, sikap terhadap d. Cleaning
APD dan tindakan Melakukan pengecekan ulang terhadap
penggunaan APD. data yang telah di entry untuk
b. Wawancara: Melakukan wawancara memastikan tidak ada kesalahan data.
dengan menggunakan 2. Analisis data
pedoman yang telah Menjelaskan dan mendeskripsikan setiap
disiapkan dan juga alat variabel yang ada dalam penelitian dan
perekam (recorder). selanjutnya menghasilkan distribusi
Pengumpulan Data frekuensi dan persentase dari setiap
Proses pengumpulan data dalam variabel
penelitian ini dilakukan dengan cara HASIL
membagikan kuesioner yang berisi beberapa Gambaran Umum Lokasi Penelitian
pernyataan tentang tingkat pengetahuan, PT.PLN (Persero) Rayon Wonomulyo
sikap dan tindakan penggunaan alat merupakan perusahaan listrik yang berada di
64
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

Jl. Gatot Subroto Kecamatan Wonomulyo


Kelompok Umur
Kabupaten Polewali Mandar, luas tanah 12 x
8 Meter dengan bangunan gedung 2 (dua) Kelompok Umur
buah yakni kantor dan gudang serta memiliki
5 (lima) buah mobil kantor dan alat kerja 59%
listrik yang bertanggung jawab menyalurkan 25% 16%
listrik pada calon pelanggan dibeberapa
kecamatan yang termasuk dalam wilayah
20-32 Tahun 33-42 Tahun 43-55 Tahun
kerja.
Sejarah Berdirinya PT.PLN Rayon Sumber : Data Primer
Wonomulyo Gambar 1 Menunjukkan bahwa
Sejarah PT.PLN (Persero) Wil.VIII Cabang distribusi tenaga kerja berdasarkan kelompok
Pinrang Ranting Wonomulyo dimulai dengan umur 20-32 tahun yaitu sebanyak 19 tenaga
adanya perjanjian kerja sama antara kerja (59,4%) dan jumlah umur terendah
Perusahaan Listrik Daerah Propinsi Sulawesi berada pada kelompok umur 43-55 tahun
Selatan dengan Pemerintah Daerah/ Camat sebanyak 5 tenaga kerja (16%).
Wonomulyo. Setelah MPS beroperasi kurang
lebih 4 (empat) tahun, berdasarkan surat b. Jenis Kelamin
keputusan Manajer PT.PLN (Persero) Distribusi Responden Berdasarkan
Wil.VIII No.004/1997, maka secara resmi Jenis Kelamin Tenaga Outsourcing
pada Tanggal 1 April 1997 “Perusahaan PT.PLN (Persero) Rayon Wonomulyo
Listrik Daerah Propinsi Sul - Sel“ beralih Kabupaten Polewali Mandar
menjadi Wil.VIII Ranting Wonomulyo. Jenis Kelamin
Setelah Sulawesi Barat didirikan sebagai 100%
Provinsi terbaru, akhirnya pada tahun 2007
PT.PLN (Persero) Cabang Pinrang dialihkan
ke PT.PLN (Persero) Cabang Mamuju dan
sejak saat itu PT.PLN (Persero) Rayon
Wonomulyo dibawahi oleh PT.PLN (Persero)
Cabang Mamuju.
Analisis Data Laki-laki Perempuan
1. Karakteristik Responden
a. Kelompok Umur Sumber : Data Primer
Distribusi Responden Berdasarkan Gambar 2 menunujukkan bahwa distribusi
Kelompok Umur Tenaga Outsourcing tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin
PT.PLN (Persero) Rayon Wonomulyo seluruhnya berjenis kelamin laki-laki
Kabupaten Polewali Mandar sebesar 32 tenaga kerja (100%).
c. Pendidikan
Distribusi Responden Berdasarkan
Pendidikan Tenaga Outsourcing
PT.PLN (Persero) Rayon Wonomulyo
Kabupaten Polewali Mandar
65
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

seminar dan pelatihan penggunaan APD yang


Pendidikan
100% dilaksanakan di PT.PLN (Persero) area
mamuju adapun tenaga outsourcing yang
kurang mengetahui pentingnya penggunaan
APD itu karena mereka adalah orang baru
dan mereka belum pernah mengikuti
pelatihan.
b. Sikap
Tabel 2 Distribusi Frekuensi
Penggunaan Alat Pelindung Diri
Berdasarkan Sikap Tenaga Outsourcing
Sumber : Data Primer
Gambar 3 menunujukkan bahwa PT.PLN (Persero) Rayon Wonomulyo
distribusi tenaga kerja berdasarkan Kabupaten Polewali Mandar
pendidikan yaitu SMA sebanyak 32
responden (100%). Sikap n %

Positif 27 84,4
2. Deskripsi Variabel yang diteliti Negatif 5 15,6
Jumlah 32 100
a. Pengetahuan
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Penggunaan
Alat Pelindung Diri Berdasarkan Sumber : Data Primer
Pengetahuan Tenaga Outsourcing PT.PLN Dari tabel 5.3 menunjukkan bahwa
(Persero) Rayon Wonomulyo Kabupaten sikap tenaga outsourcing PT PLN
Polewali Mandar (Persero) Rayon Wonomulyo Kabupaten
Polewali Mandar tentang penggunaan
Pengetahuan n % APD dengan sikap positif sebesar 84,4%
serta yang bersikap negatif adalah sebesar
15.6%.
Cukup 30 93,8
Kurang 2 6,2 Dari hasil wawancara yang telah
Jumlah 32 100 dilakukan penulis yaitu mereka yang
mempunyai sikap tidak
mendukung/negatif tersebut diketahui
Sumber : Data Primer
bahwa sebagian dipengaruhi oleh
Dari tabel 5.2 dapat dilihat sebagian
ketidaknyamanan pekerja terhadap
responden mempunyai pengetahuan yang
penggunaan APD.
cukup tentang penggunaan APD yaitu
Adapun tenaga kerja yang bersikap
sebanyak 30 orang (93,8%) dan yang
positif/mendukung yaitu tenaga kerja yang
mempunyai pengetahuan yang kurang
telah memiliki pengalaman kerja dan telah
sebanyak 2 orang (6,2%)
lama mengabdi di PT.PLN Rayon
Dari hasil wawancara, tenaga kerja
Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar
yang mempunyai pengetahuan cukup tersebut
mengetahui kejadian dan dampak yang
mereka mendapatkan pengetahuan, melalui

66
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

dapat terjadi jika menyepelekan Pengetahuan dalam penggunaan alat


penggunaan APD padahal hal tersebut pelindung diri pada tenaga kerja bertujuan
sangat bermanfaat bagi dirinya dalam untuk mengetahui segala dampak yang
menjalankan tugasnya. terjadi jika seorang pekerja tidak memakai
c. Tindakan Alat Pelindung Diri (APD). Pengetahuan
Tabel 3 Distribusi Frekuensi yang baik akan berdampak baik pula,
Penggunaan Alat Pelindung Diri sebaliknya jika seorang pekerja tidak
Berdasarkan Tindakan Tenaga paham atas pemakaian alat pelindung diri
Outsourcing PT.PLN (Persero) Rayon maka akan berdampak buruk bagi pekerja
Wonomulyo Kabupaten Polewali tersebut.
Mandar Dari hasil penelitian yang dilakukan
Tindakan N % terhadap 32 responden mengenai
penggunaan alat pelindung diri
Baik menunjukkan bahwa sebagian besar
29 90.6
Kurang responden memberikan jawaban yang
3 9,4
Baik
32 100 benar mengenai ; Penggunaan APD yang
Jumlah
akan berguna pada waktu bekerja untuk
Sumber : Data Primer melindungi tubuh dari timbulnya resiko
Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat berbahaya diperoleh 32 orang (100%),
bahwa dari 32 responden terdapat 29 orang Tujuan penggunaan APD adalah untuk
(90,6%) yang memiliki tindakan penggunaan meningkatkan keselamatan dalam bekerja
APD yang baik dan adapun yang memiliki yaitu sebanyak 30 orang (94%) , APD
tindakan yang kurang baik pada penggunaan menjadi pelindung tenaga kerja dari
APD yaitu sebanyak 3 orang (9,4%) . potensi bahaya dilingkungan kerja
Dari hasil wawancara yang telah sebanyak 30 orang (94%), helm
dilakukan penulis didapatkan bahwa sebagian melindungi kejatuhan benda dan tekanan
besar pekerja menggunakan APD seperti dari tegangan listrik yang tinggi dan panas
safety helmet dan safety shoes dan sebagainya sebanyak 31 orang (97%).
itu karena mereka sadar dan tahu apabila Dari hasil analisa data, responden yang
tidak menggunakan APD dalam kondisi memiliki pengetahuan yang cukup
bertegangan akan menimbulkan resiko besar mengenai APD (Alat Pelindung Diri)
maupun kecil sedangkan sebagian yang dalam hal keselamatan kerja telah
mempunyai tindakan yang kurang baik mencapai 93,8% sedangkan responden
menggunakan APD itu dikarenakan yang pengetahuannya masih kurang 6,2%.
kurangnya kesadaran tenaga kerja serta Dari hasil wawancara yang disimpulkan
merasa tidak nyaman dan menganggap bahwa oleh penulis mengenai pengetahuan
penggunaan APD hanya menyulitkan saat yang dimiliki oleh responden tersebut
bekerja. yaitu bahwa mereka yang memiliki
PEMBAHASAN pengetahuan yang cukup itu karena
1. Pengetahuan dipengaruhi oleh keikutsertaan dalam
sosialisasi, diskusi dan pelatihan serta
pendekatan yang dilakukakan oleh pihak
67
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

perusahaan sehingga tenaga kerja dapat disebabkan belum pernah dilakukan


mengerti akan pentingnya Alat Pelindung penyuluhan kesehatan serta kurangnya
Diri (APD) didalam meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya APD di
keselamatan kerja. Adapun responden perusahaan. Dan juga peraturan yang
yang pengetahuannya masih kurang atau dibuat mengenai pemakaian APD tidak
rendah berjumlah 2 orang (6,2%), ini dilakukan sanksi yang tegas.
dikarenakan belum melakukan pelatihan 2. Sikap
terhadap tenaga kerja yang baru serta Sikap merupakan reaksi atau
belum pernah pula mendapatkan tanggapan balik baik seseorang terhadap
sosialisasi ataupun diskusi yang biasa sesuatu sikap dalam penggunaan alat
dilakukan di PT PLN (Persero) Rayon pelindung diri adalah tanggapan atas
Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar pengetahuan yang dimiliki tenaga kerja
dan jika ada tenaga outsourcing yang ingin terhadap pemakaian alat pelindung diri.
mengikuti pelatihan tehnik untuk Dari hasil penelitian yang dilakukan
sertifikasi itu biayanya tidak ditanggung kepada 32 orang ada sebagian responden
oleh perusahaan melainkan ditanggung yang tidak setuju menggunakan APD
oleh peserta yang ingin mengikuti disetiap tindakan karena terkadang
pelatihan tersebut. menyulitkan pekerjaan mereka sebanyak 9
Pengetahuan pekerja dalam orang (28%), dan ada pula responden yang
penggunaan APD yang baik dan mutlak menggunakan APD dengan lengkap ketika
dimiliki penggunanya mengingat pengawas datang sebanyak 15 orang
bahaya/resiko, untuk itu tenaga kerja harus (47%). Menurut teori yang dikemukakan
menyadari akan potensi bahaya yang akan oleh Soekidjo Notoatmodjo, sikap
timbul. Menurut Notoatmodjo (2003) merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan bertindak, dan bukan merupakan
seseorang tediri dari enam domain yaitu pelaksanaan motif tertentu.
tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis Dari hasil analisa data responden
dan evaluasi. Setiap tingkatan yang mempunyai sikap negatif/tidak
memperlihatkan kemampuan individu. mendukung pada penggunaan APD
Hasil penelitian yang dilakukan oleh sebanyak 5 orang (15,6%) dan responden
Apriliani Siburian (2012) di RSUD pasar yang positif/mendukung sebanyak 27
Rebo diperoleh bahwa pengetahuan orang (84,4%). Adapun sebagian
terhadap pentingnya memakai APD responden yang bersikap negatif itu
sebagai modal pertahanan menjadi salah dipengaruhi oleh ketidaknyamanan
satu faktor penting yang mempengaruhi pekerja terhadap penggunaan APD
kepatuhan pemakaian APD memberikan sehingga dalam pemakaiannya tidak
jaminan keselamatan pertama bagi tenaga semaksimal mungkin.
kerja. Hal ini tidak sesuai dengan hasil Dari hasil wawancara yang
penelitian yang dilakukan oleh Desi disimpulkan oleh penulis yaitu saling
Trisiani dkk di Kabupaten Bandung memotivasi untuk selalu menggunakan
(2012) diperoleh bahwa kurangnya APD demi keselamatan dalam bekerja
pengetahuan terhadap responden agar kecelakaan seperti tersengat listrik
68
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

dapat terhindarkan, karena banyak terjadi diperoleh bahwa, menggunakan APD


kasus yang selama ini mereka alami. tanpa diawasi sebanyak 26 orang (81%),
Adapun hal yang dapat dilakukan untuk merasa terganggu dalam penggunaan APD
tenaga kerja yaitu, perlu adanya kesadaran saat bekerja sebanyak 4 orang (28%). 10
akan pentingnya pemakaian APD karena orang (31%) menggunakan APD yang
jika digunakan pada saat bekerja dan tersedia walaupun dalam kondisi tidak
digunakan dengan benar serta sesuai layak pakai.
spesifikasi yang ditetapkan maka dapat Dari hasil analisa data terlihat bahwa
mengurangi angka kecelakaan kerja. tindakan responden yang kurang baik
Hasil penelitian ini sesuai dengan sebanyak 3 (9,4%) dan yang mempunyai
yang dilakukan dengan Dahmila Febrianty tindakan responden yang baik sebanyak 29
yaitu dikatakan bahwa sikap positif dapat (90,6%). Dari hasil wawancara yang
dilakukan secara perlahan dan dapat kemudian disimpulkan penulis, dikatakan
memberikan hasil saat dilakukan dengan bahwa memang masih ada beberapa
disiplin pada penggunaan APD yang tenaga kerja yang didapatkan melanggar
diberikan perusahaan yang wajib peraturan yaitu tidak menggunakan APD
digunakan oleh tenaga kerja dalam seperti safety helmet dan juga safety shoes,
melakukan pekerjaan guna mencegah itu artinya mereka tidak mengutamakan
terjadinya kecelakaan. sama halnya hasil keselamatannya dengan alasan mereka
penelitian yang dilakukan oleh Apriliani merasa tidak nyaman saat menggunakanya
Siburian (2012) dikatakan bahwa, sikap padahal sudah sering diperingatkan bahwa
kebiasaan menyepelekan penggunaan jangan sekali-kali melakukan pekerjaan
APD dan merasa bahwa pemakaian APD tanpa menggunakan APD baik itu
tidak begitu penting justru memberikan resikonya kecil maupun besar yang dapat
efek buruk bagi keselamatan kerja. menimbulkan masalah kecelakaan. Sanksi
3. Tindakan yang diberikan oleh pihak perusahaan
Mengenai penggunaan alat berupa teguran, dan jika sanksi itu tidak
pelindung diri sangat terkait dengan diindahkan maka diberikan Surat
perilaku kedisiplinan dan ketaatan pekerja Peringatan (SP).
akan pentingnya alat pelindung diri. Hal ini sejalan dengan penelitian
Makin tinggi tingkat kedisiplinan dan yang dilakukan oleh Syaaf (2008),
kesadaran terhadap akan hal tersebut, dikatakan bahwa selain pengalaman faktor
maka kemungkinan untuk mengalami kebiasaan juga mempengaruhi perilaku
kecelakaan kerja jadi semakin kecil. penggunaan APD pada saat bekerja.
Tindakan merupakan suatu respon Pekerja baru cenderung tidak terbiasa
yang dilakukan oleh seseorang. Tindakan menggunakan APD pada saat bekerja,
dalam penggunaan alat pelindung diri ini sehingga mereka merasa tidak nyaman dan
adalah pelaksanaan atas pengetahuan yang akhirnya tidak menggunakan APD,
diketahui oleh tenaga kerja terhadap berbeda dengan pekerja lama yang sudah
pentingnya pemakaian APD saat bekerja. terbiasa bekerja dengan menggunakan
Dari hasil penelitian yang telah APD. Sama halnya dengan penelitian yang
dilakukan pada 32 orang responden dilakukan oleh Inna Nesyi Barisqi (2015)
69
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

di Semarang bahwa kurang nyaman saat telah ada melalui pelatihan APD pada
menggunakan APD ketika bekerja tenaga kerja serta menerapkan Standart
merupakan alasan dari tidak kepatuhan Operational Procedure (SOP) yang
pekerja bangunan dalam menggunakan merupakan panduan penggunaan APD
APD. agar semua tenaga kerja dalam melakukan
kerja dapat meminimalisir potensi bahaya
KESIMPULAN yang dapat mengakibatkan kecelakaan
Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui kerja.
penyebaran kuesioner kepada 32 responden 2. Bagi tenaga kerja, sebaiknya memperbaiki
dan wawancara mengenai gambaran kebiasaan sikap yang negatif dan tetap
penggunaan alat pelindung diri tenaga menanamkan kesadaran untuk selalu
outsourcing distribusi di PT.PLN (Persero) menggunakan APD ditempat kerja.
Rayon Wonomulyo Kabupaten Polewali 3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk
Mandar Tahun 2016, maka dapat ditarik melakukan penelitian dengan variabel
kesimpulan sebagai berikut : yang berbeda serta dapat menambah
responden dan memperluas wilayah
1. Terdapat 6,2% tenaga outsourcing penelitian.
distribusi yang memiliki pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
kurang mengenai penggunaan Alat Fathul, SM. Analisis Perilaku Beresiko Pada
Pelindung Diri (APD) berhubung karena Pekerja Unit Usaha Las Sektor
mereka adalah tenaga kerja yang masih Informal di Kelurahan Gondrong Tahun
sangat baru dan responden yang memiliki 2008.Universitas Indonesia.
tingkat pengetahuan baik sebesar 93,8%. Febrianty Dahmila. Gambaran Penggunaan
2. Tenaga outsourcing distribusi yang Alat Pelindung Diri oleh Bidan di Desa
Pada Waktu Melakukan Pertolongan
memiliki sikap positif sebesar 84,4% dan
Persalinan di Rumah dan Faktor-Faktor
sikap negatif terhadap penggunaan APD yang Mempengaruhi di Wilayah Kerja
sebesar 15,6% dengan alasan Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan
ketidaknyamanan pada saat digunakan Tahun 2012.
serta membatasi interaksi. Iqbal Muhammad. Gambaran faktor-faktor
3. Mengenai tindakan penggunaan APD perilaku penggunaan Alat Pelindung
Tenaga outsourcing yang melakukan Diri (APD) pada pekerja di departemen
metalforming PT. Dirgantara Indonesia
tindakan baik ataupun benar sebesar
(Persero).
90,6% adapun yang melakukan tindakan Kunto, Ikhwan Alfarisi. Kesehatan dan
kurang baik sebesar 9,4%, ini Keselamatan Kerja di Indonesia
menunjukkan belum sepenuhnya tenaga Kurniawidjaja L. Meily. Teori dan Aplikasi
outsourcing distribusi mematuhi aturan Kesehatan Kerja. Jakarta : Universitas
penggunaan APD. Indonesia-Press. 2010
Koordinator Distribusi Tenaga Outsorcing di
SARAN
PT. PLN (Persero) Rayon Wonomulyo
1. Bagi perusahaan, perlunya meningkatkan Kabupaten Polewali Mandar Tahun
pengawasan terhadap penggunaan Alat 2016.
Pelindung Diri (APD) dan tetap Nesyi Inna Barisqi. Hubungan Antara
meningkatkan aplikasi pengetahuan yang Kepatuhan Penggunaan APD dengan

70
Vol. 4, No. 1, Mei 2018 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Terhadap Penggunaan Alat Pelindung


Pekerja Bangunan PT. Adhi Karya Tbk Diri Di Departemen Engineering PT.
Proyek Rumah Sakit Telogorejo Kertas Trimitra Mandiri Bojongsoang
Semarang. Kabupaten Bandung Tahun 2012.
Priyambodo Danang. Hubungan Pengetahuan Undang Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang :
dan Sikap dengan Praktik Pemakaian Keselamatan Kerja
Alat Pelindung Diri Pernafasan Pada Wawan dan Dewi M. Teori & Pengukuran
Pekerja Industri Meubel Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
PT.ALBISINDO Timber (Sukun Grup Manusia. Cet. Ke-II, Juli. Yogyakarta :
Kudus). Nuha Medika. 2010.
Prof. Dr. Notoatmodjo Soekidjo. Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan Seni. Cet kedua
juli. Jakarta: Rineka Cipta. 2011.
Reni. Pemakaian Alat Pelindung Diri Sebagai
Upaya Dalam Memberikan
Perlindungan Bagi Tenaga Kerja Di
Ruang Cetak Pt. Air Mancur Palur.
Siburian Apriliani. Gambaran Penggunaan
Alat Pelindung Diri Terhadap
Keselamatan Kerja Perawat IGD RSUD
Pasar Rebo Tahun 2012.
Trisiani Desi dkk. Hubungan Pengetahuan
Dan Sikap Dengan Perilaku Pekerja

71

Anda mungkin juga menyukai