”TERTUSUK JARUM”
KOMITE PPI
RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN
DESEMBER 2022
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
laporan pajanan”Tertusuk Jarum” di Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan ini
dapat diselesaikan.
Kami juga aturkan terima kasih dan penghargaan yang tertinggi kepada Komite PPI serta semua
pihak dari berbagai latar belakang keahlian yang telah berkontribusi aktif dalam proses
penyusunan laporan ini.
Akhir kata dengan kerendahan hati serta kekurangan yang ada pada laporan ini , kami
berharap agar senantiasa terus di evaluasi, diperbaiki secara berkala dan dikembangkan sesuai
dengan kemajuan teknologi kesehatan dan ketentuan dari pengguna jasa pelayanan kesehatan di
RSUD Puri Husada Tembilahan.
IPCN
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan aktifitas kerja kita tidak bisa terbebas dari risiko terjadinya
khususnya jarum, baik jarum suntik maupun jarum jahit. Kejadian tertusuk jarum di rumah
sakit merupakan suatu kejadian yang selalu ada disetiap tindakan. Kejadian tertusuk jarum
di rumah sakit seperti phenomena gunung es. Banyak kejadian terjadi tetapi tidak semua
dilaporkan. Hanya kasus-kasus tertentu yang dilaporkan, hal ini dikarenakan kesadaran
Center For Disease Control ( CDC ) memperkirakan setiap tahun terjadi 385.000
kejadian luka akibat jarum suntik yang terkontaminasi darah pada tenaga kesehatan di
rumah sakit di Amerika. Tingginya frekuensi kontak dengan darah penderita akan
petugas kesehatan diseluruh dunia mengalami pajanan HIV, 40% mengalami pajanan virus
Hepatitis B dan Hepatitis C. 90% dari infeksi dari pajanan tersebut berada pada Negara
berkembang. Frekuensi yang tinggi ini terjadi karena penggunaan injeksi yang tinggi pada
Angka kejadian needle stick injury ( NSI ) atau tertusuk jarum suntuk di Indonesia
cukup tinggi. Study yang dilakukan tahun 2005 sampai 2007 angka kejadian NSI
disejumlah rumah sakit di Indonesia antara 38%-73% dari total petugas kesehatan.
RSUD Puri Husada Tembilahan kejadian tertusuk jarum suntik maupun jarum
jahit merupakan kejadian yang dialami oleh petugas kesehatan. Untuk tahun 2021
berdasarkan survey terhadap semua unit yang memberikan pelayanan belum ada laporan
tenaga kesehatan yang mengalami tertusuk jarum. Hal ini mungkin disebabkan tidak semua
petugas kesehatan yang tertusuk jarum melaporkan apa yang dialaminya, dengan alasan
1.2. Tujuan
a. Untuk mengetahui angka kejadian tertusuk jarum di RSUD Puri Husada Tembilahan
PELAKSANAAN KEGIATAN
pelaporan kejadian. Data yang di kumpulkan dan dilakukan pencatatan meliputi data
petugas tertusuk jarum, data pasien sumber pajanan dan pemantauan pajanan. Metode
Data yang telah didapatkan harus dianalisa serta di interprestasikan dengan cepat
dan tepat untuk mendapatkan informasi apakah ada masalah infeksi pada petugas yang
HASIL KEGIATAN
Nama ; Tn. A
Reka kejadian :
petugas mengeluarkan sampah yang sudah di olah dalam autocluff dengan menggunakan
APD ( sarung tangan ) lateks, setelah sampah dikeluarkan, kemudian di masukkan kedalam
wadah plastic, saat itu tangan petugas tertusuk jarum. menyadari tangan tertusuk, petugas
mencuci tangan yang tertusuk dan menekannya untuk mengeluarkan darah lalu mengoleh
Tanggal 13 Desember 2022, saat IPCN menanyakan kendala yang dihadapi sebagai
petugas di ruang autocluff, petugas meyampaikan pernah tertusuk jarum lebih kurang 2
KESIMPULAN
Dari data yang telah dijelaskan bahwa kejadian tertusuk jarum pada petugas kesehatan
di RSUD Puri Husada Tembilahan masih sulit di dapatkan. Hal ini disebabkan ketidak tahuan
dan kurangnya kepedualian petugas terhadap akibat yang akan terjadi apabila tertusuk jarum.
Merupakan suatu pekerjaan bagi IPCN untuk terus memberikan edukasi kepada semua petugas
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat menjadi bahan pertimbangan dan indicator
Yang Membuat,
2. Tingkatkan monitoring SPO Penyuntikan yang aman dan pengelolaan sampah medis
3. Tingkatkan dan monitoring kepatuhan Hand Hygiene dan Penggunaan APD yang tepat.
4. Melatih dan memaksimalkan peran dan fungsi IPCN dalam meningkatkan upaya
pencegahan infeksi