1 UU No: 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
6 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara juncto Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per
-09/MBU/2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 Tentang Pe
nerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara;
7 Anggaran Dasar PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
8 Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) No: SK. 152/HK.002/ASDP-2021 tanggal
24 Februari 2021 tentang Whistleblowing System PT ASDP Indonesia Ferry (Persero);
9 Keputusan Direksi Nomor KD.75/HK.001/ASDP-2021 tanggal 16 Juli 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pusat dan Regional;
10
Keputusan Direksi No. KD.73/HK.002/ASDP-2022 tanggal 25 Maret 2022 tentang Penerapan Sistem Manajemen Terpadu Revisi 2022 yang
didalamnya terdapat Prosedur Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistleblowing System)
PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)
Jenis Pelanggaran yang Dapat Dilaporkan Dalam Whistleblowing System (WBS)
Pelaporan harus dilakukan dengan itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu kebijakan
Perusahaan tertentu ataupun didasari kehendak buruk/fitnah.
1 2
Tim Investigasi
Melakukan investigasi lebih lanjut terhadap substansi pelanggaran yang dilaporkan;
Untuk keperluan tugasnya Tim lnvestigasi memiliki akses operasional dan informasi terhadap seluruh unit yang di investigasi;
Menyusun Berita Acara Hasil lnvestigasi dan melaporkan kepada Direktur Utama untuk dugaan Pelanggaran yang dilakukan oleh
Karyawan dan kepada Komisaris Utama (untuk Dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi, Dewan Komisaris dan Organ
Pendukung Dewan Komisaris.
Merahasiakan identitas Pelapor sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
• Terhadap laporan WBS anonym (surat kaleng), yang ternyata setelah dilakukan penyelidikan merupakan fitnah kepada insan ASDP, maka yang perlu
dilakukan adalah: Merehabilitasi nama baik terlapor
PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)
SYARAT YANG HARUS DIPENUHI PELAPOR
1. Apabila anda hendak melaporkan dugaan pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan, maka
anda dapat melakukan pelaporan ke Sistem WBS dengan cara dibawah ini : Menyampaikan
pengaduan melalui sarana pelaporan dalam sistem WBS baik dengan mencantumkan identitas
yang jelas maupun secara anonim (tidak mencantumkan identitas).
2. Anda hendak melaporkan dugaan pelanggaran berupa dugaan penerimaan kick back dari rekanan
kepada insan ASDP lainnya. Laporan tersebut harus dilengkapi dengan Data Pendukung Laporan,
berupa Pihak yang terlibat, lokasi, waktu, dokumen bukti (tertulis, audio video atau foto).
3. Apabila anda adalah orang yang dilaporkan melakukan dugaan pelanggaran di dalam Sistem WBS
dan setelah dilakukan proses penyelidikan tertanya laporan tersebut tidak terbukti, maka Anda
berhak atas Proses rehabilitasi nama baik Anda yang dilakukan oleh Perusahaan
4. Apabila Anda melaporkan dugaan pelanggaran di dalam Sistem WBS, maka perusahaan wajib melak
ukan hal ini terhadap Anda terkait dengan laporan WBS tersebut, kecuali Memberikan kesempatan
untuk melakukan klarifikasi terhadap dugaan pelanggaran kepada terlapor.
5. Dibawah ini merupakan tujuan Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistleblowing System)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), kecuali Sebagai sarana penampungan pengaduan
pelanggaran dari pihak internal dan ekternal Perusahaan dalam rangka evaluasi internal
Perseroan