Anda di halaman 1dari 19

SOSIALISASI SISTEM PELAPORAN DUGAAN

PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM)


PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

DIVISI SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN


DIREKTORAT UTAMA
PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)
JAKARTA, FEBRUARI 2023
DEFINISI & TUJUAN KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN
(WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

TUJUAN WHISTLEBLOWING SYSTEM


DEFINISI WHISTLEBLOWING SYSTEM

1 Untuk memenuhi standar kepatuhan yang telah ditetapkan


dan mengikat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari
Whistleblowing System (WBS) : Perusahaan serta untuk menjamin pengelolaan Perusahaan
Merupakan sarana diberikan kepada Pelapor dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate
Internal maupun Eksternal PT ASDP Indonesia Governance;
Ferry (Persero) dalam menyampaikan informasi 2 Sebagai pedoman pelaksanaan dalam menangani
indikasi pelanggaran yang akan ditindak lanjuti pengaduan pelanggaran dari pihak internal dan ekternal Pe
sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan rusahaan untuk menjamin mekanisme sistem pelaporan
oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pelanggaran (Whistleblowing System) berjalan secara
efektif.

3 Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning system)

4 Mewujudkan perusahaan yang bersih dan sehat


Dibawah ini merupakan tujuan WBS kecuali: Sebagai bukti pemenuhan aspek GCG
Perseroan

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


LANDASAN HUKUM PENERAPAN WHISTLEBLOWING SYSTEM
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

1 UU No: 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

2 UU No: 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

3 UU No: 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

4 UU No: 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban


5 UU No: 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

6 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara juncto Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per
-09/MBU/2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 Tentang Pe
nerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara;
7 Anggaran Dasar PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)

8 Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) No: SK. 152/HK.002/ASDP-2021 tanggal
24 Februari 2021 tentang Whistleblowing System PT ASDP Indonesia Ferry (Persero);
9 Keputusan Direksi Nomor KD.75/HK.001/ASDP-2021 tanggal 16 Juli 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pusat dan Regional;

10
Keputusan Direksi No. KD.73/HK.002/ASDP-2022 tanggal 25 Maret 2022 tentang Penerapan Sistem Manajemen Terpadu Revisi 2022 yang
didalamnya terdapat Prosedur Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistleblowing System)
PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)
Jenis Pelanggaran yang Dapat Dilaporkan Dalam Whistleblowing System (WBS)

Pelaporan harus dilakukan dengan itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu kebijakan
Perusahaan tertentu ataupun didasari kehendak buruk/fitnah.

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


Mekanisme Whistleblowing System PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

1 2

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


Mekanisme Whistleblowing System PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
1 1 2

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


CARA MELAPORKAN

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


Terlapor Karyawan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


Terlapor Karyawan Pada Sekretariat WBS PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


Terlapor Anggota KPMR yang Bertugas Pada Sekretariat WBS
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


Terlapor Tim Pengelola WBS I PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


Terlapor Direksi, Dewan Komisaris dan Organ Pendukung Dewan Komisaris
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)
Sekretariat WBS
Menerima, meregister, mengklarifikasi dan mengadministrasikan Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistleblowing) yang masuk baik melalui
e-mail ataupun surat selanjutnya diteruskan kepada Tim Pengelola WBS
• Apabila Sekretariat WBS menerima laporan anonim (surat kaleng) mengenai dugaan penerimaan kick back dari rekanan kepada insan ASDP. Laporan tersebut sama sekali tidak menyebutkan identitas dan hanya men
yertakan bukti adanya permintaan kick back berupa tangkapan layar (screen shoot) percakapan dan bukti transfer. Hal yang ahrus dilakukan Sekretariat WBS adalah: Menerima laporan dan akan memastikan kebe
naran dari substansi laporan tersebut.

Tim Pengelola WBS


Menerima pelaporan dugaan pelanggaran dan melakukan verifikasi Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistleblowing) terhadap dokumen - dokumen
pendukung yang disampaikan oleh Pelapor melalui Sekretariat WBS;
Menyusun Berita Acara Hasil Verifikasi dan melaporkan kepada Direktur Utama (untuk dugaan Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan)
dan Kepada Komisaris Utama (untuk Dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi, Dewan Komisaris dan Organ Pendukung Dewan Komisaris.
Merahasiakan identitas Pelapor sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan,
• Apabila laporan WBS cukup bukti awal untuk dilakukan investigasi, maka Tim Pengelola WBS akan melakukan:Melaporkan kepada Direktur Utama untuk memperoleh arahan tindak
lanjut

Tim Investigasi
Melakukan investigasi lebih lanjut terhadap substansi pelanggaran yang dilaporkan;
Untuk keperluan tugasnya Tim lnvestigasi memiliki akses operasional dan informasi terhadap seluruh unit yang di investigasi;
Menyusun Berita Acara Hasil lnvestigasi dan melaporkan kepada Direktur Utama untuk dugaan Pelanggaran yang dilakukan oleh
Karyawan dan kepada Komisaris Utama (untuk Dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi, Dewan Komisaris dan Organ
Pendukung Dewan Komisaris.
Merahasiakan identitas Pelapor sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
• Terhadap laporan WBS anonym (surat kaleng), yang ternyata setelah dilakukan penyelidikan merupakan fitnah kepada insan ASDP, maka yang perlu
dilakukan adalah: Merehabilitasi nama baik terlapor
PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)
SYARAT YANG HARUS DIPENUHI PELAPOR

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


SYARAT YANG HARUS DIPENUHI PELAPOR

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


APLIKASI WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


PARTISIPASI SEMUA PIHAK DALAM WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


KESIMPULAN

1. Apabila anda hendak melaporkan dugaan pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan, maka
anda dapat melakukan pelaporan ke Sistem WBS dengan cara dibawah ini : Menyampaikan
pengaduan melalui sarana pelaporan dalam sistem WBS baik dengan mencantumkan identitas
yang jelas maupun secara anonim (tidak mencantumkan identitas).
2. Anda hendak melaporkan dugaan pelanggaran berupa dugaan penerimaan kick back dari rekanan
kepada insan ASDP lainnya. Laporan tersebut harus dilengkapi dengan Data Pendukung Laporan,
berupa Pihak yang terlibat, lokasi, waktu, dokumen bukti (tertulis, audio video atau foto).
3. Apabila anda adalah orang yang dilaporkan melakukan dugaan pelanggaran di dalam Sistem WBS
dan setelah dilakukan proses penyelidikan tertanya laporan tersebut tidak terbukti, maka Anda
berhak atas Proses rehabilitasi nama baik Anda yang dilakukan oleh Perusahaan
4. Apabila Anda melaporkan dugaan pelanggaran di dalam Sistem WBS, maka perusahaan wajib melak
ukan hal ini terhadap Anda terkait dengan laporan WBS tersebut, kecuali Memberikan kesempatan
untuk melakukan klarifikasi terhadap dugaan pelanggaran kepada terlapor.
5. Dibawah ini merupakan tujuan Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistleblowing System)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), kecuali Sebagai sarana penampungan pengaduan
pelanggaran dari pihak internal dan ekternal Perusahaan dalam rangka evaluasi internal
Perseroan

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)


PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Anda mungkin juga menyukai