Anda di halaman 1dari 57

MAINTENANCE PROCEDURES

SHIPBOARD
SHIPBOARD MAINTENANCE
PROCEDURES

ISM CODE
CODE 10 MAINTENANCE OF SHIP AND
EQUIPMENT
TUJUAN TRAINING

 Peserta memahami isi prosedur pemeliharaan kapal

 Peserta dapat menjelaskan mengenai prosedur


pemeliharaan kapal dengan aman dan efisien sesuai
dengan SMS dan peraturan internasional dan nasional
serta badan klasifikasi berkaitan dengan :
inspection, testing, measurement, responsibilities, recording
maintenance job, how to do maintenance accordance with
procedures i.e.: general maintenance, PMS, critical machinery,
defect condition, material requisitioning, structure condition, and
dry docking.
 Peserta dapat melakukan pemeliharaan untuk hull,
machinery, and equipment kapal termasuk sistem
recording dan pelaporan sesuai dengan prosedur
dan company form
Code 10 Pemeliharaan Kapal dan
Perlengkapannya

 10.1 Perusahaan harus menyusun prosedur untuk menjamin bahwa


kapal dirawat sesuai dengan persyaratan dari Peraturan yang berlaku dan
persyaratan tambahan yang ditetapkan oleh Perusahaan.

 10.2 Dalam memenuhi persyaratan tsb diatas Perusahaan harus


menjamin bahwa :
1. Pemeriksaan dilaksanakan pada kurun waktu yang tepat
2. Setiap ketidaksesuaian dilaporkan dengan disertai
penyebabnya (bila diketahui)
3. Tindakan perbaikan yang sesuai dilaksanakan
4. Pencatatan tentang kegiatan-kegiatan tsb diatas terpelihara
Code 10 Pemeliharaan Kapal dan
Perlengkapannya

 10.3 Perusahaan harus menyusun prosedur dalam SMS untuk


menhetahui perlengkapan dan sistem teknis dimana kemungkinan terjadi
kerusakan operasional tiba-tiba sehingga dapat menyebabkan situasi
berbahaya. SMS harus menyediakan tindakan khusus yang bertujuan untuk
menunjukkan kehandalan perlengkapan atau sistem. Tindakan tsb mencakup
uji coba periodik dari perlengkapan atau sistem teknis cadangan yang secara
normal tidak dioperasikan secara terus menerus.

 10.4 Pemeriksaan seperti tsb dalam 10.2 maupun tindakan2 seperti


tsb pada 10.3 harus diintegrasikan dalam program perawatan operasional
yang rutin dari kapal.
SPM - 511
Prosedur Pemeliharaan Kapal

 Bagian 1 Prosedur Pemeliharaan Umum

 Bagian 2 Prosedur Pemeliharaan Terencana

 Bagian 3 Prosedur Pemeliharaan Permesinan yang Kritis

 Bagian 4 Prosedur Pelaporan Kerusakan

 Bagian 5 Prosedur Permintaan

 Bagian 6 Monitoring dan Pelaporan Kondisi Struktural

 Bagian 7 Prosedur Drydocking


Bagian 1 Prosedur Pemeliharaan Umum

 1.01 Pendahuluan
 1.02 Tanggung jawab
 1.03 Sertifikat Kapal dan Pelaporan
 1.04 Prosedur Survey
 1.05 Kalibrasi Peralatan Pengukuran dan Test
 1.06 Pelaporan Kondisi Kapal
 1.07 Deck Greasing Plan
 1.08 Pemeliharaan Perlengkapan Keselamatan dan Loadline
 1.09 Inventaris
1.01 Pendahuluan

 Buku ini menjelaskan prosedur yang harus dilakukan untuk


menjamin keselamatan dan efisiensi operasi kapal dengan
melaksanakan perawatan badan kapal, permesinan dan perlengkapan
sesuai dengan SMS dan mematuhi persyaratan Peraturan
Internasional dan Nasional dan Badan Klasifikasi.

 Prosedur spesifik juga telah ditetapkan untuk :


 pelaporan pelaksanaan perawatan
 pelaporan kerusakan
 permintaan spare part dan material
1.02 Tanggung jawab

 Master bertanggung jawab untuk menjamin bahwa semua


perawatan kapal dilakukan sesuai dengan persyaratan prosedur dan
dengan standar setinggi mungkin.

 C/E, C/O, R/O bertanggung jawab kepada MASTER untuk


perencanaan dan pelaksanaan perawatan secara umum di
departemennya, namun perencanaan perawatan semua permesinan di
kapal adalah tanggung jawab C/E sendiri.
1.03 Sertifikat Kapal dan Pelaporan

 MASTER harus mengontrol semua sertifikat kapal.

 Bila Authority menerbitkan sertifikat atau laporan langsung


kepada MASTER, atau sertifikat yang ada di kapal di-endorse di
kapal, maka MASTER harus menjamin bahwa copynya telah
dikirimkan kepada Perusahaan.

 MASTER harus mengirimkan hasil Survey and Certificate Status


kepada Perusahaan setiap bulan.
1.05 Kalibrasi Peralatan Pengukuran dan
Test

 Peralatan Pengukuran dan Test yang digunakan sebagai referensi


harus dikalibrasi secara periodik di darat sesuai dengan persyaratan
Klasifikasi atau Manufacture.

 Bila memungkinkan pelaksanaan kalibrasi dilakukan pada saat


drydocking.

 C/E harus memelihara record semua peralatan pengukuran dan


test ( Measuring Equipment Calibration Register).
1.06 Pelaporan Kondisi Kapal

 MASTER dan C/E harus melaporkan kondisi kapal kepada


Perusahaan (Vessel Condition Report) setiap akhir bulan Maret, Juni,
September dan Desember.
1.07 Deck Greasing Plan

 C/O harus membuat perencanaan pemberian gemuk pada semua


permesinan dan perlengkapan di deck.
 Perencanaan harus berisi :
 daftar semua item permesinan dan perlengkapan a.l.
(windlass, winch, tutup palka, peralatan angkat, ventilasi,
lifeboat davit)
 apa yang harus dilakukan
 jadwal pemberian gemuk
 jenis gemuk yang dipakai
 Perencanaan juga menetapkan bahwa interval pemberian gemuk :
 permesinan dan peralatan yang terbuka < 2 bulan
 permesinan dan peralatan lainnya sesuai pengalaman,
1.07 Deck Greasing Plan

namun harus dijamin bahwa semua permesinan dan peralatan


dapat berfungsi/bergerak dengan bebas
 Pelaksanaan pemberian gemuk ini juga dilaporkan kepada
Perusahaan.
1.08 Pemeliharaan Perlengkapan
Keselamatan dan Loadline

 Safety Equipment and Loadline Maintenance Schedule yang


diberikan kepada kapal merupakan record pelaksanaan perawatan
item ini.

 MASTER harus menjamin (dengan cara inspeksi bulanan ) bahwa


semua perawatan telah dilaksanakan dan record yang dibutuhkan
telah ditulis.

 Sebagai tambahan terhadap Prosedur Keselamatan.


1.09 Inventaris

 MASTER harus menjamin bahwa Kepala Departemen


menyiapkan daftar inventaris spare part, peralatan perawatan dan
material perawatan setiap akhir bulan Juni dan Desember dan
melaporkan kepada Perusahaan.
Bagian 2 Prosedur Pemeliharaan
Terencana (PMS)

 2.01 Umum

 2.02 Persiapan Pembuatan Skedul Pemeliharaan Terencana

 2.03 Tanggung jawab

 2.04 Pelaporan Pelaksanaan Pemeliharaan


2.01 Umum

 Skedul Pemeliharaan Terencana (PMS) harus disiapkan dan


dilaksanakan tepat waktu untuk setiap kapal yang dikelola oleh
Perusahaan untuk menjamin keselamatan dan efisiensi operasi kapal.
2.02 Persiapan PMS

 PMS harus disiapkan oleh Departemen Teknik Perusahaan dan


harus mempertimbangkan hal-hal sbb :
 Persyaratan Klasifikasi
 Persyaratan Konvensi Internasional
 Umur kapal
 Sejarah kerusakan atau kegagalan sebelumnya
 Hasil pemeliharaan sebelumnya
2.03 Tanggung jawab

 C/E bertanggungjawab untuk menjamin bahwa :


 PMS dilaksanakan
 Record yang disyaratkan dibuat dan disimpan di kapal
 Semua perawatan yang telah dilakukan sesuai skedul dilaporkan
kepada Perusahaan
 C/E bertanggungjawab untuk melaporkan kepada Perusahaan bila :
 Terjadi kerusakan yang berulang
 Pada saat open inspeksi pada permesinan ditemukan kondisi yang
buruk yang menyebabkan pengurangan standar interval maintenance
yang telah ditentukan.
 C/E bertanggungjawab untuk memberikan advis kepada Perusahaan bila
pelaksanaan PMS pada item permesinan sebaiknya dimajukan karena
didasarkan pada data operasi atau ketidaknormalan.
2.04 Pelaporan Pelaksanaan
Pemeliharaan

 Perusahaan mensyaratkan bahwa semua pekerjaan perawatan dan


perbaikan yang telah dilakukan baik itu di kamar mesin, instalasi
kelistrikan, di dek, perlengkapan di stasiun radio dan navigasi harus
dilaporkan kepada Perusahaan setiap bulan. Monthly Maintenance &
Repair.

 C/E harus menjamin bahwa semua pelaksanaan perawatan sesuai


dengan PMS juga termasuk di dalam laporan di atas.
2.05 Pelaporan Penerimaan Penggunaan
Material

 Semua material yang diterima dan dipergunakan untuk perawatan


harus dilaporkan kepada Perusahaan setiap bulan . Monthly Material
Received & Used.

 C/E bertanggungjawab membuat laporan .


Bagian 3 Prosedur Pemeliharaan
Permesinan yang Kritis

 3.01 Umum

 3.02 Prosedur Pemeliharaan


3.01 Umum

 Perusahaan telah menetapkan permesinan yang dianggap KRITIS


yaitu :
 Mesin Induk
 Mesin Generator
 Sistem Kemudi termasuk Auto Pilot dan Gyro Compass
 Permesinan yang berkaitan dengan operasi muatan
3.02 Prosedur Pemeliharaan

 Harus dilakukan sesuai PMS

 Untuk mengetahui gejala kerusakan lebih awal pada Permesinan


yang Kritis, maka telah dibuatkan checklist yang diisi setiap kapal
akan berangkat, di perjalanan dan ketika akan tiba. Appendix I s/d IV.
Bagian 4 Prosedur Pelaporan Kerusakan/
Defect

 4.01 Umum
 4.02 Pelaporan Urgent Defect
 4.03 Tanggung jawab
 4.04 Laporan Kerusakan/Defect Report
 4.05 Defect Index
 4.06 Guarantee Claim
 4.07 Insurance Incident Report
 4.08 Pelaporan kepada Biro Klasifikasi
4.01 Umum

 Semua kerusakan yang tidak dapat diperbaiki oleh crew kapal


karena :
 Tidak ada spare part atau material
 Tidak mampu
 Hanya bisa dilakukan oleh tenaga ahli

 Harus dilaporkan kepada Perusahaan


4.02 Urgent Defect Report

 Setiap kerusakan yang mempengaruhi keselamatan kapal, yang


menyebabkan polusi laut atau berdampak serius terhadap efisiensi
operasi kapal maka harus segera dilaporkan kepada Perusahaan
dengan menggunakan peralatan komunikasi tercepat yang ada di
kapal.

 Semua kerusakan yang dilaporkan dengan menggunakan telex, fax


atau telepon harus di-back up dengan laporan tertulis Defect Report
dan diberi tanda “As Confirmastion Only”
4.03 Tanggung jawab

 C/E bertanggungjawab untuk persiapan pembuatan Defect Report


seluruh departemen kapal.

 C/O dan R/O harus membantu C/E dalam membuat Defect Reprt
untuk departemen deck dan radio.
4.04 Defect Report

 Form Item Defects harus digunakan untuk pelaporan kerusakan/Defect.

 Satu item harus berisi satu macam kerusakan.

 Item Defect harus diberi nomor yang urut 001, 002, 003, diantara drydocking.
Bila setelah drydocking masih terdapat Item Defect yang belum dibetulkan, maka
item tsb ditulis ulang dan dikirimkan kepada Perusahaan dengan nomor urut yang
baru.

 Bila diperlukan spare part atau material untuk memperbaiki Defect, maka
Permintaan Barang juga harus dilampirkan, dan nomor permintaan ditulis di Item
Defect

 Bila diperlukan maka Item Defect boleh dilampiri dengan gambar, sket atau
foto.
4.05 Defect Index

 C/E harus memelihara semua copy laporan Item Defect.

 C/E harus mencatat tindakan perbaikan yang telah dilakukan di


dalam Item Defect Index.

 Copy Item Defect Index ini ditempatkan di bagian depan file Item
Defect.

 Updated Item Defect Index harus dikirimkan ke Perusahaan


setiap bulan Maret, Juni, September dan Desember.
4.06 Guarantee Claim

 Pada periode garansi untuk kapal baru, maka setiap terjadi


kerusakan agar dilaporkan ke Perusahaan dengan menggunakan form
Guarantee Claim.

 Bila masa garansi sudah habis, maka defect/kerusakan yang belum


diperbaiki harus dilaporkan kembali ke Perusahaan dengan
menggunkan form Item Defect.
4.07 Insurance Incident Report

 Sebagai tambahan terhadap prosedur pelaporan defect yang


dijelaskan terdahulu, maka Master juga harus mengirimkan Insurance
Incident Report (ID 201) dalam hal sbb :
 Bila terjadi kerusakan yang berat terhadap kapal karena
tubrukan, cuaca buruk atau sebab-sebab lain.
 Bila terjadi atau ditemukan kerusakan berat.
4.08 Pelaporan Kepada Biro Klasifikasi

 Klasifikasi mensyaratkan bahwa semua kerusakan yang dapat membuat


klas invalid harus dilaporkan tanpa ditunda-tunda.

 Semua defisiensi pada Badan Kapal, Item Permesinan yang terdapat


dalam daftar klas yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung
terhadap Kekedapan atau Integritas Struktural harus dilaporkan.

 Semua defisiensi pada propulsi dan permesinan bantu yang penting,


sistem kemudi, kelistrikan dan kontrol sistem yang berpengaruh pada
keselamatan kapal harus dilaporkan.

 Master dan C/E harus ingat bahwa bila tidak memenuhi persyaratan Klas
ini akan dapat menyebabkan kapal “Out of Class”.
Bagian 5 Prosedur Permintaan

 5.01 Umum
 5.02 Tanggung jawab
 5.03 Nomor Permintaan
 5.04 Record Permintaan
 5.05 Permintaan yang Urgent
 5.06 Permintaan yang Rutin
 5.07 Tanda Terima
 5.08 Pengecekan Jumlah Delivery
 5.09 Salah Pengiriman
 5.10 Tanda Terima Delivery Supplier
 5.11 Material yang Dikirim ke Darat
5.01 Umum

 Bagian ini menjelaskan prosedur untuk permintaan suku cadang,


material pemeliharaan dan persediaan perbekalan pada semua kapal
yang dikelola Perusahaan.

 Bila meminta spare part untuk permesinan atau perlengkapan


maka harus dijelaskan secara detail tentang :
 nomor model
 nomor serial
 nama dan alamat pembuat
5.02 Tanggung jawab

 MASTER harus memastikan bahwa semua permintaan telah melalui prosedur


yang telah ditetapkan.
 C/E bertanggungjawab atas perminataan semua spare part permesinan, minyak
pelumas, gas, material pengelasan dan chemical untuk perawatan.
 C/E harus menjamin bahwa jumlah persediaan semua cat untuk pemeliharaan
rutin kapal, dan harus berkonsultasi dengan Kepala Departemen lain dalam
membuat permintaan ini.
 Setiap Kepala Departemen bertanggungjawab atas permintaan suku cadang
yang berada dalam pengawasannya.
 Satu permintaan perbekalan (running store) harus dilakukan dengan interval
yang teratur untuk memenuhi keperluan seluruh departemen kapal. Semua Kepala
Dept. harus bekerjasama pada saat persiapan pembuatan permintaan ini agar tidak
terjadi over supply.
 Permintaan perbekalan (running store) harus terencana sehingga dapat disupply
di pelabuhan dengan biaya yang efisien.
5.03 Penomoran Permintaan

 Setiap permintaan harus diberi nomor urut 3 angka dan diikuti 2


angka tahun, contohnya 001/02, 002/02, 003/02. Satu sistem
penomoran dipakai oleh semua departemen.

 Satu nomor permintaan dipakai untuk satu jenis/kategori


permintaan, misalnya :
- mesin induk
- mesin bantu
- kompresor
- gas
- chemical
- cat, dll
5.04 Record Permintaan

 C/E harus memelihara sebuah buku yang mencatat semua


permintaan yang dikirimkan kepada Perusahaan.

 Buku tersebut harus mencatat :


- Nomor permintaan
- Tanggal permintaan
- Nama dan barang yang diminta
- Nomor PO atau Nomor Delivery bila ada
- Pelabuhan dan tanggal penerimaan barang
- Keterangan lainnya
 Bila Kepala Departemen akan membuat permintaan, maka mereka
minta nomor permintaan kepada C/E.
5.05 Permintaan yang Urgent

 MASTER harus segera mengirimkan permintaan yang urgent


karena untuk keselamatan, pencegahan polusi dan efisiensi operasi
kapal dengan menggunakan alat komunikasi tercepat yang ada di
kapal.

 Permintaan yang urgent tsb diberi nomor seperti pada permintaan


yang normal.

 Permintaan Urgent ini kemudian harus di-back up dengan SP 01


Material Requisition dengan diberi keterangan “AS
CONFIRMATION ONLY” dan dikirimkan kepada Perusahaan
diakhir bulan.
5.06 Permintaan yang Rutin

 Permintaan Rutin harus dikirimkan kepada Perusahaan setiap


akhir bulan degan menggunakan SP 01 Material Requisition.

 Kepala Departemen harus menyiapkan dan menandatangani SP 01


tersebut dan disetujui oleh MASTER.
5.07 Tanda Terima

 Perusahaan menggunakan 2 (dua) metode pengiriman


barang yaitu :
 Pengiriman langsung dari Supplier ke Kapal
 Pengiriman dari Kantor Perusahaan.
5.08 Pengecekan Jumlah Delivery

 Kepala Departemen harus mengecek dengan teliti semua


item yang diterima terhadap PO atau Material Delivery.
Bila ditemukan kekurangan maka harus mengubah
jumlahnya yang tertera di dalam Delivery Order sesuai
dengan jumlah yang sebenarnya diterima kapal.
5.09 Salah Supply

 Bila terjadi salah supply atau tidak sesuai dengan


kegunaan yang diminta, maka Kepala Departemen harus
segera langsung melapor kepada MASTER. Setelah
mendengar laporan tersebut MASTER harus segera
melaporkan hal tersebut kepada Perusahaan.
5.10 Tanda Terima Delivery Supplier

 Kepala Departemen dan MASTER harus menjamin, sebelum


menandatangani Tanda Terima dai Supplier, bahwa :
 item barang yang diterima adalah benar
 jumlah item barang yang diterima adalah benar

 Bila paket barang yang diterima dari Supplier tidak sempat dibuka
dan di-check isinya maka di dalam Tanda Terima Delivery harus
dituliskan “Received (number) package only, contents unknown”.
5.11 Material yang Dikirim ke Darat

 Bilamana kapal mengirimkan barang ke darat untuk


diperbaiki, direkondisi atau dikalibrasi maka harus disertai
dengan Material Delivery.
Bagian 6 Monitoring dan Pelaporan
Kondisi Struktural

 6.01 Umum
 6.02 Kapal General Cargo
 6.03 Oil dan Chemical Tanker
 6.04 Gas Carrier
 6.05 Tangki Ballast, Cofferdam/Void Space
 6.06 Tangki Air Tawar
 6.07 Tangki Lainnya
6.01 Umum

 Bagian ini menjelaskan inspeksi periodik yang harus dilakukan untuk


memonitor kondisi struktur tangk, ruang muatan dan ruangan lainnya dan jenis
laporan yang harus dilakukan.
 Bila melakukan inspeksi harus mereferensi “Hull Structure Guideline” terbitan
dari Perusahaan. Khusus untuk kapal pengangkut muatan cair dalam tangki maka
juga harus mereferensi pada “Guideline Manual for the Inspection and Condition
Assessment of Tanker Structure” terbitan dari ICS.
 Bila ditemukan kerusakan yang berat, harus segera dilaporkan kepada
Perusahaan dengan menggunakan form tertentu dan bilamana mungkin dilampiri
dengan foto. Kerusakan tersebut harus dicatat juga di dalam Item Defect .
 Setiap kapal harus memelihara record inspeksi kondisi struktur. Record ini
harus memcatat semua tangki atau ruang muat, tangki ballast, tangki air tawar,
confferdam dan void space dan juga mencatat kapan inspeksi terakhir dilakukan.
MASTER harus mengirimkan record terakhir kepada Perusahaan
6.01 Umum

setiap bulan Maret, Juni, September dan Desember. Untuk membagi beban kerja,
maka inspeksi harus dijadwalkan sedemikian rupa sehingga seluruh persyaratan
inspeksi dapat dipenuhi.
 Dalam melakukan inspeksi, maka prosedur Enclosed Space Entry harus diikuti.
 C/O bertanggungjawab untuk penjadwalan dan pelaksanaan inspeksi dan
memelihara record-nya.
6.02 Kapal General Cargo

 Kondisi struktur dalam ruang muat harus diinspeksi setiap 6 bulan


sekali. Visual inspeksi ini harus dilakukan pada saat ballast passage atau
ruang muat sedang kosong.
 Setiap inspeksi harus termasuk kondisi cat, pipa, got, tangga dan semua
perlengkapan di dalam ruang muat tersebut.
 Pada Bulk Carrier, inspeksi harus dilakukan sesuai dengna rekomendasi
dari publikasi LR “Bulk Carrier : Guidance to Operators on the Inspection
of Cargo Holds” terutama keterangan pada item 1-4 (“Where to look - What
to look for”). Sehubungan dengan Item 3, close up inpection harus
dilakukan pada plat dan sambungan las pada frame lambung pada hopper
side tank. Bila perlu, akumulasi kotoran dan karat harus dibersihkan terlebih
dahulu.
 Setiap inspeksi ini harus dicatat di Structural Condition - Cargo Hold.
6.03 Oil dan Chemical Tanker

 Kondisi plat di dalam ruang muatan harus diinspeksi setahun


sekali. Visual inspeksi ini harus dilakukan bila ruangan tersebut gas
free pada saat pembersihan rutin.

 Setiap inspeksi termasuk kondisi cat, pipa, tangga, tutup palka,


dan perlengkapan lainnya di dalam ruangan tersebut.

 Setiap inspeksi harus dicatat di form :


Structural Condition - Tanker Wing Tank
Structural Condition - Tanker Centre Tank
6.04 Gas Carrier

 Kemungkinan tangki muatan diinspeksi akan tergantung


persyaratan operasi dan mungkin Perusahaan akan memberikan
petunjuk specific bila diperlukan. Secara umum, kondisi internal
tangki harus diinspeksi bila tangki gas free untuk pekerjaan rutin.
Biasanya inspeksi harus dilakukan pada saat drydocking dan repair.

 Setiap inspeksi harus dicatat di dalam Structural Condition


Report.
6.05 Tangki Ballast dan Cofferdam/Void
Space

 Semua tangki ballast dan cofferdam/void space harus diinspeksi sbb :


 6 bulan untuk FPT, Top Side Tank, Wing Tank dan Cofferdam yang bisa
diakses saat pelayaran bermuatan.
 12 bulan untuk DBT dan Void Space lainnya yang tidak dapat diakses saat
pelayaran bermuatan.
 Setiap inspeksi harus mencakup kondisi cat, pipa, tangga, anoda, plat sounding,
plat lambung dekat sounding dan perlengkapan lainnya.
 Bila perlu tangki ballast harus dibersihkan dahulu sebelum dilakukan inspeksi.
 Form yang digunakan untuk mencatat hasil inspeksi ini adalah :
 Top Side Tank
 Fore Peak tank
 Aft Peak Tank
 Cofferdam/Void Space
6.06 Tangki Air Tawar

 Kondisi plat di dalam tangki air tawar harus diinspeksi setiap 6


bulan.

 Setiap inspeksi harus mencakup kondisi cat, pipa dan


perlengkapan lainnya di dalam tangki.

 Tangki air tawar harus dijaga dalam kondisi yang bersih dan
higienis. Bila perlu dilakukan pembersihan dan perbaikan pengecatan.

 Setiap inspeksi harus dicatat .


6.07 Tangki Lainnya

 Bila tangki lainnya seperti Deep Tank dan tangki


service/settling siap diinspeksi rutin, maka harus dilakukan
oleh C/E dan membuat catatan.
CHECK

 Monthly Maintenance & Repair Report


 Vessel Condition Report
 Engineering Report
 Measuring Calibration Equipment
 Survey & Certificate Status
 Inspection Book
 Running Hours Report (Proposed)
DO ( Membuat laporang sbb: )

 Inside Diameter of Cylinder Liner


 Piston Ring data
 M/E Performance Data
 A/E Performance Data
 Crankshaft Deflection
 Battery Maintenance Standard
 Item Defect/Defect Report
 Material Requisition
 Individual Maintenance Report (Proposed)

Anda mungkin juga menyukai