Anda di halaman 1dari 6

4.

Result dan Disscusion

Tidak dapat disangkal bahwa isu perubahan iklim merupakan isu yang sedang menjadi perhatian
utama masyarakat global. Isu ini merupakan isu keberlanjutan yang mendesak untuk dibahas dan
ditangani bersama, mengingat perubahan iklim turut berdampak pada setiap segi kehidupan kita
bersama, baik dalam hal lingkungan, kesehatan, bahkan ekonomi global. Isu global ini juga
menjadi tanggung jawab stakeholder yang  memiliki kemampuan dalam mengendalikan sumber
daya yang diperlukan untuk keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Untuk memenuhi hal itu
Bank BTPN berupaya menjadi bank pilihan utama di Indonesia yang dapat memberikan
perubahan yang berarti dalam kehidupan jutaan orang. Tidak hanya perubahan dalam bidang
ekonomi, namun juga dampak positif dalam bidang sosial dan lingkungan. Untuk itu, Bank
BTPN melalui seluruh lini bisnis dan tata kelolanya berupaya menerapkan prinsip-prinsip
keberlanjutan. Bank BTPN mewujudkan tanggung jawabnya terhadap stakeholder dalam upaya
keberlanjutan melalui penerapan keuangan berkelanjutan. Bank BTPN telah merancang langkah
strategis melalui RAKB (Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan) yang telah disusun untuk tahun
2019-2023. Terdapat 8 program dalam RAKB diantaranya sebagai berikut :

1. Pembekalan Persiapan Memasuki Masa Purnabakti dengan Aktif dan Mandiri.

2. Program Daya Mengenai Pemberian Topik Keuangan Berkelanjutan

3. Peningkatan Portofolio Pembiayaan Hijau untuk Segmen Korporasi.

4. Rekasadana Filantropi.

5. Pemberdayaan agen BTPN Wow!

6. Kampanye Tematik Lingkungan dan Kecakapan Pengelolaan Keuangan.

7. Sumber Daya Manusia dan DAYA.

8. Pengembangan Organisasi Kebijakan, Prosedur dan Integrasi Lingkungan Sosial dan Tata
Kelola. (LST)
Dalam konteks keberlanjutan, Bank BTPN mendukung Kegiatan Usaha Berwawasan
Lingkungan (KUBL), seperti kegiatan usaha yang beratribut ramah lingkungan, pengelolaan
sumber daya alam hayati, penggunaan lahan berkelanjutan, serta transportasi ramah lingkungan.
Bank BTPN juga menyediakan produk portofolio untuk masyarakat berpenghasilan rendah
melalui kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Bank BTPN melakukan upaya-upaya inovasi untuk penghematan energi seperti kompetisi
penghematan energi di seluruh cabang Bank BTPN. Selain itu, Bank BTPN juga
mengimplementasikan layanan dan operasional digital guna mengurangi penggunaan kertas.

Bank BTPN meyakini bahwa nasabah tidak hanya membutuhkan akses keuangan dan
pembiayaan, namun juga peningkatan kapasitas diri dalam berbagai bidang agar dapat tumbuh
dan memiliki kehidupan yang lebih berarti. Untuk mendukung para nasabah, Bank BTPN
merancang program pemberdayaan yang menyeluruh, termasuk pengembangan kapasitas diri,
literasi keuangan, peningkatan kapasitas usaha dan kehidupan yang berkelanjutan.

Pelaksanaan RAKB diarahkan untuk pencapaian tujuan keuangan berkelanjutan, melalui


berbagai strategi seperti:

1. Portofolio dengan menyediakan produk dan jasa keuangan inklusif untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim. Namun demikian, Bank
BTPN belum melakukan penghitungan dampak finansial perubahan iklim pada bisnisnya.

2. Proses Bisnis dengan menyelenggarakan layanan keuangan yang mengintegrasikan risiko


lingkungan, sosial dan tata kelola dalam produk, jasa dan dalam pengambilan keputusan
bisnis serta menjalankan operasi perbankan yang lebih ramah lingkungan.

3. Pembelajaran dan Pertumbuhan dengan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas bank,


baik internal maupun melalui kemitraan, untuk melaksanakan dan meningkatkan
keuangan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan dan arah
pengembangan usaha.
Kebijakan keberlanjutan Bank BTPN juga dinyatakan melalui program Daya, dengan tujuan
utama untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan perubahan berarti dalam kehidupan
jutaan orang. Komitmen keberlanjutan Bank BTPN melalui program Daya terdiri dari empat
fokus utama yaitu pengembangan kapasitas diri, literasi keuangan, peningkatan kapasitas usaha,
kehidupan yang berkelanjutan.

Penerapan keuangan berkelanjutan ini tidak terlepas dari berbagai tantangan. Namun demikian,
Bank BTPN telah merancang sistem pengelolaan risiko yang komprehensif untuk pencegahan
dan mitigasi tantangan yang mungkin dihadapi dalam penerapan keuangan berkelanjutan. Salah
satu tantangan keuangan berkelanjutan adalah keterbatasan wawasan karyawan maupun nasabah
terkait keuangan berkelanjutan. Untuk itu, Bank BTPN secara terus menerus melakukan
pelatihan terkait keuangan berkelanjutan pada karyawan, serta pengembangan kapasitas bagi
para pimpinan Bank BTPN. Di samping itu, Bank BTPN juga melakukan edukasi bagi nasabah,
untuk mempromosikan praktik-praktik keberlanjutan yang relevan bagi nasabah, terutama yang
berkaitan dengan produk dan layanan berkelanjutan.

Komitmen Bank BTPN untuk mengintegrasikan aspek ekonomi, lingkungan, sosial dan tata
kelola dalam keputusan-keputusan bisnisnya didukung oleh penggunaan teknologi terkini.
Melalui penggunaan teknologi di bidang keuangan, Bank BTPN bertekad untuk membangun
dunia masa depan yang berkelanjutan. Upaya berbasis teknologi ynag telah dilakukan
diantaranya menghadirkan terobosan layanan keuangan perbankan digital yang menawarkan
kenyamanan serta kemudahan bertransaksi tanpa mengurangi faktor keamanan, sekaligus dapat
memberikan jejak lingkungan yang minimal karena mengurangi atau menghilangkan sama sekali
jarak tempuh ke bank, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar, baik kendaraan pribadi
maupun kendaraan umum. Selain itu BPTN mengurangi penggunaan kertas secara signifikan
melalui layanan perbankan digital. Hal ini diterapkan tanpa mengurangi kualitas pelayanan bagi
nasabah. sebaliknya, layanan ini justru meningkatkan kepuasan pelanggan. Mengoptimalkan
penggunaan sistem digital untuk mendukung paperless administration, atau mengurangi
penggunaan kertas, sekaligus untuk mendukung produktivitas dan kolaborasi antar karyawan, hal
ini diterapkan contohnya melalui document sharing, e-approval, epayslip, dan sebagainya.
Bebagai upaya telah dilakukan Bank BPTN dalam memenuhi keinginan stakeholder menuju
sustainable business yang kini menjadi perhatian dunia global. Semual hal yang berkaitan
dengan isu keberlanjutan telah dituangkan dalam reporting sustainable yang memuat informasi
yang transparan terkait dengan posisi dan aktivitas perusahaan terhadap aspek ekonomi,
lingkungan dan sosial. Laporan keberlanjutan ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan
kepada para pemangku kepentingan, dan sarana untuk menyampaikan kemajuan perusahaan
dalam topik-topik keberlanjutan. Reporting sustainable Bank BTPN telah disusun sesuai dengan
Standar GRI (Global Reporting Initiative). Sebagai perusahaan publik dalam jasa keuangan,
laporan ini juga disiapkan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan SE OJK NO.16/2021,
Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan
Perusahaan Publik. Penentuan topik material melibatan pemangku kepentingan (stakeholders
inclusivity). Dalam menentukan konten laporan, Bank BTPN mengikutsertakan pemangku
kepentingan antara lain, dengan memasukan topik- topik laporan yang diwajibkan oleh SE OJK
No.16/2021. Penerapkan prinsip ini diterapkan pula melalui diskusi dalam Focus Group
Discussion (FGD) dengan pemangku kepentingan internal dan karyawan perusahaan yang
berkompeten.
Upaya serius Bank BTPN untuk menerapkan keuangan berkelanjutan diwujudkan dengan
berbagai kinerja, seperti:

 Meningkatkan portofolio green financing, yang mengalami peningkatan sebesar 115%


dari tahun sebelumnya.

 Menerbitkan produk Reksadana Filantropi dengan dana yang terkumpul mencapai


Rp88,3 milliar. Pencapaian ini di atas target yang ditetapkan yaitu Rp20 milliar.

 Melakukan pelatihan menjelang pensiun yang diikuti oleh 5.608 peserta. Diharapkan para
peserta dapat menjalani masa pensiun mereka dengan produktif.

 Memberikan pelatihan pada Agen BTPN Wow! (Laku Pandai) sebanyak 156.307 agen.
Melalui

Agen BTPN Wow! ini, Bank BTPN meluaskan inklusi keuangan pada masyarakat yang tadinya
sulit atau tidak bisa memperoleh layanan perbankan.

 Dalam Manajemen Risiko, Bank BTPN melakukan evaluasi, penyesuaian kebijakan dan
prosedur perkreditan di unit bisnis

 Memberikan edukasi topik keuangan keberlanjutan pada nasabah UMKM, untuk


meningkatkan wawasan dan kapasitas mereka dalam mengembangkan usahanya.
 Meningkatkan keterampilan finansial melalui 56 kegiatan.

 Pada tahun pelaporan, Bank BTPN memberikan fasilitas pinjaman hijau senilai Rp6,20
triliun sebagai bentuk perwujudan komitmen Bank BTPN terhadap pembiayaan
berkelanjutan yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.

 Pada tahun pelaporan, Bank BTPN memberikan fasilitas pinjaman hijau senilai Rp6,20
triliun sebagai bentuk perwujudan komitmen Bank BTPN terhadap pembiayaan
berkelanjutan yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Anda mungkin juga menyukai