Anda di halaman 1dari 9

Nama : Febrina Aurelia

NPM : 2006600936
Kelas : Humas A 2020

Relasi Pemerintahan

 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.


A. Deskripsi Perusahaan
Berdiri di Indonesia pada 2 Oktober tahun 1998, Bank Mandiri merupakan
bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilakukan oleh Pemerintah
Indonesia saat itu. Bank Mandiri merupakan persatuan dari empat bank pemerintah,
yaitu Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor, Bank Bumi Daya, dan Bank
Pembangunan Indonesia yang pada Juli tahun 1999 dilebur menjadi satu. Namun,
masing-masing dari keempat bank tersebut memegang peranan penting bagi
pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri
meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia
perbankan dan perekonomian Indonesia.
Dalam penyelenggaraan usaha perusahaan, Bank Mandiri tentunya
memiliki para pemangku kepentingan (stakeholder). Pemangku kepentingan
(stakeholder) merupakan suatu individu atau kelompok yang memiliki pengaruh
atau dampak terhadap kegiatan perusahaan, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan kepentingan dan dampak yang dimiliki para pemangku
kepentingan tersebut, Bank Mandiri berupaya untuk bekerja sama, bersinergi, serta
melibatkan tiap-tiap pemangku kepentingan dalam membahas isu-isu penting
perusahaan. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk perwujudan komunikasi
yang baik dan intens.
B. Daftar Stakeholder
 Petinggi perusahaan, Pegawai (Internal)
Pemangku kepentingan yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.
 Pemegang saham (Eksternal)
Memiliki hubungan ekonomi, kepemilikan dan legal.
 Masyarakat (Eksternal)
Berkaitan mengenai relasi sosial, lisensi sosial, tanggung jawab sosial,
serta kedekatan dengan Bank Mandiri.
 Nasabah (Eksternal)
Nasabah secara langsung berhubungan dengan Bank Mandiri atas
kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan.
 Regulator/Pemerintah (Internal, karena pemerintah memegang saham
besar)
Bersifat legal dan berkepentingan, yaitu dengan Lembaga Jasa Keuangan.
Pemerintah menjadi salah satu stakeholder internal karena diketahui
memegang saham Bank Mandiri sebesar lebih dari 50%.
 Media (Eksternal)
C. Stakeholder Mapping

High Power, Low Willingness High Power, High Willingness


Pemerintah (regulator), Media Pemegang saham (shareholder),
para direksi, manager

Low Power, Low Willingness Low Power, High Willingness


Masyarakat secara umum Pegawai (karyawan), Nasabah

D. Stakeholder Engagement Program


 Isu
Dalam upaya mendorong pengembangan berwawasan lingkungan, PT Bank
Mandiri terus berkomitmen untuk mendukung green economy. Hal ini
dilakukan melalui inisiatif keuangan berkelanjutan dengan
mengembangkan praktik manajemen risiko yang selaras dengan aspek
lingkungan, sosial dan tata kelola (LST).
(Sumber : https://keuangan.kontan.co.id/news/pembiayaan-berkelanjutan-
bank-mandiri-sudah-tembus-rp-1568-triliun)
Action Inisiatif keuangan berkelanjutan dilaksanakan
dengan 3 pilar utama, yaitu sustainable banking,
sustainable operations dan sustainable CSR and
financial inclusion. Pada penerapan sustainable
banking, pembiayan kepada sektor-sektor
berkelanjutan seperti kredit pada sektor
perkebunan, green building, dan renewable
energy. Bank Mandiri telah menyalurkan
pembiayaan sustainable portfolio sesuai dengan
Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB)
pada POJK 51 sampai dengan September 2020
sebesar Rp 156,8 triliun atau 20,9% dari total
kredit Bank Mandiri.
Who  Sekretaris Perusahaan
Sekretaris perusahaan Bank Mandiri menjadi
narasumber utama dalam penyampaian
informasi perkembangan ini kepada media,
sekaligus memberikan penjelasan tentang
green economy.
 Otoritas Jasa Keuangan
Prinsip keuangan berkelanjutan mulai
didorong oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui
penerbitan Peraturan OJK (POJK) Nomor 51
Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan dan POJK Nomor 60 Tahun
2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek
Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan.

Otoritas meminta perbankan menerapkan


prinsip keuangan berkelanjutan, yakni prinsip
yang didasarkan pada pengembangan produk,
kapasitas internal perbankan, organisasi,
manajemen risiko tata kelola, dan standar
prosedur operasional sesuai pelestarian
masyarakat dan lingkungan.
 Masyarakat
Bank Mandiri telah memberikan kredit kepada
usaha-usaha (milik masyarakat) yang berada di
sektor perkebunan, green building, dan
renewable energy.
When Sejak penerbitan Peraturan OJK (POJK) Nomor 51
Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan dan POJK Nomor 60 Tahun 2017
tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat
Utang Berwawasan Lingkungan hingga bulan
September tahun 2020.
What Resources List perusahaan yang bergerak pada sektor
perkebunan, green building, dan renewable energy,
untuk pilar sustainable banking saja dan belum
mencakup pilar sustainable operations serta
sustainable CSR and financial inclusion.
Communication Masyarakat, karyawan, executives, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), Pemerintah.

 Pegawai (karyawan)
Salah satu stakeholder engagement program yang dilakukan oleh Bank
Mandiri adalah Penguatan kemampuan, keterampilan dan keahlian pegawai
dengan mengadakan training, memberikan hak penuh kepada pegawai
terhadap PKB yang telah ditetapkan, dan secara konsisten melakukan
pertemuan berkala dalam berbagai forum antara manajemen dengan
pegawai.
 Nasabah
Secara konsisten melaksanakan penyelenggaraan program-program edukasi
terbuka kepada setiap nasabah Bank Mandiri, meningkatkan sistem pada
fasilitas dan keamanan transaksi perbankan, serta berupaya untuk
memberikan informasi yang akurat kepada setiap nasabah mengenai
informasi terkini produk dan layanan perbankan.
 Masyarakat
Memberikan konsultasi dan pelatihan yang lebih luas mengenai
perencanaan keuangan kepada masyarakat luas dan mengadakan program-
program CSR (Corporate Social Responsibility) yang diharapkan dapat
membawa perkembangan serta meningkatkan kualitas diri maupun kualitas
hidup masyarakat.
 Pemerintah
Program pendekatan yang dilakukan oleh Bank Mandiri kepada pemerintah
sebagai salah satu pemangku kepentingan yang memiliki pengaruh terhadap
perusahaan diantaranya adalah melakukan evaluasi secara berkala sebagai
alat ukur efektivitas kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku,
meningkatkan program-program Anti Korupsi, Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT), dan melakukan
peningkatan kerjasama program-program CSR bersama Pemerintah.
 Media
Bank Mandiri berupaya untuk memberikan keterbukaan informasi yang
akurat dan terkini kepada rekan-rekan media.
 PT. Agincourt Resources (PTAR)
A. Deskripsi Perusahaan
PT. Agincourt Resources (PTAR) merupakan sebuah perusahaan pertambangan
yang berbasis di Indonesia. Perusahaan ini umumnya bergerak di bidang
penambangan, eksplorasi, serta pengolahan mineral batangan emas dan perak.
Tambang Emas Martabe, Sumatera merupakan satu-satunya tempat perusahaan ini
beroperasi. Sementara itu, fungsi-fungsi perusahaan dikelola dari Jakarta.
Saat ini, PTAR telah mempekerjakan lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor.
Lebih dari 99% di antaranya adalah warga negara Indonesia, bahkan PTAR
melakukan perekrutan penduduk setempat sejumlah lebih dari 70%. PTAR
berkomitmen untuk menciptakan operasi yang aman dan efisien, meminimalisir
dampak lingkungan, dan memastikan keberadaan kami memberi manfaat jangka
panjang kepada seluruh pemangku kepentingan lokal.
B. Daftar Stakeholder
 Stakeholder Internal
1) Manajemen & top executive
2) Pegawai
3) Pemegang saham
 Stakeholder Eksternal
1) Pemerintah
2) Investor
3) Kompetitor
4) Media
5) Komunitas
6) Distributor
7) Bank (creditor)
8) Pemasok
9) Konsumen
C. Stakeholder Mapping
High Power, Low Willingness High Power, High Willingness
Pemerintah (regulator), Media, Pemegang saham (shareholder),
Kreditor (Bank) Manajemen & Top Executive

Low Power, Low Willingness Low Power, High Willingness


Masyarakat (konsumen) Pegawai (karyawan), Distributor,
Pemasok

D. Stakeholder Engagement Program


 Isu
Tambang Emas Martabe merupakan tambang pertama di Tapanuli Selatan. Karena
itu, banyak pemangku kepentingan lokal memiliki pemahaman yang terbatas
tentang penambangan, pengelolaan dampak lingkungan dan sosial yang terkait
dengan praktik penambangan. Untuk membantu memastikan pemahaman yang
baik tentang operasi di tambang di antara para pemangku kepentingan lokal, PTAR
menjalankan program komunikasi berbasis luas yang aktif sejak dimulainya
proyek.
Action  Mengidentifikasi pemangku kepentingan dan
memahami kebutuhan, perhatian, dan aspirasi
mereka
 Secara aktif mencari dialog dan membangun
kepercayaan dengan semua kelompok pemangku
kepentingan, termasuk kelompok yang berpotensi
terpinggirkan seperti perempuan, orang tua, dan
pemuda
 Memberikan informasi yang tepat waktu dan
akurat kepada pemangku kepentingan tentang
semua aspek operasi di Tambang Emas Martabe
 Menunjukkan kesabaran dalam berurusan dengan
orang lain dan hormati sudut pandang,
kepercayaan, nilai budaya, dan praktik mereka
 Memberikan dukungan ketenagakerjaan lokal
dan menerapkan proses yang adil serta transparan
untuk rekrutmen dan pengadaan
 Mendukung badan pengatur dalam melaksanakan
kewajiban mereka berdasarkan peraturan,
termasuk pelaksanaan proses persetujuan dan
inspeksi lokasi, dan memenuhi semua
persyaratan pelaporan pemerintah secara akurat
dan tepat waktu
 Memfasilitasi pelaporan terbuka atas
keprihatinan dan keluhan para pemangku
kepentingan terkait dengan aktivitas perusahaan
Who  Divisi Public Relations
Menjembatani komunikasi dengan masyarakat
lokas serta meningkatkan pengetahuan
masyarakat sebagai salah satu stakeholder
perusahaan merupakan salah satu tugas PR
perusahaan melalui program-program CSR.
 Pegawai
Para pekerja tambang di lokasi bertanggung
jawab untuk menjaga reputasi perusahaan,
salah satunya adalah dengan menciptakan
komunikasi yang baik dengan masyarakat.
 Masyarakat lokal
Masyarakat tentu bertanggung jawab atas
kondisi lingkungan di sekitarnya, dimana
perhatian akan lingkungan tersebut harus
dibarengi dengan pengetahuan. Pada isu ini,
perusahaan telah berupaya untuk mengedukasi
masyarakat mengenai pertambangan serta
dampaknya bagi lingkungan dan sosial. Untuk
itu, masyarakat bertanggung jawab pula untuk
menerima edukasi tersebut dan
mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-
hari.

When Selama praktik penambangan beroperasi


What Resources Hal yang diperlukan untuk penyelesaian isu ini adalah
upaya perusahaan dalam membuat program edukasi
yang mudah diterima oleh masyarakat. Selain itu,
keinginan masyarakat untuk belajar dan peduli
mengenai kondisi lingkungannya juga sangat
diperlukan.
Communication Masyarakat terdampak di lingkungan sekitar Tambang
Emas Martabe, karyawan, pekerja tambang,
komunitas.

 Pendapat untuk Kedua Perusahaan


Menurut saya, baik PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. maupun PT. Agincourt Resources
(PTAR) telah memberikan perhatian yang sebagaimana Fmestinya kepada para pemangku
kepentingan masing-masing perusahaan. Dalam hal ini, kedua perusahaan tersebut telah
membuktikan upayanya dalam melibatkan stakeholder pada kegiatan yang dilaksanakan
oleh perusahaan. Terlebih lagi, menurut saya, kedua perusahaan telah memberikan
perhatian yang cukup untuk mengedukasi masyarakat terkait isu-isu yang penting. Seperti
Bank Mandiri yang memberikan konsultasi serta pelatihan perencanaan keuangan kepada
masyarakat luas dan PTAR yang berupaya untuk memastikan pemahaman yang baik
kepada masyarakat lokal terkait pemahaman yang terbatas tentang penambangan,
pengelolaan dampak lingkungan dan sosial yang terkait dengan praktik penambangan.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut cukup membuat saya paham
akan pentingnya peran para pemangku kepentingan terhadap operasional perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai