Anda di halaman 1dari 6

Tugas Resume Akuntansi Sektor Publik

Nama : Suri Adila Asnur


NIM : 227017031
S2 Akuntansi Reguler

SIFAT DAN OPERASI IPSASB serta KERANGAKA


KONSEPTUAL

IPSASB

 Pembentukan

IPSASB merupakan badan yang bernaung dibawah International Federation


of Accounting (IFAC) . Keberadaan IPSASB bermula dari kesadaran akan
manfaat nyata informasi keuangan yang konsisten dan dapat dibandingkan .
IPSASB bertugas untuk menyususn sebuah standar akuntansi untuk sector
public yang berlaku secara internasional yang kemudian disebut
International Publik Sector Accounting Standar (IPSAS) . Dalam
pelaksanaannya komite tersebut tidak hanya menyusun standar tapi juga
membuat program yang sistematis yang mendorong aplikasi IPSAS oleh
entitas public di seluruh dunia.

 Perkembangan

Tahun 2005 IPSASB melakukan peningkatan terhadap IPSAS yang telah


diterbitkan sebelumnya . Peningkatan tersebut berupa revisi terhadap 11
standar dari 20 standar yang pernah diterbitkan . Selain itu IPSASB juga
menerbitkan tiga exposure draft lain. Revisi tersebut dilakukan dalam rangka
konvergensi standar akuntansi internasional sector public (IPSAS) dengan
standar akuntansi internasional komersial (IFRS).
 Organisasi dan Pemerintahan

Entitas sektor publik dapat dikategorikan menjadi dua yaitu pemerintahan


dan non pemerintahan (nirlaba) . Organisasi nirlaba berupa organisasi
kemasyarakatan, yayasan atau organisasi non pemerintah lainnya termasuk
organisasi internasional. Keunikan dari entitas sektor publik terletak pada
tujuan dan kepemilikan. Untuk aktivitas organisasinya, mungkin ada
beberapa yang sama antara organisasi publik dan privat misalnya sekolah
dan rumah sakit.
Dalam pemerintahan , entitas sektor public merujuk pada pemerintahan
pusat, pemerintahan regional (provinsi), pemerintahan lokal ( kota ) , dan
entitas pemerintahan lainnya seperti badan, komisi dll.
Beberapa karakterisitik dari entitas pemerintah adalah sebagai berikut :
- sumber pendapatan dari pajak
- tidak berorientasi pada laba
- multiple objective/ bertujuan untuk masyarakat banyak
- penetapan kebijakan konsensus oleh badan pengawas

IPSAS

 Proses
IPSASB memulai sebuah program pengembangan IPSAS yang didasarkan
kepada International Accounting Standard (IAS) . IPSASB mengembangkan
persyaratan-persyaratan IAS yang relevan untuk sektor publik. IPSAS
menggunakan persyaratan,struktur, dan teks yang diatur dalam IAS kecuali
ada alasan untuk tidak menggunakan hal-hal tersebut.
Pada tahun 2003 melalui proyek General Improvement. Proyek General
Improvment bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi alternatif,
pengulangan-pengulangan yang tidak perlu (redundancies), dan juga konflik
dalam IAS sendiri. Proyek juga berhubungna dengan isu konvergensi dan
berbagai peningkatan lainnya.
Tujuannya dari revisi IPSAS yang diterbitkan kali ini adalah agar IPSAS
konvergen dengan IAS yang diterbitkan tahun 2003 tersebut. IPSAS menjadi
rujukan karena keberadaan IPSASB bermula dari kesadaran akan
manfaatnyata informasi keuangan yang konsisten dan terbandingkan .
IPSAS sebagai standar internasional akuntansi sektor publik, diharapkan
memainkan peran kunci untuk merealisasikan manfaat tersebut. Dalam
mengembangkan standar akuntansi sektor publik. IPSASB sangat
mendorong keterlibatan pemerintah dan penyusun standar diberbagai
melalui penyampaian tanggapan/komentar atas proposal-proposal IPSASB
yang dinyatakan dalam exposure draft.
Diadopsinya IPSAS oleh pemerintah di berbagai negara diharapkan akan
meningkatkan kualitas dan daya banding informasi keuangan yang
dilaporkan entitas-entitas sektor publikdi seluruh dunia. Dalam mendorong
pengadopsian dan harmonisasi ketentuan-ketentuan akuntansi sektor publik
di berbagai negara dengan IPSAS, IPSASB menghormati hak pemerintah
dan penyusun standar di tingkat nasional dalam menetapkan standar dan
pedoman pelaporan keuangan di dalam juridiksi mereka masing-
masing.IPSAS diterbitkan oleh IPSASB terkait dengan pelaporan keuangan
sektor publik, baik yang masih menganut basis kas dan telah mengadopsi
basis akrual. IPSASB sebagai penyusunstandar akuntansi IFAC untuk sektor
publik telah menerbitkan empat exposure draf (ED)dalam kerangka
konvergensi standar akuntansi sektor publik (IPSAS) ke standar
akuntansisektor komersial/bisnis (IAS/IFRS).

 Tujuan IPSASB

IPSASB bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan transparansi laporan


keuanganpada sektor publik yang berupa:
- Menetapkan standar akuntansi berkualitas tinggi untuk digunakan oleh
entitas sektor publik
- Mempromosikan kepada entitas sektor publik untuk mengadopsi standar,
dan konvergensi internasional, IPSAS.
- Memberikan informasi yang komprehensif untuk manajemen keuangan
sektor publik dalam pengambilan keputusan.
- Memberikan bimbingan tentang isu-isu dan pengalaman dalam pelaporan
keuangan di sektor public

Empat proses untuk pengembangan IPSAS konvergen IFRS ;

- Apa permasalahan dari sektor public tersebut


- Apakah harus memulai proyek yang terpisah
- Modifikasi IASB document
- Membuat IPSAS dan periksa termonologinya ke dokumen IASB
KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual adalah standar yang diterapkan dalam mengembangkan


Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik (IPSASs) dan Pedoman Praktek yang
Direkomendasikan (RPGs) yang berlaku untuk penyusunan dan penyajian dalam
penyusunan Laporan Keuangan Bertujuan Umum oleh Sektor Publik (GPFRs) kepada
entitas sektor publik. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan IPSAS di berbagai negara
dengan berbagai macam hambatan. Kerangka Konseptual hanya berlaku pada
akuntansi berbasis akrual karena dalam akuntansi berbasis akrual menyediakan data
transaksi masa lalu dan transaksi lain yang bermanfaat dalam proses pengambilan
keputusan dibanding dengan basis kas atau basis yang lain.

 Peranan dan Otoritas dari Kerangka Konseptual


Kerangka Konseptual berperan untuk mendukung penyusunan GPFRs untuk
entitas sektor publik yang berbasis akrual baik yang disusun oleh
Pemerintah, ,Kementerian, BUMN, maupun Organisasi Internasional. Sedangkan
otoritas disini bukan berarti Kerangka Konseptual memiliki wewenang khusus
dalam menangani laporan keuangan sektor publik yang mengadopsi IPSAS
namun juga tidak mengesampingkan IPSAS. Otoritas yang diberikan bertujuan
untuk memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang tidak diatur oleh IPSAS
dan RPG.

 Objek dan Pengguna Laporan Keuangan dengan Tujuan Umum (GRFRs)


Objek dari GPFRs adalah untuk menyediakan informasi tentang entitas terkait
mengenai akuntabilitas dan dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan
pengguna GPFRs mencakup Pemerintah, entitas publik yang mempunyai
sumber pendanaan dari pembayar pajak, donor, pemberi pinjaman, pembuat
peraturan, parlemen. Jadi dapat simpulkan bahwa GRFRs merupakan bentuk
tanggungjawab yang diterima oleh penerima layanan yang juga sebagai
penyedia sumber daya.
Informasi yang disediakan oleh GPFRs adalah Neraca, Laporan Performa
Keuangan, dan Laporan Arus Kas. Neraca berguna untuk memperoleh informasi
apakah manajemen pantas dipertahankan, memperkiraan sisa akhir sumber
daya untuk digunakan di periode selanjutnya, dan memperkiraan arus kas yang
dibutuhkan untuk dapat menyediakan pelayanan minimal. Laporan Performa
Keuangan akan mencerminkan penggunaan sumber daya secara efisien dan
efektif sedangkan Laporan Arus Kas akan mencerminan tingkat likuiditas dan
solvensi.

 Karasteristik Kualitatif
GPFR disebut memenuhi karakeristik kualitatif jika dapat memenuhi unsur
berikut:
a) Relevance (Relevansi)
Informasi finansial dan non-finansial disebut relevan jika dapat menjadi
pembeda dalam proses pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Informasi
disebut mampu menjadi pembeda jika mempunyai nilai konfirmasi dan/atau
nilai prediksi. Nilai konfirmasi adalah fungsi untuk mengkonfirmasi perubahan
dimasa lalu atau masa yang akan datang sedangkan nilai prediksi yaitu
informasi dalam GPFRs dapat digunakan untuk memprediksi transaksi
keuangan dimasa depan.
b) Faithful Representation (Penyajian yang handal)
Penyajian handal dapat dicapai jika dalam penyajian laporan keuangan
disajikan saat lengkap,netral dan bebas dari kesalahan material.
c) Understandability (Mudah Dipahami)
GPFRs harus dapat menyajikan informasi yang dapat dipahami oleh user
secara komprehensif yaitu sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
pendidikan user. Agar GPFRs lebih mudah dipahami, dapat dilakukan
klasifikasi, karakterisasi, disajikan secara jelas dan singkat.
d) Timeliness (Tepat Waktu)
Yang disebut dengan tepat waktu adalah informasi yang akan
disampaikan kepada user harus tersedia sebelum informasi tersebut
kadaluarsa sebagai dasar penentuan akuntabilitas maupun pengambilan
keputusan.
e) Comparability (Dapat Dibandingkan)
GRFRs disebut memenuhi karakteristik kualitatif jika informasi yang
disajikan dapat diidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam dua
kondisi yang berbeda, contohnya :
- Membandingkan informasi finansial dan non-finansial pada laporan
yang lalu dengan sekarang.
- Membandingkan informasi yang sama pada entitas yang sama dalam
periode tertentu.
- Membandingkan informasi yang sama pada entitas berbeda namun
memiliki kesamaan unsur pada periode tertentu.
f) Verifiability (Dapat Diverifikasi)
Verifikasi diharapkan dapat meyakinkan user bahwa informasi yang ada
pada GPFRs adalah informasi yang benar-benar mengambarkan keadaan
ekonomi dan fenomena lainnya yang terkait.

Kendala yang sering terjadi dalam penyajian informasi dalam GPFR adalah :
a. Materiality (Materialitas)
Materialitas dalam penyajian GPFRs sangat penting karena apabila terjadi salah
saji yang material, dapat mempengaruhi akuntabilitas suatu entitas atau keputusan
yang telah diambil berdasarkan GPFRs.
b. Cost-Benefit (Biaya Manfaat)
Pembuatan GPFRs memerlukan biaya namun keuntungan yang dihasilkan atas
informasi yang disajikan harus melebihi biaya tersebut.
c. Balance Between the Qualitative Characteristics (Keseimbangan antara Karakteristik
Kualitatif)
Karakteristik kualitatif saling berperan dan melengkapi satu sama lain dalam
penyajian informasi sehingga informasi tersebut dapat lebih berguna.

Anda mungkin juga menyukai