struktur truss dan dilanjutkan dengan proses analisis dan desain struktur
menggunakan SAP200 versi 10.
1. Klik menu File > New Model atau klik tombol New Model .
63
Gambar 3.2 Memilih template 2D Trusses
Slopped Truss
64
5. Pada bagian Slopped Truss Dimension, ketik 4 untuk Number of
Division, 4 untuk Division Length, dan 3 untuk Height.
6. Klik tombol OK, maka SAP akan menampilkan model dalam 2 jendela
(3D View/jendela 3D dan jendela 2D X-Z Plane @ Y=0). Dalam hal ini,
hanya ada satu bidang X-Z karena kita bekerja secara 2D.
65
3. Klik menu Assign > Joint Loads > Forces untuk menambahkan gaya luar
melalui kotak dialog Joint Forces.
4. Pastikan Units (satuan) Ton, m, C, dan ketik nilai -1 pada Force Global
Z.
5. Klik tombol OK, maka beban akan ditampilkan pada gambar.
66
Ganti dengan nol (0)
4. Perhatikan bahwa nilai SWM telah berubah menjadi 0 yang berarti berat
sendiri diabaikan.
67
3.3 Analisis Struktur
1. Klik menu Analyze > Set Analysis Options… untuk menampilkan kotak
dialog Analysis Options.
2. Pilih dengan klik Plane Frame – XZ Plane (2D pada bidang XZ) dan
hilangkan tanda cek pada sehingga hanya UX dan UZ yang aktif.
3. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog Analysis Options.
68
4. Klik menu Analyze > Run Analysis atau klik tombol Run
5. Klik MODAL agar tersorot, kemudian klik tombol Run/Do Not Run
Case, sehingga Action Run diubah menjadi Do Not Run.
6. Klik tombol Run Now, untuk memulai proses analisis.
MODAL Nonaktif
69
7. Tunggu sebentar, proses analisis sedang berlangsung.
8. Setelah proses analisis selesai dan muncul pesan Analysis Complete,
periksa pesan yang muncul, apakah ada pesan kesalahan.
9. Jika sudah selesai diperiksa, klik tombol OK, maka SAP2000 akan
menampilkan bentuk terdeformasi struktur.
70
A. Reaksi Perletakan
1. Klik menu Display > Show Forces/Stresses > Joints… atau klik segitiga
drop down kecil pada tombol Show Forces/
Stresses dan pilih Joints…
Gambar 3.16 Memilih beban mati dan menampilkan tanda panah 2. Klik
3. Jika tanda cek/centang pada kotak Show as Arrows aktif, gaya reaksi akan
ditampilkan dengan tanda panah reaksi.
71
Gambar 3.18 Reaksi perletakan dengan arahnya
B. Diagram Tegangan
Diagram tegangan diperlukan untuk mengetahui tegangan setelah proses
analisis. Untuk menampilkan diagram tegangan, kuti langkah berikut.
72
Axial Force
Cek Fill
Diagram
7. Hilangkan tanda cek pada Fill Diagram dan beri tanda cek pada kotak
Show Values on Diagram (ulangi langkah 2-5 sebelumnya).
73
Gambar 3.23 Diagram gaya aksial beserta nilainya
9. Untuk menampilkan gaya geser, pilih Shear 2-2 pada bagian Component.
geser
10. Untuk menampilkan gaya momen, pilih Moment 3-3 pada bagian
Component (perhatikan momen yang ada adalah momen tumpuan).
momen
74
Gambar 3.26 Kotak konfirmasi UnLock
4. Klik tombol Select Using Intersecting Line dan pilih batang diagonal
sehingga muncul pesan di sudut kiri bawah.
75
Gambar 3.28 Moment frame release major 3-3
76
9. Klik tombol Lock/Unlock agar file yang terkunci setelah proses
analisis dibuka dan klik tombol Select All .
10. Klik tombol All untuk memilih semua objek.
11. Klik menu Assign > Frame/Cable/Tendon > Release/Partial Fixity
untuk menampilkan kotak dialog Assign Frame Releases dan beri tanda
cek pada Moment 33 (Major) sehingga semua batang di-release pada
Start/awal dan End/akhir.
12. Klik tombol OK dan klik tombol Run Analysis dan perhatikan
perubahan bentuknya.
Ubah satuan
panjang menjadi mm
14. Bawa pointer ke salah satu titik joint sehingga menampilkan nilai
displacement.
15. Klik kanan untuk menampilkan nilai displacement dalam diagram.
77
Gambar 3.34 Nilai lendutan pada joint
16. Tampilkan bidang momennya. Ternyata nilai momennya tidak ada karena
sudah di-release semua.
18. Bawa pointer ke salah satu batang (misalnya batang atas yang tengah) dan
klik kanan untuk menampilkan detil dari gaya dalam yang timbul.
78
Gambar 3.38 Detil gaya aksial
Section
terpakai
79
Gambar 3.39 Type truss dan Section Properties
Jika Anda perhatikan, pada waktu pertama kali menentukan model struktur,
SAP2000 telah menyediakan penampang default (W18x35) di bagian Section
Properties.
Saat melaksanakan penggambaran model struktur, SAP2000 juga memberikan
informasi penampang yang kita gunakan dalam daftar Properties of Objek yang
muncul secara otomatis saat kita memilih perangkat penggambaran (misalnya
Mengingat bentuk model struktur maupun beban yang bekerja pada model bisa
sangat beragam, maka penampang yang disediakan secara default sangat
mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan.
80
Gambar 3.41 Memeriksa penampang
3. Pilih Frame Sections dan klik tombol OK, maka SAP 2000 akan
menampilkan daftar penampang yang digunakan seperti gambar berikut.
(Kebetulan yang dipakai hanya satu jenis
W18x35.)
81
Gambar 3.44 Diagram moment release
82
7. Klik tombol Set Default 3D View untuk menampilkan jendela 3D.
8. Klik menu Design > Steel Frame Design > Start Design/Chek of
Structure untuk melaksanakan proses desain struktur.
Catatan:
Sumbu local atau Local Axes mengikuti ketentuan berikut. Sumbu1, sumbu2,
dan sumbu3 saling tegak lurus dan dinyatakan dengan warna merah-putih-biru
(seperti warna bendera).
1. Sumbu lokal1 selalu searah dengan sumbu memanjang objek (dengan arah
posisif dari I ke J sesuai dengan proses penggambaran).
2. Sumbu lokal2 selalu terletak pada bidang XZ dengan arah positif ke atas
atau ke kanan (untuk elemen vertical).
3. Sumbu lokal3 selalu mendatar dengan arah positif sesuai aturan tangan
kanan (sb1-jempol, sb2-telunjuk, sb3-jari tengah).
Untuk kasus yang sedang kita kerjakan ini misalnya, hasil perbandingan (ratio
tegangan yang muncul hanya 0.024) yang berarti penampang terlalu besar.
83
Gambar 3.49 Detil stell stress check
84
2. Gulung scroll box dan klik W18x35 dan klik tombol Modify/ Show
Property… untuk menampilkan kotak dialog I/Wide Flange Section.
85
Gambar 3.52 Property Data W18x35
86
Menampilkan/
mengubah profil
87
7. Bandingkan luas 6645.1481 mm2 : 1909.6736 atau 3.5:1 yang berarti
penampang baru juga 3.5 kali lebih ringan dan lebih hemat.
8. Bandingakan juga parameter yang lainnya, dan klik tombol OK tiga kali.
88
Gambar 3.56 Material Property Data
89
6. Cobalah mengubah satuan menjadi dan perhatikan nilai yang
ditampilkan.
7. Misalnya kita menggunakan mutu bahan material baja yang sama tanpa
perubahan.
8. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog Material Property Data
dan klik tombolOK untuk menutup kotak dialog Define Material.
9. Dengan profil yang sudah diganti dengan W8x10, lakukan analisis ulang
dengan klik tombol Run Analisis.
10. Klik tombol Run Analysis untuk menampilkan kotak dialog Set Analysis
Cases to Run.
11. Pastikan MODAL action Do Not Run, kemudian klik tombol Run Now.
90
12. Simpan file dengan nama slopped atau bab3.
91
Gambar 3.62 Gaya aksial tekan/tarik 15. Periksa
perbandingan tegangannya.
92