Anda di halaman 1dari 8

Teks Anekdot

LKPD

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Waktu : 2 x 45 menit
Kelas :X
Semester : Satu
Nama : .................................................

I.Orientasi

A. Kompetensi Inti

Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompetensi


yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3) kompetensi
pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
B. Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan anekdot

C. Indikator

3.6.1 Mengidentifikasi struktur teks anekdot

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah membaca materi ajar di luar jam pembelajaran, dengan

mengerjakan LKPD di luar jam pembelajaran, diharapkan peserta didik

mampu mengidentifikasi struktur teks anekdot.


II. Rumusan Masalah

Guru membimbing dan mengajak siswa pada suatu persoalan yang menantang
sehingga merangsang siswa berpikir dalam merumuskan permasalahan tersebut
dengan cara bertanya, mengemukakan ide/memberi pendapat.

Cermatilah teks anekdot


berikut kemudian
tentukanlah struktur teks
anekdot tersebut.

FEAR FACTOR: SUMANTO, MANUSIA TERHEBAT DI DUNIA


DALAM MENGATASI BAU BUSUK

Nursaid Poerba

Kompetesi atau perlombaan identik dengan kehebatan orang-orang atau peserta yang ikut
dalam lomba tersebut. Namun, belum tentu, peserta lomba yang dalam pandangan orang banyak
dikategorikan hebat, akan memenangkan perlombaan. Peserta yang tidak diunggulkan bisa saja
membuat kejutan. Hal ini juga dialami oleh para pembuat acara Fear Factor, salah satu acara
televisi terpopuler pada tahun 2000-an di Amerika Serikat. Di Indonesia, Indosiar menayang-
ulangkan acara ini semenjak April 2014. Inti acara tersebut adalah menguji nyali atau adrenalin
para pesertanya.
Acara Fear Factor kali itu dilaksanakan di Dallas, kota besar di negara bagian Texas,
Amerika Serikat. Inti acara: memilih manusia paling tahan terhadap bau busuk. Untuk itu, peserta
diharuskan masuk ke kandang babi yang superkumuh dan superpengap. Peserta yang paling lama
bertahan di dalam kandang babi itu akan dinyatakan sebagai juara atau pemenang. Pada babak
final, pesertanya tinggal empat orang, dari Dallas, India, Arab Saudi, dan … Indonesia. Indonesia
diwakili oleh Sumanto, Sang Kanibal dari Purbalingga, Jawa Tengah.
Peserta pertama, dari Dallas, segera tampil. Dengan gagah, laki-laki tinggi kekar itu
memasuki kandang babi. Penonton bersorak, kagum sekaligus berharap agar laki-laki itu kelak
keluar sebagai pemenang. Pintu kandang babi segera ditutup oleh kru Fear Factor. Menit demi
menit berlalu. Pada hitungan memasuki menit ke-5, pintu kandang babi terbuka. Laki-laki itu
keluar, sempoyongan, sesudah itu muntah-muntah. Penonton pun berteriak, kali ini penuh ejekan.
Peserta kedua. dari India, segera tampil. Dengan gagah, laki-laki itu menghampiri pintu
kandang babi. Penonton bersorak. Pintu kadang ditutup. Lima menit berlalu, enam menit, dan …
pada menit ketujuh, si laki-laki India itu keluar. Juga sempoyongan dan muntah-muntah. Penonton
kembali bersorak, penuh ejekan.
Peserta ketiga, dari Arab, segera tampil. Dengan gagah dan penuh percaya diri, laki-laki itu
menghampiri pintu kandang babi. Penonton bersorak. Pintu kadang ditutup. Lima menit berlalu,
enam menit, dan … sudah sepuluh menit. Namun, pada menit kesebelas laki-laki Arab itu juga
keluar setelah menabrak pintu kandang. Sempoyongan, langsung pingsan. Penonton bersorak,
kecewa.
Peserta terakhir, dari Indonesia, Sumanto. Baru saja Sumanto menghampiri pintu kandang
babi, penonton bersorak riuh. Mengejek penampilan Sumanto yang lusuh, kurus, dan suka
cengengesan. Namun, Sumanto dengan senyum khas berjalan dengan tenang. Dibukanya pintu
kandang, dan ia pun menghilang. Penonton tidak terlalu lama menunggu. Pada menit kelima, pintu
kandang babi terbuka. Tetapi, yang keluar bukan Sumanto, melainkan penghuni kandang, alias para
babi. Babi-babi itu melarikan diri karena tidak tahan terhadap bau badan Sumanto. Penonton
bersorak riuh.
Sudah hampir setengah jam, Sumanto tetap belum ke luar. Dengan mengenakan masker,
para kru Fear Factor segera memasuki kandang babi yang sekarang cuma dihuni satu makhluk
yang bernama Sumanto. Alangkah terkejutnya para kru tersebut, ternyata Sumanto didapati tertidur
pulas di dekat kandang babi yang sekarang sudah kosong. Setelah dibangunkan, para kru membawa
Sumanto keluar. Kembali penonton bersorak riuh dan Sumanto ditetapkan sebagai pemenang
lomba.
Dengan senyum khas, Sumanto berjalan menuju panggung kehormatan untuk menerima
hadiah. Sumanto membungkuk hormat kepada kerumunan penonton yang kembali bersorak riuh.
Dalam membungkuk, Sumanto membatin, “Hhh. Sebanyak ini manusia? Kapan mereka semua
mati? Kelak aku akan kenyang menikmati daging panggang bangkai kalian ….”. Namun, siapa
yang mampu menyelami dan memahami isi hati Sumanto? Waktulah yang akan menjawab.

Nursaid Padang, 2015


Identifikasi struktur teks anekdot

No Struktur Teks Kalimat


1 Abstraksi

2 Orientasi

3 Krisis

4 Reaksi

5 Koda
III. Menguji Hipotesis

Untuk menguji kebenaran jawaban Ananda,


silakan pelajari materi ajar tentang mengidentifikasi
struktur teks anekdot. Pada bagian
tersebut, diuraikan tentang mengidentifikasi struktur
teks anekdot.

IV. Merumuskan Kesimpulan

Pada tahap ini, Ananda diharapkan mampu menyimpulkan tentang struktur teks
anekdot. Catatlah simpulan Ananda pada kolom di bawah ini!
V. Tes Unjuk Kerja

Untuk mengikat pemahaman Ananda tentang materi


mengidentifikasi struktur teks anekdot, tentukanlah
struktur teks anekdot berikut ini!

SBY NEBENG MOBIL BOEDIONO

Karya: Nursaid Poerba

Untuk merumuskan kebijakan, kepala pemerintahan harus mempertimbangkan banyak hal.


Jangan-jangan, kebijakan tersebut merugikan pihak lain, apa lagi pihak lain itu mungkin memiliki
kedudukan lebih tinggi. Salah satu contoh, kebijakan Jokowi ketika menjabat gubernur DKI Jakarta,
berkaitan dengan penertiban arus kendaraan di jalan protokol di DKI Jakarta.
Gara-gara peraturan yang dikeluarkan Jokowi selaku Gubernur DKI, pagi-pagi Subuh SBY
menelpon wapres, Boediono.
“Mas, Mas. Jangan lupa ya singgahi saya di Istana untuk menghadiri pertemuan pagi ini”.
“Lho. Ada apa Pak?”
“Ya, saya mau nebeng. Saya naik RI 2 saja”.
“Ha? Bukankah mobil dinas kenegaraan baik-baik saja? Rusak, Pak?”
“Tidak. Mobil RI 1 ok punya. Tidak ada masalah”.
“Tapi, kenapa Bapak mau nebeng mobil dinas wapres?”
“Mas, Mas, masa lupa. Lihat hari ini tanggal berapa. Jokowi kan sudah mengeluarkan perda.
Hari ini kan giliran plat mobil bernomor genap yang diperbolehkan melalui jalan protokol. Jadi, tidak
mungkin saya pakai mobil RI 1”.
“Wah. Maaf, Pak. Baru ingat. Ok Pak. Kami singgahi Bapak nanti”.
Boediono mempercepat acara makan paginya. Takut terlambat sampai di Bina Graha.
Maklum, kan harus nyamperin Pak SBY dulu.
Identifikasi struktur teks anekdot

No Struktur Teks Kalimat


1 Abstraksi

2 Orientasi

3 Krisis

4 Reaksi

5 Koda

Anda mungkin juga menyukai