Anda di halaman 1dari 4

Deret Volta

Pada umumnya logam memiliki energi ionisasi yang rendah sehingga mudah melepaskan
-
e atau memiliki sifat reduktor. Sifat reduktor logam terlihat jelas jika logam direaksikan
dengan asam :
Zn (s) + 2HCl (ag) ZnCl2 (ag) + H2 (g)
Zn (s) + 2H+ (ag) Zn2+ (ag) + H2 (g)
Fe (s) + 2HBr (ag) FeBr2 (ag) + H2 (g)
Fe (s) + H2 (g) Fe2+ (ag) + H2 (g)
Tetapi tidak semua logam dapat bereaksi dengan asam. Perak dan tembaga tidak mampu
mereduksi ion H+ :
Ag+ + H+
Cu2+ + H+
Bereaksi atau tidak nya suatu logam dengan asam bergantung pada mudah atau sukar nya
logam itu mengalami oksidasi atau bergantung pada kuat atau lemah sifat reduktor yang
dimiliki logam tersebut.
Maka : Reduktor kuat : mudah melepaskan e-
Reduktor lemah : sukar melepaskan e-
Alessandro giuseppe volta, ahli kimia dari Itali menyusun suatu deret keaktifan logam (yang
dikenal saat itu) berdasarkan eksperimen yang dikenal sebagai Deret Volta :

Makin kekiri letak unsur dalam deret volta sifat reduktor nya makin kuat. Suatu unsur dalam
deret volta mampu mereduksi ion-ion dari unsur di sebelah kanannya tetapi tidak mampu
mereduksi ion-ion dari unsur disebelah kirinya.
Contoh : a). Logam Zn terletak disebelah kiri H sehingga Zn dapat mereduksi H +
Zn + 2H+ Zn2+ + H2

Logam Cu terletak disebelah kanan H sehingga Cu tidak dapat mereduksi H+


Cu + 2H+

b). Zn terletak di sebelah kiri Cu berarti Zn memiliki sifat reduktor yang lebih kuat daripada
Cu
Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu
Cu + Zn2+
Diantara logam berikut manakah yang dapat bereaksi dengan H+ dan manakah yang tidak
bereaksi dengan H+
Mg, Au, Ni, Al, Sn, Ag, Cu, Hg, Pt

Manakah reaksi berikut yang dapat berlangsung spontan dan tidak dapat berlangsung
(tidak spontan)
a. Mg + FeSO4 MgSO4 + Fe
b. Cu + 2AgNO3 Cu(NO3)2 + 2Ag
c. 2Na + Ba(OH)2 2NaOH + Ba
d. 2Na + MgCl2 2NaCl + Mg
e. Ni + ZnSO4 NiSO4 + Zn
Potensial elektroda (Eo)
Perhatikan reaksi redoks berikut :
Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu
Yang mengalami reaksi reduksi adalah : Cu2+ + 2e- Cu
Logam Zn dan Cu merupakan elektroda yaitu zat yang mampu membawa muatan listrik.
Kemampuan suatu elektroda untuk mengalami reduksi ditunjukkan oleh potensial listrik
yang ditimbulkannya. Potensial listrik yang dihasilkan oleh suatu reaksi reduksi disebut
potensial reduksi atau potensial elektroda dengan lambang E.
Makin mudah suatu logam mengalami reduksi makin besar E yang ditimbulkannya. Harga
E dari suatu reaksi reduksi tidak dapat diukur secara langsung karena tidak mungkin reaksi
reduksi berlangsung tanpa reaksi oksidasi, karena itu harga yang dipakai adalah harga relatif
(Eo) yang dibandingkan terhadap suatu standar. Menurut perjanjian internasional unsur
yang ditetapkan sebagai standar adalah unsur hidrogen. Kepada reaksi reduksi ion H +
menjadi H2 diberikan harga Eo = 0,00 Volt.
2H+ + 2e- H Eo = 0,00 Volt
Dengan ditetapkannya unsur hidrogen memiliki Eo = 0,00 Volt maka dapat ditetapkan
harga Eo dari logam logam yaitu harga E relatif yang dibandingkan terhadap H.
Contoh :
Li+ + e- Li Eo = -3,05 Volt
Ba2+ + 2e- Ba Eo = -2,90 Volt
Hubungan Eo dengan deret volta
a. Makin kecil harga Eo suatu unsur, maka kuat sifat reduktornya (makin kiri letak nya dalam
deret volta)
b. Logam-logam di sebelah kiri H, memiliki Eo (-)
logam logam di sebelah kanan H, memiliki Eo (+)

Contoh 1
1. Sb2+ + 2e- Sb Eo = +0,10 V
2. Re4+ + 4e- Re Eo = -0,30 V
3. Ge2+ + 2e- Ge Eo = -0,10 V
4. Pd2+ + 2e- Pd Eo = +0,10 V
5. Mo3+ + 3e- Mo Eo = -0,20 V
Susunlah kelima logam diatas berdasarkan urutan dari kiri kekanan dalam deret volta
Jawab :
Makin ke kiri letak satu logam dalam deret volta harga E o makin kecil
Maka urutan nya :

Contoh 2
Dik : Cu2+ + 2e- Cu Eo = +0,34 V
Ti2+ + 2e- Ti Eo = -1,63 V
Mg2+ + 2e- Mg Eo = -2,37 V
Bi3+ + 3e- Bi Eo = +0,25 V
Manakah reaksi berikut yang berlangsung spontan ?
a. Mg + Ti2+ Mg2+ + Ti
b. Cu + Bi3+ Cu2+ + Bi
c. Ti + Bi3+ Ti2+ + Bi
d. Bi + Mg2+ Bi3+ + Mg
e. Ti + Cu2+ Ti2+ + Cu
Dengan menggunakan deret volta
Urutannya :
Maka reaksi yang berlangsung spontan adalah :
berdasarkan harga Eo :

Anda mungkin juga menyukai