Anda di halaman 1dari 9

Asal Usul Nama Prabumulih

Asal usul nama kota Prabumulih ternyata bebeda jauh dengan apa yang diketahui banyak
warga Sumatera Selatan selama ini. Banyak warga menyebut asal usul maupun pengertian
nama kota Prabumulih yakni Raja Pulang dan banyak juga yang menyebut bukit yang tinggi.

Menurut Tokoh adat sekaligus sesepuh kota Prabumulih yakni Senanjat, pengertian nama
Prabumulih adalah Prabung berarti keberuntungan atau kelebihan dan Uleh berarti mendapat
atau dapat

Sehingga asal usul nama Prabumulih adalah Mendapat Keberuntungan

"Kalau asal mulanya, dulu zaman puyang Prabumulih yakni puyang Tegeri memiliki anak
empat orang masing-masing Ninggun, Dayan, Resek, Jami. Mereka ini meminta izin
membangun atau membuka negeri baru," ungkap Senanjat

Tokoh sekaligus Sesepuh Kota Prabumulih, Senanjat


Setelah memilih tempat kemudian keempat anak puyang Tegeri memilih lokasi di titik nol
kota Prabumulih yang sekarang berdiri rumah adat kota Prabumulih

Tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Dusun Prabumulih Kecamatan Prabumulih


Barat atau di persimpangan mengarah Baturaja.

"Saat itu masih hutan belantara, kemudian ditebas dan setelah bersih sesuai adat istiadat
untuk menentukan apakah tanah itu layak atau tidak maka tanah dilokasi ditebas dimasukkan
ke dalam 'Kulak' semacam tempat semacam tabung atau dulu sering dipakai untuk menakar
beras literan ukuran 5 kilo," katanya.

Kulak tersebut kemudian diisi tanah penuh lalu bagian atasnya dikikis rata dan dimasukkan
ke bakul besar dengan tujuan agar tidak dimasuki tanah lain.

Kemudian bakul tersebut ditutupi daun-daun kemudian setelah selesai ditinggalkan semalam.
"Kata puyang Tegeri, kalau tanah bertambah maka tempat itu bisa dijadikan negeri tapi kalau
tidak maka tidak boleh.
Setelah semalam ditinggalkan, paginya dibuka dan tempat menyimpan tanah diangkat lalu isi
tanah ditumpahkan ke wadah bakul besar lalu disisikan lagi ke kulak," ceritanya.

Kemudian setelah diisikan lagi ke dalam Kulak, tanah yang tadinya rata ketika diisi ke kulak
menjadi tidak muat lagi dan tanah sangat banyak.

"Kelebihan tanah itu disebut Mahabung (Keberuntungan/kelebihan) makanya disebut Uleh


Pehabung karena yang ditumpahkan ketika diisi lagi berlebih, itu hal tidak masuk akal,"
lanjutnya pria kelahiran 1932 itu.

Senanjat menuturkan, mengetahui hasil itu Puyang Tegeri mengungkapkan kepada empat
anaknya jika di lokasi itu pas dibangun negeri baru.

"Sejak itu berdiamlah empat anak puyan Tegeri dan dibagi menjadi empat karang yakni
Karang Dahat, Karang Ayek, Karang Ulu dan Karang Ileh.

Kemudian dari itu terus berkembang," beber pria yang menjadi tokoh dan guru surat hulu dan
berbagai adat istiadat itu.

Disinggung mengapa nama Pehabung Uleh bisa menjadi Prabumulih, Senanjat menurutkan
nama tersebut drastis mengalami perubahan ketika zaman penjajahan Jepang.

"Penjajah Jepang dulu lidah mereka susah menyebut Pehabung Uleh, mereka sering
menyebut Prabu Muleh makanya dari zaman itu terus mengalami perubahan-perubahan
hingga akhirnya menjadi Prabumulih," lanjutnya.

Senanjat menegaskan, jika banyak anak muda dan orang-oramg di Prabumulih menyebutkan
asal Prabumulih dari Raja Pulang atau bukit ketinggian dinyatakan salah besar.

"Kita tegaskan asal nama kota Prabumulih bukan Raja Pulang atau bukit ketinggian namun
lebih ke 'Dapat Keberuntungan'.

Selama ini banyak salah menyampaikan hingga sampai ke cucu-cucu menjadi salah,"
tegasnya seraya mengharapkan hal itu agar terus disosialisasikan sehingga sejarah tidak pudar
bahkan hilang.

Tradisi Lisan Pabisan Masyarakat Suku Rambang di Kota Prabumulih

Mandi Simburan, Foto: Dok. Ernatip


Perkawinan hingga kini masih mempunyai tempat istimewa bagi masyarakat. Ketika
perkawinan dijadikan sebagai sesuatu yang sakral, akan banyak ritual dan kegiatan yang
melekat di dalamnya. Salah satunya adalah tradisi lisan. Sebagaimana yang terjadi pada
masyarakat Suku Rambang di Kota Prabumulih. Setiap prosesi perkawinan mereka selalu
identik dengan tradisi lisan. Tradisi lisan ini umumnya bertujuan untuk menyampaikan pesan
kepada kedua mempelai atau kepada hubungan yang baru terjalin antara dua keluarga besar.

Undangan, Foto: Dok.Ernatip


Hingga kini tradisi lisan di masyarakat Suku Rambang masih tetap dipertahankan walau
banyak tantangan yang harus dihadapi. Eksistensi ini kemudian menarik minat Dra. Ernatip,
peneliti di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat untuk menggali lebih
dalam tentang makna tahapan-tahapan tradisi tersebut berdasarkan tradisi lisan yang melekat
di dalamnya. Hal ini untuk memahami hubungan antara makna tersebut dengan eksistensinya
di masyarakat. Ernatip secara khusus akan menggali tradisi lisan Pabisan.

Pabisanan atau besan adalah sebuah sebutan yang melekat terhadap dua keluarga yang telah
melangsungkan pernikahan anaknya. Sebutan ini berlaku secara umum pada setiap suka
bangsa, namun dalam pelaksanaan adat perkawinan berbeda-beda tahapan pelaksanaannya.

Wawancara Foto: Dok.Ernatip


Tahapan pelaksanaan upacara adat perkawinan pada masyarakat Suku Rambang di kota
Prabumulih adalah (1) bekerimbangan yakni masa perkenalan atau masa pacara istilah masa
kini, (2) betandang yakni orang tua laki-laki datang kerumah orang tua perempuan untuk
berkenalan sekaligus memastikan bahwa anak mereka berkerimbangan, (3) bebene yakni
orang tua laki-laki datang kerumah orang tua perempuan untuk menyampaikan maksud
hendak melamar (4) melamar yakni proses membuat ikatan (5) akad nikah yakni
melaksanakan Ijab Kabul sebagai syarat suatu pernikahan (6) babesan yakni perkenalan
kedua keluarga besar serta panggilan yang melekat pada setiap orang sesuai dengan
status/hubungan dalam keluarga, (7) mandi simburan disebut juga dengan mandi secara adat
oleh tua menyan disertai juga dengan pantun-pantun (8) bejago mangian yakni semalam
bersama teman-teman, suasana ini juga merupakan ajang perkenalan oleh para remaja (9)
pesta, disertai dengan penampilan tari-tari adat, pantun yang ditembangkan (10) balik andun
makan yakni mengtundang keluarga makan dan (11) balik andun sujud yakni penganten
mengunjungi rumah saudara-saudaranya, mereka sujud kepada saudara yang dikunjungi.

Setiap rangkaian acara adat perkawinan itu berbeda cara, orang yang terlibat, atribut
penyerta dan lainnya yang semua itu memiliki makna. Makna itulah yang perlu ditelusuri
lebih dalam untuk mengungkapkan filosofi yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan.

10 Makanan Khas Prabumulih


Prabumulih adalah salah satu Kecamatan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan dan masih di
dalam wilayah atau Kabupaten Muara Enim. Meskipun tidak banyak destinasi wisata yang
ditemui, namun daerah ini memiliki berbagai kuliner yang tidak kalah dengan daerah lainnya.
Makanan khas Prabumulih kebanyakan berupa olahan dari buah nanas. Hal ini dikarenakan
hasil buah tersebut sangat melimpah.

Kebanyakan jenis kuliner yang ditemui berupa makanan ringan yang cocok dijadikan sebagai
oleh-oleh. Berkunjung di Kecamatan yang juga sebagai penghasil minyak dan gas alam ini
memang cukup menarik. Pasalnya, anda bisa membawa buah tangan sebanyak-banyaknya
untuk keluarga di rumah. Meski demikian, tetap saja ada jenis kuliner dari makanan berat,
berikut selengkapnya!

1. Pempek Semar

Photo by Instagram Dekrist Priharyo


Bukan hanya Palembang saja yang terkenal akan kudapan yang dikenal dengan Pempek. Di
Prabumulih juga ada dengan ciri khas dan keunikan nya. Untuk bahan utama yang digunakan
tetap sama, yakni menggunakan tepung yang dikombinasikan dengan ikan tenggiri. Pempek
yang merupakan makanan khas tidak sama dalam hal saus yang digunakan.

Dilihat dari teksturnya, saus Pempek ini lebih cair jika dibandingkan dengan yang ada di
Palembang atau tempat lain. Meski demikian, rasanya cukup nikmat dan sekaligus
menyegarkan karena pada umumnya ditambahkan acar di dalam saus tersebut. Nama Pempek
Semar diambil dengan tujuan untuk promosi, anda bisa menemukan Logo tokoh pewayangan
tersebut di dalam kemasannya.

Selain menggunakan bahan tepung dan daging ikan, Pempek juga menggunakan rempah yang
menjadikan rasanya sedap dan nikmat. Proses pembuatannya tidak susah, cukup digoreng
setelah semua bahan tercampur menjadi adonan. Rasa dari jenis kuliner ini cukup berbeda,
kering diluar dan sedikit lembut di dalam.
2. Buah Nanas

Photo by Facebook Sulta Tamami


Buah nanas menjadi kuliner khas Prabumulih yang cocok dijadikan oleh-oleh. Meskipun
banyak ditemui buah ini ditempat lain, namun tentunya berbeda jika anda membelinya dari
Prabumulih. Buah ini bahkan dijadikan salah satu ikon kota dengan membangun tugu yang
bentuknya sama persis dengan nanas.

Dari segi rasa hampir mirip di tempat lain, namun rasa manisnya tergolong kuat sehingga
hampir tidak terasa rasa asamnya. Dagingnya lebih berwarna kuning pekat yang juga menjadi
ciri khasnya. Bahkan saking nikmatnya, pemasaran tidak hanya di dalam negeri saja, namun
juga di luar negeri, seperti Malaysia, Arab Saudi, dan negara Eropa.

Tentunya sangat rugi jika anda tidak membawa pulang oleh-oleh ini untuk keluarga di rumah.
Harganya tidak terlalu mahal jika anda membelinya di pasar atau toko pusat oleh-oleh karena
hasil alam dari buah ini sangat melimpah.

3. Tahok Tutok

Photo by Twitter Win’s Ocean


Makanan khas berikutnya adalah Tahok Tutok. Mungkin anda masih asing dengan jenis
kuliner ini. Nama tersebut diambil dari bahan utama yang digunakan dan juga prose
pembuatannya. Dalam bahasa lokal, Tahok berarti daun singkong, sedangkan Tutok artinya
ditumbuk.

Dari pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Tahok Tutok merupakan jenis
kuliner yang terbuat dari daun singkong dan dibuat dengan cara ditumbuk. Untuk melengkapi
makanan ini dan menjadikan rasanya sedap, ada bahan pendukung dari rempah yang
digunakan. Beberapa rempah yang dimaksud diantaranya adalah bawang putih, bawang
merah, cabai, dan juga garam.
Proses pengolahannya sederhana, awalnya daun singkong ditumbuk terlebih dahulu.
Sementara menunggu proses tersebut selesai, anda bisa menggoreng beberapa rempah yang
dimaksud. Setelah itu dihaluskan dan dicampur dengan daun yang sudah lembut tadi.
Langkah terakhir yakni dengan menggorengnya tanpa minyak, atau yang lebih dikenal
dengan sangrai.

4. Sambal Nanas

Photo by Facebook Imron Deva


Berikutnya ada sambal nanas yang menjadi makanan khas dari Prabumulih dan sekaligus
cocok dibawa pulang untuk oleh-oleh. Banyaknya hasil alam dari perkebunan nanas membuat
warga setempat memutar otak untuk menghasilkan jenis makanan yang berbeda dan menarik
wisatawan yang berkunjung.

Bahan utama nanas yang digunakan bukan dilembutkan dan tercampur sempurna dengan
bahan lain. Nanas tersebut masih utuh dengan potongan kecil yang menjadikan sensasi
tersendiri ketika menikmatinya. Dinamakan sambal tentunya memiliki rasa pedas. Namun
dengan adanya nanas sebagai bahan utama, rasa lain yang didapatkan yakni sedikit asam dan
manis.

Kuliner unik ini mudah sekali ditemukan di kawasan Prabumulih dan sekitarnya. Anda bisa
menikmatinya dengan nasi hangat dan lauk favorit. Meskipun termasuk makanan basah,
namun sambal ini termasuk awet, meskipun tidak menggunakan bahan pengawet.

5. Pindang Tulang

Photo by Twitter ch.


Jenis kuliner yang mudah di temui di wilayah Sumatera Selatan yakni olahan Pindang. Ada
juga ditempat lain yang terkenal akan makanan ini dengan keunikan masing-masing. Bahan
utama yang digunakan kebanyakan dari ikan. Namun menjadi berbeda ketika menjadi
makanan khas karena menggunakan tulang sebagai bahan utamanya.
Tentunya bukan hanya tulang, akan tetapi tulang yang masih ditemui daging yang menempel.
Jenis tulang yang digunakan pada umumnya adalah tulang iga. Untuk bahan pelengkapnya
tidak jauh berbeda dengan olahan Pindang ditempat lain. Hal tersebut menjadikan rasanya
sama, yakni didominasi rasa asam dan gurih.

Selain di Prabumulih, kuliner ini juga banyak ditemui di Palembang dengan bahan dan cara
pengolahan yang sama. Hal ini dikarenakan Palembang juga termasuk kawasan yang masih
berada di dalam Provinsi Sumatera Selatan. Alasan lain yakni karena citarasa nya yang
nikmat sehingga mudah diterima di berbagai wilayah.

6. Selai Nanas

Photo by Facebook Juni Anggraeni


Potensi alam dari perkebunan nanas benar-benar menjadikan warganya harus pintar dalam
mengolahnya menjadi kuliner unik dengan citarasa nikmat. Selain olahan dari buah nanas
yang telah disebutkan, makanan khas Prabumulih berikutnya dengan bahan utama yang sama
adalah Selai Nanas.

Meskipun anda bisa menemui jenis selai dengan rasa yang sama, namun rasanya dipastikan
tidak senikmat yang ada di Prabumulih. Bagaimana tidak, untuk satu botol Selain Nanas
membutuhkan 8 buah nanas yang diproses secara tradisional. Jumlah tersebut tentunya sangat
banyak sehingga menghasilkan citarasa lebih manis dan persis seperti buah nanas aslinya.

Kuliner ini mudah ditemui hampir di semua wilayah Prabumulih dan sekitarnya. Harganya
lumayan mahal, namun tentunya tidak membuat kantong kosong. Anda bisa menikmati selai
secara langsung atau mengoleskannya pada roti dan sejenisnya. Ditemani teh hangat atau
kopi, menikmati kuliner khas ini tentunya lebih menggoda selera.

7. Bolu Gulung

Photo by Facebook Wulan Mey Prameswari


Inovasi dan kreasi sangat diperlukan untuk menghasilkan makanan berbeda dari bahan yang
sama. Bolu Gulung adalah salah satu kuliner khas Prabumulih yang juga menggunakan nanas
sebagai bahannya. Namun kali ini bukan sebagai bahan utama, melainkan bahan pendukung
atau bahan tambahan.

Untuk bahan utamanya sendiri masih sama dengan jenis bolu pada umumnya, yaitu terdiri
dari tepung, telur, mentega, dan gula. Bahan nanas hanya digunakan untuk mengolesi bolu
pada bagian tengahnya. Sebelumnya nanas diolah terlebih dahulu menjadi selai sehingga
memberikan rasa dan aroma khas.

8. Keripik Nanas

Photo by Facebook Dinda Kusuma Wardhani


Dulunya hanya bisa ditemui jenis keripik yang terbuat dari bahan singkong. Namun kali ini
banyak ditemui keripik yang menggunakan bahan dari buah, salah satunya adalah keripik
nanas yang menjadi makanan khas dari Prabumulih. Di Malang dan daerah jawa Timur
lainnya juga memiliki camilan ini, namun di Prabumulih sedikit berbeda.

Perbedaan yang dimaksud tentunya dari bahan nanas yang digunakan. Pada dasarnya, nanas
yang digunakan yaitu dari hasil alam kawasan tersebut. Seperti yang dikatakan sebelumnya,
rasa dari nanas yang di dapat dari Prabumulih sedikit berbeda karena lebih manis dari
lainnya.

Dengan demikian, keripik yang dihasilkan juga memiliki rasa lebih manis. Pengolahannya
sama dengan keripik lainnya, baik untuk kerpik singkong maupun keripik buah. Proses
pertama yakni membersihkan nanas, kemudian dipotong tipis dan dikeringkan. Sebelum
disajikan, makanan ringan ini terlebih dahulu harus digoreng.

9. Mie Awek Prabumulih

Photo by Tripjalanjalan.com
Dari jenis mi, ada kuliner khas yang dikenal dengan Mie Awek. Sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan jenis mi yang ditemui di tepat lain. Mi yang digunakan adalah mi kuning
yang terkenal akan ukuran lebih besar dengan tekstur kenyal. Ada dua jenis yang bisa dipilih
sesuai selera, yakni mi kering dan berkuah.

Perbedaan yang mencolok dengan mi yang ada di daerah lain yaitu dari sayuran dan toping
yang digunakan. Mie Awek menggunakan sayuran cukup banyak dari sawi dan taoge. Toping
yang digunakan dari daging ayam yang sebelumnya dibumbui terlebih dahulu. Dalam
penyajiannya, kuliner sebagai pengganti makanan berat ini dilengkapi dengan bawang
goreng, daun seledri, dan daun bawang.

10. Sirup Nanas

Photo by Twitter @faris_budi


Sebagai penutup, rekomendasi minuman khas berikutnya adalah Sirup Nanas. Memang
bukan dari jenis makanan, lebih tepatnya dari jenis minuman. Namun tentunya belum
lengkap jika anda hanya menikmati makanan yang disediakan tanpa minuman khas yang
menarik dan berbeda dari tempat lain.

Menggunakan bahan 100% dari buah nanas menjadikan rasanya lebih menyegarkan.
Kalaupun ada bahan lain, tentunya yang dimaksud adalah gula pasir. Minuman ini lebih
cocok jika disajikan dingin dengan menambahkan es di dalamnya.

Sebagian besar makanan khas Prabumulih terbuat dari bahan utama buah nanas. Meski
demikian, rasa yang didapat tentunya bervariasi karena pengolahannya yang berbeda. Jangan
lupa siapkan budget lebih karena banyak kuliner yang ditemui dari jenis makanan ringan
yang cocok dijadikan oleh-oleh.

Anda mungkin juga menyukai