Tension Neck Syndrome
Tension Neck Syndrome
A. DEFINITION
Tension Headache adalah kondisi dimana seseorang mengalami tension
(ketegangan) pada otot scalenius cavitis dan otot trapezius dan headache (pusing)
pada forehead, scalp, dan neck. Tension headache terjadi karena beban statis yang
diterima secara terus menerus, postur tubuh yang tidak ergonomis dan penggunaan
otot secara berlebihan¹.
Location Headache :
(Masukkan Gambar)
Tender Proint :
1. Frontal
2. Temporal
3. Masseter
4. Pterygoid
5. Sternocleidomastoid
6. Splenius
7. Trapezius
B. CAUSE
1. Degeneratif
2. Traumatic, fracture
3. Osteoarthritis
4. Forward Head Posture
5. Psikososial
6. Whiplash injury
Source :
● Mersija Kasumovic, et.al. 2013. Cervical Syndrome – the Effectiveness of
Physical Therapy Interventions. European Public Health Association. Doi :
10.5455/medarh.2013.67.414-417
● Somaye Kazeminasab, et.al. 2022. Neck pain: global epidemiology, trends
and risk factors. BMC Musculoskeletal Disorder. Hal : 4 - 8. Doi :
https://doi.org/10.1186/s12891-021-04957-
● Nesreen Fawzy Mahmoud, et.al. 2019. The Relationship Between Forward
Head Posture and Neck Pain: a Systematic Review and Meta-Analysis. Doi :
10.1007/s12178-019-09594-y
C. ANATOMY PHYSIOLOGY
Otot yang mengalami tension :
D. SYMPTOMS
1. Pain (nyeri tumpul)
● Cervical pain terjadi sebagai proses nosisepsi dari sebuah stimuli
kimia berupa pelepasan asam arachadonic oleh sel-sel otot yang
Source :
Source :
Mersija Kasumovic, et.al. 2013. Cervical Syndrome – the Effectiveness of Physical
Therapy Interventions. European Public Health Association. Doi :
10.5455/medarh.2013.67.414-417
Note :
1. Pain
2. Muscle Tension
3. Muscle Stiffness
E. CLASSIFICATION
The Neck Pain Task Force recommends a clinical classification in 4 grades
according to severity of pain :
● Grade I adalah nyeri leher tanpa tanda atau gejala patologi struktural mayor
dan tidak ada atau sedikit gangguan pada aktivitas sehari-hari,
● Grade II adalah nyeri leher tanpa tanda atau gejala mayor patologi struktural
tetapi gangguan utama dengan aktivitas hidup sehari-hari,
Source :
Physiopedia. Forward Head Posture
Source :
Taiichi Kosek, et.al. 2019. Effect of forward head posture on thoracic shape and
respiratory function. Journal of Physical Therapy Science
G. ERGONOMIC : POSTURE
Menurut German Social Accident Insurance (DGUV) :
H. MANAGEMENT PHYSIOTHERAPY :
Case
Subjective
Objective Examination
Vital Sign :
VAS
ROM
Reflexs
1. Blink Refleks
2. Biceps Femoris Flexion Reflex
Source :
Wall and Melzeck's
Special Test Orthopedic
● Compression test
● Spruling test
● Distraction test
● Valsalva manuver
● Shoulder abduction test
● Sharp purser test
Source :
Arisandy Achmad, et.al. 2021. Physical Therapy Special Test II. Ed. BSF Medika
Publishing.
Assessment / Analisis
Plan of Care
1. Transcutaneous Electrical Neuromuscular Stimulation
Tujuan :
Pereda nyeri melalui mekanisme gerbang nyeri melibatkan aktivasi (eksitasi)
serat sensorik A beta (Aβ), dan dengan demikian, mengurangi transmisi
stimulus berbahaya dari serat 'c', melalui sumsum tulang belakang dan
seterusnya. ke pusat-pusat yang lebih tinggi. Serabut Aβ tampaknya senang
dirangsang pada frekuensi HF yang relatif tinggi (dalam urutan 90 - 130 Hz
atau pps). Sulit menemukan dukungan untuk konsep bahwa ada satu
frekuensi yang bekerja paling baik untuk setiap pasien, tetapi rentang ini
tampaknya mencakup sebagian besar individu. Secara klinis, penting untuk
memungkinkan pasien menemukan frekuensi pengobatan optimal mereka –
yang hampir pasti akan bervariasi antar individu. Mengatur mesin dan
memberi tahu pasien bahwa ini adalah pengaturan yang 'tepat' hampir pasti
tidak akan menjadi pengobatan yang efektif secara maksimal,
2. Myofacial Realese
Tujuan :
● Myofascial release technique yang diaplikasikan pada jaringan dapat
merangsang sel mast yang akan menghasilkan histamin. Histamin
nantinya akan menyebabkan terjadinya vasodilator pembuluh darah
sehingga dapat meningkatkan aliran darah ke area yang
diaplikasikan. Disamping itu juga terjadi peningkatan permeabilitas
kapiler dan venule yang dapat menghasilkan difusi yang lebih cepat
untuk membuang sisa-sisa metabolisme dari jaringan ke darah
sehingga dapat menurunkan intensitas nyeri dan mempercepat
proses penyembuhan.
● Myofascial release technique memberikan efek stretch atau elongasi
pada struktur otot dan fascia dengan tujuan melepas adhesion atau
perlengketan, mengurangi nyeri dengan gate control theory,
memulihkan kualitas cairan pelumas dari jaringan fasia, mobilitas
jaringan dan fungsi normal sendi.
Dosis
F : 3 ×/minggu
I : 3 repetisi
T : 40 menit
Prosedur :
Direct : stretch
Indirect : pressure + stretch
Source :
I Made Dhita Prianthara, et.al. 2019. PERBEDAAN EFEKTIVITAS
MYOFASCIAL RELEASE TECHNIQUE DENGAN CONTRACT RELAX
STRETCHING PADA TERAPI KONVENSIONAL DALAM MENURUNKAN
DISABILITAS CERVICAL PADA TEXT NECK SYNDROME. Bali Health
Journal.
3. McKenzie Exercise
Tujuan :
● McKenzie Exercise adalah latihan yang diberikan dgn tujuan untuk
mengurangi nyeri pada cervical sebab mengaktivasi mechanoreceptor
serabut saraf bermyelin tebal tipe Aβ terutama ruffini (tipe II) dan
Dosis :
F:
I:
T : 30 menit
Prosedur :
1. Chin tuck
2. Chin Tuck With Cervical Flexion
3. Chin Tuck With Cervical Rotation
4. Chin Tuck With Cervical Lateral Flexion
5. Stretching pectoralis muscle
Source :
Arisandy Achmad, I Made Jawi, Sugijanto, Luh Putu Ratna S, Ida Sri Iswari,I
Putu Adiartha G. 2020. MCKENZIE NECK EXERCISE DAN FORWARD
HEAD POSTURE EXERCISE DAPAT MENURUNKAN NYERI LEHER
MEKANIK PADA PENGGUNA SMARTPHONE. Sport and Fitness Journal.
Vol. 8 (2). Hal : 66 - 67
4. Exercise
● Bridge
● Cat
● Seated Forward Fold
● Child's
5. Isometric Exercise
Tujuan :
Mengurangi nyeri leher
memperbaiki disfungsi leher, dan
meningkatkan mobilitas sendi
Dosis :
F : 3 ×/minggu
I : 10 repetisi
T:
Reference