Anda di halaman 1dari 6

E-Prodenta Journal of Dentistry. 2020.

4(2): 330-335
DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.eprodenta.2020.004.02.4
E-ISSN : 2597-4912

PENGARUH PREHEATING DAN HEAT TREATMENT TERHADAP KEKUATAN KOMPRESI


RESIN KOMPOSIT NANOHIBRIDA

Dian Noviyanti Agus Imam1, Irfan Dwiandhono2, Aris Aji Kurniawan3

1
Departemen Ortodonsi Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman
2
Departemen Konservasi Gigi Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman
3
Departemen Prostodonsi Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman
Korespondensi : Dian Noviyanti Agus Imam; e-mail : dian.imam@unsoed.ac.id

ABSTRAK
Latar Belakang : Resin komposit nanohibrida merupakan bahan restorasi gigi yang dikembangkan
untuk memperoleh sifat fisik dan mekanik yang lebih baik. Polimerisasi material tersebut akan
menyisakan sejumlah monomer yang tidak bereaksi. Peningkatan jumlah monomer yang tidak bereaksi
dapat menurunkan kekuatan mekanik bahan restorasi gigi. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh
preheating dan heat treatment terhadap kekuatan kompresi resin komposit nanohibrida. Metode :
Eksperimental murni dengan rancangan penelitian post test only control group design. Empat puluh
delapan sampel resin komposit berbentuk silinder dengan diameter 5 mm dan tebal 2 mm dibagi
menjadi 6 kelompok yaitu, kelompok preheating 37ºC, 60ºC, kelompok heat treatment 120ºC, 170ºC,
kelompok kontrol negatif dan kontrol positif. Seluruh kelompok dilakukan uji kekuatan kompresi
menggunakan Universal Testing Machine. Hasil : uji one way ANOVA menunjukkan perbedaan yang
signifikan dengan nilai p>0,05 (0,000) pada sebagian besar kelompok hasil. Kesimpulan : penelitian
ini adalah kelompok heat treatment dengan suhu 170ºC memiliki nilai kekuatan kompresi tertinggi,
sedangkan nilai yang paling rendah adalah kelompok kontrol negatif.

Kata kunci: Resin komposit nanohibrida, kekuatan kompresi, preheating, heat treatment

THE EFFECT OF PREHEATING AND HEAT-TREATMENT ON COMPRESSIVE STRENGTH OF


NANOHYBRID RESIN COMPOSITE

ABSTRACT
Background: Nanohybrid composite resin is an upgraded version of restorative dental material with
better physical and mechanical properties. The material polymerization will leave excessive non-reacted
monomer. The increasing number of non-reacted monomer could decrease the mechanical strength of
restorative dental material. Objective: To determine the effect of preheating and heat treatment on
nanohybrid composite resin's compression strength. Method: experimental laboratory with post-test
only control group design. Forty-eight cylindrical composite resin samples with 5 mm diameter and 2
mm thick divided into six groups, 37°C and 60°C preheating groups, 120°C and 170°C heat treatment
groups, negative and positive control groups. Each group was tested with a Universal Testing Machine
to measure the compressive strength. Result: one way ANOVA test has shown significant differences
with value p>0,05 (0,000) in most group results. Conclusion: This research shows that the heat
treatment group with the temperature of 170ºC has the highest compression strength value, while the
negative control group has the lowest one.

Keywords: Nonhybrid resin composite, Compression strength, Preheating, Heat treatment

330
PENDAHULUAN Peningkatan suhu dapat dilakukan melalui
Resin komposit merupakan bahan prosedur preheating dan heat treatment.
restorasi Kedokteran Gigi berbasis dimetakrilat Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin
yang sering digunakan karena sewarna dengan mengetahui pengaruh preheating dan heat
gigi dan mudah diaplikasikan langsung di dalam treatment terhadap kekuatan kompresi resin
rongga mulut1. Resin komposit nanohibrida komposit nanohibrida.
merupakan resin komposit dengan partikel
berukuran nano yaitu 0,005 – 0,020 µm pada METODE PENELITIAN
partikel filler resinnya. Resin komposit Penelitian ini merupakan penelitian
nanohibrida dikembangkan untuk memperoleh eksperimental laboratoris dengan rancangan
sifat fisik dan mekanik yang lebih baik . Resin 2
post test only control group design. Sampel
komposit harus mampu menahan beban dibuat sesuai standar American Society for
mekanik selama proses pengunyahan . 3
Testing Materials (ASTM) E384 berbentuk
Kemampuan suatu benda untuk dapat silinder dengan diameter 5 mm dan ketebalan 2
menahan beban kekuatan tekan dinamakan mm. Empat puluh delapan resin komposit
kekuatan kompresi4. nanohibrida dibagi menjadi 6 kelompok yaitu
Salah satu kekurangan material kelompok 1A merupakan kelompok preheating
restorasi berbasis dimetakrilat adalah dengan suhu 37 ºC, 1B merupakan kelompok
polimerisasinya yang akan menyisakan preheating dengan suhu 60 ºC, kelompok 2A
sejumlah monomer yang tidak bereaksi. merupakan kelompok heat treatment dengan
Peningkatan jumlah monomer yang tidak suhu 120 ºC, kelompok 2B merupakan
bereaksi dapat menurunkan kekuatan mekanik kelompok heat treatment dengan suhu 170 ºC,
bahan restorasi termasuk kekuatan kompresi5. kelompok 3A merupakan kelompok kontrol
Proses polimerisasi akan menentukan jumlah negatif menggunakan resin komposit
perubahan ikatan ganda monomer menjadi nanohibrida, dan kelompok 3B merupakan
ikatan tunggal yang disebut sebagai derajat kelompok kontrol positif menggunakan resin
konversi4. Idealnya resin komposit harus komposit mikrohibrida tanpa prosedur
mengubah semua ikatan ganda menjadi ikatan preheating atau heat treatment.
tunggal polimer, namun pada kenyataannya Kelompok perlakuan preheating
resin komposit yang disinar hanya memiliki dilakukan dengan cara membagi 2 resin
derajat konversi sebesar 55-75%3. Semakin komposit nanohibrida menjadi kelompok 1A
tinggi derajat konversi bahan resin komposit, dan 1B. Masing-masing kelompok dilakukan
semakin tinggi pula tingkat kekerasan, preheating selama 30 menit pada oven dengan
ketahanan terhadap keausan dan sifat mekanis suhu 37ºC dan 60ºC. Resin komposit yang telah
lainnya termasuk kekuatan kompresi4. diberi perlakuan preheating kemudian
Suhu memegang peranan penting selama dilakukan pencetakan sampel resin komposit
proses polimerisasi bahan restorasi berbasis lalu dikondensasi menggunakan cement
dimetakrilat. Peningkatan suhu polimerisasi stopper dan dilakukan penyinaran selama 20
meningkatkan mobilitas radikal dan monomer, detik. Tepi sampel yang telah mengeras
menghasilkan derajat konversi yang tinggi6. dirapikan menggunakan polishing bur. Sampel
331
yang telah rapi dimasukan ke dalam inkubator mm/menit hingga sampel mengalami fraktur.
selama 48 jam pada suhu 37ºC. Kelompok Selanjutnya besar kekuatan kompresi yang
perlakuan heat treatment dilakukan dengan diperoleh dihitung. Data hasil pengamatan
cara mencetak sampel resin komposit ke dalam merupakan data numerik dengan skala rasio.
cetakan sampel lalu dikondensasi Data hasil penelitian diuji normalitas dengan
menggunakan cement stopper dan dilakukan menggunakan uji Shaphiro-Wilk dan dilakukan
penyinaran selama 20 detik. Sampel dibagi uji homogenitas menggunakan uji Levene. Data
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 2A dan 2B. yang didapatkan terdistribusi normal dan
Masing-masing kelompok sampel dimasukan ke homogen, selanjutnya dilakukan analisis data
dalam porcelain furnance selama 10 menit pada menggunakan One Way ANOVA dan dilakukan
suhu 120ºC dan 170ºC kemudian diinkubasi uji lanjutan menggunakan uji Least Significance
selama 48 jam pada suhu 37ºC. Uji kekuatan Difference (LSD).
kompresi dilakukan dengan menggunakan
Universal Testing Machine dengan kecepatan 1

HASIL
Rerata, simpangan baku (SB) kekuatan Nilai kekuatan kompresi resin komposit
kompresi resin komposit serta uji One Way nanohibrida selanjutnya dilakukan uji
ANOVA dalam penelitian ini dapat dilihat pada normalitas menggunakan Shapiro- Wilk karena
gambar 1. Rerata kekuatan kompresi resin jumlah sampel yang digunakan kurang dari 50
komposit pada kelompok 1A adalah 267,64 ± sampel. Hasil uji normalitas kekuatan kompresi
26,62 MPa, kelompok 1B 281,60 ± 43,01 MPa, resin komposit nanohibrida terdistribusi normal
kelompok 2A 307,04 ± 38,87 MPa, rerata (p>0,05). Data tersebut kemudian dilakukan uji
tertinggi pada kelompok 2B 323,54 ± 45,61 homogenitas menggunakan uji Levene’s. Hasil
MPa dan rerata terendah pada kelompok 3A uji homogenitas menunjukkan bahwa data
sebesar 239,12 ± 75,24 MPa, sedangkan tersebut homogen (p>0,05). Hasil uji One Way
kelompok 3B adalah 280,64 ± 14,86 MPa. ANOVA, terdapat perbedaan kekuatan kompresi
permukaan resin komposit nanohibrida yang
bermakna (p<0,05), selanjutnya data dilakukan
uji LSD. Rangkuman hasil uji LSD dapat dilihat
pada Tabel – 1 sebagai berikut:

Gambar 1. Kekuatan Kompresi resin komposit

332
Tabel–1. Hasil Uji Least Significance Difference (LSD) Preheating dan Heat Treatment terhadap
Kekuatan kompresi Resin Komposit Nanohibrida

No Kelompok 1A 1B 2A 2B 3A 3B
1 1A 0,467 0,044* 0,005* 0,002* 0,498
2 1B 0,188 0,033* 0,000* 0,960
3 2A 0,390 0,000* 0,172
4 2B 0,000* 0,029*
5 3A 0,000*
6 3B

Keterangan *: perbedaan signifikan yaitu


p<0,05 1A dengan kelompok 2A, 2B dan 3A, kelompok
Hasil analisis uji LSD menunjukkan 1B dengan 2B dan 3A, kelompok 2B dengan 3A
bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dan 3B, serta kelompok 3A dengan 3B
antara beberapa kelompok seperti kelompok (p<0,05).

PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai ikatan silang. Reaksi kinetik monomer
rerata kekuatan kompresi resin komposit fungsional merupakan suatu proses kompleks
nanohibrida pada perlakuan heat treatment meliputi autoakselerasi, autodeselerasi,
lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan konversi akhir yang terbatas dan terjebaknya
preheating dan kontrol. Berdasarkan hasil radikal bebas. Proses yang kompleks tersebut
analisis One Way ANOVA menunjukkan bahwa terjadi karena adanya penurunan mobilitas
terdapat perbedaan yang bermakna antara media reaksi akibat pembentukan ikatan silang
suhu preheating dan heat treatment terhadap selama proses polimerisasi berlangsung.
kekuatan kompresi resin komposit nanohibrida. Kondisi ini disebut sebagai gel effect. Saat laju
Perbedaan tersebut terjadi berkaitan dengan polimerisasi mencapai nilai maksimal
perbedaan kemampuan serta mekanisme selanjutnya akan terjadi penurunan laju reaksi
preheating dan heat treatment sebagai upaya (autodeselerasi). Pada tahap ini terjadi
meningkatkan kekuatan kompresi resin penurunan mobilitas monomer, peningkatan
komposit nanohibrida. viskositas dan reaksi akan terhenti karena
Preheating adalah prosedur vitrifikasi polimer5. Vitrifikasi polimer mencegah
menghangatkan resin komposit sebelum reaksi ekstensif lebih lanjut serta menyebabkan
diinsersikan ke dalam kavitas sebelum konversi akhir yang terbatas dan terjebaknya
dilakukan fotopolimerisasi. Fotopolimerisasi radikal bebas7. Radikal bebas yang terjebak
material berbasis dimetakrilat didasarkan pada dalam kondisi gel berpeluang menjadi lebih
pembentukan radikal bebas dan pembentukan aktif ketika dipanaskan5. Preheating merubah
333
material dari viskositas tinggi menjadi viskositas kuat11,14. Pemanasan pada suhu tersebut dapat
rendah8. Penurunan sistem viskositas mengurangi stress saat polimerisasi dengan
menghasilkan konversi monomer tambahan 6. cara radikal bebas yang masih terperangkap
Selama proses ini terjadi perubahan ikatan dalam molekul akan bereaksi kembali untuk
ganda C=C menjadi ikatan tunggal C-C kovalen membentuk ikatan silang yang lebih banyak10.
antara monomer metakrilat dan terjadi Ikatan silang polimer mempunyai kelompok
perubahan laju difusi radikal bebas8. atom kecil pada kedua sisinya. Ketika sisi-sisi
Nilai rerata kekuatan kompresi resin komposit polimer berdekatan dengan elektron maka akan
nanohibrida kelompok 1B preheating pada suhu membentuk ikatan kovalen yang akan
60 ºC lebih tinggi daripada kelompok 1A bergabung. Ikatan silang polimer akan
preheating pada suhu 37 ºC. Laju konversi akan mempengaruhi sifat mekanik resin komposit
meningkat seiring dengan peningkatan suhu yang lebih baik15.
preheating. Pemanasan pada suhu 60 ºC akan
menghasilkan laju konversi yang terbaik9. KESIMPULAN
Kekuatan mekanik resin komposit Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dapat pula ditingkatkan melalui metode heat preheating pada suhu 37 ºC, 60 ºC serta heat-
treatment . Metode ini akan menyebabkan
10
treatment pada suhu 120 ºC dan 170 ºC efektif
perubahan struktur resin komposit meningkatkan kekuatan kompresi resin
menghasilkan kerapatan ikatan silang yang komposit nanohibrida
baik11,12. Penelitian menunjukkan pemanasan
pada suhu 120 ºC dan 170 ºC meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
kekuatan kompresi serta berbeda bermakna 1. Chan KHS, Mai Y, Kim H, Tong KCT, Ng D,
dengan kelompok yang tidak mendapatkan Hsiao JCM. Review: Resin composite filling.
perlakuan pemanasan. Materials (Basel). 2010;3(2):1228–43.
Suhu pemanasan yang ideal 2. Hatrick CD, Eakle WS. Dental materials :
tergantung dari perilaku termal komposit yang clinical applications for dental assistants and
dapat diketahui melalui glass transition dental hygienists. Dent Mater Clin Appl Dent
temperature (Tg) (Santana dkk 2009). Besar Tg Assist Dent Hyg. 2011;1–4.
resin komposit beragam berkisar antara 35 ºC 3. Mohamad D, Young RJ, Mann a B, Watts
– 186 ºC. Beberapa faktor yang mempengaruhi DC. Post-polymerization of dental resin
hal tersebut diantaranya komposisi, warna, composite evaluated with nanoindentation
serta dosis dan teknik fotoaktivasi. Suhu and micro-Raman spectroscopy. Arch Orofac
pemanasan optimal yang dapat meningkatkan Sci [Internet]. 2007;2:26–31.
sifat mekanis tanpa menyebabkan degradasi 4. Aryanto M, Armilia M, Aripin D. Compressive
rantai polimer yaitu di atas 159,5 ºC dan di strength resin komposit hybrid post curing
13
bawah 180 ºC . Pemanasan pada suhu yang dengan light emitting diode menggunakan
mendekati Tg efektif meningkatkan mobilitas tiga ukuran lightbox yang berbeda. Dent J
rantai polimer, menyeragamkan dan (Majalah Kedokt Gigi). 2013;46(2):101.
memodifikasi struktur rantai polimer, 5. Jin MU, Kim SK. Effect of pre-heating on
meningkatkan jumlah ikatan silang, membuat some physical properties of composite resin.
polimer lebih padat dan akhirnya menjadi lebih J Korean Acad Conserv Dent.
334
2009;34(1):30. 14. Grazioli G, Francia A, Cuevas-Suárez
6. Calheiros FC, Daronch M, Rueggeberg FA, CE, Zanchi CH, De Moraes RR. Simple and
Braga RR. Effect of temperature on low-cost thermal treatments on direct resin
composite polymerization stress and degree composites for indirect use. Braz Dent J.
of conversion. Dent Mater. 2014;30(6):613– 2019;30(3):279–84.
8. 15. Anusavice K J, Shen C, Rawls H P,
7. Leprince JG, Palin WM, Hadis MA, Devaux J, Philips Science of Dental Material 12th. 12th
Leloup G. technology and curing efficien cy. ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013.
2012;
8. Ribeiro BCI, Boaventura JMC, de Brito-
Gonçalves J, Rastelli AN de S, Bagnato VS,
Saad JRC. Degree of conversion of nanofilled
and microhybrid composite resins photo-
activated by different generations of LEDs. J
Appl Oral Sci. 2012;20(2):212–7.
9. Didron PP, Ellakwa A, Swain M V. Effect of
Preheat Temperatures on Mechanical
Properties and Polymerization Contraction
Stress of Dental Composites. Mater Sci Appl.
2013;04(06):374–85.
10. Santana IL, Mendes JG, Corrêa CS,
Gonçalves LMH, Souza EM, De Sousa RC.
Effects of heat treatment on the
microhardness of direct composites at
different depths of restoration. Rev Odonto
Cienc. 2012;27(1):36–40.
11. Muniz GR, Souza E, Raposo C, Santana
I. Influence of heat treatment on the
sorption and solubility of direct composite
resins. Indian J Dent Res. 2013;24(6):708–
12.
12. Magne P, Malta DAMP, Enciso R,
Monteiro-Junior S. Heat treatment
influences monomer conversion and bond
strength of indirect composite resin
restorations. J Adhes Dent. 2015;17(6):559–
66.
13. Miyazaki CL, Medeiros IS, Matos JDR,
Filho LER. Thermal characterization of dental
composites by TG/DTG and DSC. J Therm
Anal Calorim. 2010;102(1):361–7.
335

Anda mungkin juga menyukai