Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 1 menyatakan

upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang

dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,

peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh

pemerintah dan masyarakat (Depkes RL., 2011).

Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 93 dan 94 menyatakan

pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan

penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh

pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat yang dilakukan secara terpadu,

terintregrasi dan berkesinambungan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi

perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha kesehatan gigi sekolah,

serta pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga,

fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan

terjangkau oleh masyarakat (Depkes RI., 2011).

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak

dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengarahi kesehatan tubuh

keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk
2

mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk

menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga

mulut (Machfoedz, I., 2008).

Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya

meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan

minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang yang menyadari

besarnya peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang (Rahmadhan, A.

G., 2010).

Terapis gigi mulut sebagai salah satu tenaga kesehatan gigi dan mulut

masyarakat mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mempersiapkan

dan melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. Dalam

melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut tersebut. Terapis

gigi dan mulut mempunyai beberapa kegiatan, yaitu pengumpulan data,

melakukan upaya promotif, preventif, kuratif terbatas, pencatatan dan

pelaporan serta evaluasi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut (Erni

Gultom., RR.Ratnasari Dyah P).

Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut bagian Integral dari

pelayanan kesehatan dalam upaya pencapaian pemerataan, jangkauan dan

peningkatan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan asuhan gigi

dan mulut adalah upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana

ditunjukan kepada setiap individu yang dapat diikuti dalam kurun waktu

tertentu. Dan diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai


3

tujuan yaitu “Kesehatan Gigi dan Mulut yang Optimal” (Adyatmaka, A.,

1995).

Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi

dan mulut yang terencana ditujukan pada kelompok tertentu yang dapat diikuti

dalam satu kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk

mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal. (Erni Gultom., RR.Ratnasari Dyah

P).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat

adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan kesehatan

gigi dan mulut dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri di

bidang kesehatan gigi dan mulut yang optimal pada pasien.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan pasien tentang

kesehatan gigi dan mulut yang mencakup :

1) Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut

2) Mampu melaksanakan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut

3) Mampu menggunakan dan mengoptimalkan sarana pelayanan

kesehatan gigi yang tersedia

b. Meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut


4

C. Hasil Survei Kesehatan Gigi dan Mulut

Berdasarkan hasil survei pemeriksaan gigi dan saat kegiatan praktek di

Puskesmas Banjarbaru Utara, kami mengidentifikasikan masalah kesehatan

gigi dan mulut yang tercantum di dalam tabel berikut ini:

N D M F DMF-T d e f def-t OHI-S

Jumlah 56 125 66 11 193 154 59 0 213 87,72

Rata-rata 2,23 1,17 0,19 3,44 2,75 1,05 0 3,80 1,56

Tabel 1.1 Data Hasil Survei Kesehatan Gigi dan Mulut Pasien

Dari 56 kunjungan pasien pada ruang pelayanan poli gigi saat mahasiswa

praktik PBL didapatkan pengolahan data sebagai berikut :

DMF-T rata-rata : 3,44

def- t rata-rata : 3,80

OHI- S : 1,56

Indikator lokal derajat kesehatan gigi dan mulut, yaitu:

DMF-T rata-rata : ≤ 6

def-t rata-rata :≤3

OHIS rata-rata : ≤ 1,2

PTI rata-rata : 50%


5

Sedangkan kategori DMF-T dan def-t menurut WHO adalah sebagai berikut:

0 - 11 : Sangat Rendah

1,2 - 2,6 : Rendah

2,7 - 4,4 : Sedang

4,5 - 6,5 : Tinggi

> 6,5 : Sangat Tinggi

Sehingga dapat disimpulkan DMF- T rata-rata termasuk kategori Sedang, dan def-t

rata-rata pada pasien ruang pelayanan poli gigi saat mahasiswa praktik PBL

termasuk kategori Sangat Tinggi.

D. Rumusan Masalah

Dari 56 pasien yang diperiksa kesehatan gigi dan mulutnya didapatkan

pengolahan data sebagai berikut :

DMF-T rata-rata : 3,44

def-t rata-rata : 3,80

OHI-S rata-rata : 1,56

PTI rata-rata : 0,196

Sedangkan indikator lokal derajat kesehatan gigi dan mulut, yaitu:

DMF-T rata-rata : ≤ 2

def-t rata-rata :≤3

OHIS rata-rata : ≤ 1,2

PTI rata-rata : 50%

BAB II
6

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengolahan data pada saat mahasiswa praktek PBL di ruang

pelayanan gigi dan mulut maka perlu diidentifikasi masalah kesehatan gigi dan mulut

serta perlu dibuat prioritas, sehingga masalah dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.

A. Identifikasi Masalah

Dengan melihat hasil pengolahan data pada kunjungan pasien saat

mahasiswa praktek PBL di ruang pelayanan gigi dan mulut terdapat

kesenjangan antara hasil dan kegiatan yang dicapai dengan target yang

seharusnya, sehingga identifikasi masalah sebagai berikut:

1. DMF-T 3,44 dari target ≤ 6 dengan kesenjangan -2,56

2. def-t 3,80 dari target ≤ 3 dengan kesenjangan 0,8

3. OHI-S 1,56 dari target ≤ 1,2 dengan kesenjangan 0,36

4. PTI 0,96 dari target ≥50 % dengan kesenjangan -99,60%

B. Prioritas Masalah

Dari identifikasi masalah yang dilakukan didapatkan prioritas masalah

yaitu:

Tabel 2.1 Prioritas Masalah dalam Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pasien

No Masalah Indikator Pencapaian Kesenjangan Prosentase Prioritas


1 DMF-T ≤6 3,44 -2,56 -42,67 % II

2 def-t ≤3 3,80 0,8 26,67 % IV

3 OHI-S ≤ 1,2 1,56 0,36 30 % III

4 PTI ≥50 % 0,196% -49,80 % -99,60% I

Keterangan :
7

Prioritas I : PTI dengan prosentase : -99,60%

Prioritas II : DMF-T dengan prosentase : -42,67%

Prioritas III : OHI-S dengan prosentase : 30%

Prioritas IV : def-t dengan prosentase : 26,67%

C. Pemecahan Masalah

Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam

pelaksanaan upaya kesehatan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang

professional. Terapis gigi dan mulut sebagai salah satu tenaga pelayanan

kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Merencanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

2. Mempersiapkan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

3. Melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

a. Pengumpulan data

b. Upaya peningkatan kesehatan (promotif)

c. Upaya pencegahan penyakit (preventif)

d. Penyembuhan terbatas (kuratif)

e. Pencatatan pelaporan

f. Evaluasi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Dengan melihat prioritas-prioritas masalah yang ditentukan yaitu masih

tingginya angka DMF-T, def-t, dan OHI-S maka perlu adanya penurunan

angka DMF-T, def-t, dan OHI-S serta meningkatkan derajat kesehatan gigi

dan mulut yang optimal, untuk itu disusun dan dipilih pemecahan masalah

sebagai berikut :
8

1. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

2. Demonstrasi sikat gigi yang baik dan benar

3. Pembersihan karang gigi

4. Pencabutan gigi sulung

5. Penambalan gigi sesuai kasus

BAB III
9

RENCANA PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

(PLAN OF ACTION)

A. Rencana Kegiatan

1. Promotif

a. Penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar.

b. Penyuluhan tentang makanan yang baik dan buruk untuk gigi.

c. Penyuluhan tentang Gigi berlubang.

d. Penyuluhan tentang Plak Gigi.

e. Penyuluhan tentang Karang Gigi.

f. Penyuluhan tentang Gingivitis.

g. Penyuluhan tentang Periodontitis.

2. Preventif

a. Pembersihan karang gigi (scalling).

Dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19 maka pembersihan karang gigi tidak

bisa dilakukan.

3. Kuratif terbatas

a. Penambalan Gigi
10

Dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19 maka penambalan gigi tidak bisa

dilakukan. Penambalan yang bisa dilakukan penambalan yang tidak

memerlukan preparasi.

b. Pencabutan gigi susu resorbsi fisiologis dan persistensi

B. Kebutuhan Alat

Tabel 3.1 Alat yang dibutuhkan dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

No. Jenis Kegiatan Alat yang dibutuhkan

1. Pemeriksaan OD set,timbangan berat badan, tensimeter, kartu status


dan alat tulis

2. Promotif Flipchart (sesuai dengan tema penyuluhan), Model gigi


(Penyuluhan) dan Sikat gigi.

3. Preventif

 Praktik/demo  Sikat gigi, gelas kumur, dan panthom gigi.


sikat gigi
 Scalling  OD set, bengkok, gelas kumur dengan iodine,
scaller set, scaller eletrik, saction, tempat kapas,
hazmat, tutup kepala, face sheild, handscoon,
masker N95/KN95 dan dappen disk.
4. Kuratif

 Penambalan  OD set, bengkok, gelas kumur dengan iodine,


GI deppen disk, tempat kapas, contra angel, mata
bur, agate spatel, plastis instrument, hazmat,
tutup kepala, face sheild, handscoon, masker
N95/KN95, dappen disk, handscoen, dan masker.
 Pencabutan  OD set, bengkok, gelas kumur dengan iodine,
gigi sulung tempat kapas, deppen disk, tang anak
11

C. Kebutuhan Bahan

Kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut masyarakat dapat

berjalan dengan baik bila ditunjang dengan kebuituhan bahan yang digunakan. Berikut

bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan ini :

Tabel 3.2 Bahan yang dibutuhkan dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Bahan

1. Pemeriksaan Kartu status Pasien

Iodine kumur

Timbangan berat badan

Tensimeter

Kapas

Alkohol 70%

2. Promotif Flipchart

(Penyuluhan 7 tema) Phantom

Model gigi

3. Preventif

a. Praktik sikat gigi Pasta Gigi


b. Pembersihan karang gigi
(scalling) Kapas

Batadine/Iodine

4. Kuratif

a. Pencabutan Gigi Susu Chlorethyl

Pehacaine/Lidocaine HCL
dengan epinephrine

Kasa

Kapas
12

Betadine

b. Penambalan GI Fuji IX, vaseline dan varnish


Kapas (cotton pelet, cotton roll)

D. Standar Operasional Prosedur Di Ruang Pelayanan Gigi Dan Mulut

pada Masa New Normal Pandemi Covid 19

Standar Oprasional Prosedur diruang pelayanan gigi dan mulut di

puskesmas Banjarbaru Utara dilaksanakan sesuai dengan mengikuti protokol

kesehatan Covid-19 dan standar akreditasi puskesmas yang sudah diterapkan.

1. Persiapan Operator (Petugas dan mahasiswa) :

a. Mencuci tangan sebelum menggunakan APD

b. Memakai Alat Perlindungan Diri (Hazmat, Penutup kepala,

Masker N95/KN95, Face Shield, dan Handscoon)

c. Mengganti Handscoon setiap pergantian pasien

d. Melepas APD setelah selesai pelayanan diruangan tersendiri

sesuai standar protokol kesehatan

e. Mencuci tangan setelah pelayanan

2. Persiapan Alat dan Bahan

Model gigi, sikat gigi, pasta gigi, flipchart, tensimeter, timbangan berat

badan, iodine kumur, instrument diagnostik set dan instrument gigi

lainnya.

3. Prosedur Pelayanan terhadap Pasien

a. Pasien Baru
13

1) Mencatat jam masuk, menimbang berat badan, mengukur

tekanan darah pada pasien dewasa, melakukan DHE

tentang kesehatan gigi dan mulut, kajian sosial,

menanyakan keluhan utama pasien, ketika duduk di dental

unit pasien berkumur dengan iodine kumur terlebih dahulu

selama kurang lebih 30 detik.

2) pemeriksaan subyektif/anamnesa

a) Data Identitas Pasien

b) Keadaan Umum

3) pemeriksaan objektif

a) Pemeriksaan ekstra oral (Muka dan Kelenjar Lymphe)

b) Pemeriksaan intra oral (Jaringan Lunak Mulut dan OHI-

S)

c) Status Lokalisasi Gigi Geligi/Odontogram

4) Menentukan diagnosa dan tindakan sesuai dengan keluhan

pasien yang dilakukan oleh dokter (pengobatan, cabut gigi

susu, membuat rujukan kerumah sakit)

5) Mengisi surat persetujuan (inform Consent) pada setiap

tindakan yang akan dilakukan (pencabutan gigi,

penambalan dan tindakan lain yang memerlukan surat

persetujuan)

6) Catat jam tindakan dan jam pulang pasien.


14

7) Pasien diberi kartu kepuasan untuk dipilih kemudian

dimasukkan ke dalam kotak kepuasan pasien terhadap

pelayanan ruang gigi dan mulut.

8) Setiap pasien pulang, bersihkan dan desinfeksi dental unit

dan sputum bowl dengan desinfektan setiap pergantian

pasien.

9) Mengisi Askep, Respon, dan Resume oleh terapis gigi dan

mulut dan mahasiswa PBL

b. Pasien Lama

1) Mencatat jam masuk pasien, menimbang berat badan,

mengukur tekanan darah pada pasien dewasa, menanyakan

keluhan utama pasien (Anamnesa), ketika duduk di dental

unit pasien berkumur dengan iodine terlebih dahulu selama

kurang lebih 30 detik.

2) Menentukan diagnosa dan tindakan sesuai dengan keluhan

pasien yang dilakukan oleh dokter (Pengobatan, Cabut gigi

susu, Membuat rujukan kerumah sakit)

3) Mengisi surat persetujuan (inform Consent) pada setiap

tindakan yang akan dilakukan (pencabutan gigi,

penambalan dan tindakan lain yang memerlukan surat

persetujuan)

4) Catat jam tindakan dan jam keluar pasien


15

5) Pasien diberi kartu kepuasan untuk dipilih kemudian

dimasukkan ke dalam kotak kepuasan pasien terhadap

pelayanan ruang gigi dan mulut

6) Setiap pasien pulang, bersihkan dan desinfeksi dental unit

dan sputum bowl dengan desinfektan setiap pergantian

pasien.

7) Mengisi Askep, Respon, dan Resume oleh terapis gigi dan

mulut dan mahasiswa PBL

4. Pemeliharan dan sterilisasi peralatan di ruang pelayanan gigi dan

mulut

a. Instrumen Gigi

1) Rendam semua instrumen dengan air sabun

2) Cuci alat dengan sikat dan sabun

3) Bilas dengan air mengalir

4) Rendam dengan larutan air dan clorine selama 10 menit

5) Bilas dengan aquades

6) Keringkan dengan handuk/ kain bersih

7) Masukkan kedalam strilisator/ oven dan dikelompokkan

masing-masing setiap instrumen, tang di bungkus dengan self

sealing sterilization pouches

8) Tekan tombol power secara otomatis.

9) Simpan semua instrumen kedalam lemari alat.


16

b. Bahan (Kapas, kasa, tampon, cotton roll, cotton pelet, mata bur,

chip scaller)

1) Bungkus semua bahan dengan alumunium poil.

2) Masukkan semua bahan kedalam sterilisator kering/ oven pada

bagian atas oven, setiap selesai pelayanan

3) Tekan tombol power secara otomatis.

4) Simpan semua bahan kedalam lemari bahan

c. Dental Unit

1) Setiap selesai pelayanan bersihkan dan desinfeksi dental unit

dengan cairan desinfektan, sputum bowl di sikat dengan sabun.

2) Posisikan dental unit dalam posisi semula/ posisi istirahat.

3) Bungkus dental unit dengan penutup plastik

d. Ruangan

1) Buka pintu dan jendela ketika datang

2) Nyalakan listrik dan pendingin ruangan sesuai waktu pelayanan

( ketika datang)

3) Setiap hari ruang di sapu dan di pel setiap selesai pelayanan

4) Pel ruangan dengan menggunakan cairan desinfektan

5) Semprot ruangan dengan desinfeksi ruangan.

6) Matikan lampu, peralatan komputer dan pendingin ruangan

ketika akan pulang

7) Tutup pintu dan jendela ketika pulang


17

A. Data Teknis

Ruang-ruang dimana kami ditugaskan selama kami PBL dan PKN-KES di

puskesmas Banjarbaru Utara adalah sebagai berikut:

1. Ruang Pelayanan Gigi dan Mulut

a. Ruang Pelayanan Gigi dan Mulut sudah dijabarkan di point

“D”

b. Melakukan penyuluhan/ DHE diruang tunggu pelayanan gigi

dan mulut dengan tema yang berbeda.

2. Ruang KIA dan KB

a. Menyiapkan dan merapikan ruangan

b. Menyiapkan alat tensimeter, timbangan berat badan, dsb

c. Memanggil pasien dan mengukur tekanan darah, nadi, berat

badan pasien ibu hamil dan KB

d. Melakukan penyuluhan/ DHE tentang kesehatan gigi dan mulut

dengan tema yang berbeda

3. Ruang Pelayanan BP Umum

a. Menyiapkan dan merapikan ruangan

b. Melakukan penyuluhan/ DHE tentang kesehatan gigi dan mulut

dengan tema yang berbeda

4. Posyandu

a. Melakukan penyuluhan/ DHE tentang kesehatan gigi dan mulut

dengan tema yang berbeda


18

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian dan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

sasaran dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang rentan

terhadap penyakit gigi dan mulut bisa terjadi pada semua tingakatan usia. Hal

ini dapat dilihat dari survey Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut

pada masyarakat yang berkunjung keruang pelayanan gigi dan mulut selama

mahasiswa praktek PBL dari tanggal 18 januari 2021 sampai dengan 16 maret

2021 di puskesmas Banjarbaru Utara menunjukkan adanya kesenjangan. Dan

diperlukan adanya pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan

evaluasi yang matang terhadap setiap masalah yang sudah di prioritaskan

secara holistik dan berkesinambungan

Untuk mengatasi terjadinya hal demikian maka perlu dilaksanakan

program pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang merupakan suatu rincian

petunjuk kerja secara professional bagi petugas di puskesmas Banjarbaru

Utara khususnya bagi terapis gigi dan mulut. Sehingga pelaksanaan pelayanan

asuhan kesehatan gigi dan mulut bisa tercapai secara optimal.

B. Saran

Peningkatan pelaksanaan program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di era

New Normal Covid-19 ada beberapa saran yang dapat dilaksanakan sebagai berikut :
19

1. Pemenuhan standar APD tingkat 3 pada setiap petugas di semua

ruangan sesuai kebutuhan.

2. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di ruang pelayanan gigi

dan mulut terus dipertahankan dan ditingkatkan.

3. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut diluar gedung seperti

UKGS dan UKGM perlu dilaksanakan dengan baik ketika situasi

sudah memungkinkan.

4. Peningkatan kerja sama lintas program, sehingga ada kesinambungan

pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut agar alternatif

dapat dilaksanakan.
20

DAFTAR PUSTAKA

Adyatmaka, A., 1995. Tata Cara Kerja Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut di Puskesmas. Jakarta: Departement Kesehatan

Depkes RI., 2011. Undang-undang Kesehatan UU No. 36 Tahun 2009. Jakarta:


Sinar Grafika.

Machfoedz, I., 2008. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-anak dan Ibu
Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.

Marlindayanti, dkk. 2018. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut


Masyarakat. Jakarta: Kemenkes RI.

Gultom, Erni, Ratnasari Dyah. 2017. Konsep Dasar Asuhan Kesehatan Gigi Dan
Mulut I. Jakarta: Kemenkes RI.

Rahmadhan, A. G., 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta Selatan:
Bukune.

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin., 2021. Buku Kegiatan Praktek Belajar


Lapangan. Banjarbaru.

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin., 2020. Laporan Kegiatan Praktek Belajar


Lapangan. Banjarbaru.

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin., 2018. Laporan Hasil Pembangunan Kesehatan


Masyarakat Desa dan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Masyarakat di Puskesmas Banjarbaru Selatan. Banjarbaru

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin., 2017. Laporan PKMD dan Hasil Pelayanan


Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat di Puskesmas Banjarbaru
Utara. Banjarbaru

Puskesmas Banjarbaru Utara., 2020. Laporan Tahunan Puskesmas Banjarbaru


Utara Tahun 2019. Banjarbaru.

Puskesmas Banjarbaru Utara., 2021. Laporan Tahunan Ruang Gigi dan Mulut
Puskesmas Banjarbaru Utara Tahun 2020. Banjarbaru

Anda mungkin juga menyukai