Anda di halaman 1dari 3

 

 
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO 2018

KLONING UNTUK TRANSPLANTASI ORGAN

A. ISU ETIK

Kloning merupakan suatu tindakan untuk menggandakan suatu individu yang sa


percis secara genetik dari satu induk. Klon merupakan organisme yang terbentuk
dari ha kloning. Klon memiliki 2 pengertian yaitu klon sel dan juga klon gen. yang
mana klon s adalah sekelompok sel yang identik sifat selnya. Sementara klon gen
adalah salinan gen yan identik dan direplikasi dari satu gen.
Perkembangan ilmu pengtahuan saat ini terjadi sangat pesat, terutama dalam dunia
medis. Berbagai terobosan baru telah dihasilkan oleh para ilmuan, termasuk
diantaranya yaitu penyisipan gen tertentu kedalam sel telur babi sehingga saat
dewasa organ babi dapat ditransplantasikan ke dalam tubuh manusia.
Argumentasi
1. Penelliti

a. Wellbeing: Peneliti merupakan suatu pekerjaan dengan melakukan penelitian


untuk mendapatkan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan termasuk didalamnya
perkambangan dalam dunia medis.
b. Autonomy: Peneliti bebas melakukan eksperimen guna terciptanya teknologi baru.
Namun harus tetap mengikuti etika-etika dalam penelitian. Karna nyatanya, manusia
membutuhkan terknologi-teknologi terbaru guna kelangsungan hidup manusia itu
sendiri.
c. Justice: Dalam melakukan penelitian, para peneliti harus mengikuti etika-etika
yang ada. Namun dalam hal kloning masih dipertanyakan apakah kloning termasuk
melanggar etika penelitian atau tidak. Terutama dalam hal kloning manusia. Karena
masih banyak kontroversi dari adanya teknologi kloning ini.

2. Konsumen

a. Wellbeing: Kloning yang dilakukan pada babi untuk tujuan transplantasi organ bagi
manusia dapat menjadi salah satu solusi dalam dunia kesehatan, terutama dalam hal
sulitnya menemukan donor organ yang tepat.
b. Autonomy: Manusia berhak mendapatkan kehidupan yang sehat, salah satu cara
yang dilakukan yaitu dengan transplantasi organ yang rusak untuk kelangsungan
hidupnya. Namun penggunaan organ klon untuk transplantasi masih belum
diketahui dapat memberikan efek tertentu atau tidak.
C. Justice: Setiap manusia berhak mendapatkan persamaan dalam mendapat
pelakuan medis untuk kelangsungan hidupnya.
3. Hewan uji :

a. Wellbeing Hewan uji dari di kloning kehilangan haknya untuk hidup, tidak sedikit
hewan uji yang mati ketika dilakukannya penelitian karena kegagalan dalam
penelitian. Selain karna kegagalan, banyak hewan hasil kloning yang tidak dapat
bertahan hidup lama karena belum sempurnanya kloning itu sendiri.
b. Autonomy: Hewan uji yang di kloning kehilangan kebebasan hidupnya, dimana
hewan hasil kloning hampir lebih lama hidup di lingkungan labolatorium yang berarti
hewan tersebut tidak mengetahui kehidupan di habitat aslinya.
c. Justice: Kenyataannya, hewan uji dari hasil kloning tidak mendapatkan kehidupan
yang layak. Karena kehidupan dari hewan uji tidak sama dengan hewan lain dengan
spesies yang sama.

C. KESIMPULAN

Penggunaan teknologi kloning untuk pengobatan medis salah satunya dalam


transplantasi organ masih menjadi hal yang kontroversial, bukan hanya karena
sumber organ didapat, tetapi juga disalamnya keamaan bagi konsumen serta bagi
hewan uji masih dipertanyakan, apakah baik atau buruk untuk jangka waktu yang
panjang. Selain itu kloning itu sendiri masih menjadi hal yang diperdebatkan dalam
dunia IPTEK

Pertanyaan

Mengapa kloning menjadi pilihan bagi para peneliti dalam kasus pencangkokkan
organ?

Anda mungkin juga menyukai