Anda di halaman 1dari 27

Public perception of

biotechnology

Oleh :
Rosellynia Calyptranti, S.Si., M.Si

Program Studi S1 Farmasi STIKes An Nasher


ETHICS, LEGAL, AND SOCIAL ISSUES
(ELSI): SEBUAH KAJIAN
 Perkembangan biologi modern yang pesat, sejak lama telah
diprediksi akan menimbulkan juga problem-problem etika.
 kloning, rekombinasi DNA, transfer embrio (ET) dan
fertilisasi in vitro (IVF) selain memungkinkan “mengontrol”
proses kehidupan, juga membawa pertanggungjawaban
baru terhadap masyarakat, sehingga perlu kehati-hatian
dalam mengaplikasikannya.
 Kehati-hatian yang dimaksud perlu diwujudkan antara lain
dalam bentuk kajian aspek etika pada saat penerapan
teknologi
 Menurut Johansen & Harris (2000) dan Hasan (2001)
mengemukakan bahwa hasil penelitian yang tidak
mempertimbangkan aspek moral, etika, sosial,dan budaya,
akan menimbulkan banyak permasalahan di masyarakat.
 Sudarminta (1992) mengemukakan perlunya suatu dialog
antara etika dan ilmu pengetahuan untuk sarana
pertimbangan etik yakni apakah ilmu pengetahuan tersebut
baik bagi manusia menurut totalitasnya sebagai manusia dan
tidak hanya menurut kebutuhan tertentu saja.
 Oleh karena itu, aspek etika yang berkaitan dengan aplikasi
biologi modern perlu mendapatkan perhatian yang serius.
SECARA GARIS BESAR
1. Moral (moral) dan Ethics (etika)
adalah ilmu yang mempelajari apakah suatu perilaku
manusia atau kelompok manusia dianggap baik atau jahat,
menurut penalaran etika (moral atau ethical reasoning).
Moral atau etika adalah ilmu, karena itu dalam penalarannya
dipakai kaidah-kaidah ilmiah. Dalam penalaran moral dipakai
istilah baik atau jahat, right or wrong, dalam ilmu empiris
dipakai istilah betul atau keliru, true or false
2. Etika Kedokteran (Medical Ethics)
merupakan etika terapan dalam profesi kedokteran,
menyangkut hubungan pasien-dokter; mempelajari perilaku
dokter yang dapat dianggap baik atau jahat dalam
menjalankan profesinya.
3. Bioetika (Bioethics):
yaitu etika yang mempelajari aspek etika dalam manipulasi
atau campur tangan manusia pada kehidupan, pada semua
makhluk hidup, mulai dari kehidupan virus sampai dengan
kehidupan manusia

4. Etika Biomedik (Biomedical Ethics)


yaitu etika yang berhubungan dengan kehidupan (bioetika)
dalam profesi dokter, merupakan bagian dari etika kedokteran

5. Bioteknologi (Biotechnology)
menurut UN Convention on Biological Diversity, bioteknologi
adalah setiap penerapan teknologi yang menggunakan sistem
biologis, organisme, atau yang berasal dari padanya, untuk
membuat atau mengubah produk atau proses demi
penggunaan khusus
BEBERAPA HASIL BIOTEKNOLOGI
1. Inseminasi buatan (artificial insemination)
sperma dimasukkan ke dalam vagina atau uterus secara
artifisial, tidak melalui koitus, pembuahan masih terjadi di dalam
tubuh (tuba Falopi). Sperma bisa dari suami atau pun dari orang
lain (donor)

2. IVF (In Vitro Fertilization)


 perempuan disuntik hormon supaya ovulasi, lalu sel telur
dipanen, ditaruh di cawan petri, lalu ditambah dengan sperma,
pembuahan terjadi disitu (bayi tabung, sebenarnya bukan
tabung). Setelah beberapa waktu, hasil pembuahan itu
dipindah ke rahim, supaya dapat berkembang sampai
dilahirkan nanti.
 Jumlah sel telur yang dibuahi itu 5–10 atau lebih. Yang
dipindah ke rahim hanya 1 atau beberapa. Yang lain dibuang,
dipakai untuk penelitian, diambil stem cell-nya, diberikan
kepada orang lain atau disimpan dalam keadaan beku sampai
akan dipakai.
 Sperma dan sel telur bisa dari suami istri, tetapi bisa juga dari
orang lain. Rahim bisa disewa dari perempuan lain (ibu
surogat).
 Laki-laki pun bisa hamil dengan IVF dan diletakkan di rongga
perut, lalu kehamilan dipertahankan dengan suntikan-suntikan
hormon.

3. Bank sperma: “kawin suntik”


sudah sering dilakukan pada sapi di Indonesia dengan impor
sperma beku sapi “bibit unggul” luar negeri (Australia). Sperma
beku itu dibawa ke Indonesia dan dicairkan disini bila mau
dipakai untuk inseminasi buatan pada sapi disini. Bank sperma
menjaga kualitas sperma, meneliti dan mencatat baik-baik ciri-
ciri donor, supaya dapat memenuhi permintaan pembeli.
4. Bank embrio
Embrio bisa dibekukan dan disimpan. Ada kasus pasangan
suami istri yang menyimpan embrio mereka di bank embrio,
mereka belum mau punya anak. Namun mereka berdua
meninggal karena kecelakaan kapal terbang pribadi. Mereka
meninggalkan harta warisan yang besar, tetapi tidak
mempunyai ahli waris. Pengadilan berdebat apakah embrio
mempunyai hak warisan, mau dibikin apa dengan embrio
beku itu, mau dicari perempuan yang mau disewakan
rahimnya, atau mau dibikin apa dengan warisan itu.
5. Transplantasi organ
 menggantikan sebagian atau seluruh organ dengan organ
lain yang diambil dari individu itu sendiri (autotransplantasi),
misalnya kulit, pembuluh darah atau diambil dari orang lain
(allotransplantasi) atau pun dari mahluk lain
(xenotransplantasi).
 Masalah utama adalah penolakan atau rejeksi dari tubuh
penerima terhadap transplan, terutama pada alo- dan
terlebih pada xenotransplantasi, sebab transplan merupakan
benda asing bagi penerima dan sistem imunnya bereaksi.
 Transplan organik diambil dari mahluk hidup, transplan
anorganik dibuat dari logam (misalnya menggantikan sendi
lutut, atau bahkan tangan, lengan, kaki dan tungkai buatan,
bionic man).
 Transplan bisa dari kadaver (donor mati) dan bisa juga dari
donor hidup. Manusia dianggap sudah meninggal bila sudah
terdapat mati batang otak (MBO) atau brainstem death.
 Organ-organ tidak serentak mati, tetapi masih berfungsi dan
dipertahankan berfungsi dengan alat-alat penopang kehidupan
(infus dan oxygen) sampai akan diambil untuk transplantasi
(jantung, hati, ginjal, paru, kornea, lambung, usus, pancreas,
wajah, dll).

6. Sel punca (Stem cell)


 satu sel telur dibuahi oleh satu sel spermatozoid, kedua-
duanya haploid (jumlah kromosom separuh dari jumlah pada
sel dewasa). Setelah pembuahan sel itu menjadi diploid
(jumlah kromosom sama seperti pada sel dewasa).
 Satu sel ini kemudian menjadi dua sel, empat sel, dan
seterusnya. Satu sel yang dibuahi itu mempunyai potensi
berdiferensiasi menjadi segala macam jenis sel yang ada
pada mahluk dewasa.
 Bila ditaruh di jantung ia menjadi sel jantung, ditaruh di hati
menjadi sel hati, dsb. sesuai dengan lingkungannya
 Sel punca yang diambil dari embrio tidak bisa menjadi embrio
yang dapat berkembang menjadi bayi karena tidak dapat
membentuk plasenta. Kalau sel dewasa diambil dan
dikembangbiakkan, ia hanya bisa berkembang menjadi seperti
sel asalnya, tidak bisa berkembang menjadi sel jenis lain,
misalnya sel kulit hanya bisa jadi sel kulit, tidak bisa jadi sel
tulang.
 sel punca mempunyai potensi untuk berdiferensiaasi ke banyak
jenis sel lain, ideal untuk dipakai menggantikan suatu bagian
atau seluruh organ yang sudah kurang atau tidak berfungsi
lagi.
7. SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer) atau Kloning
(Cloning)
 adalah mengambil inti sel dewasa (jumlah kromosom
diploid) dari donor dan memasukkannya ke dalam sel telur
yang intinya (jumlah kromosom haploid) sudah dikeluarkan.
 Sel itu lalu ditaruh di piring petri, dirangsang dengan listrik
dan ia berkembang sampai pada stadium tertentu (seperti
pada IVF), lalu dipindahkan ke dalam rahim dimana ia dapat
berkembang terus sampai menjadi mahluk seperti donor itu.
8. Rekayasa genetik (Genetic engineering)
adalah merekayasa bahan-bahan genetis suatu mahluk hidup
melalui berbagai teknik.
1. DNA rekombinan (Recombinant DNA) adalah mengubah,
memodifikasi, merekombinasi kromosom atau DNA.
2. Transgenesis adalah memasukkan DNA baru atau asing ke
dalam kromosom suatu mahluk. Semua ini merupakan
rekayasa genetik, menciptakan makhluk baru yang
mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri lain dari yang
sebelumnya.
9. Kromosom buatan (artificial chromosome) dan
kehidupan buatan (artificial life)
Craig Venter memimpin usaha pribadi untuk meneliti genom
manusia. Ia menyusun kromosom dari dasarnya (kromosom
buatan), memasukkan kromosom baru itu ke dalam bakteri, lalu
merangsangnya dengan listrik. Ternyata organisme itu lalu
menjadi hidup (kehidupan buatan).
11. Kedokteran genetik (Genetic medicine)
Banyak gangguan dan penyakit dikarenakan gen yang tidak
baik. Bila diketahui gen yang mana yang menyebabkannya,
maka dapat diambil tindakan pengobatan. Proyek genom
manusia telah selesai. Sekarang timbul pekerjaan besar lain,
mencari gen-gen yang mengganggu dan kemudian
bagaimana memperbaiki keadaan itu.
12. Personalized medicine
dengan diketahui susunan genom manusia, dan tidak ada
dua manusia yang sama, maka terbuka kemungkinan untuk
melakukan kedokteran personal: obat apa atau tindakan
terapeutik apa yang paling baik khusus untuk orang tertentu
itu.
 Salah satu tuntutan globalisasi di abad 21 yang komplek,
khususnya dalam pembelajaran biologi modern atau bioetika
adalah pendekatan bioetika.
 dimana bioetika menurut Theiman dan Palladino (2013)
diartikan sebagai wilayah etika yang berhubungan dengan
implikasi dari penelitian biologi dan aplikasi bioteknologi
khususnya yang berkaitan dengan ilmu kedokteran.
 Dan Sobbder (1993) menyebutnya sebagai cabang filsafat
yang meninjau fenomena biologi (termasuk ilmu kedokteran)
dari aspek etika atau moral
 dalam Webster’s New World College Dictionary (2010)
dinyatakan sebagai studi tentang masalah-masalah etika
yang timbul dari kemajuan sains
 Perkembangan abad 21 yang ditandai dengan perkembangan
biologi modern sejak lama diprediksi akan menimbulkan
problem-problem baru seperti halnya problem etika(bioetika).
 Bertens (1990) menyatakan, bahwa selain bioetika dipandang
sebagai prestasi tidak jarang juga memunculkan masalah
baru, yakni masalah yang berkaitan dengan etika.
PENGERTIAN ETIKA DAN BIOETIKA
 Etika merupakan kata benda abstrak yang bersifat umum.
 Kata etika secara khusus digunakan dalam berbagai
penyebutan dalam berbagai disiplin ilmu, misalnya etika
profesi, kode etik, perilaku etis, juga keputusan etik.
 Etika berasal dari bahasa Latin (ethicus) yang berarti karakter
atau berperilaku.
 Berbagai definisi atau pengertian etika antara lain: Nilai,
norma, dan moral yang dijadikan pegangan orang/kelompok
(Bertens 1993)
 Cara manusia memperlakukan sesama dan menjalani hidup dan
kehidupan dengan baik, sesuai aturan yang berlaku di
masyarakat (Algermond Black, 1993 dalam Machmud &
Rumate, 2005)
 Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang tidak sesuai dengan
ukuran moral atau akhlak yang dianut oleh masyarakat luas
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
 Ilmu tentang perbedaan tingkah laku yang baik dan buruk
dalam kehidupan manusia, atau Pengetahuan tentang moral,
pengembangan studi tentang prinsip-prinsip tugas manusia,
atau Pengetahuan tentang kewajiban moral, atau lebih luas lagi,
pengetahuan tentang perilaku manusia yang ideal dan hasil
akhir tindakan manusia yang ideal (Machmud & Rumate, 2005)
 Di sinilah etika berperan membantu kita dalam mencari
orientasi, yang tujuannya ialah bahwa kita hendaknya dapat
mengambil keputusan sendiri tentang bagaimana harus
menjalani kehidupan, tentang mengapa kita harus bersikap
begini, dan agar kita dapat mengatur sendiri kehidupan kita,
dan tidak sekedar ikut-ikutan.
 Dengan kata lain, etika membantu kita agar lebih mampu untuk
mempertanggungjawabkan kehidupan kita sendiri
 Etika yang berkaitan dengan masalah biologi dikenal dengan
nama bioetika (Shannon, 1995).
 Bioetika atau bioethics atau etika biologi didefinisikan oleh
Samuel Gorovitz (dalam Shannon, 1995) sebagai “penyelidikan
kritis tentang dimensi-dimensi moral dari pengambilan
keputusan dalam konteks berkaitan dengan kesehatan dan
dalam konteks yang melibatkan ilmu-ilmu biologi”.
 Jadi bioetika menyelidiki dimensi etik dari masalah-masalah
teknologi, ilmu kedokteran, dan biologi yang terkait dengan
penerapannya dalam kehidupan (Shannon, 1995).
 Jenie (1997) mengemukakan bahwa bioetika berperan antara
lain sebagai pengaman bagi riset bioteknologi, sedangkan Djati
(2003), menegaskan bahwa bioetika tidak untuk mencegah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain
bioteknologi, tetapi menyadarkan bahwa ilmu pengetahuan dan
teknologi mempunyai batas-batas dan tanggung jawab
terhadap manusia dan kemanusiaan.
 Muchtadi (2007) menyebutkan bahwa bioetika ialah suatu
disiplin baru yang menggabungkan pengetahuan biologi
dengan pengetahuan mengenai sistem nilai manusia, yang
akan menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan
kemanusiaan, membantu menyelamatkan kemanusian,
mempertahankan dan memperbaiki dunia beradab
 Muchtadi (2007) menyatakan, bahwa bioetika adalah kajian
mengenai pengaruh moral dan sosial dari teknik-teknik yang
dihasilkan oleh kemajuan ilmu-ilmu hayati.
 menurut Shannon (1995), etika yang berkaitan dengan
masalah biologi dikenal dengan nama bioetika
 Memahami berbagai pengertian bioetika sesuai pendapat para
ahli memberikan pemahaman, bahwa bioetika bukanlah suatu
disiplin ilmu, tetapi lebih kepada penerapan etika, moral,
bahkan hukum dan nilai sosial ke dalam pembahasan ilmiah
biologi.
 pentingnya etika dalam konteks biologi digunakan untuk
menjawab berbagai persoalan kehidupan baik yang
berkaitandengan hewan dan tumbuhan, bahkan manusia. Oleh
karena itu implementasi bioetika dan perspektifnya dalam
perkembangan berbagai keilmuan biologi seperti kedokteran,
bioteknologi, ekologi, pertanian, bahkan dalam perdebatan
politik, hukum, dan filsafat menjadikan bioetika sebagai pijakan
untuk memecahkan dan menjawab persoalan didalamnya
PERAN BIOETIKA
 Kemungkinan-kemungkinan bioteknologi seperti yang
disinggung di atas ini (hanya sebagian kecil saja) dapat
direalisasikan.
 Kiranya tujuan semua itu untuk kebaikan, kesejahteraan atau
komfortabilitas manusia, namun apa akibatnya pada umat
manusia dalam jangka panjang.
 Kita dapat melakukannya, tetapi haruskah kita? Seberapa
jauh boleh kita melangkah? Apa akibatnya bila kita
melangkah terlalu jauh?
PRINSIP BIOETIKA :
1. Doing Good
Rasanya tidak berlebihan bila dikatakan; manusia senantiasa
menginginkan hasil akhir terbaik dari setiap proses yang
dilaluinya. Bahkan seorang penjahat sekalipun akan
menginginkan proses kejahatannya berhasil secara sempurna.
Semua hal, yang hak maupun bathil, benar atau salah, akan
didasari pada niat meraih kesempurnaan, berdasarkan sudut
pandang mana kita melihatnya.
2. Doing No Harm
Bila dalam doing good kita berusaha melakukan yang terbaik
agar memperoleh hasil sempurna, maka dalam doing no harm
mensyaratkan kita berpikir ulang; tentang akibat dari
perbuatan. Apakah setiap perbuatan, termasuk ucapan-tulisan,
akan berdampak buruk bagi lainnya atau tidak, hal itulah yang
harus kita kaji dan pikirkan melalui doing no harm
3. Independency
Konflik muncul karena perbedaan keinginan, namun demikian,
keinginan manusia yang merdeka adalah kebebasan yang tidak
ditunggangi keinginan manusia lain.
Satu sama lain kita saling terhubung, berusaha saling
merdeka, sehingga kita tidak mungkin meraih kemerdekaan
sesuai keinginan individu saja. Harus ada kemerdekaan sosial,
kemerdekaan yang terkait hak-hak orang lain yang semestinya
kita jaga pula. Independensi tidak mengharuskan kita bebas
seutuhnya, bukan merdeka tanpa batasan, tapi saling
terhubung membentuk harmoni yang indah.
4. Justice
 Setiap makhluk hidup, tak terkecuali yang terkecil sekalipun,
berhak mendapat keadilan untuk hidup dan berkembang
dalam biosfer.
 Keadilan setiap makhluk ini melekat karena merupakan
ciptaan Tuhan. Segala sesuatunya diciptakan dengan
membawa manfaat, sampai kita temukan manfaatnya apa.
 Bukanlah keadilan namanya, bila manusia berusaha
memusnahkan yang diciptakan Tuhan.
 Bioetika mengajarkan berprilaku sebaik-baiknya, tidak
merugikan makhluk hidup dan yang tidak hidup, bebas dari
ketergantungan tapi sekaligus tetap tergantung pada yang
lain, juga mengajak memperhatikan hak-hak setiap ciptaan
yang layak diperolehnya secara wajar, hingga kita sadar
tidakada ciptaan yang ingin disakiti eksistensinya
PRINSIP-PRINSIP BIOETIKA
 Pada dasarnya merupakan penerapan prinsip-prinsip etika
dalam bidang kedokteran dan dalam bidan kesehatan
 Etika kedokteran terapan terbagi atas 2 kategori, yaitu :

1. Principlism : mementingkan prinsip etik dalam bertindak,


termasuk ke dalam konteks ini adalah etika normatif, 4 basic
moral principle, konsep libertarianism (mengutamakan
otonomi) serta beneficience in trust (berbuat baik dalam
suasana kepercayaan)
Dasar utama dalam principlism adalah bahwa memilih salah
satu prinsip etik ketika akan mengambil keputusan
2. Alternative principlism
Termasuk dalam etika ini adalah etika komunitarian, etika
naratif, dan etika kasih sayang
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai