Booij (2005) menjelaskan bahwa derivasi adalah perubahan suatu kata menjadi
sebuah kata baru yang berlainan kelas katanya, dan fungsi dasar dari proses derivatif adalah
untuk memungkinkan pengguna bahasa membuat leksem baru. Leksem tersebut berasal dari
kategori leksikal nomina (kata benda), verba (kata kerja), dan ajektiva (kata sifat).
Proses pembentukan kata dengan afiksasi derivasional dijelaskan oleh Booij (2005)
Derivasi Nomina
Derivasi Ajektiva
Derivasi Verba
Booij (2005) juga menjelaskan bahwa aturan morfologis memiliki 2 fungsi yaitu:
• Menetapkan bagian-bagian yang bisa diprediksi dari pembentukan sebuah kata kompleks.
• Mengindikasikan bagaimana cara sebuah kata dibentuk Namun ternyata dalam prakteknya, ada
beberapa hal yang tidak biasa atau yang tidak dapat diprediksi, yang selanjutnya akan disebut
dengan istilah idiosyncracy, yang terjadi dalam pembentukan sebuah kata.
Contoh:
Pembentukan kata sifat dalam bahasa Jerman dengan menggunakan suffix –bar ‘able’ memiliki
fungsi membentuk arti ‘dapat’ atau ‘bisa’ (hal yang diprediksi), namun ternyata terdapat
perubahan makna yang terjadi (idiosyncracy)
essen ‘eat’ essbar ‘safely edible’
zahlen ‘pay’ zahlbar ‘must be payed’