DESA : BANJARANYAR
KECAMATAN SOKARAJA
Oleh :
RISMAWATI
NIM. 190106126
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. ii
3. Struktur Pemerintahan............................................................................................................ 1
a. Tahap Persiapan..................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................................... 11
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 12
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 15
B. Tujuan ................................................................................................................................. 16
iii
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN ......................................................................... 19
EVALUASI ........................................................................................................................ 25
iv
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Pentatang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan KKN di
Desa Banjaranyar Kecamatan Sokaraja dengan Tema “Banjaranyar Bersinar”
KKN adalah hal yang sangat berkesan bagi kami, karena banyak hal yang kami
dapatkan yang tidak dapat kami dapatkan dalam kehidupan kampus. Terlepas dari
bantuan semua pihak, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
pada diri kami. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaikinya.
Akhir kata kami berharap semoga laporan kegiatan KKN Desa Banjaranyar ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Rismawati
iv
BAB I
PROFIL DUSUN
1. Letak Gografis
Desa Banjaranyar secara geografis termasuk dalam wiayah Kecamatan Sokaraja,
Kabupaten Banyumas yang letaknya termasuk paling timur, berbatasan langsung
dengan Kabupaten Purbalingga. Terletak 36 m dari permukaan laut, curah hujan
2,836/th. Suhu udara berkisar 32°C. Jarak tempuh dengan ibu kota Kecamatan Sokaraja
4 km, sehingga akses masyarakat ke kota kecamatan dapat ditempuh dalam waktu 5
menit dengan sepeda motor. Apalagi fasilitas transportasi umum termasuk memadai,
sehingga mampu meningkatkan mobilitas masyarakat. Wilayah Desa Banjaranyar ±
258,25 Ha terdiri dari tanah darat: 159,00 Ha dan tanah sawah: 149,25 Ha, terbagi dalam
3 Dusun, 8 RW, 26 RT dan 53 Blok wilayah yang dapat dilihat dalam PETA BLOK.
a. Sebelah Utara : Desa Kramat Kecamatan Kembaran dan Desa Blater Kec.
Kalimanah Kab. Purbalingga
b. Sebelah Timur : Desa Jompo Kulon
c. Sebelah Selatan : Desa Banjarsari Kidul
d. Sebelah Barat : Desa Lemberang dan Desa Klahang
1
2. Demografi
a. Rekapitulasi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk desa per Januari 2023 sebanyak 5.433 jiwa yang terdiri dari:
Tabel 2.1 Jumlah penduduk desa
No. Jenis Kelamin Jumlah
Jumlah penduduk di Rw 07 dan Rw 08 per Januari 2023 sebanyak 1.585 jiwa yang
terdiri dari:
2
9. 40-44 Tahun : 424 Jiwa
3
14. 65-69 Tahun : 62 Jiwa
9. Strata II : 3 Jiwa
4
7. Akademi/Diploma III : 11 Jiwa
9. Strata II : 1 Jiwa
4. Pensiunan 26 12 38
6. Tantara Nasional 3 3
Indonesia
7. Kepolisia RI 8 2 10
8. Perdagangan 4 2 6
10. Peternak 1 1 2
11. Industri 1 1 2
12. Transportasi 1 1
5
17. Buruh Tani 96 58 154
18. Perikanan 1 1
25. Paraji 1 1
26. Dosen 1 1
27. Guru 9 28 37
28. Bidan 1 1
29. Perawat 2 4 6
30. Supir 23 23
6
B. Struktur Pemerintahan
Desa merupakan sebuah wilayah administrasi yang berada dibawah tingkat Kecamatan
dimana ini merupakan kumpulan dari beberapa pemukiman kecil yang disebut dusun atau
kampung. Masing-masing desa memiliki struktur atau susunan organisasi yang berbeda-
beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan serta keadaan dari masing-masing desa. Adapun
Struktur Pemerintahan Desa Banjaranyar sebagai berikut :
No. Nama Jabatan
7
Yang kedua adalah wisata siton yang berada di desa banjaranayar khususnya RW 8 serta
grup kentongan yang ada di wilayah RW 8.
Yang menjadi fokus kami adalah menyatukan kedua potensi tersebut. Dimana sumber
daya manusia yang ada dimanfaatkan untuk melakukan produksi, dan sumber daya alam
yang tersedia sebagai bahan dasar. Hal ini terbungkus dalam sebuah program kerja.
1. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
1) Memberikan pengetahuan tentang oralit.
b. Tujuan Khusus
2. Manfaat Penyuluhan
8
BAB II
A. PENYULUHAN ORALIT
a. Tahap Persiapan
Tahap kegiatan dari kegiatan ini adalah pembuatan preplanning, persiapan tempat
dan melakukan perizinan kepada Ketua PKK RW 8. Kegiatan “Penyuluhan Oralit”
telah dilakukan pada hari Jumat, tanggal 10 Februari 2023.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan : Penyuluhan Oralit
Hari / tanggal : Rabu, 08 Februari 2023
Waktu : 14.00 – 15.00 WIB
Tempat : Rumah warga RW 8
e. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan penyuluhan oralit semua warga dapat menerima materi penyuluhan dan
sangat kooperatif serta antusias untuk bertanya.
f. Temuan baru atau dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal dan budaya.
Dalam kegiatan penyuluhan oralit diharapkan tidak ditemukan penemuan dehidrasi
akibat diare berlebih yang ada di wilayah RW 8. Budaya yang ditemui di RW 8 yaitu
9
ada beberapa warga yang masih menggunakan pengobatan tradisional dan jamu-jamu
tradisional saat keluaraga mereka sakit.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan oralit berjalan dengan lancar, masyarakat menjadi paham
tentang oralit, indikasi maupun kontraindikasi. Selain itu juga masyarakat menjadi tahu
bagaimana cara membuat oralit sendiri dirumah dikarenakan bahan-bahan yang mudah
ditemukan.
B. Saran
Semoga masyarakat khususnya ibu-ibu PKK RW 8 bisa mempraktikan dan
menyebarluaskan ilmu yang sudah didapatkan terkait oralit dan cara pembuatan oralit
serta mengurangi dan mencegah dehidrasi dengan membuat oralit sendiri. Dan Semoga
bisa menjadikan penanganan awal ketika ada keluarga maupun tetangga yang
mengalami diare dan dehidrasi berlebih.
11
LAMPIRAN
A. Biodata Pelaksana
Nama : Rismawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal lahir : Lampung Selatan, 15 Februari 2001
Alamat : Desa Baktirasa, Kec Sragi, Kab.Lampung Selatan,
Lampung
12
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
Foto pembagian oralit kemasan kepada ibu-ibu PKK yang sebelumnya telah
dijelaskan bagaimana aturan penggunaan oralit. Dan kebetulan ibu tersebut
sedang diare sudah 2 hari dan belum berobat ke dokter maupun tenaga medis
lainnya.
12
Foto pada saat penjelasan aturan minum obat oralit yang sudah tertera dikemasan.
Kemudian menjelaskan bahwa harus melihat tanggal kadaluarsa sebelum
meminum obat dan harus tidak lupa kemasan obat tidak boleh rusak.
Foto pada saat penjelasan tentang oralit, mulai dari pengertian, kegunaan, indikasi,
kontraindikasi dan cara pembuatan oralit mandiri dirumah. Selain itu juga
menanyakan kepada ibu-ibu terkait pengetahuan oralit. Ibu-ibu RW 8 ternyata
sudah familiar terkait cara pembuatan oralit.
13
LEAFLET ORALIT
14
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Oralit merupakan cairan elektrolit–glukosa yang sangat essensial dalam
pencegahan rehidrasi dengan dehidrasi ringan–sedang. Oralit diberikan untuk
mengganti cairan elektrolit yang banyak dibuang dalam tubuh yang terbuang pada saat
diare. Meskipun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak
mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk untuk mempertahankan
keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran
glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus
penderita diare. Aspek yang paling penting adalah menjaga hidrasi yang adekuat dan
keseimbangan elektrolit selama episode akut. Ini dilakukan dengan rehidrasi oral, yang
harus dilakukan pada semua pasien. kecuali jika tidak dapat minum atau diare hebat
membahayakan jiwa yang memerlukan hidrasi intravena. Idealnya, cairan hidrasi oral
harus terdiri dari 3,5 gram natrium klorida, 2,5 gram garam natrium bicarbonat, 1,5
gram kalium klorida, dan 20 gram glukosa per liter air. Jika terapi intravena diperlukan,
dapat diberikan cairan normotonik, seperti cairan salin norma atau ringer laktat,
suplemen kalium diberikan sesuai panduan kimia darah (Amin, 2015).
Rehidrasi pada pasien dilakukan sesuai dengan derajat dehidrasi pasien. Pada
dehidrasi ringan-sedang dapat diberikan secara oral dengan pemberian oralit sebanyak
75ml/kg berat badan diberikan dalam 3 jam pertama di layanan kesehatan, Namun jika
dehidrasi belum teratasi, anak masih dalam keadaan dehidrasi ringan-sedang maka
terapi rehidrasi ringan-sedang diulang kembali dan jika keadaan anak lebih memburuk
menjadi dehidrasi berat maka anak segera direhidrasi sesuai terapi dehidrasi berat yaitu
diberi cairan resusitasi secara intravena sebanyak 30ml/kg berat badan ½ jam pertama
dilanjutkan 70ml/kg berat badan 2 ½ jam berikutnya. Pemberian per oral diberikan
larutan oralit yang hipotonik dengan komposisi 29g glukosa, 3,5g NaCl, 2,5g Natrium
bikarbonat, dan 1,5g KCl (Maliny, 2014).
15
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan penyuluhan diharapkan ibu-ibu mengetahui tentang oralit dan
mengetahui bagaimana cara membuat oralit untuk pencegahan dehidrasi.
2. Tujuan Khusus
a. Agar dapat mengetahui pengertian oralit.
b. Agar dapat mengetahui indikasi penggunakan oralit.
c. Agar dapat mengetahui kontraindikasi penggunaan oralit.
d. Agar dapat mengetahui cara membuat oralit.
e. Agar dapat mengetahui takaran pemberian oralit.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pokok Bahasan : Pembuatan Oralit
2. Sasaran dan target : Ibu-ibu PKK
3. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
4. Media : Leaflet
5. Hari/Tanggal : Rabu, 08 Februari 2023
6. Waktu : 14.00 -15.00
7. Tempat : Rumah warga RW 8
8. Pengorganisasian
Presenter : Rismawati
Observer : Ully Resmi N
Dokumentasi : Adista Okviana
9. Uraian Tugas
a. Presenter
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.
Menggali pengetahuan keluarga tentang oralit.
Menjelaskan materi mengenai oralit dan cara membuat oralit.
Menjawab pertanyaan peserta.
b. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
c. Dokumentasi
Mendokumentasikan proses penyuluhan.
16
10. Setting Tempat
1. Presenter
2. Obsever
3. warga
4. seksi dokumen
17
3. 15 Penutup Memberikan
Menit Proses tanya jawab (memberikan pertanyaan.
kesempatan pada audien untuk bertana, Memperhatikan.
memberikan reinforcement dan Berpartisipasi.
menjawab pertanyaan audien. Menjawab
Menyimpulkan materi bersama audien. salam.
Menutup dan memberi salam
18
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Oralit
Oralit adalah obat berupa bubuk garam dan gula yang dicairkan sebagai pengganti
mineral dan cairan yang keluar akibat muntah/diare. Oralit diserap di usus kecil dan
menggantikan air dan elektrolit hilang dalam kotoran. Oralit boleh dikonsumsi bayi,
anak-anak, hingga usia dewasa. Larutan ini sering disebut rehidrasi oral. Larutan ini
mempunyai komposisi campuran natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat,
dan natrium bikarbonat. Penelitian yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia dari
tahun 1980-2003, membuktikan bahwa memberikan larutan oralit efektif untuk
mengobati diare..
B. Indikasi Penggunaan Oralit
Oralit digunakan untuk :
1. Mengatasi sakit perut.
2. Mengatasi diare.
3. Mengganti cairan yang hilang.
4. Meningkatkan fungsi usus.
C. Konraindikasi Penggunaan oralit
Oralit tidak boleh diberikan apabila:
1. Muntah tanpa henti walaupun sudah diberi makanan sedikit demi sedikit.
2. Dehidrasi berat akibat tidak bisa diimbangi dengan asupan oral.
3. Penurunan kesadaran.
D. Cara membuat oralit
Bahan :
1. Gula 1 sendok teh penuh.
2. Garam ¼ sendok teh.
3. Air masak 200cc atau 1 gelas
Carannya
1. Siapkan air hangat 200cc atau 1 gelas.
2. Kemudian masukkan gula putih 1 sendok teh penuh dan masukkan garam ¼
sendok teh.
3. Setelah dimasukkan semua aduk hingga rata.
19
E. Takaran Pemberian oralit
1. Usia <1 tahun (¼-½ gelas)
2. Usia 1-5 tahun (½- 1 gelas)
3. Usia >5 tahun (1-1½ gelas)
4. Usia 12 tahun dan dewasa (2 gelas)
20
DAFTAR PUSTAKA
Amin, 2015 Penyuluhan Penggunaan Oralit Untuk Menanggulangi Diare di. Masyarakat,
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 1.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/viewFile/2878/2796.
Maliny, 2014 Mengatasi diare dan keracunan pada balita, Kawan Pustaka, Jakarta.
WHO, 1995, Penatalaksanaan dan Pencegahan Diare Akut Petunjuk Praktis, diterjemahkan
oleh Petrus Andrianto, EGC, Jakarta
21
22
23
24
EVALUASI
Pada tanggal 08 Februari 2023 saya melakukan program kerja fisik yaitu
penyuluhan tentang oralit dan pemberian obat oralit. Penyuluhan ini bertujuan agar
para ibu bisa menangani dehidrasi keluarga maupun kerabat yang digunakan
sebagai obat darurat yang mudah ditemui dirumah. Penyuluhan ini dilakukan
dirumah ketua PKK RW 8 dengan peserta 20 orang. Pada saat dilakukan
penyuluhan ibu-ibu antusias mendengarkan dan ada 2 orang ibu yang bertanya
terkait takaran penggunaan dan manfaat oralit. Disamping itupun ada beberapa ibu
yang mengira kami sebagai sales obat, tetapi kami menjelaskan bahwa kami hanya
bermaksud memberikan penyuluhan dan memberikan obat oralit gratis untuk ibu
ibu PKK RW 8. Acara berjalan dengan lancar dan ibu-ibu sepertinya paham akan
penjelasan saya.
25
LAPORAN KEGIATAN KKN UHB
PROGRAM KERJA INDIVIDU
DUSUN 3 DESA BANJARANYAR
DESA : BANJARANYAR
KECAMATAN SOKARAJA
Oleh :
RISMAWATI
NIM. 190106126
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................................ii
f. Temuan baru atau dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal dan budaya. .............. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................................................. 11
B. Tujuan ........................................................................................................................... 17
iii
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN ............................................................................. 20
EVALUASI ............................................................................................................................. 13
iv
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Pentatang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan KKN di
Desa Banjaranyar Kecamatan Sokaraja dengan Tema “Banjaranyar Bersinar”
KKN adalah hal yang sangat berkesan bagi kami, karena banyak hal yang kami
dapatkan yang tidak dapat kami dapatkan dalam kehidupan kampus. Terlepas dari
bantuan semua pihak, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
pada diri kami. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaikinya.
Akhir kata kami berharap semoga laporan kegiatan KKN Desa Banjaranyar ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Rismawati
iv
BAB I
PROFIL DUSUN
a. Sebelah Utara : Desa Kramat Kecamatan Kembaran dan Desa Blater Kec.
Kalimanah Kab. Purbalingga
b. Sebelah Timur : Desa Jompo Kulon
c. Sebelah Selatan : Desa Banjarsari Kidul
d. Sebelah Barat : Desa Lemberang dan Desa Klahang
1
2. Demografi
a. Rekapitulasi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk desa per Januari 2023 sebanyak 5.433 jiwa yang terdiri dari:
Tabel 2.1 Jumlah penduduk desa
No. Jenis Kelamin Jumlah
Jumlah penduduk di Rw 07 dan Rw 08 per Januari 2023 sebanyak 1.585 jiwa yang
terdiri dari:
2
9. 40-44 Tahun : 424 Jiwa
3
14. 65-69 Tahun : 62 Jiwa
9. Strata II : 3 Jiwa
4
7. Akademi/Diploma III : 11 Jiwa
9. Strata II : 1 Jiwa
4. Pensiunan 26 12 38
6. Tantara Nasional 3 3
Indonesia
7. Kepolisia RI 8 2 10
8. Perdagangan 4 2 6
10. Peternak 1 1 2
11. Industri 1 1 2
12. Transportasi 1 1
5
17. Buruh Tani 96 58 154
18. Perikanan 1 1
25. Paraji 1 1
26. Dosen 1 1
27. Guru 9 28 37
28. Bidan 1 1
29. Perawat 2 4 6
30. Supir 23 23
6
B. Struktur Pemerintahan
Desa merupakan sebuah wilayah administrasi yang berada dibawah tingkat Kecamatan
dimana ini merupakan kumpulan dari beberapa pemukiman kecil yang disebut dusun atau
kampung. Masing-masing desa memiliki struktur atau susunan organisasi yang berbeda-
beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan serta keadaan dari masing-masing desa. Adapun
Struktur Pemerintahan Desa Banjaranyar sebagai berikut :
No. Nama Jabatan
7
Yang kedua adalah wisata siton yang berada di desa banjaranayar khususnya RW 8 serta
grup kentongan yang ada di wilayah RW 8.
Yang menjadi fokus kami adalah menyatukan kedua potensi tersebut. Dimana sumber
daya manusia yang ada dimanfaatkan untuk melakukan produksi, dan sumber daya alam
yang tersedia sebagai bahan dasar. Hal ini terbungkus dalam sebuah program kerja.
8
BAB II
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan : Penyuluhan Asam Urat dan Rematik
Hari / tanggal : Jumat, 10 Februari 2023
Waktu : 09.00 – 11.00 WIB
Tempat : Posyandu RW 8 Dusun III
9
e. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan penyuluhan asam urat dan rematik semua warga dapat menerima
materi penyuluhan dan sangat kooperatif serta antusias untuk bertanya karena
banyak warga yang mengeluhkan gejala asam urat dan rematik.
f. Temuan baru atau dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal dan budaya.
Dalam kegiatan penyuluhan asam urat dan rematik diharapkan tidak ditemukan
penemuan baru yang ada di wilayah RW 8. Penyuluhan ini juga semoga dapat
menambah wawasan dan sebagai pencegahan yang bisa dilakukan oleh lansia
maupun warga RW 8.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan berupa penyuluhan asam urat dan rematik berjalan dengan lancar.
Masyarakat menjadi paham tentang penyakit asam urat dan rematik. Selain itu juga
permasalahan atau pertanyaan masyarakat terkait penyakit asam urat dan rematik yang
berlum terjawab dapat terselesaikan dan mendapatkan solusi. Masyarakatpun menjadi
tahu bagaimana cara untuk menangani pencegahan gejala asam urat dan rematik.
B. Saran
Untuk masyarakat Desa Banjaranyar diharapkan mampu menerapkan dan
menyebarluaskan ilmu yang sudah didapat mengenai asam urat dan rematik. Selain itu
juga bisa hidup lebih baik lagi dengan pola hidup sehat, dan bisa rutin melaksanakan
posyandu yang sudah dijadwalkan.
11
LAMPIRAN
A. Biodata Pelaksana
Nama : Rismawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal lahir : Lampung Selatan, 15 Februari 2001
Alamat : Desa Baktirasa, Kec Sragi, Kab.Lampung Selatan,
Lampung
12
LAMPIRAN FOTO PENYULUHAN ASAM URAT DAN REMATIK
Foto ini yaitu seorang nenek bernama Narsem sedang menjelaskan tentang
keluhan yang dirasakan selama ini. Nenek Narsem sering mengeluhkan
nyeri dibagian lutut dan pinggang serta sering merasa kaku dibagian jari
jari tangan.
Foto ini saya sedang menjelaskan bagaimana cara menjaga pola makan
yang baik ketika nilai asam urat tinggi. Ibu Paryati mengatakan bahwa
ketika sehabis makan sayur bayam beliau merasa sedikit kaku dibagian
jari-jari tangan.
13
Foto ini saya menanyakan terkait daerah mana saya yang sering terasa nyeri
dan linu-linu. Nenek Jamiah mengatakan bahwa beliau sering mengeluhkan
nyeri dibagian lutut dan ketika berjalan sudah gemetar, apalagi ketika berjaan
jauh. Beliau pernah terjatuh dikamar mandi dan sampai sekarang nyeri
dibagian lututnya masih terasa sekali.
14
LEAFLET
15
LAMPIRAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Asam urat (Gout) adalah penyakit gangguan metabolisme purin ditandai dengan
keadaan kadar asam urat serumnya melebihi 7 mg/dL pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dL
pada wanita. Asam urat dipicu oleh meningkatnya asupan makanan kaya purin, dan
kurangnya intake cairan (air putih), sehingga proses pembuangannya melalui ginjal
menurun. Apabila asupan dan pola makan tidak diubah maka kadar asam urat darah yang
berlebihan akan menimbulkan penumpukkan kristal asam urat, apabila kristal berada dalam
cairan sendi maka akan menyebabkan penyakit asam urat (Misnadiarly, 2007). Asam urat
termasuk penyakit degeneratif yang menyerang persendian, dan paling sering dijumpai di
masyarakat terutama dialami oleh lanjut usia (lansia) (Damayanti, 2012).
Sesuai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka prevalensi penyakit asam urat tahun
2016 mencapai 20% dari penduduk dunia. Penyakit asam urat mengalami peningkatan dan
mempengaruhi 8,3 juta (4%) pada orang dewasa di Amerika Serikat (Zhu et al., 2011 dalam
Sun, 2014). Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa
penyakit sendi di Indonesia sesuai diagnosis tenaga kesehatan (nakes) sebesar 11,9% dan
sesuai 2 diagnosis dan gejala sebesar 24,7%. Prevalensi penyakit sendi di Jawa Tengah
tahun 2013 sesuai diagnosis tenaga kesehatan sebesar 11,2% ataupun sesuai diagnosis dan
gejala sebesar 25,5% (Riskesdas, 2013).
Rematik adalah orang yang menderita arthritis atau di sebut juga radang sendi. Tiga
jenis artritis yang paling sering diderita adalah osteoarthritis, arthritis gout, dan rheumatoid
arthritis yang menyebabkan berbenjol pada sendi atau radang pada sendi secara serentak
(Utomo, 2005). Di Indonesia penyakit rematik yang paling banyak ditemukan dan dijumpai
adalah osteoarthritis. Penderita osteoarthritis di Indonesia cukup tinggi yaitu pada laki-laki
15,5% dan pada perempuan 12,7% dari seluruh penderita osteoarthritis, pada usia < 40 tahun
penderita osteoarthritis mencapai 5% sedangkan pada usia 40-60 tahun mencapai 30% dan
pada usia > 60 tahun mencapai 65%. (Mutiwara, 2016).
16
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan penyuluhan diharapkan ibu-ibu mengetahui tentang gejala asam urat
dan rematik.
2. Tujuan Khusus
a. Agar dapat mengetahui pengertian asam urat dan rematik.
b. Agar dapat mengetahui gejala asam urat dan rematik.
c. Agar dapat mengetahui letak nyeri asam urat dan rematik.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pokok Bahasan : Asam urat dan rematik.
2. Sasaran dan target : Lansia
3. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
4. Media : Leaflet
5. Hari/Tanggal : Jumat, 10 Februari 2023
6. Waktu : 09.00- Selesai
7. Tempat : Posyandu RW 8 Dusun III
8. Pengorganisasian
Presenter : Rismawati
Observer : Ully Resmi N
Dokumentasi : Adista Okviana
9. Uraian Tugas
a. Presenter
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.
Menggali pengetahuan keluarga tentang pengertian asam urat dan rematik.
Menggali pengetahuan keluarga tentang pengertian asam urat dan rematik.
Menjawab pertanyaan peserta.
b. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
c. Dokumentasi
Mendokumentasikan proses penyuluhan.
17
10. Setting Tempat
1. Presenter
2. Obsever
3. warga
4. seksi dokumen
18
memberikan reinforcement dan Menjawab
menjawab pertanyaan audien. salam.
Menyimpulkan materi bersama audien.
Menutup dan memberi salam
19
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
Rematik adalah orang yang menderita arthritis atau di sebut juga radang sendi. Tiga
jenis artritis yang paling sering diderita adalah osteoarthritis, arthritis gout, dan rheumatoid
arthritis yang menyebabkan berbenjol pada sendi atau radang pada sendi secara serentak
(Utomo, 2005). Penyakit ini mempunyai karateristik berupa terjadinya kerusakan pada
kartilago (tulang rawan sendi). Kartilago merupakan suatu jaringan keras bersifat licin
yang melingkupi sekitar bagian akhir tulang keras di dalam persendian. Jaringan ini
berfungsi sebagai penghalus gerakan antar tulang dan sebagai peredam (shock absorber)
pada saat persendian melakukan aktivitas atau gerakan. Gejala osteoarthritis bersifat
progresif, dimana keluhan terjadi perlahanlahan dan lama-kelamaan akan memburuk
(Helmi, 2012).
Penyebab utama penyakit asam urat atau gout adalah meningkatnya kadar asam urat
dalam darah atau hiperurisemia. Serangan gout pertama biasanya hanya mengenai satu
sendi dan berlangsung selama beberapa hari. Gejalanya menghilang secara bertahap dan
tidak timbul gejala sampai terjadi serangan berikutnya (Bangun, 2008). Beberapa gejala
dan tanda dari penyakit asam urat yaitu:
20
2. Terasa nyeri hebat pada sendi yang terkena penyakit dan terasa panas saat bagian yang
bengkak disentuh. Rasa nyeri ini terjadi karena kristal-kristal purin yang bergesekan
saat sendi bergerak.
3. Serangannya dapat terjadi sewaktu-waktu akibat mengkonsumsi makanan yang kaya
purin. Terkadang serangannya terjadi secara berulang-ulang. Jika 11 hanya pegal linu
pada otot dan sendi tanpa nyeri hebat maka dapat dipastikan bukan radang sendi.
4. Gejala asam urat menyebabkan bagian yang terserang berubah bentuk. Gejala ini dapat
terjadi di tempurung lutut, punggung lengan, tendon belakang, pergelangan kaki, dan
daun telinga. Gejala ini lebih banyak dialami oleh para pria yang berusia lebih dari 30
tahun sekitar 90% dan pada wanita umumnya terjadi saat mengalami masa menopause
10% (Rifiani dkk., 2016).
b. Gejala Rematik
Menurut kesepakatan para ahli dibidang Reumatologi, rematik dapat terungkap dengan
tiga keluhan utama pada sistem muskulosklelet yaitu nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan
kelemahan, serta adanya tiga tanda utama (Setiati, 2014) yaitu :
1. Pembengkakan sendi.
2. Kelemahan otot
3. Gangguan gerak.
C. Faktor penyebab
21
b. Faktor penyebab Rematik
Sebelum menjelaskan mengenai penyakit rematik, perlu diketahui bahwa rasa nyeri
yang ditimbulkan oleh rematik mirip dengan nyeri asam urat atau nyeri yang
ditimbulkan akibat keseleo.Meski gejala rematik hampir mirip dengan penyakit lain,
penyakit rematik dapat dikenali dari munculnya peradangan di persendian. Hal ini
disebabkan dari sistem imunitas tubuh yang justru menyerang balik jaringan yang ada
di persendian. Saat mengalami rematik, sistem imun gagal membedakan jaringan
sendiri dengan benda asing, sehingga menyerang jaringan tubuh sendiri, khususnya
jaringan sinovium yaitu selaput tipis yang melapisi sendi. Hasilnya dapat menyebabkan
sendi bengkak, rusak, nyeri, meradang, kehilangan fungsi dan bahkan kecacatan.
Selain gangguan imunitas tubuh, munculnya rematik juga bisa meningkatkan oleh
beberapa faktor, antara lain:
Wanita memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi dibanding pria untuk mengalami rematik.
Meski rematik bisa menyerang usia berapa pun, penyakit ini sering terjadi pada mereka
yang berusia 40 sampai 60 tahun.
Apabila Anda memiliki anggota keluarga yang pernah terkena rematik, Anda berisiko
tinggi untuk mengalami hal yang sama.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
24
12
EVALUASI
Pada tanggal 10 Februari 2023 saya melakukan program kerja fisik yaitu
penyuluhan tentang asam urat dan rematik. Penyuluhan ini dilakukan diposyandu
lansia RW 8 dengan peserta 15 orang. Pada saat dilakukan penyuluhan ibu-ibu
antusias mendengarkan. Acara berjalan dengan lancar dan ibu-ibu sepertinya paham
akan penjelasan saya. Pada saat dilakukan penyuluhan dan menanyakan kepada ibu-
ibu ternyata rata-rata banyak yang mengalami keluhan rematik.
13
14